Aku tersentak kenapa gadis itu mengigau namaku, aku bertanya-tanya dan aku memiliki kesempatan berbicara dengan gadis itu
Aku ingin sekali memeluk Lala, kubuka jaketnya, kulihat bekas luka-luka say*atan tak beraturan yang belum sepenuhnya kering.
Inikah yang telah aku lakukan pada gadis itu? aku terduduk lemas, aku malah melukai Lala karena kemarahanku sendiri.
Gadis itu memakai jaketnya kembali akan beranjak pergi, TIDAK !
Kupeluk gadis itu, Ia menolak. Aku kencangkan dekapan yang sangat aku rindukan, dekapan yang selalu membuatku nyaman dan tenang. Aku tak ingin melepas dekapan satu-satunya yang aku miliki.
Namun pelukan itu terlepas lalu Lala langsung berlari, aku mengejarnya dan
tunggu ... kenapa Lala malah ikut menyalahkanku? kenapa semua orang benar-benar tidak ada yang peduli terhadapku? Lala juga akan meninggalkanku !!!
Aku kehilangan diriku lagi, aku mence*ik leher mungil itu tanpa sadar.
Johan datang menganggu dan memukuliku, aku tak peduli. Aku harus segera bicara dengan Lala tapi pukulan Johan menjatuhkan ku dan gadis itu pergi meninggalkan ku tanpa mau menatapku sekalipun.
Aku gagal memberitahukan kepergianku.
-Kilas balik selesai-
Lamunanku terbuyar saat, seorang teman kuliah di Cambridge hendak membuka resleting celanaku, aku yang lumayan tersadar dari mabuk lalu mendorong wanita yang terus menggodaku.
"Minggir " Aku mendorong keras wanita yang terus memaksaku. Aku memakai kaosku dan keluar dari kamar hotel meninggalkan wanita yang sudah sengaja membawaku ke Hotel saat aku tengah mabuk.
...*...
-Tempat kerja-
Genap dua bulan Lala kerja di restoran milik orang tua Ella Hudson setelah sebelumnya Ia harus keluar dari pekerjaanya di toko Bunga.
Begitu kerja restoran ini Lala memutuskan tinggal di kos.
Lokasi restoran ini tidak jauh dari kampusnya hanya 1km, dan lokasi kosnya berada di tengah-tengah tempat kerja dan kampusnya.
Lokasi ini sungguh sangat mendukung waktu Lala yang terbatas, Ia tak perlu jauh-jauh kesana kemari.
Danau permata lokasinya 800 meter dari kosnya, Ia masih menyempatkan waktu dikala kosongnya untuk berjualan asalkan Ia bisa memiliki tabungan yang cukup untuk cita-citanya.
Lala tidak mau terlalu merepotkan keluarga Johan. Awalnya Johan dan keluarganya menolak, tapi Ia mencoba meyakinkannya dan akhirnya mereka mau menerima.
"Hari ini rame sekali," Lala duduk kelelahan di meja. Dilapnya peluh keringat di dahinya setelah selesai membersihkan semua meja restoran.
Hari sudah sore, restoran ini tutup lebih awal karena stok bahan di dapur telah ludes oleh rombongan ibu-ibu arisan dan rombongan anak-anak kampus.
Seorang Lelaki tinggi berpakaian formal menghampirinya saat Ia melamunkan sesuatu.
"Lala!" Sentak pria itu.
"Apa!" Lala menjawab sekenanya.
Pria itu malah tertawa kecil, baru kali ini Ia melihat orang ini tertawa.
"Mas Luca, maaf." Ucap Lala tidak enak.
"Kamu tidak menjawab pesanku?" tanya Luca.
"Pesan?Kapan? dari pagi aku belum buka hp, Mas..."
"Hm, untuk kamu," Luca memberikan sebatang coklat dan permen lolipop kesukaan Lala.
"Wah, terimakasih ! tapi ada gerangan apa ini?"
"Papa ingin bertemu, aku menelpon mu dari Kantor tadi siang tapi kamu tidak menjawab ternyata kamu sibuk" jawab Luca.
Lala terdiam, sudah lima bulan mas Luca sering muncul atau berpapasan dengannya, entah sengaja atau tidak."Bertemu untuk apa mas?"
"Ya hanya makan biasa, Papa kan tak punya anak perempuan jadi kenal kamu, ya gimana gitu .... "
"Hah? 'Gimana gitu' gimana?" Lala bingung.
Safitri teman kerja pemegang kunci restoran memanggilnya,"Lala, kamu mau masih disini?"
"Ah bentar Mas Luca, aku ganti baju dulu," menghampiri Safitri dan masuk ke ruangan mengganti baju kerjanya.
Beberapa menit kemudian Lala keluar dari resto menunggu safitri yang tengah mengunci pagar resto. Shafitri pamit dan Lala menhampiri Laki-laki yang tengah berdiri di kap mobil. Laki-laki itu terus memperhatikann Lala, membuat Lala sedikit canggung, "Mas Luca."
"Sudah? ayo," Luca membukakan pintu depan, begitulah.
"Hemm kita kemana?" tanya Lala lagi.
"Ke rumah, Papa lagi ga sehat jadi ingin ketemu kamu, maaf ya, lagi-lagi..." terang Luca tak enak hati.
Gadis itu membuka permen Lolipopnya, "Gak apa-apa mas, Om Anton juga udah baik banged sama Lala."
