Aku Balas Pengkhianatanmu, Mas!
Bab 1- Dikhianati Orang Tersayang.
"Zora ... kamu nggak ada duanya, kamu selalu bisa memuaskanku. Karena inilah aku semakin tergila-gila sama kamu."
DEG!!!
Jantung Nana seperti berhenti berdetak, tatkala mendengar suami tercinta menyebut nama sahabatnya. Wanita dengan berat badan 105 kg dan tinggi badan 160 cm ini mematung di depan pintu kamar yang memang tidak tertutup rapat.
"Apa yang sedang mereka lakukan di dalam kamar?" gumam Nana penuh tanda tanya.
Pikiran Nana menjadi kacau. Nana menduga kalau Zora dan Jordy bermain di belakngnya, hingga ia memutuskan menguping percakapan Jordy dan Zora.
"Jadi, kamu lebih tergila-gila sama aku atau sama Nana istrimu itu?"
Sahutan Zora terdengar lirih dan manja membuat darah di dalam tubuh Nana mendidih seketika.
"Udah berapa kali aku bilang, kalau kita berduaan seperti ini, jangan sekalipun sebut nama perempuan gendut itu, dia nggak ada apa-apanya dibandingkan sama kamu."
Sahut Jordy dibarengi desa han yang terdengar menyayat hati Nana. Sebagai seorang istri, tentu Nana tahu kalau suaminya hampir mencapai puncak kenikmatan. Namun, hati Nana tersayat karena kenyataannya sang suami melakukan hubungan itu bersama wanita lain.
Zora terkekeh. "Tapi, Nana si gendut itu istrimu, meskipun sedang hamil muda, Nana pasti bisa memuaskanmu seperti ini," sahut Zora lagi.
"Si gendut itu payah! Sudahlah, berhenti bicara omong kosong. Kita nikmati saja hari ini karena besok aku sudah kembali ke rumah, jadi kita nggak bisa leluasa berduaan seperti ini. Ah ... rasanya aku nggak mau jauh darimu, sayang...."
"Makanya jangan buat aku menunggu terlalu lama, cepat nikahi aku ... aku bosan jadi selingkuhnmu." Zora semakin menuntut janji Jordy yang akan menikhinya.
"Tunggu sebentar lagi, aku nggak bisa menceraikan Nana sekarang, apa kata orang kalau aku menceraikan Nana dalam keadaan hamil muda?"
"Tapi, kamu janji nikahin aku, 'kan?"
"Janji... setelah si gendut itu melahirkan, aku pasti menceraikannya dan menikahi kamu...."
Percakapan itu digantikan suara ******* yang keluar dari mulut Jordy dan Zora. Para pezin* itu saling memuji satu sama lain seperti merekalah orang paling bahagia di muka bumi, namun justru terdengar sangat menjijikan di telinga Nana yang tiba-tiba merasa mual seperti ingin memuntahkan semua isi di dalam perutnya. Nana tidak menyangka kalau dua orang yang sangat ia cintai itu tega mengkhianatinya. Bahkan, tidak sungkan mengejek fisiknya.
Cukup sudah, kesabaran Nana sudah habis. Akhirnya Nana mendorong pintu kamar sampai terbuka lebar.
Brak!
"Apa ini, Mas? Tega kalian bermain gila di belakangku?"
Nana histeris melihat sang suami Jordy dan Zora saling timpah tindih di atas tempat tidur, mereka dalam keadaan polos tanpa busana.
Kehadiran Nana yang datang tiba-tiba mengejutkan Jordy dan Zora. Sontak, Jordy menjauhi Zora kemudian turun dari tempat tidur, Zora pun langsung meraih selimut guna menutupi tubuhnya.
"Kenapa kau ada di sini?"
Jordy marah karena kehadiran Nana mengganggu aktifitas panasnya dengan Zora, dengan mata merah, ia memungut satu persatu pakaian yang tercecer di lantai lalu dengan santainya memakai celana di depan Nana.
"Kalian berdua menjijikan, Mas!" teriak Nana penuh emosi, air matanya sudah membasahi pipinya yang chuby.
"Kau yang menjijikan, kau sudah berani membantah perintahku! Bukankah aku sudah bilang jangan datang ke sini ... tapi lihatlah kau datang diam-diam tanpa ijinku!" bentakkan Jordy membuat Nana terperanjat, sebab baru sekarang Jordy membentaknya bahkan suaranya memenuhi kamar.
"Jadi, ini alasanmu melarangku datang ke sini, Mas? Kamu bilang Villa ini sedang direnovasi, kamu bilang kamu di sini mau memantau para pekerja, tapi ternyata kamu berusaha menutupi hubungan gelap kalian? Kenapa kamu tega melakukan ini padaku? Kamu lupa aku sedang mengandung anakmu? Kenapa kamu selingkuh dengan perempuan murahan dan tidak tahu malu ini?"
