Bab 12 -Jordy Semakin Penasaran

Bab 12

Keesokan harinya.

Suara pintu kamar diketuk dari luar mengganggu tidur Nana. Nana terapaksa membuka mata dan terkejut melihat jam sudah hampir menunjuk angka 8 pagi.

"Aku lupa olah raga, Juna pasti sudah menungguku." Nana menyingkap selimut dan langsung membuka pintu kamar.

"Maaf mengganggu tidur, Nona. Sudah hampir satu jam tuan Teo menunggu Nona di ruang tamu," ucap pelayan muda yang selama ini melayani kebutuhan Nana.

"Bukannya Teo asisten Juna? Kenapa dia menungguku?"

"Tuan Arjuna nggak pulang ke rumah jadi, tuan Teo datang mau menyampaikan pesan dari tuan Arjuna untuk Nona."

Kenapa harus repot-repot memakai perantara? Juna bisa menghubunginya secara langsung bukan malah main kucing-kucingan seperti ini. "Tunggu sebentar, aku mau mandi." Nana bergegas membersihkan dirinya.

Penampilan Nana sudah berubah, tidak ada lagi pakaian berukuran jumbo yang selama ini menjadi ciri khasnya, bahkan kini tanpa menggunakan makeup pun aura kecantikkan Nana tetap terlihat sempurna. Setelah selesai dengan ritual di kamar, Nana turun ke lantai dasar.

"Kenapa Arjuna nggak pulang ke rumah? Dia baik-baik aja 'kan?" Nana cemas dan langsung mencecar Teo dengan pertanyaan.

Teo mengangguk dan menyerahkan dokumen penting yang harus dipelajari Nana.

"Tuan Juna ada urusan mendadak, jadi mulai hari ini Nona yang menghandle perusahaan."

"Aku?" Nana menunjuk diri sendiri. "Yang benar aja, apa Juna nggak takut kalau aku menipu dan mengambil alih perusahaannya?"

Nana tidak habis fikir kenapa Juna sangat percaya padanya, jika diingat lagi Jordy yang merupakan orang terdekat Nana saja tega mencuri semua aset berharga miliknya, kenapa Juna tidak belajar dari pengalamannya?

"Tuan Arjuna sudah sangat percaya pada Anda, Nona. Bersiaplah karena saya sendiri yang akan mengantar Nona ke kantor."

Sebenarnya, masih banyak pertanyaan yang ingin di tanyakan Nana, tapi Teo langsung pergi ke luar rumah dan Nana terpaksa mengikutinya. Begitu sampai di mobil Nana membaca beberapa berkas yang diberikan Teo tadi, betapa terkejutnya ia kalau hari ini ada pertemuan dengan Jordy.

"Oh ... jadi ini alasannya, baiklah ini pekerjaan mudah untukku."

Kemampuan Nana dalam berbisnis tidak perlu diragukan, apa lagi ia hapal betul bagaimana cara menangani perusahaan Jordy, sebab ialah pemilik perusahaan tekstil itu jadi, Nana tahu apa kelebihan dan kekurangannya.

***

"Aku ikut ke kantor, ya?" pinta Zora sambil memakaikan dasi untuk Jordy. Ia ingin mencari tahu apa penyebab Jordy tidak bisa tidur.

Zordy menatapnya curiga. "Tumben, biasanya kamu nggak pernah mau aku ajak ke kantor."

"Ya, itu karena aku sibuk di butik." Zora mengambil jaz kantor di lemari, tapi Jordy langsung merebutnya.

"Hari ini aku ada meeting penting di perusahaan lain, jadi lain kali saja, ya!" Jordy langsung keluar kamar, ia tidak mau Zora semakin curiga kalau dirinya sedang memikirkan wanita lain.

Zora kesal karena Jordy tidak mencium keningnya seperti biasa. Bahkan, suaminya itu melewatkan sarapan di rumah.

*

*

Jordy sampai di perusahaan Juna pukul 10 pagi, sesuai agenda mereka akan membahas lebih lanjut mengenai kerja sama yang sudah disepakati, apalagi Juna sudah menjadi investor terbesar di kantor Jordy, jadi ia punya wewenang atas perusahaan itu.

Ini merupakan yang pertama bagi Jordy datang ke perusahaan Juna, ia sangat takjub melihat bangunan megah yang menjulang tinggi tersebut.

"Aku sangat beruntung bisa menjadi bagian dari perusahaan ini," ucap Jordy ketika sudah duduk di ruang meeting.

"Anda terlalu berlebihan," jawab Teo seadanya. Jujur ia pun tidak suka melihat Jordy sebab pria itu memiliki aura gelap.

