Suara rintihan Lala yang kesakitan membuat si penjahat semakin bersemangat.
Penjahat itu memandangi tubuh yang banyak goresan merah. Kemeja penjahat yang masih menggantung di tubuh, ditanggalkan dan di buang begitu saja. Badan penuh tato itu sungguh sangat mengerikan.
Penjahat itu memulai melepaskan ikat pinggang. Sampai kemudian terdengar gebrakan keras daei pintu dan suara tembakan menyusul. Paha penjahat utu terasa seperti ditepuk berikutnya mengalir darah dari sana. Tepukan tulang keringnya membuat penjahat itu geram lalu menatap tajam Johan.
Lala masih meraung-raung kesakitan. Johan berlari ke dalam dan membius penjahat saat Pedro memborgol penjahat itu.
Tatapan Johan nanar mendapati Lala penuh Luka, dan basah kuyup oleh darah.
"Cepat Hamar, kita tak punya waktu!" teriak Pedro kepada Johan alias Hamar.
Dengan gemetar Johan memakaikan masker anti Klorin ke wajah Lala. Johan terpaksa menutupi Lala dengan handuk putih besar walaupun penuh sayatan dan luka terbuka.
Mereka keluar dari ruang itu. Ada seorang musuh mendatanginya, Pedro melawannya. Johan terus berjalan memimpin seorang wanita yang menggendong Lala yang tidak bisa diam dari raungan dan memancing musuh keluar. Beberapa bala bantuan datang dan berhasil mecegat musuh.
Kini Johan tiba depan mobil yang mau dinaiki saat suara tembakan terdengar bertubi-tubi dari arah belakang.
"Cepat!" Teriak Team Johan .
Mereka sudah menaiki mobil saat senapan mesin terus memborbardir mobil anti peluru itu.
"Cepat-cepat" teriak Team Johan saat mobil keluar dari pelataran markas musuh.
"Anda tertembak, Tuan." Dokter wanita yang tadi menggendong Lala, kini memberi pertolongan pertama pada bagian tubuh Johan yang terluka.
Dokter sudah meminumkan obat antinyeri pada Lala, dan memberi pertolongan pertama.
Johan terus memandang Lala yang kesakitan. Tangan Lala masih di borgol, belum bisa dilepaskan karena tidak ada alatnya di Heli.
Handuk putih yang menutupi tubuh Lala mulai penuh darah, sama seperti apa yang Jo lihat di kasur kamar juga penuh noda darah tak beraturan.
Bau Darah dan alkohol menjadi satu, rambut dan sekujur tubuh Lala yang basah karena minuman itu masih ditutupi kain.
...****************...
Tiga hari kemudian mereka sudah di rumah Lewis Martin ( Kakek Johan)
"Bagaimana kondisinya?" Tanya Lewis seraya menepuk pundak Jordan. Mereka duduk di kursi taman.
"Seperti itulah belum ada perkembangan." Johan tak bersemangat.
"Apa Kevin tau latar belakang ayah gadis itu?" Lewis duduk di sebelah Johan.
"Sepertinya tidak tahu, Grandpa. Kalo tahu gak mungkin Kevin berani sewenang-wenang."
"19 tahun lalu, Algio atau ayah Lala, tepat di malam perayaan Negara S. Malam itu hujan sangat lebat dan petir. Mobil Algio nyaris menabrak gadis mabuk. Algio juga sama mabuk, lalu dibawa gadis itu ke kontrakan Algio.
Wanita itu sudah pergi saat Algio bangun, Ia belum memeriksa identitas wanita itu, lebih tepatnya tidak mau.
"Dua tahun berlalu di sebuah panti, tempat yang biasa Algio datangi, seorang bayi perempuan tengah sakit dan membutuhkan darah AB.
"Algio dihubungi panti agar mencarikan golongan darah tersebut. Dia menyusul bayi itu ke rumah sakit demi mendonorkan darahnya. Dokter malah memberitahu bahwa DNA mereka sama.
