Bab 2- Dua Orang Tidak Tahu Malu
"Kamu keterlaluan! Kamu gila, Mas!!"
Nana semakin emosi, ia tidak mengenali suami tercinta yang selama ini selalu setia padanya. Perempuan mana yang sanggup mendengar pernyataan suami yang ingin menikahi wanita lain yang notabennya adalah sahabatnya sendiri?
Emosi Nana semakin meledak ketika melihat beberapa bercak merah di tubuh Zora yang diyakini sebagai hasil perbuatan suaminya.
"Akkkhhhh ternyata kau seorang ja*ang! Sahabat berhati busuk!"
Nana melepaskan Zora sampai kepalanya terbentur sandaran tempat tidur.
"Sakit ... aku akan menuntutmu karena sudah melukaiku...." rintih Zora sambil mengelus kepala, ia sengaja meringis kesakitan berusaha menarik perhatian Jordy.
Jordy langsung memeluk Zora, ia tidak menghiraukan Nana yang masih berdiri di sampingnya.
"Tenanglah, sayang ... ada aku di sini." Jordy mencium kepala Zora.
Diam-diam di dalam dekapan Jordy, Zora tersenyum bangga karena berhasil merebut cinta Jordy. Ya, selama ini Zora memang sengaja membuat Nana gendut supaya Jordy bosan dan berpaling dari istrinya itu. Bisa dibilang selama ini Zora pura-pura baik untuk mencari cela agar bisa merayu dan menghancurkan rumah tangga Nana dan Jordy.
Mulai sekarang tidak masalah jika Nana mengecapnya sebagai wanita murah*n, yang penting baginya Nana dan Jordy akan berpisah. Lalu setelah itu, ia akan menjadi nyonya baru di rumah sahabatnya itu.
Menyaksikan perlakuan Jordy kepada Zora membut hati Nana seperti disayat sembilu, air mata pun tidak sanggup menggambarkan lukanya. Apa yang lebih menyakitkan dari semua ini? Suami menolak anak yang masih ada di dalam kandungan, kemudian didepan mata memeluk wanita lain dalam keadaan telanj*ng bulat.
Nana tidak tahu kenapa ia bisa mengalami semua ini. Nana harap ini mimpi buruk yang hanya singgah sementara, tapi air mata yang terasa dingin menyentuh pipi menyadarkan Nana kalau semua yang dilihat adalah kenyataan pahit yang mau tidak mau harus dihadapi. Nana semakin lemas dan tidak bertenaga untuk memisahkan Jordy dan Zora.
"Aku nggak terima, apa kalian pikir aku akan diam saja?" Ada keputus asaan di diri Nana, namun ia mencoba kuat dan melawan.
Jordy dan Zora sama-sama menoleh melihat Nana.
"Detik ini juga, tinggalkan villaku. Dan kamu, Mas...."
Nana menunjuk Jordy. "Keluar dari perusahaan dan rumahku, semua itu milikku dan kamu tidak pantas berada di dalamnya!"
Meskipun dunianya hancur, tapi Nana masih bisa berfikir jernih. Nana tidak mau hancur sendirian sementara suami dan pelakor menikmati harta miliknya. Semua aset yang mereka miliki berawal dari tabungan pribadi Nana sebelum menikah. Sementara Jordy hanyalah seorang pengangguran yang di PHK dari salah satu perusahaan di tempatnya bekerja. Jordy bahkan hidup tanpa keluarga.
Nana yang saat itu masih muda dan dimabuk asmara rela berkorban bahkan nekat meninggalkan keluarga yang tidak merestui hubungan mereka, ia memilih menikah dengan Jordy. Setelah menikah Nana membuka butik kecil-kecilan yang perlahan semakin sukses sampai Nana bisa membuka perusahaan tekstil sendiri.
Karena tidak kunjung mengandung, Nana memilih fokus menjalankan program kehamilan dan memercayakan Jordy mengelola bisnis dan perusahaan. Nana berharap Jordy bisa lebih mengembangkan perusahaan agar keluarganya tahu kalau Jordy juga bisa bekerja dan menjadi pengusaha sukses. Dengan begitu, nama Jordy akan harum dan keluarga merestui hubungan mereka. Tapi, semua yang terjadi diluar ekspetasi Nana. Takdir berkehendak lain. Restu belum didapat, malah kini Jordy dan Moza menikam dari belakang.
"Dan kamu perempuan nggak tau malu, mulai hari ini jangan pernah injakkan kakimu di butikku. Kau kupecat dengan tidak hormat!" cetus Nana tidak sudi bekerja sama dengan Moza yang sering menjadi modelnya.
