Hembusan angin menyibak rambut Lala di hari yang mulai sore
"Jo!" Teriakan wanita cantik paruh baya dari kejauhan.
"Mama." Johan menoleh kearah suara.
"Bentar ya, La." Johan lalu menghampiri mamanya.
Anak dan Ibu mengobrol cukup lama, sampai kemudian Mama Tiara meninggalkan Johan untuk masuk kedalam rumah.
Jordan menghampiri Lala yang masih terdiam. "Ada mamaku datang, ayo kita temui."
"Aku dua bersaudara, laki-laki semua. Mamaku itu ingin punya anak perempuan. Kamu jangan kaget bila mama sama cerewetnya seperti bibi." Johan menjelaskan sambil mendorong kursi roda yang di lduduki Lala.
Mereka masuk ke dalam rumah, melewati air mancur, ruang tamu dan berakhir di ruang keluarga. Ada banyak l beraneka-ragam makanan di atas meja, bikinan Mama Tiara. Di sana juga ada Kakek Lewis yang stamina nya masih oke.
Seorang wanita berumur tetapi masih terlihat muda itu, menghampiri Lala yang juga terus memandangi Mama Tiara.
"Mah! Kenalin, ini Lala. Yang kemarin mampir di tempat Bibi." Johan menarik tangan Tiara agar cepat mendekati Lala.
"Lala, ini mama aku yang paling cantik tapi cerewet," sindir Johar sembari mengambil hpnya yang terus bergetar dari saku.
"Huh , anak ini," gerutu Tiara. Dia beralih ke gadis manis di depannya. "Hai Lala, aku Tiara, mamanya Johan, panggil saja aku Mama," perintah Tiara.
"Dan ada kakek aku yang paling tampan, Kakek Lewis," lanjut Johan menunjuk Lewis.
"Hai, Nak Lala ... semoga betah disini!" Kakek Lewis tersenyum sambil menikmati makanan buatan putrinya.
Johan Keluar dari ruangan karena Kevin terus menelepon.
📞🔊
"Berikan gadis itu," ketus Kevin
"Untuk apa? Kau sudah membuangnya."Johan datar.
"Kau selalu ikut campur, Jo!" bentak Kevin tak sabar.
"Aku sudah memberitahumu, tidak akan membiarkanmu bertemu dengannya!"
"Saya akan memberi perhitungan padamu, Jo." Kevin Berapi-api.
"Whatever! Lala jauh lebih penting. Kamu, urusi saja Samanthamu!"
☎Johan menutup telephonenya.
Saat kembali Johan dibuat kaget karena melihat Lala mulai berbicara lagi bahkan senyumannya sedikit terukir. Mama Tiara sesekali memeluk Lala membuat gadis itu shock namun menangis sumringah.
Ditahan langkahnya untuk masuk, Johan ingin memberi ruang, untuk Lala yang membutuhkan sosok seorang Ibu.
______________****_____________
Seminggu telah berlalu, perkembangan psikis Lala mulai membaik. Mama Tiara memiliki andil besar di dalamnya. Bahkan Mama melarang Jordan tidur di ruangan yang sama dengan Lala karena tidak ada ikatan pernikahan, katanya.
Mamanya pandai menyembuhkan luka hati orang, sehingga mimpi buruk Lala pun mulai berkurang. Ya, Tiara pernah mengabdikan diri selama 10 tahun untuk memulihkan anak-anak bermasalah, yang biasa Tiara lakukan bersama teman-teman sosialnya.
Setelah beberapa hari libur karena kondisi Lala, besok Johan masuk kuliah..Mama Tiara terus membujuk Lala dengan caranya, tentu ditambah dengan bantuan psikiater andalannya. Lala jadi mau masuk kuliah setelah sebelumnya selalu menolak. Lala menjadi trauma pada keramaian.
_______X______X________
"Jangan mempermalukan nama keluarga Mariano, lagi."
BUCK--
BUCK--
BUCK--
Ditendang kaki putranya, setelah berkali-kali menghajar anaknya itu hingga meninggalkan banyak luka lebam di wajah dan tubuh Kevin.
Anton Mariano, ayah dari Kevin, berusia 50 tahun, harus diuji kesabaran dengan putranya yang sangat tidak waras itu. Turun dari siapa kebengisannya sampai Kevin ikut terlibat dengan kegiatan human trafficking. Perdagangan manusia. GILA.
Anton memegang dadanya yang sangat sesak.
"Papa!" teriak Luca Martini yang baru masuk ruangan, Ia kaget saat hendak turun ke bawah mendengar suara keributan, ternyata ... ayahnya itu tengah menahan kesakitan. "Cepat, panggil Dokter Erwin!" titah Luca pada asistennya.
