Masih di Kediaman Keluarga Anton Mariano.
"Jelasin Papa ! Cepat !." Teriak Kevin tak bisa menunggu.
"Jaga sopan santunmu ke Papa." tegas Luca pada Kevin.
"Luca keluarlah." perintah Anton.
Luca Martini keluar dari ruangan, menutup pintunya.
"Duduk," Ucap Anton. Kevin duduk menuruti ayahnya.
"Abang mu Luca, Papah jodohkan dengan Lala Clarisaa." Anton to the Point.
"Kenapa ??????"
"Karena kamu sudah mengganggunya, kamu tak tahu cara menghargai martabat seorang wanita."
"Kenapa harus menikahi? Kenapa harus Luca? Kan bisa ganti materi ... atau"
PLAKKKK!
"Kau masih saja tak bisa belajar ya !" Anton kesal, berusaha mengatur nafasnya agar, kejadian kambuh jantungnya tak terulang.
"Mamamu seorang wanita, kau lahir dari rahim wanita. Apa uang membutakan mu, Vin? Haruskah aku menempatkanmu dari kecil bersama orang-orang terlantar? agar kamu bisa belajar ! Gak semua bisa kau nilai dengan uang, Kevin !" Anton mulai emosi lagi setiap menghadapi anaknya yang satu ini.
"Pah, tak usah berbelit-belit, batalkan penjodohan Ka' Luca dengan Lala !"
"Kenapa kau memerintah Papa hmm? Apa urusanmu dengan Lala? Kau sudah tak punya urusan dengan gadis itu, Kau sudah membuangnya ke Pasar Gelap! Mimpi apa ... aku bisa punya anak Gila seperti mu!"
"Kevin sudah turuti semua kemauan Papa, tapi jangan Lala, Pah ...." Suara Kevin melunak.
"Kenapa? Oh ... kamu mau menjadikannya mainan lagi?" Anton geleng-geleng.
"Aku yang akan menikahinya, Pah " Tatap Kevin meyakinkan Papanya.
"Kau tak tahu malu sekali ya ! Kau kira bisa menipu Papa? Tidak ! Aku tetap akan membuat Luca menikahi gadis itu, bukan orang brengsek sepertimu !" Anton meninggalkan ruangan.
"Kumohon, Pah ... Aku memiliki perasaan sama Lala." Kevin mememeluk kaki papanya.
"Cih ! Perasaan aja memang cukup ?!"
**
Jam 7 malam, Lala sudah berada di Kos uring-uringan bermain kartu dengan Bella.
"Bella kamu ga tengok Mamimu lumayan dua minggu cuuy," Lala memainkan kartu reminya.
"Belum tahu, jauh si. Kamu mau mengusirku, La? atau mau bawa cowok Ke Kos ya?." Bella menggoda temannya dengan tawa yang sudah menggema di ruangan.
"Hush apa sih, pacar aja gak punya. Mengsedih deh aku hikz." Lala memasang muka pura-pura sedih.
"Kalian napa ga jadian aja si, malu-malu koceng!" Bella tersenyum melihat kartunya.
"Aku sama Johan? gila kamu mikirnya jauh amat," kilah Lala.
"Yes ! aku menang lagi, sini wajahmu ku coreng lagi, serem wajahmu La" Bella tertawa terpingkal-pingkal melihat Lala yang selalu kalah taruhan. Ia mencoreng kan pewarna hitam ke wajah Lala membuatnya seperti kumis di atas mulut Lala. Dan Bella terus tertawa melihat Lala.
"Semalam gak kejadian apa-apa?"Bella mengerutkan alisnya menyelidik mata Lala.
"Kejadian apa emang? gak lah," Lala menghindari tatapan Bella.
"Eh Lihat apa ini? jangan-jangan kalian ciuman ya???" Bella curiga membelalakan matanya.
" A..A..A..PA ... Eh engga !" Lala gelagapan wajahnya memerah.
Bela tertawa keras, akhirnya anak ini ga culun juga !
"Ada kemajuan ya?mantab!"
TOK-
TOK-
"Siapa ya? hari libur gini ganggu," Lala membuka pintu.
DEG!
"Kevin ! " Lala menoleh kebelakang, menahan pintunya raut wajah Lala berubah kelam.
Bella bingung dengan tingkah Lala.
Pokoknya tutup saja ! Lala memndorong pintu dengan keras tapi kaki Kevin menahannya.
"Bicaralah denganku, Lisa." Ucap Kevin dingin.
Lala menghela nafas.
...Kevin kalau sudah memanggil Lisa, pasti ada masalah....
"Bella aku keluar sebentar," Lala menahan takutnya dan menarik Kevin pergi.
KLEK-
"Eh ! Muka mu masih coreng-coreng ! malah ditutup ya sudah lah, lucu jadinya." Bella tertawa
***
Pria dingin itu membawa Lala ke Danau Permata.
