Di rumah sederhana namun terawat di pantai itu hanya ada Lala dan Johan. Petugas kebersihan hanya datang pagi.
Lala baru selesai telepon Ayahnya mengabari keberadaanya sekarang.
Rumah kayu dengan cat putih dan 40 persen kaca di bagian tembok depannya, dengan lantai marmer putih serta di depannya terdapat air mancur kecil dan atapnya yang ditutup dengan jerami dan daun rumbai. Classic tapi memang sengaja rumah ini tidak diberi AC.
Mereka di ruang tamu menonton tivi tepatnya jam 2 siang. Lala sudah terbiasa tanpa AC namun Johan belum terbiasa. Pintu Jendela sudah dibuka agar angin itu bisa masuk, tapi ...
"La, aku buka kaos ku tak apa ya? panas. Aku gak kuat, bajuku pun basah" Johan memelas.
"Hm Ya" Lala yang masih sibuk dengan hp nya, asal mengiyakan saja tanpa menyimak.
Pesan Chat Kevin :
Lisa , Danau Permata adalah tempatku bertemu Samantha. Namun aku salah mengartikan kemarahanku , dan tanpa sadar melampiaskan nya kepadamu .
...Ini orang maunya apa sih , dapat nomorku dari mana coba. mau Danau Permata , mau Samantha , I Dont care !...
Lala melirik kebawah saat melihat sesuatu yang aneh .
KAGET
"U L A R!!!!!" Lala naik ke kursi kayu.
"Jo ....!" Lala tak berani memandang tempat lain selalu mengawasi ular berwarna kuning itu takut.
Lala teriak histeris.
"Diam di situ" Johan mencari mengambil sapu.
"Jo , cepet ! cepet ! ularnya loncat ntar!"
Dengan susah payah, Johan menggiring ular yang agresif hendak menyerang balik Johan.
"Awas ! awas ! A !" Lala membuka menutup matanya setiap ular hendak menyerang pria itu.
ULar berhasil di keluarkan dari dalam rumah l.
"Tutup ! tutup ! pintunya !"
Pria itu sudah menutup pintunya, menghampiri Lala."Turun !"
"Nggak mau ada Ular !" teriak Lala.
"Sudah di keluarin"
"Nggak mau! aku pernah di lewatin ular, ularnya loncat ke badan ku!" Kesal Lala
Pria yang bertelanjang dada itu naik ke kursi juga, Lala langsung memeluk Johan. Lala merinding bukan main trauma dengan masa kecilnya dengan ular.
"Terus kapan mau turun." pasrah Johan.
"Aku nggak mau turun ! titik !" Lala tidak mau di bantah
Laki-laki itu menghela nafas, harus sabar.
**
"Jo, kapan mobil mu balik ! aku gak mau tidur disini. Ular, ada ular." Lala duduk meringkuk di kursi, kakinya tidak mau menginjak tanah.
" Mobilnya dibawa sampai malam," ujar laki-laki itu.
"Ah kita naik bis atau angkot saja, atau aku duluan pergi, kamu menunggu disini
" Gadis itu ingin segera keluar dari rumah itu.
"Di daerah ini gak ada angkot, bis, becak..."Jelas Johan karena pantai ini di pelosok, jarang ada mobil. Ada yang punya sepeda motor tapi lokasinya sekrang cukup jauh dari penduduk.
"Mati dong aku ! mati ketakutan !" gerutu Lala.
"Lihat sini" Ditariknya dagu Lala, di tatapnya mata yang tatapannya kosong itu.
"TIDAK ADA ULAR" Jelas Johan menekan kata-katanya dengan sangat jelas.
Johan mengecup bibir Lala.
Hening.
Johan mengecupnya lagi, menatap Lala mencoba mencari tahu.
Laki-laki itu menciumnya karena tak ada penolakan.Pria itu mencoba mengulum bibir manis itu, memainkannya, Lala masih diam. Johan memejamkan matanya mengulum lidah gadis itu. Didekapnya semakin erat, didekapnya dalam-dalam. Nafas Johan mulai memburu, gadis itu mulai sulit bernafas. Diremasnya kepala Lala, dalam-dalam, sampai gadis itu benar-benar tak bisa bernafas.
"Hah" Lala kehabisan nafas.
Johan kembali memainkan bibir Lala, meremas tengkuk gadis itu dengan lembut ...
KRING----
Johan tak menghiraukan hp itu,
Kring -----
kringgg---
kringggg----
"S*it !" Johan melepaskan genggamannya pada wajah itu, menatap mata Lala berlalu ke bibir itu, di lapnya bibir lala yang basah karena saliva nya
"I Miss you," ucapnya dengan lembut.
Kring----
Johan bergeser duduk dan menerima telepon.
Lala memegangi bibirnya.
Hingga Johan selesai menerima telephonnya Lala masih menunduk.
