Hari masih pagi tapi Billy sudah menjadi sasaran marah tuannya. la baru tidur satu jam, kini harus menemui Tuannya jam 3 pagi. Kalau karena pekerjaan atau musuh, ia akan maklui tetapi justru karena gadis itu.
Jangan-jangan Tuan Kevin tertarik pada Nona Lala? Kalo memang Ia tertarik kenapa malah melelangnya? Semalam Tuan Kevin malah tidak bisa tidur kan, terlebih yang diomongin nona Lala terus. Ah taapi gak mungkin, gak mungkin tuan tertarik ke gadis biasa !
Duck!
Kevin membuyarkan lamunan Billy dengan tendangan kerasnya dari belakang jok kemudi. "Apa kau tidak bisa lebih cepat, Bill!"
"Ini sudah paling Cepat Tuan!"
"Setelah jam makan siang kau bawakan laporan, dan reservasi tempat liburan 3 hari 3 malam sebelum masuk kuliah, saya akan menghukum dia!"
"Baik Tuan!"
Jam makan siang cuma diberi 5 jam yang benar saja Tuan! kerjaan kantor masih menggunung ... tidak bisakah tuan dengan baik hati memberiku waktu satu jam saja untuk istirahat!
Kevin melirik tajam Billy, Billy merasa diberondongi tembakan dari belakang karena tatapan itu.
"Kau protes Bill, apa kau mau di kirimkan ke kandang Singa!"
"Tidak Tuan, Tidak." Billy menekankan dalam-dalam dengan nada serendah mungkin.
"Apa yang mereka lakukan semalam Bill?" Tanya Kevin menatap keluar jendela.
"Saya tidak tahu Tuan."
"Kau harus tahu, Bodo !"
"Apa saya harus memasang CCTV di kamar hotel, Tuan?"
"Beraninya kamu, beraninya! Sudah lama tidak merasakan peluru panas ya, kau Bill," geram Kevin.
"Ampun Tuan, mungkin sebaiknya Tuan berhenti menawarkan gadis itu di pasar lelang, Tuan bisa mengganti hukumannya yang lebih berat jadi nona tidak sampai bertemu laki-laki lain," ucap Billy dengan gemetar.
...****************...
Mobil sudah memasuki Hotel Besar Martini, Kevin beranjak menuju lantai 55. Ia memasuki penthousenya..
"Kenapa lama sekali!" Kevin mondar-mandir tidak sabar karena sudah lima menit, di tendangnya guci di depannya sampai menimbulkan suara gaduh dan lantai berserakan pecahan porselen.
"Kevin ..." Panggil Lala. Dia dan Billy langsung kaget karena kekacauan ruangan. Billy pergi menutup pintu dari pada kena damprat.
Kevin menatap Lala lama, atas bawah. Kemudian ia pergi meninggalkan Lala.
"Kevin," panggil Lala berlari mengikutinya. Lala tidak tahu harus melakukan apa saat pemuda itu duduk di ruang makan.
Kenapa ada dua piring kosong di atas meja, apa maksudnya aku di suruh ikut sarapan? Kenapa Kevin hanya diam menatapku dengan tidak suka?
Kevin melemparkan sendok nyaris mengenai Lala.
"Aku harus apa?"
Muka Kevin malah semakin merah padam. Lala mencoba duduk di kursi paling jauh.
"Apa kau tidak lihat piring kosong dimana?" Kevin melempar sendok lagi, yang selalu saja nyaris mengenainya.
"Iya, kan kamu baru bilang." Lala beranjak ke sebelah Kevin.
Kevin memakan sarapannya tanpa bersuara. Lala makan setelah Kevin selesai makan, karena menggunakan peralatan makan bekas Kevin. Masalahnya tidak ada sendok garpu lagi.
Apa Ia sengaja melempar sendok-garpu itu agar aku makan bekas sendoknya ?
Dari tadi Kevin terus menatapnya. Selesai makan, Lala disuruh ke kamar mandi.
"Kevin apa ini-"
BYUUUUR__ Badan Lala di semprot shower begitu kencang. Ia masih memakai dress semuany. Lala mau menyentuh tangan Kevin tidak berani, cukup Lama Kevin menyemprot Lala. "Ke.. Kevin hen..hentikan!"
"Kau harus menghabiskan sabun itu tanpa tersisa, bukan kau buang tapi kau sabuni tubuh kotormu sampai 100x! Juga pasta gigi itu harus kau habiskan bukan kau buang, kau bersihkan mulut 100x lebih! Juga pembersih mulut, sama aturannya. Kau tak k ijinkan keluar sebelum kau menghabiskannya."