"Algio enggan mencari wanita yang sudah memberikan hadiah besar itu. Dia memilih membesarkan putrinya sendiri.
"Sampai tiga tahun lalu, Algio terluka parah sehingga kehabisan banyak darah. Dia mendapatkan transfusi darah dari putrinya.
Sejak saat itu Algio mundur dari dunia gelap lalu menjauh memilih hidup dengan putrinya."
"Apa maksud Grandpa itu kalau Lala masih memiliki Ibu?" Tanya Johan dengan tak percaya.
Lewis tersenyum seraya menepuk-nepuk bahu Johan.
"Kita jangan ikut campur karena Algio pasti punya alasan. Dia orang cerdik karena itulah Ia ahli strategi terbaik di dunia gelap. Pria itu pasti sudah mengatur pertemuan mereka antara Lala dan ibunya di masa depan."
"Tapi, Lala kasian."
"Kalau gitu. Berikan saja dukungan, sebatas itu. Jangan sembarangan mengambil keputusan soal kehidupan gadis itu tanpa seijin ayahnya."
"Baiklah Grandpa, aku akan tetap menyembunyikannya. Apa Grandpa sudah tau siapa Ibunya?" Tanya Johan. Kemudian kakeknya cuma tersenyum.
"Bolehkah Johan tau?" Johan dengan tatapan memelas tetapi Lewis menggeleng kepala dengan tegas.
"Musuh mengawasi pergerakan keluarga kita, Jo. Kamu harus memanipulasi ini. Jangan sampai mereka tau Algio memiliki putri yang masih hidup."
"Baguslah Kevin mengirim Algio ke tempat terpencil" Lewis tersenyum puas.
"Tunggu ya, sampai kuberi tahu siapa Ibu dari gadis itu," kata Lewis lalu pergi meninggalkan Johan.
...****************...
Siangnya , Johan mengantar makan siang untuk Lala. Lala duduk di kursi di dekat jendela seraya memandang kosong ke luar jendela.
Gadis itu memakai dress sepaha dengan model kemben sedada karena luka-luka sayat itu tidak memungkinkan untuk memakai baju yang lebih tertutup.
Lala mengacuhkan Johan dan sibuk dengan dunianya sendiri. Sergio pun tanpa sepengetahuan Kevin menelpon Lala untuk menghibur lewat ponsel Johan. Namun. Lala mau merespon selama 4 hari ini dan cuma melamun.
Lelaki itu duduk di depan Lala, coba mengajak bicara gadis itu tetapi nihil. Johan menyuapi Lala dan hanya habis 4 sendok makan.
Pria dengan tinggi 192 cm itu mengambil SALEP TERBAIK untuk Lala. Johan mengoleskan lagi di banyak titik di tubuh Lala.
Ketika Johan duduk di lantai, ia terus memandangi gadis itu pada luka yang mulai mengering. Namun. psikis Lala masih terguncang.
Sebuah bekas luka dalam di kaki Lala, begitu membuat amarah Johan mendidih.
Setiap malam Johan tidur di sofa kamar ini. Setiap malam Lala selalu bangun dari mimpi buruk yang membuat terus berteriak, meraung dan terlihat kesakitan. Lala harus mengkomsusi antibiotik dan penenang selama beberapa hari ini.
Diajak gadis itu duduk di kursi roda, untuk jalan-jalan mengitari rumah. Johan juga menceritakan banyak cerita soal kehidupan Johan.
Ketika lelaki itu bercerita soal ibunya yang selalu memarahi, menjewer. Anehnya Lala terkadang Lala menangis, terkadang sedikit tersenyum sangat tipis.
"Apa kamu merindukan Ibumu, Lala?" Johan menghentikan kursi roda di taman.
Lala mengangguk, itulah respon pertamanya setelah empat hari ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 267 Episodes
Comments
ASA
kasian Lala
2022-04-29
1
Hairul Sani
jangan smpe Lala jatuh cinta SM Kevin....
2022-04-16
1
Juwandi
semangat kak,mampir lagi..up up up
2022-04-15
1