TOK--
TOK--
"Masuk" Jawab Johan.
Seseorang masuk membawakan dan meletakan makanan Ikan bakaru, kepiting, udang, kelapa muda, sayur tauge, Kerang Dara , mangkok cucian tangan di meja satu-satunya ruang tamu.
"Makan mumpung panas, La" Ucap Johan namun Lala masih menunduk.
Ditariknya dagu itu lagi, Lala menatapnya dengan tatapan sulit diartikan.
Johan mengecupnya bibirnya lagi, mengecupnya lagi dan memeluk Lala.
" Maaf " ucap Johan menyesal.
Lala membalas pelukan Johan, "Ayo makan."
Pria itu terdiam.
"Aku lapar Jo,"
Pria itu melepaskan pelukannya. Sekali lagi menatap Lala yang tanpa ekspresi, lalu di kecupnya dahi Lala.
Mereka bergeser mendekati makanan. Lala tetap tidak mau menurunkan kakinya dari kursi, sulit sekali bila trauma ularnya terlanjur kambuh.
Pria itu dengan gagahnya mengupaskan udang dan mendorongnya ke mulut Lala.
"MMMhhhh !" Lala yang mulutnya masih penuh itu protes.
Hari sudah mulai petang, namun mobil Johan belum datang. Lala yang mau mandi minta ditungguin di depan pintu, Johan menurut.
Sampai larut malam Mobil tak kunjung datang."Mereka mana?" Lala sudah mengeluarkan bulir air matanya. Ular dan malam, sekali halusinasinya kambuh Ia akan sangat ketakutan.
"Kamu tidur dulu kalau mereka tiba, aku bangunin, " saran Johan.
"Aku gak mau ke kamar, aku takut, "rengek Lala.
Laki-laki itu berjalan memasuki kamar dan mengambilkan bantal lalu dibawanya beberapa tumpuk ke kursi, Lala langsung memeluk bantal itu.
"Jo kamu harus lihat ke bawah setiap menit, gimana kalo aku di patok Ular pas tidur," ucap Lala dengan wajah yang ngantuk tapi ketakutan.
Lala masih mencoba memindahkan chanel TV di depannya untuk mengalihkan rasa takut.
***
Keesokan paginya mereka sudah di kediaman Lewis.
"Lala!" Sapa Alen Sergio.
"Ayah,"Lala memeluk Ayahnya.
Mereka berjalan memasuki rumah tugas Alen di sebelah rumah utama.
"Kamu tidak tidur semalem?" tanya Alen kepada putrinya yang keliatan kusut itu.
"Kemarin ada ular masuk ke rumah itu, malamnya Lala ga bisa tidur cuma di kursi sampai pagi, sebentar-sebentar bangun." Lala menguap.
"Tidur sana " Ucap Alen, putrinya sudah menuju ke kamar.
"Hah Anak itu" Alen mengelus dadanya.
...Sabar Nak, tunggu sampai waktunya tepat, kamu pasti akan bertemu dengan Ibumu....
-Ditempat lain-Kediaman Anton Mariano-
Luca sudah siap ke kantor, Ia hendak mengambil berkas di meja kerjanya di rumah, tiba-tiba papa Anton masuk cukup mengagetkannya.
"Kamu gimana sih Luca, sudah 5 bulan loh, kamu masih belum melamar nya ! Apa mau Papa yang lamarin?" protes Anton.
"Gak semudah itu, Pa... Aku dan Lala kan belum lama kenal, masa iya tiba-tiba ngelamar.Kevin saja yang menikahi Lala, dia kan yang salah, napa jadi Luca," Luca membela diri.
"Apa yang bisa di harapkan dari anak pembangkang itu."
"Papa ..." Teriak suara dari arah pintu.
Anton dan Luca menoleh kearah suara.
"Kevin," Luca kaget dengan keberadaan adiknya yang sudah di rumah.
"APA MAKSUD KALIAN? LUCA MELAMAR LALA? MENIKAHI? APA MAKSUDNYA ! ! !" Teriak Kevin.
Bersambung ...
_______
Hai Pembaca yang Budiman terimakasih telah membaca.
Ada apa dengan Kevin kok udah balik dari Luar Negeri aja?
Ayo baca BAB selanjutnya...
Tinggalin jejaknya ya bisa dengan like, koment, vote, atau tambahin ke daftar bacaan favorit kamu ! 😘
Author sangat mengharapkan kritikan dan saran kalian soal kekurangan novel ini.
Sekali lagi terimaksih ! semoga hari kalian selalu menyenangkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 267 Episodes
Comments
Fujio Ami
Kevin ketar-ketir 😵
2022-04-19
1
Fujio Ami
lucu bgt Lala😂
2022-04-19
1
Fujio Ami
tanpa dosa cium lg😆
2022-04-19
0