"Rencana libur semester kemana, La?"
"Belum tahu mas. Ayahku sibuk kerja, ga ada hari libur. Temen-temen juga pada pulang ke orang tua mereka yang rata-rata di Luar Kota." Jawab Lala
"Gimana kalo kita main ke Villa Gunung Sanubari sama Papaku juga," saran Luca.
"Apa?" Lala terdiam.
"Ya sudah, itu pikirkan nanti saja. Kita mampir makan dulu ya, kamu mau makan apa?"
Lala menengok ke kanan, dilihatnya wajah cassanova itu. Mas Luca selalu ramah, sering membantunya jualan, membantunya mengerjakan tugas kuliah, dan membawaku ke tempat-tempat seni, museum, dll dan dia selalu sopan.
"Wah kamu malah melamun, ada yang salah sama penampilanku?" ujar Luca sadar dirinya sedang diperhatikan."Jadi mau makan apa?"
"Soto saja mas, seger." Lala beralih memandangi jalanan di depannya.
-Mereka sampai di tempat Penjual Soto-
"Orang bilang disini sotonya enak," Luca menambahkan sambal dan kecap di mangkuk Lala.
"Cukup, Iya pernah denger gitu."Lala tak sengaja menyentuh tangan Luca membuat mereka terdiam sejenak.
"Orang yang neror Mas Luca sudah ketemu?" tanya Lala.
"Sudah, pegawai sendiri. Orang ini memang sering bikin masalah." Jawab Luca
"Asalkan bukan cinta di tolak dukun bertindak ya," jawab Lala sambil tertawa.
Luca terdiam
"Heloooooo Mr.Luca!" Lala menggoyangkan tangannya di depan Luca.
"Habis ini kita nonton yuk, La. Malam minggu nanggung," saran Luca.
"Nonton? Katanya mo ketemu Papa Mas Luca," Lala mengerutkan dahi.
"Kamu itu sibuk kerja kuliah, sekali- kali hiburan. Biar otakmu ini ga muter kaya jaring Laba-Laba," ledek Luca sambil memberantakan rambut Lala.
"Jadi berantakan tau, rambutku." Lala membenarkan rambutnya yang kini sudah panjang sepunggung, mas Luca memberinya shampo bagus untuk memanjangkan rambut. Terbukti selama 5 bulan ini yang awalnya rambutnya sebahu kini jadi sepunggung.
"Ayo atau kamu takut kalau orang ngira kita pacaran?" celetuk Luca.
" Apa sih, yaudah ayo cap cus keburu malam." Lala membayar makanan. Walaupun Luca orang kaya, Lala tidak mau di bayarin. Jadinya ujung-ujungnya nanti pake hitung-hitungan di bagi dua di belakang.
-Di bioskop-
Mereka sedang menonton film Action.
Luca terus memperhatikan Lala tanpa gadis itu sadari . Ia heran dengan pikiran adiknya, Kevin sudah melakukan sesuatu yang sangat buruk, untuk apa?
Pria itu mengamatinya selama 5 bulan ini, Lala yang sibuk mondar-mandir kesana-kemari : mengajar les, jualan, pernah di toko bunga, belakangan ini sering di perpustakaan dan kafe.
Luca meletakan tangannya di atas tangan Lala, gadis itu masih tak sadar karena terlalu asiknya nonton. Apa Ia seceroboh itu? Luca tertawa kecil.
**
Jam menunjukan pukul 8 malam, mereka sudah sampai di kediaman Anton Mariano di sambut papanya Luca.
"Malam Om," sapa Lala tersenyum di ruang tamu
"Malam juga Rissa, lama gak kesini? ayo duduk," papa Luca biasa memanggil Lala dengan panggilan Rissa.
" Iya maaf om, kemarin saya banyak tugas kuliah."
"Begitu rupanya, tak apa lah. Maaf lagi-lagi om mengundang mu kemari, habis Luca sibuk terus gak ada yang perhatian sama om," Anton mengadu sambil tertawa
"Ah Papa apaan si bikin malu," Luca menoleh ke Lala. "Bentar ya La, aku ganti baju."
Luca meninggalkan Lala di ruang tamu.
"Jadi gimana pendapat kamu soal Luca, Rissa?" papa Luca tersenyum, tak sabar.
Lala berkerut dalam.
"Luca pribadi yang ramah dan bertanggung jawab, Om," jawab Lala sekenanya.
"Menikahlah dengan Luca, Dia anak Om yang paling bertanggung jawab." senyum Anton Mariano
Bersambung ...
_______________________________
Terimakasih teman-teman sudah mampir, Tinggalin jejak ya biar Author makin semangat , dengan like, favorit, vote, komentar, kritik, saran , kalau bisa di marahin saja Author nya hehe
Semoga Pembaca Budiman selalu sehat , bahagia, senang, happy.
Semoga Pandemi ini cepat berakhir. Aamiin
Semangat semangat ya.
jangan pernah sedih .
Makan tepat waktu.
Tidur tepat waktu.
Beribadah Tepat waktu.
semangat semangat semangat Caiao
Love Love Love Love Love Love Love l
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 267 Episodes
Comments
Fujio Ami
aaahh, muncullah cow idaman baru untuk Lala 🥰
2022-04-18
1
Fujio Ami
say,ini ada nya dan ku, POVnya tercampur JD bingung 😵
2022-04-18
1