Ancaman Nana membuat tawa Jordy dan Zora pecah di ruangan itu, mereka menganggap Nana seperti badut yang sedang melucu.
"Itu hanya akan terjadi di dalam mimpimu!" Mata Jordy tertuju pada Nana, tapi tangannya sibuk mengelus bagian yang menyembul di dada Zora.
Zora merengkuh wajah Jordy sampai melihatnya lalu dengan rakus mencium bibir Jordy di depan istri sahnya.
"Usir si gendut ini, biar kita bisa lanjutkan kenikmatan yang sempat tertunda," ucap Zora sesaat setelah melepaskan tautan bibir mereka. Zora sengaja memanasi Nana dan tidak segan bergelayut manja di lengan Jordy.
"Sebutan apa yang pantas dilayangkan untuk kalian? Kalian berdua yang seharusnya keluar dari sini!"
Nana ingin menarik tangan Zora, tapi terhalang tubuh Jordy yang seperti sengaja melindungi wanita itu.
"Asal kau tau, rumah, perusahaan, Villa dan butikmu sudah menjadi milikku! Semua sudah berganti nama atas namaku!" ucap Jordy lantang.
Kening Nana mengkerut, ia bingung mendengar ucapan Jordy.
"Omong kosong apa itu? Aku tidak pernah menyerahkan dokumen apapun apalagi membubuhkan tanda tanganku di sana!" sentaknya tidak terima.
Jordy tertawa. "Kau terlalu bodoh! Kau lupa aku pernah meminta beberapa tanda tanganmu dan dengan senang hati kau berikan tanpa membaca isinya lebih dulu! Jadi, pulanglah ke rumah untuk mengemsi pakaianmu dan cepat pergi sebelum aku kembali, aku tidak sudi rumahku dihuni wanita gendut sepertimu!"
Nana bergeming di tempat, mengingat pernah membubuhkan tanda tangan di beberapa dokumen pengiriman barang ke luar kota, tapi ternyata itu dokumen pengalihan nama dirinya dengan Jordy.
"Aku nggak nyangka kamu bisa sejahat ini sama aku, Mas! Tapi, aku nggak akan tinggal diam. Aku akan menggugat kamu dan selingkuhanmu ini ke pengadilan!"
"Silahkan kalau kamu bisa!" Zora ikut campur, ia berdiri dan memeluk Jordy dari belakang. "Lebih baik kamu pergi, atau kamu mau menyaksikan kami bercin ta di sini?" imbuhnya lagi, tangannya mulai meraba dada bidang Jordy.
Nana tidak kehabisan akal, ia bergerak cepat mengambil beberapa foto mesra Jordy dan Zora yang masih belum berpakaian.
"Aku sudah punya bukti kuat untuk menuntut kalian! Sampai ketemu di meja hijau, para pengkhianat!"
Dengan perasaan hancur, Nana pergi membawa bukti yang ada di ponselnya.
Jordy khwatir Nana pergi membawa beberapa foto yang bisa memberatkan dirinya di pengadilan nanti. Dengan bukti itu semua orang akan berpihak pada Nana karena jelas-jelas ia sudah mengkhianati Nana.
"Hey ... hapus foto itu!" teriak Jordy, memanggil Nana tapi Nana tidak menghiraukannya.
"Udahlah, sayang biarin aja. Mungkin foto itu mau dijadikan kenangan," ucap Zora sembari memungut pakaiannya yang tercecer di lantai.
"Kalau sampai Nana menunjukkan bukti perselingkuhan kita, aku bisa kalah dan kehilangan semua aset Nana yang sudah aku kantongi, kamu mau kita hidup di jalanan?"
"Ya nggak maulah!"
Enak saja, setelah semua usahanya merebut Jordy dan harta Nana berhasil, Zora tidak mau kehilangan sebelum menikmati hasilnya.
"Makanya, kita harus singkirkan bukti yang Nana punya." Jordy bergegas keluar kamar untuk mengejar Nana yang belum pergi jauh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Kamiem sag
Yaa Gusti Alloh Jordy Zora kalian gak tau ya kalo penzina peselingkuh itu gak ada yg bahagia?
tau kenapa???? jangankan manusia, setan aja gak rido atas perbuatan kalian!!!
najubillahi min jalik
2023-06-10
0
Dewi Nurlela
manusia laknat
2023-05-29
0
Juan Sastra
dua manusia berhati iblis,,atau tepatnya iblis berwujud manusia...
tunggu balasan perbuatan kalian. 😡😡
2022-10-20
0