Ketika langkah kaki mulai mengisi ruangan itu, Jordy tercengang melihat pemilik kaki jenjang yang baru saja lewat di depan matanya, bahkan aroma parfum wanita itu masih tertinggal seperti sengaja menggoda membuat ia sulit berpaling muka dari Mirna. Ya, Jordy tidak menyangka wanita yang sudah mengganggu tidurnya akan memimpin rapat hari ini.

"Mirna," ucapnya lirih saat melihat Mirna duduk di kursi pemimpin rapat milik Juna. Jordy baru ingat kalau kedua orang itu merupakan sepupu.

"Silahkan duduk," ucap Mirna kepada beberapa orang yang ada di sana, Mirna mencoba bersikap profesional dan mulai memimpin rapat dengan baik.

Jordy tidak bisa fokus, ia kagum melihat Mirna cekatan menjelaskan inti dari pertemuan hari ini. Perusahaan Juna akan mengadakan iklan dan meminta Jordy untuk membuat pakaian sekaligus mencari model untuk menjadi BA prodak tersebut. Meeting selesai setelah mereka mencapai kesepakatan.

Mirna puas karena sedari tadi Jordy selalu melihatnya, sebelum keluar dari ruangan ia sengaja tersenyum. 'Kamu sudah masuk ke dalam perangkapku, Mas,' batin Nana bersorak sebab kini Jordy mengejarnya.

"Bu, Mirna ... maaf mengganggu waktunya sebentar." Jordy semakin penasaran ia menghadang jalan Mirna. "Kebetulan jam makan siang, gimana kalau kita makan siang sama-sama? Itupun kalau Bu Mirna nggak keberatan," ajaknya sambil melirik Teo, ia harap Teo paham dan tidak mengganggu mereka.

Mirna melihat jam di pergelangan tangannya. "Ehm, sebenarnya saya masih ada janji, tapi ... baiklah saya akan luangkan waktu untuk Pak Jordy."

Jordy tersenyum memperlihatkan deretan giginya. Sementara Teo hanya menggelengkan kepala. Setelah Jordy dan Zora pergi menggunakan mobil yang sama barulah Teo memberi laporannya kepada Arjuna.

"Mau lunch di mana?" tanya Jordy ketika sudah duduk di bangku kemudi. Sesuai kesepakatan mereka tidak akan bicara formal di luar kantor dan pekerjaan. Tapi, Nana hanya diam saja seperti memikirkan sesuatu.

'Dulu aku duduk di sini, di samping kamu, Mas. Kamu selalu setia nganterin aku ke manapun yang aku mau.'

Nana merasakan dezavu seketika ia menoleh melihat Jordy yang sudah melajukan mobilnya.

'Seandainya kamu tau kalau aku ini istrimu yang masih hidup, apa kamu akan memerlakukan aku semanis ini, Mas? Membukakan pintu mobil untukku, mengajak aku makan siang, apa kamu juga akan minta maaf padaku, Mas?'

Jordy menoleh sekilas. "Kamu melamun?"

"Oh, ng-nggak...."

"Jadi, mau makan di mana?" tanya Jordy memastikan lagi.

"Di mana aja, kebetulan aku nggak hapal daerah sini."

"Ehm, kalau gitu biar aku bawa kamu ke tempat spesial."

"Boleh." Sebenarnya Nana tahu kemana Jordy akan membawanya. Hanya saja Nana tidak menyangka kalau Jordy masih mau datang ke tempat itu setelah berhasil menyingkirkan dirinya. 'Apa kamu tidak teringat kenangan saat masih bersamaku di tempat itu, Mas? Apa tidak ada rasa bersalah sedikitpun di hatimu?' Nana menahan batin yang menjerit.

***

Z Boutiqe

Zora tidak bisa fokus melayani pelanggan yang datang ke butiknya. Ia masih memikirkan Jordy yang masih belum bisa dihubungi. Akhir-akhir ini komunikasi dan hubungan mereka sedikit renggang, sebab Jordy terlalu sibuk mengurus perusahaan yang hampir bangkrut. Akhirnya ia memutuskan untuk datang ke kantor Jordy. Di tengah perjalanan, ia melihat mobil Jordy terparkir di halaman Restoran yang letaknya tidak jauh dari perusahaan Jordy. Ia pun segera memutar stir kemudi dan memastikan keberadaan Jordy di sana.

Terpopuler

Comments

Kamiem sag

Kamiem sag

Na tetap waspada ya pd si iblis Jordy

2023-06-10

0

Novianti Ratnasari

Novianti Ratnasari

jordy mah laki2 mata keranjang

2022-06-17

0

Ana_Mar

Ana_Mar

memang pasa dasarnya jordy itu ga cukup dengan 1 wanita.
next

2022-03-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!