18. Pertunangan Tivani

Hari-hari belakangan ini berjalan dengan baik, tidak ada masalah sedikit pun. Hendery juga sering pergi keluar, di dalam kamar menemani Chalodra. Bahkan, semalam mereka menonton film horor bersama.

Chalodra berteriak berulang kali dan kesempatan Hendery untuk memeluknya. Berakhir Hendery menonton sendiri karena Chalodra tertidur di dalam dekapannya.

Chalodra sekarang sedang merapikan pakaian yang semakin berantakan. Daripada tidak melakukan apapun, lebih baik dirinya mencari kesibukan. Setelah itu, Chalodra lanjut membersihkan debu yang semakin tebal di atas almari. Dengan keberanian, Chalodra bertumpu pada sofa dan ditambah kursi rias.

Chalodra menggerakkan kemoceng di tangannya, mengusir debu-debu yang menganggu. Alat pernapasannya terasa gatal, Chalodra terusik. Chalodra pun menggosok hidungnya. Lupa, bahwa dirinya tidak berpegangan pada apapun.

Bruk

"Akh." Chalodra merintih merasakan nyeri di punggungnya. Baru saja dirinya jatuh, beruntung Chalodra mendarat di sofa. Namun, jarak yang tinggi membuatnya tetap terasa sakit.

Chalodra memegangi punggungnya. Dia bergerak membenarkan posisinya menjadi duduk. Tanpa Chalodra sadari, pintu kamar terbuka menampakkan sosok Hendery dengan paperbag di tangannya.

"Cha, kamu kenapa?" tanya Hendery panik, meletakkan paper bag itu di lantai. Hendery melihat Chalodra memegangi punggungnya, membuat Hendery juga memegang anggota tubuh Chalodra.

"Aku jatuh dari atas, Mas," jawab Chalodra lirih.

Hendery melihat sofa tidak berada di tempat yang seharusnya, juga kursi di atasnya. "Kamu kenapa naik-naik seperti ini?!"

"Aku tadi membersihkan atas almari."

Hendery menghembuskan napas panjang. "Aku panggilkan Bi Aya, ya? Supaya kamu dipijat," kata Hendery hendak berdiri, tetapi Chalodra menahan tangan Hendery.

"Tidak usah. Sudah tidak sakit." Chalodra meregangkan otot-ototnya yang tadinya terasa kaku.

"Ini, Mas bawa sesuatu untuk kamu," ujar Hendery memberikan paper bag yang tadi dibawanya kepada Chalodra.

Chalodra langsung membukanya dan melihat isi di dalamnya. "Gaun?" Hendery mengangguk.

Dengan binar matanya, Chalodra mengeluarkan gaun pink itu dari dalamnya. Panjang, tanpa lengan, ukiran bunga, pernak-perniknya terlihat sangat elegan. "Kenapa harus pink?" tanya Chalodra.

"Kenapa? Tidak suka, ya?"

"No! Ini favorit aku!"

Hendery menghela napas lega. Sebenarnya, dia membelikan pakaian istimewa untuk sebuah tujuan. "Nanti kamu pakai ini! Kita akan ke pertunangan Tivani."

Chalodra membulatkan matanya, bahkan dirinya pikir Tivani itu sudah menikah. "Jadi, Kak Tivani akan tunangan hari ini?" Hendery mengangguk. "Kita harus memberikan hadiah!".

"Tidak perlu! Dia tidak suka dikasih," jawab Hendery dingin.

"Baiklah." Chalodra meneliti gaun indah yang sudah menjadi miliknya dengan senang. "Lalu, Mas pakai baju apa?"

"Pakai piyama," jawab Hendery. Tanpa sadar dirinya sedang melucu.

"Mas!" tegur Chalodra kesal. Dia memalingkan wajahnya dengan bibir yang berkedut.

Melihat Chalodra yang seperti itu, Hendery tidak mau melewatkannya. "Cha, mau cium, boleh?"

****! Kenapa harus minta izin. Chalodra menahan wajahnya yang memerah. Dengan berat hati, Chalodra mengangguk kaku.

Hendery mengulas senyum tipis, kedua tangannya menangkup wajah Chalodra. Perlahan, kedua hidung mereka saling bersentuhan. Chalodra bisa merasakan napas Hendery yang menerpa bibirnya. Namun, Hendery menundukkan kepala Chalodra dan mengecup lama kening Chalodra.

Chalodra membuka matanya lebar-lebar, merasakan pipinya yang memanas. Ini kali pertama, suaminya itu menciumnya dengan lembut.

"Takut keterusan," pekik Hendery, membuat Chalodra menyembunyikan wajah malunya di kedua tangannya. Padahal, Chalodra pikir lelaki itu akan mencium bibirnya. "Kamu pasti berpikir lebih ya, Cha?"

"Mas!" rengek Chalodra memukuli paha Hendery.

"Tangan kamu seperti angin, Cha. Tidak terasa meski kamu memukulnya dengan keras," cetus Hendery.