Setelah memarkirkan Mobil, Kevin langsung mengecup pipi Lala.
"Kevin !" protes Lala.
Kevin keluar lalu membukakan pintu mobil untuk Lala.
Danau Permata saat malam makin indah dengan lampu yang mengitari Danau itu.
Digenggamnya tangan gadis yang dirindukannya selama 6 bulan itu. Berjalan mengelilingi danau sangat menyenangkan.
"Mau ngomong apa?" protes Lala.
"Maaf aku terlalu naif tak pernah menyadarinya selama ini," ucap Kevin.
"Papa mengirimku kuliah di Cambridge hal itu membuatku ku sedikit sadar selama ini aku sudah membohongi perasaanku sendiri" Kevin memandang danau.
"hanya karena uang dan kemarahan, aku buta dengan ketulusan orang-orang" sesal Kevin beralih memandangi Lala. "Aku sangat merindukanmu, 6 bulan aku menunggu."
"Saat itu aku mau memberitahumu soal kepergian ku, aku justru kehilangan kendali. "
Dipeganginya pipi lembut Lala, disana terlihat coret-coretan hitam di pipi dan kumis Lala.Kevin sedikit ingin tertawa, karena ukiran kumis hitam itu semakin membuat lucu muka Lala, namun gadis itu tak menyadarinya, atau mungkin dia lupa.
Jempolnya Ia tekankan di bibir gadis itu, semakin digeseknya bibir itu.
"Bolehkah??" Kevin menatapnya
Lala memejamkan mata.
Kevin mengecup Lala dengan lembut, menyusuri seluruh bibirnya dan menciumnya.
Mereka bertatapan sebentar.
Kevin sangat, sangat, sangat ...
Diciumnya di ku*um lidahnya, nafas mereka mulai meningkat, di tatapnya Lala... Kevin membelalakkan matanya saat gadis itu membalas ciumannya. Digenggamnya kepala Lala Kuat-kuat Ciuman Kevin semakin membara.
Mereka hampir kehabisan nafas hingga ciuman mereka terlepas, mereka saling tatap dan kecanggungan muncul lalu menjaga jarak tubuhnya karena malu.
Kerinduan yang di pendam selama ini tak disangka bisa terealisasikan begitu saja.Pria itu mengajak duduk di kursi besi putih, saksi bisu pertemuan pertama mereka.
Siapa sangka , Kevin yang datang kemari karena sebuah kekecewaan, justru mempertemukannya dengan Lala, 'Ah Lisa' Lisa si penjual air minum mineral , yang saat itu memberikannya sebotol air mineral gratis.
"Kak Bunga" Seorang anak kecil memberi setangkai mawar merah. namun anak kecil itu langsung pergi.
Berikutnya juga, sampai Lala mendapat 13 tangkai bunga mawar merah, Lala menatap kevin bingung, Kevin cuma mengangkat bahunya.
---kembang api---
PLETOS---
DUARR---
"Kevin Lihat !" Teriak Lala
PLETOS---
DUARR---
"Kevin Lihat kembang api nya ! " Sentak Lala lagi.
PLETOS---
DUARR--
DUARR--
{ Kembang api berbentuk tulisan}
...MENIKAHLAH...
" vin Lihat ada yang nembak !"
...DENGANKU...
...LALA...
Lala ternganga lebar saat membaca tulisan kembang api terakhir di Langit.
...Menikahlah denganku Lala ?...
Lala sontak menatap Kevin, tak percaya.
Pria itu hanya tersenyum di bawah sorotan Lampu.
Lala kaget bukan main.
Kevin berjongkok,
"Will you marry me, Lala Clarisaa?"
Bulir air mata keluar dari sudut pelupuknya. Gadis yang memegangi 13 tangkai mawar itu menangis ...
___________________________
Terimakasih teman-teman sudah mampir, Tinggalin jejak ya biar Author makin semangat , dengan like, favorit, vote, komentar, kritik, saran , kaluu bisa di marahin saja Author nya heheh
Semoga Pembaca Budiman selalu sehat , bahagia, senang, happy.
Semoga Pandemi ini cepat berakhir. Aamiin
Semangat semangat ya.
jangan pernah sedih .
Makan tepat waktu.
Tidur tepat waktu.
Beribadah Tepat waktu.
Bangkit Tepat waktu
Semangat semangat semangat semangat semangat semangat Caiao
Love Love Love Love Love Love
Love Love Love Love Love Love Love Love
Love Love
Love
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 267 Episodes
Comments
Nur Adam
thhoor aku mau nya,,ko si lala di perawanin johan kg berasa,,aku aja tidur klu di raba raba suami ku terasa bgt padhl udah ga segel lg ,,pa lg msih segel psti sakit bgt,,hehe lnjjt
2022-06-01
1
Fujio Ami
Bgmn bg perasaanmu La? sp yg km pilih 🥰
2022-04-19
1