Bab 13- Wanita Itu adalah Nana!

Bab 13- Wanita Itu Nana!

Tidak salah lagi, plat mobil warna hitam yang terparkir di halaman Restoran bernuansa Eropa ini memang milik Jordy.

"Apa mungkin meetingnya di sini?"

Zora yang memiliki tabiat pemarah dan tidak sabaran menghentakkan kakinya masuk ke restoran tersebut. Matanya memerhatikan setiap orang yang ada di sana, ia terkejut melihat Jordy tertawa bersama wanita lain yang duduk memunggunginya.

"Pantesan gelagatmu aneh, jadi ini alasannya? Aku nggak yakin kalau dia cuma klien biasa."

Wanita berambut panjang ini langsung menghampiri meja Jordy.

"Ini yang kamu bilang meeting?" ketus Zora sambil melipat kedua tangan di depan dada.

Jordy terkejut melihat Zora, wajahnya tampak kesal tapi mencoba menahan amarah dan menjaga wibawa di depan Nana.

"Kamu ngapain ke sini?"

"Ngapain? Aku cemas karena ponsel kamu nggak bisa dihubungi, aku mau ke kantor kamu, tapi ternyata kamu malah enak-enakkan makan siang sama perempuan lain!" Zora melirik wanita yang masih duduk tenang di kursinya.

Jordy memijit pangkal hidungnya, terkadang sikap Zora yang selalu posesif dan terkesan mengekangnya seperti ini membuat ia malu. Sebelum semakin menjadi, Jordy menarik tangan Zora dan menjauhkannya dari Mirna.

Disaat kedua orang itu masih berdebat, Nana justru tersenyum sinis. Jujur ia pun berusaha menahan amarah, ingin rasanya ia mencabik-cabik wajah Zora. Ya, meskipun mereka belum sempat bersitatap muka, namun Nana masih hapal siapa pemilik suara itu.

'Drama belum dimulai, tapi kamu sudah seperti cacing kepanasan, apa kamu takut suamimu akan direbut wanita lain seperti kamu merebutnya dariku dulu? Ini belum apa-apa, Zora,' batin Nana, ia meraih tas di atas meja kemudian menghampiri Jordy dan Zora.

"Maaf, sepertinya ada kesalahpahaman di sini." Nana sengaja mendekati Zora.

Zora terdiam melihat wanita yang sudah berdiri di depannya, ia memerhatikan wanita itu dari atas kepala sampai kaki. Penampilanya sangat modis, pakaian dan perhiasan yang melekat di tubuh wanita berkulit putih itu pun tampak mahal. Namun, yang paling mengejutkan adalah wajah wanita ini seperti tidak asing di matanya. Mungkinkah?

"Na-Nana?" cetus Zora dengan suara lirih dan bergetar. "Ti-tidak mungkin," imbuhnya lagi, tubuhnya terhuyung sampai mundur dua langkah, untung saja Jordy menahan tangannya jika tidak ia pasti sudah jatuh.

Nana pun sempat terkejut, ia tidak mengira kalau Zora bisa mengenalinya. Tapi, Nana berusaha tenang dan tetap bersandiwara mengecoh Zora dan Jordy.

"Nana? Siapa yang Anda maksud? Oh ... perkenalkan saya Mirna, sepupu Arjuna dari Paris yang baru saja menjalin kerja sama dengan suami Anda."

Zora masih terbengong sampai tidak berniat menerima uluran tangan Nana.

"Zora, jaga sikapmu!" Jordy tidak enak hati dan langsung minta maaf Kepada Mirna. "Maafkan sikap istriku."

"Tidak masalah, justru saya yang harusnya minta maaf karena sudah membuat istri Anda salah paham. Kalau gitu saya pergi dulu." Nana sengaja tersenyum manis agar Jordy semakin tergoda padanya.

"Tunggu!" Zora mencekal tangan Nana. "Apa tujuanmu mendekti Jordy dengan mengaku sebagai Mirna? Apa kau pikir kau bisa menipuku?" Zora menggelengkan kepala. "Kau tidak bisa menipuku! Aku yakin kau bukan Mirna tapi... Nana!" ketusnya sambil menghempaskan tangan Nana.

"Aku tidak tahu dan tidak perduli kamu punya masalah apa dengan orang yang bernama Nana ... tapi, sepertinya kamu ketakutan sekali." Nana berdecih. "Apapun itu kamu harus tau kalau aku MIRNA! Dan hati-hati sikapmu yang seperti ini bisa menghancurkan dirimu sendiri!"