Chalodra membusungkan dadanya. "Aku dulu pernah ikut silat. Waktu perlombaan, aku dapat juara tiga!"

"Oh, ya?" Chalodra mengangguk. "Pasti lawannya balita."

"Ih! I hate you!" Chalodra melipat kedua tangannya di depan dada, membuang muka jauh-jauh dari suaminya itu. Namun, hal itu membuat Hendery menang, Chalodra terlihat menggemaskan di matanya sekarang.

"But i love you!" balas Hendery.

Sialan memang. Chalodra semakin dibuat salah tingkah oleh laki-laki itu. Perubahan drastis seorang Hendery, tetapi Chalodra sedikit merasa aneh, meski dirinya suka Hendery yang seperti ini.

.....

Karangan bunga dipadukan dengan pernak-pernik membuat acaranya terlihat sederhana tapi elegan. Hanya digelar di sebuah hotel bintang lima. Tidak terlalu banyak campuran umur, semua terlihat muda seperti Tivani.

Chalodra bergandeng tangan dengan Hendery. Berjalan selaras melihat sekitar. Binar mata Chalodra melihatnya dengan begitu takjub. Ada yang janggal di benak Chalodra. "Mas, Carlon itu tidak diundang kan?" tanya Chalodra.

Hendery sedikit terkejut, tetapi segera dinetralkan kekhawatirannya. "Tidak, Cha," jawab Hendery. Dia bahkan baru ingat, bagaimana jika pria itu tiba-tiba datang? Namun, dirinya dan juga Tivani sudah sepakat tidak akan mengundang Carlon.

Hubungan keluarga mereka memang sudah hancur melebur sejak dulu. Apalagi sikap egois Carlon, membuat anak-anaknya membencinya.

Tivani dan juga calonnya berada di sebuah meja makan, menikmati semangkuk ice cream. Tivani memang terlihat galak, tetapi dia akan berubah manis dengan orang yang dipercayainya.

Hendery bersama Chalodra menghampiri untuk menyapa. "Hai, boleh bergabung?" tanya Chalodra, dijawab anggukan oleh dua pasangan itu.

Tivani terlihat sangat cantik dengan gaun putihnya. "Tunggu! Kamu kak Andre?!" celetuk Chalodra. Sontak mengalihkan pandangan pada Chalodra.

"Kamu? Caca? Anaknya Tante Ratu?!" pekik laki-laki itu sama hebohnya seperti Chalodra. "Sayang, dia tetangga aku dulu. Aku sering dorong dia ke selokan waktu kecil."

Tivani dan Hendery tentu saja tergelak tawa. Sebuah kenyataan yang sangat lucu. Apa? Sering didorong ke selokan?

Chalodra menahan malu, ingin sekali menampar mulut Andre. "Jahat!"

"Kamu sudah menikah ternyata, Cha. Kenapa tidak undang aku?"

"Aku tidak mengenal Kakak," gerutu Chalodra.

Perlahan tawa itu mereda. Seorang pria berpakaian rapi itu berbisik pada Tivani dan Andre. "Lima menit lagi, acaranya dimulai."

"Baiklah," jawab Andre. Seorang pria yang akan menjadi MC itu melangkah pergi.

Tivani dan Andre berdiri. "Kami tinggal sebentar, ya?" ucap Tivani. Dengan lembut Andre memperlakukan Tivani, menuntun gadisnya itu ke atas panggung.

Terlihat Taka berdiri di samping Hendery dengan cengiran khasnya. "Dari mana?" tanya Hendery.

"Aku tertidur tadi," jawab Taka.

"Apa perintahku sudah kamu lakukan?"

"Sudah beres tapi aku mendapatkan diskon sedikit."

"Lain kali tidak usah membeli di tempat yang tidak memberi diskon," tutur Hendery. Taka mengangguk setuju. Dua kakak beradik ini memang sangat suka mengejar diskon. Hidup hemat selalu dikedepankan.

"Baiklah. Acara pertunangan Tivani dan Andre akan segera dimulai!" ujar MC itu.

Andre menatap Tivani begitu dalam. Dia menggenggam tangan Tivani begitu erat.

"Kamu perempuan terbaik yang pernah aku temui. Sejauh mana pun aku melangkah, seakan tidak berarti tanpa kehadiran kamu. Aku berjanji akan menjaga dan membahagiakan kamu sampai aku dijemput Tuhan. Aku berharap, kita akan menjalani rintangan rumah tangga bersama. Tivani, maukah kamu menjadi istriku?" Andre mengambil kotak cincin yang berada di atas nampan indah di sampingnya. Menatap penuh harap ke arah Tivani.

Tivani menangis haru. "Aku menerimamu sebagai rekan hidupku," jawab Tivani.

Andre memasangkan cincin itu ke jari manis Tivani, terlihat semakin manis. Andre memeluk Tivani begitu erat, diiringi tangis haru dirinya dan juga para tamu.

Suara tepuk tangan menggema di dalam ruangan. Sorakan, bahkan ucapan selamat.