"Kevin tapi!"
BLAK- Kevin membanting Pintu kamar mandi, pergi meninggalkan Lala.
...****************...
Satu jam Kemudian, Lala Keluar sudah memakai dress berwarna putih, lengan sebahu dan panjang sebetis yang disiapkan di kamar mandi.
Kevin terpanah, tetapi pandangannya dialihkan. "Kemari," ucap Kevin dingin sambil menepuk tempat di sampingnya.
Lala menurut. "Kevin, aku bisa sendiri," kata Lala saat Kevin memegang pengering rambut.
Kevin tak menjawab dan memberikan hair dryer yang menyala, menunggu Lala mengeringkan rambut itu sampe benar-benar kering.
"Kevin, aku mau bertemu ayahku." Lala mengiba setelah meletakan pengering rambut.
"Ayah kamu di luar kota, kau bisa menelpon nya." Kevin memberikan sisir rambut.
"Luar kota ... baiklah." Lala sama sekali tidak bisa protes, ia tahu konsekuensinya jadi harus selalu menurut.
"......Hammm!" Lala sekuat tenaga menahan tenaga saat akan menguap, saat menyisir rambut.
"Apa kau tidak tidur semalam?" geram Kevin.
"Aku tidur."
" Lalu mengapa kau masi menguap? kau membohongiku!" Tanya Kevin dengan kesal. "Apa kau bermain sepanjang malam?"
"Kevin hentikan ucapanmu." Lala menjawab dengan tak ramah.
Kevin hanya memendam kemarahannya. "Baca itu dan cepat tanda tangani."
Lala membuka sebuah map kuning.
"Perjanjian Kencan Kontrak?" Lala lalu membaca secara keseluruhan.
Kevin Saint Mariano, alamat xxxx , pekerjaan : xxxx , dalam hal ini sebagai Pihak Ke I (Satu).
Lala Clarisaa, .... .... sebagai Pihak Ke II.
Alen Sergio ( Ayah dari Lala Clarissa ), .... .... sebagai Pihak Ke III.
...... Telah Bersepakat :...
1.Pihak 2 harus selalu mematuhi Pihak satu.
2.Pihak 2 tidak boleh menyentuh Pihak 1 apapun alasannya,
3.Pihak 2 dilarang bertemu lelaki tanpa sepengetahuan Pihak 1,
4. Pihak 2 dilarang menemui siapapun yang di kenal Pihak 1, kecuali ...
5.Pihak 2 harus menyembunyikan hubungan dengan Pihak 1, baik di lingkungan kampus, Kantor Pihak 1, maupun Rumah Keluarga Besar Tuan Besar Pihak 1...
6.Setiap 3 hari dalam seminggu, Pihak 2 harus menghadiri Kencan dengan Pihak 1, kecuali ...
7.Setiap pagi Pihak 2 harus menemani Sarapan Pihak 1,
8.Pihak 2 harus bekerja di Kantor Pihak 1
....
Setiap Pasal memiliki nilai Point masing-masing. Setiap memenuhi deadline, Pihak 2 mendapat tambahan hadiah Point sesuai ketentuannya.
Setiap Pihak 2 melakukan kesalahan, atau mencoba kabur semua kesalahan bisa mengurangi Point dan berlaku hukuman tambahan yang akan dibebankan Kepada Pihak 3 ( Ayah Lala Clarissa) dan Pihak 2 .
....
Glek -- Lala menelan air liur. Ia menandatanginya kertas bermaterai itu dengan gemetar dan menyetujui semua demi Ayah. "Kevin, aku sudah menandatanganinya."
Apa aku tidak akan bisa melarikan diri se umur hidup? apa itu artinya aku tak boleh menikah ?
Kevin melihat jam tangan lalu berdiri. "Kemari!"
Lala berdiri setengah meter di depan Kevin.
"Apa Johan kasar terhadapmu? Apa Ilia menyakitimu?" Tanya Kevin dengan nada dingin.
"Johan ... ?" Lala belum menyelesaikan kalimatnya sudah dipotong Kevin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 267 Episodes
Comments
Frisca Araa
Kevin... kevin.... 🤔
2022-04-12
1
Nanda RaRa
kalau cinta bilang saja cinta,..
kalau rindu bilang saja rindu..
kalau benci bilang saja benci...
cocok tuh buat Kevin😅☝️🤭
semangat thor
2022-04-11
1
Triple.1
cemungut kak
2022-03-31
1