Wajah Zora semakin menegang, bibirnya bergetar sampai kesulitan berkata lagi.

"Aku permisi, Nyonya Jordy!" Nana melenggangkan kaki meninggalkan Zora yang masih terpaku di tempatnya.

"Kamu ini kenapa? Ayo pulang!" Jordy menarik tangan Zora. Ia pikir Zora sedang mabuk sampai mengira Mirna adalah Nana.

"Lepaskan!" sentak Zora. "Kamu yang kenapa? Kenapa kamu bisa percaya kalau dia Mirna bukan Nana?"

Jordy semakin kesal sebab perbuatan Zora sudah membuat mereka menjadi pusat perhatian banyak orang.

"Kita bahas ini di rumah!" Jordy pergi setelah menyelesaikan pembayaran, ia tidak menghiraukan Zora yang masih manggilnya.

"Nggak... ini nggak bisa dibiarkan, aku yakin perempuan itu pasti Nana. Tapi, kenapa Nana bisa hidup lagi dan jadi cantik seperti masih gadis dulu?"

Dirinya sudah lama bersahabat dengan Nana, jadi mau seperti apapun keadaan sahabatnya itu, ia hapal betul tingkah, sifat dan wajah Nana. Tapi, kenapa Nana yang sekarang terlihat berbeda? Pandangannya tajam, tegas dan tidak penakut seperti dulu.

"Jordy memang bodoh!" Zora tau tabiat Jordy, kalau sudah tertarik sama suatu objek atau wanita lain tentu ia bisa lupa diri seperti dulu Jordy tertarik dan tergila-gila padanya. Demi bersama dirinya saja Jordy rela meninggalkan Nana dan tidak perduli dengan calon anaknya.

"Nggak akan aku biarkan kamu direbut sama Nana lagi, tunggu aja akan aku buktikan kalau dugaanku memang benar."

Zora mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi mengejar mobil Jordy sampai mereka berdua sama-sama tiba di rumah.

"Jordy, tunggu!" Zora mengejar Jordy yang sudah masuk ke dalam rumah. "Mas, dengarkan aku dulu!"

Jordy seakan menuli dan langsung naik ke lantai dua. Begitu sampai di kamar ia membanting pintu lalu membuka dasi yang terasa mencekik leher.

"Mas!"

"Diam!" bentakkan Jordy membuat Zora terperanjat. "Aku nggak mau dengar omong kosongmu lagi!"

"Omong kosong apa?"

"Apa katamu? Kenapa kamu sebut nama perempuan itu di depan umum? Perempuan yang sudah kita habisi! Kamu mau kasus itu dibuka lagi dan kita dijebloskn ke penjara?"

Jordy mendadak pusing mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu.

"Bukan kita yang melenyapkan Nana. Dan kamu lihat tadi? Perempuan itu ada di depanmu, Nana masih hidup!" teriak Zora tidak kalah sengit.

"Dia bukan Nana! Aku sudah melihat data pribadinya, identitasnya dan benar dia Mirna sepupu Arjuna yang sudah menyelamatkan perusahaan kita dari kebangkrutan! Dan asal kamu tau ...karena sikapmu ini kita bisa kehilangan semuanya!"

Brak!!!

Jordy masuk ke kamar mandi, ia harap air dingin ini bisa mendinginkan kepalanya. Semua yang dikatakan Zora tidak masuk akal, meskipun ia sempat beranggapan kalau Mirna mirip dengan Nana, tapi mana mungkin orang yang sudah tiada bisa hidup lagi. Kalau pun benar dia Nana kenapa tidak menuntut dan melaporkan mereka ke polisi? Kenapa Nana bisa mengenal Arjuna? Kenapa semua dokumen wanita itu menunjukkan kalau dia memang Mirna?

"Aku harus minta maaf sama Mirna supaya dia masih mau melanjutkan kerja sama ini." Pakaian kantor yang masih melekat di badan sudah basah terkena air yang sengaja ia siramkan di atas kepala.

Terpopuler

Comments

Kamiem sag

Kamiem sag

Ish.... Zora lupa ya gimana cara dia ngrebut suami sahabatnya sendiri?
masa sdh lupa klo Jordy itu iblus? pecinta wanita lain? tukang selingkuh?
wajar kan klo pelakor diusik pelakor lain? 😀😃😄🤣

2023-06-10

0

afikazahra ratifa

afikazahra ratifa

kok lama Ndak up date kak...apa Hiatus lagi😔

2022-03-31

0

Hartono 1234

Hartono 1234

lnjut

2022-03-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!