"SEMUANYA ANGKAT TANGAN!" Namun, ada saja yang menganggu. Hendery menoleh karena tahu pemilik suara itu. "Carlon," geramnya dengan kedua tangan yang mengepal kuat.

Terpopuler

Comments

Norintan Nazmie Tim's Sha

Norintan Nazmie Tim's Sha

next ,penasaran thor?

2022-04-03

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pernikahan dadakan
2 2. Jalinan tanpa hati
3 3. Sebuah tugas
4 4. Pertempuran kamar
5 5. Sikapnya mirip bunglon
6 6. Perempuan lain?!
7 7. Gara-gara tikus
8 8. Tamu?!
9 9. Mahkota milik Hendery
10 10. Mulai berubah
11 11. Sebuah kenyataan
12 12. Panik lah
13 13. Pukul 9
14 14. Kenapa dia kabur?
15 15. Kasar!
16 16. Gara-gara rokok
17 17. Diskon
18 18. Pertunangan Tivani
19 19. Perusak suasana
20 20. Rumah sakit cinta
21 21. Mantan kekasih
22 22. Pulang
23 23. Guyuran hujan
24 24. Kabar
25 25. Ditutup
26 26. Istana baru
27 27. Hantu televisi
28 28. Roti gosong
29 29. Penyusup!
30 30. Pesta Silvia
31 31. Interogasi
32 32. Bertamu
33 33. Berpindah tempat
34 34. Mimpi buruk
35 35. Kebenaran
36 36. Papa Hendery
37 37. Memperbaiki hubungan
38 38. Gembel kaya
39 39. Bi Aya
40 40. Milik Chalodra
41 41. Pinky Hendery
42 42. Kantor
43 43. Dinner
44 44. Berkebun
45 45. Luka
46 46. Bayinya rewel
47 47. Taka pencuri
48 48. Kehilangan berlian
49 49. Memulai segalanya
50 50. Gadis kecil
51 51. Malam ketakutan
52 52. Nasehat
53 53. Taka cinta kuning
54 54. Kedatangan Ibu
55 55. Gara-gara Tante
56 56. Modus Hendery
57 57. Cha marah!
58 58. Niat terselubung
59 59. Curhatan pria
60 60. Nona Chalodra
61 61. Egry?
62 62. Jangan keluar rumah!
63 63. Kue
64 64. Suami Chalodra yang aneh
65 65. Teman lama Cha
66 66. Bunga Nona Chalodra
67 67. Chalodra bosan
68 68. Dipermalukan
69 69. Hendery sudah rindu
70 70. Kejutan!
71 71. Kejutan yang hancur
72 72. Duka Chalodra
73 73. Dendam Pras
74 74. Mama
75 New Couple
Episodes

Updated 75 Episodes

1
1. Pernikahan dadakan
2
2. Jalinan tanpa hati
3
3. Sebuah tugas
4
4. Pertempuran kamar
5
5. Sikapnya mirip bunglon
6
6. Perempuan lain?!
7
7. Gara-gara tikus
8
8. Tamu?!
9
9. Mahkota milik Hendery
10
10. Mulai berubah
11
11. Sebuah kenyataan
12
12. Panik lah
13
13. Pukul 9
14
14. Kenapa dia kabur?
15
15. Kasar!
16
16. Gara-gara rokok
17
17. Diskon
18
18. Pertunangan Tivani
19
19. Perusak suasana
20
20. Rumah sakit cinta
21
21. Mantan kekasih
22
22. Pulang
23
23. Guyuran hujan
24
24. Kabar
25
25. Ditutup
26
26. Istana baru
27
27. Hantu televisi
28
28. Roti gosong
29
29. Penyusup!
30
30. Pesta Silvia
31
31. Interogasi
32
32. Bertamu
33
33. Berpindah tempat
34
34. Mimpi buruk
35
35. Kebenaran
36
36. Papa Hendery
37
37. Memperbaiki hubungan
38
38. Gembel kaya
39
39. Bi Aya
40
40. Milik Chalodra
41
41. Pinky Hendery
42
42. Kantor
43
43. Dinner
44
44. Berkebun
45
45. Luka
46
46. Bayinya rewel
47
47. Taka pencuri
48
48. Kehilangan berlian
49
49. Memulai segalanya
50
50. Gadis kecil
51
51. Malam ketakutan
52
52. Nasehat
53
53. Taka cinta kuning
54
54. Kedatangan Ibu
55
55. Gara-gara Tante
56
56. Modus Hendery
57
57. Cha marah!
58
58. Niat terselubung
59
59. Curhatan pria
60
60. Nona Chalodra
61
61. Egry?
62
62. Jangan keluar rumah!
63
63. Kue
64
64. Suami Chalodra yang aneh
65
65. Teman lama Cha
66
66. Bunga Nona Chalodra
67
67. Chalodra bosan
68
68. Dipermalukan
69
69. Hendery sudah rindu
70
70. Kejutan!
71
71. Kejutan yang hancur
72
72. Duka Chalodra
73
73. Dendam Pras
74
74. Mama
75
New Couple

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!