Luca membawa ayah ke kamar meninggalkan adiknya yang sudah terlihat babak belur tak beraturan, kenapa adik nya itu selalu membuat masalah sih.
"Papa, tenang, Dokter Erwin akan datang" pinta Luca membaringkan tubuh papanya dengan khawatir.
"Bekukan semua rekeningnya, batasi pergerakannya, awasi dia!" berang papa Anton terengah-engah.
Anton meminum air yang diberikan Luca. "Ambil alih sementara Saint Mariano, atau kirim dia ke Luar Negeri, anak itu tidak tahu di untung! Memalukan sekali!" maki Anton emosi lagi.
"Papa sudah, nanti Luca urusin, tolong perhatikan jantung Papa, ya."
Dokter Erwin memasuki kamar dan memeriksanya.
______x_______X_______x_____
"Tuan .... " Billy mengobati tuannya yang babak belur.
"Sial! Kenapa bisa ini mencuat ke publik! Pasti ulah gadis sialan !" Kevin meringis kesakitan.
"Kau urus Alen Sergio, beri pelajaran, bila perlu habisi dia," teriak Kevin jantung nya seperti mau meledak.
"Tuan Sergio dibawa orang, Tuan," sahut Billy ketakutan.
"Apa! Siapa yang berani mengganggu? ha!" Mata Kevin sudah kesetanan. Dia membanting semua barang-barang di sekitarnya, tak peduli dengan lukanya.
"Masih belum diketahui l, yang jelas bukan orang dari negara ini dan juga bukan Tuan Johan. Ponsel Alen Sergio tidak aktif "
"****!" Kevin beranjak meninggalkan kamar, menelpon semua pengawalnya tapi tidak diangkat. "Apa-apa an ini!"
Kevin mengambil kunci mobil dan berhenti di pintu utama kediamannya yang dihalangi penjaga yang biasa melayaninya.
"Apa yang kalian lakukan?" Kevin dengan tatapan membunuh dan mulai menghajar pengawal di depannya.
"Berhenti Kevin!" titah Luca, kakaknya.
"Apa!" Kevin den sinis.
Luca melemparkan sebuah map ke lantai.
Kevin menatap tajam Kakaknya.
"Baca itu baik-baik. Semua fasilitas mu dicabut. Pergerakanmu dibatasi. Bila kamu mau semua kembali ikuti perintah Papa, semua tercantum disitu. Papa sudah menyiapkan semuanya dan kamu tidak bisa melawan." Luca berlalu meninggalkan Kevin.
_______x_______X_________x_________
Anton, Papanya-Kevin, sudah dilarikan ke rumah sakit karena kondisinya memburuk.
"Cari gadis itu, Luca, sampaikan permintaan maaf papa padanya. Bila perlu, bisa kau nikahi dia? Dia belum tersentuh Luca, dia gadis pemberani, pintar. Nikahilah dia, jangan biarkan anak keparat itu mengganggunya lagi."
"Papa, harus sembuh dulu, ingat dokter bilang apa? Bebaskan pikiran Papa, Istirahat dulu, ya ... "
"Dia seorang wanita, Luca, seperti mamamu, tolong nikahi gadis itu," imbuh Anton.
"Dokter!" Panggil Luca saat melihat Ayahnya kemudian kejang.
nit--
nit--
nit--
"Mohon keluar dulu. Perawat menyuruh Luca keluar.'
Luca Martini bersandar pada tembok luar kamar rawat inap. Dia memegangi kepala yang terasa pusing karena Kevin, adiknya itu, selalu membuat masalah. Papa juga terlalu keras padanya. Anak itu benar-benar kurang kasih-sayang. Mama Papa terlalu tidak peduli pada Kevin.
Mama terlalu sibuk dengan sosialitanya sampai tidak memperhatikan mereka, terutama Kevin. Yang Mama pedulikan cuma Fabio, si bungsu. Seharusnya, mama adil kepada ketiga anak mama.
bersambung ...
_________x____Pantun___x_________
Salam Bahagia , Salam Cinta Mohon Kritikan, Dan Sarannya
Naik Gunung, Bawa Semangka Tamu Agung, Yang Lagi Baca
Buang Mantan, Cari Kekasih Cukup Sekian, Dan Terimakasih
____________________________________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 267 Episodes
Comments
Fujio Ami
klrg kevin rumit sekali,kasian😭
2022-04-18
1
Fujio Ami
kevin bnra gila dek?
2022-04-18
0
Fujio Ami
aku dah bc 20,dsni trnyt disiksa jg,brp x Lala disiksa sih dek😭
2022-04-18
1