Nana tidak menyangka pria yang sudah menikahinya selama 8 tahun ini tega menghancurkan hidupnya.
"Tutup mulutmu perempuan gendut! Kau yang murahan datang mengganggu kesenangan kami di sini. Asal kau tau Zora lebih baik dan lebih segalanya terutama dalam hal memuaskan aku di atas ranjang, jadi jangan bawa-bawa kehamilanmu yang tidak berpengaruh apapun untukku!" ucap Jordy semakin marah.
"Bukankah selama ini kamu nggak pernah memersalahkan aku yang gendut? Dan anak ini, kita udah lama menanti kehadirannya, Mas! Kenapa sekarang kamu bicara seperti itu?"
Nana meraba perutnya yang masih datar, wanita berdaster biru yang wajahnya hampir dipenuhi bintik-bintik menyerupai jerwat ini hanya bisa menangis dan menahan sesak di dada. Nana berharap janin di dalam perutnya bisa memberinya kekuatan menghadapi pengkhianatan ini.
Jordy terdiam menatap Nana. Tapi, tidak mencoba membujuk atau minta maaf pada istri gendutnya itu.
"Aku sudah berkorban untukmu, aku bahkan memilih memutuskan semua hubungan dengan anggota keluargaku. Tapi, kenapa ini yang aku dapatkan? Kenapa ini balasan yang kamu berikan? Apa kamu lupa bagaimana perjuangan kita mendapatkan restu yang bahkan sampai sekarang belum kita kantongi? Apa kamu lupa bagaimana perjuangan kita mendapatkan anak yang aku kandung ini, Mas?"
Nana sekilas memejamkan mata ia tidak sanggup melihat lipstik merah hampir memenuhi leher dan dada bidang suaminya.
"Salahmu sendiri! Selama ini aku nggak pernah menyuruhmu meninggalkan keluargamu! Kau saja yang naif dan bodoh, aku nggak perduli dengan restu keluargamu itu, aku sudah muak dengan wanita gendut sepertimu!" Jordy tetap bersikeras menyalahkan Nana.
"Gendut! Gendut! Gendut! Aku gendut demi anak ini juga! Anakmu! Anak kita!"
Nana tidak terima fisiknya diejek suaminya sendiri. Apalagi, Jordy dan Zoea pun tahu kalau selama ini ia memang mengikuti program hamil yang meningkatkan hormon sampai tubuhnya semakin subur.
Jordy berdecih. "Aku udah nggak mau anak darimu! Hanya Zora yang pantas mengandung anakku!" Jordy menunjuk Zora, wanita cantik itu sudah duduk di atas ranjang yang menjadi saksi kegiatan panas mereka.
Zora hanya diam mendengarkan pertengkaran antara suami istri itu. Ia tidak membantah ataupun membela dirinya sendiri, yang ada sekarang Zora lega sebab tidak perlu kucing-kucingan bermian api dengan suami sahabatnya itu.
Kedua tangan Nana mengepal melihat Zora tersenyum mengejeknya, ia baru sadar selama ini kenapa Zora sering mengirimkan makanan manis, berlemak bahkan mengandung karbohidrat tinggi untuknua. Semua dilakukan Zora hanya untuk membuat tubuh Nana gendut seperti sekarang.
"Dasar perempuan murahan! Sahabat nggak tahu diri! Kau sengaja buat aku gendut, 'kan?"
Nana mendekati tempat tidur dan langsung menarik rambut panjang Zora.
"Apa tidak ada laki-laki lain yang bisa kau goda selain suamiku?" pekiknya menahan sakit hati.
"Lepas! Lepaskan aku, Nana!" teriak zora kesakitan, ia mencoba melepaskan rambutnya dari genggaman Nana. Tapi, berat badan Nana yang hampir 2x lipat lebih besar darinya membuat wanita cantik ini kewalahan melawan Nana.
Jordy tidak terima dan mendekati Nana.
"Lepaskan dia atau kau akan menyesal!"
Jordy memukul lengan Nana, ia tidak segan-segan untuk membela wanita simpanannya.
"Kamu bela perempuan ini?" Nana menatap Jordy kecewa.
"Iya, aku lebih memilih Zora daripada dirimu, jadi cepat lepaskan calon istriku!" sentak Jordy, ia menegaskan posisi Zora di depan istri sahnya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Kamiem sag
Astagfirulloh Kok ada ya kewan wujud e menungso koyo ZZ iku
2023-06-10
0
Siti Zen
Mampir thor baru baca udah bikin nyesek
2022-06-28
1
Novianti Ratnasari
udah baca udh nyesek
2022-06-17
1