Satria dan Sarah menikmati hari nya di Prambanan, Sarah sangat mengagumi keindahan peninggalan sejarah itu.
Salah satu cagar budaya yang mendunia dengan keindahan nya, Selain Borobudur.
" Yank, Pake masker nya, Nanti kamu di liat orang orang, Aku gak rela ya mereka liatin kamu. " Sarah mencebik saat mendengar ocehan suami bocah nya yang berubah menjadi posesif beberapa hari ini.
Dan sedikit demi sedikit Sarah menerima dan memahami nya, Satria bisa manjadi diri nya sendiri, di saat mereka bersama.
Menurut Sarah, Satria adalah seorang pria yang terpaksa dewasa atau memang di paksa, Sarah belum memahami nya untuk sejauh itu.
" Kamu terlalu berisik, Kayak jangkrik, Padahal ini masih siang. " Satria berhenti dan melihat ke arah istri nya.
" Apa lagi Satria ? Ini di luar, Jika mau ngambek nanti jika sudah di hotel, Kalau disini kamu merajuk, Aku gak bisa peluk kamu, Gak bisa puk puk kamu. Mau aku tinggal ?" Ancam Sarah dan itu berhasil membuat Satria cemberut lagi.
" Yaudah ayo. Nanti malam kita pulang. Pesawat jam 8, Setelah makan malam. " Sarah mengangguk.
Mereka berjalan dengan bergandengan tangan, Namun saat mereka berada di Lokasi wisata candi candi raksasa dengan cerita seorang Dewi yang menipu seorang pangeran, Hingga terjadi lah bangunan megah ini karena permintaan nya.
Tapi karena kecurangan nya, Dia terpaksa menerima akibat nya dan melengkapi candi itu hingga genap menjadi seribu.
Masih menjadi bahan pertanyaan secara logika, Kapan dan bagaimana bisa bangunan megah ini di buat tanpa ada nya perekat sama sekali.
Bahkan menurut cerita yang ada, Bangunan megah ini di bangun dengan waktu semalam saja, Dengan bantuan kekuatan gaib.
Entah lah, Itu tetap akan menjadi cerita rakyat dan sejarah budaya.
" Tunggu Satria, " Sarah menghentikan langkah Satria yang hendak memasuki semakin dalam lokasi wisata itu.
Namun karena Sarah, Satria terpaksa berhenti.
" Kamu kenapa Yank ? Ada yang buat kamu gak nyaman ?" Sarah menggeleng.
" Ayo kita pergi dari sini. "
" Tapi, Yank ..Eh Sarah .." Satria langsung berlari mengikuti Sarah.
Namun orang yang d hindari Sarah telah mendengar seorang pria memanggil nama adik nya.
Dan saat melihat tubuh dan gaya busana wanita itu, Astrid tau, Bahwa itu benar benar adik nya.
Dan yang membuat Astrid penasaran adalah siapa pria yang bersama adik nya ?
Terlihat masih muda, Atau rekan kerja nya ? Bukan kah Sarah juga berada di kota ini ? Alasan pekerjaan ?
Atau adik nya berbohong ? Astrid tersenyum, Dia kembali melanjutkan pemotretan nya untuk sebuah iklan Produk kecantikan.
Ya, Astrid menjadi saah satu brand ambasador Skincare ternama yang lagi naik daun.
" Kena kamu Sarah ! Dengan begini suami ku tidak akan terus membicarakan mu lagi. " Terlihat api kecemburuan di mata Astrid, Selain Sarah itu pintar, Mandiri, Sukses dan banyak di kagumi banyak orang, Dia juga menjadi saingan Astrid untuk mendapatkan perhatian dari semua orang.
Dan karena itu lah Sarah membatasi diri nya dan berubah menjadi wanita sombong agar tidak selalu bertengkar dengan kakak nya.
" Sayang, Kamu kenapa sih lari lari begini ? Ada apa ? Aku khawatir sama kamu. " Nafas Satria biasa saja, Karena dia sering olah raga,.
Yang tidak biasa adalah nafas Sarah, Dia ngos ngosan karena berlari cukup jauh hingga duduk di bawah pohon beringin yang besar.
" Kamu kenapa ? Lihat kamu kecapean, Keringetan juga kan. " Satria menghapus keringat yang mengalir di kening hingga dagu istri nya.
" Sebentar, Aku cari minum buat kamu dulu ya, Jangan kemana mana. " Titah Satria.
Dia mengelus rambut Sarah dan meninggalkan nya untuk membeli minuman dingin dan beberapa camilan untuk istri nya.
Namun sayang, Dia bertemu dengan Rival nya, Wiguna Brata Jaya.
" Oh, Senang bisa bertemu anda disini Tuan Muda Widjaya Diningrat, Apa kabar ?" Dia mengulurkan tangan nya.
Tapi percaya lah, Senyuman nya, Ingin sekali Satria merobek mulut itu yang telah bermain curang terhadap salah satu tender di antara mereka.
" Permisi. Saya sedang buru buru. " Satria langsung membayar makanan dan minuman dingin yang di beli nya, Dan bergegas menemui Sarah .
Namun dia kembali mendesak kesal saat Kakak ipar nya menabrak nya.
" Hey ! Kalau jalan pake mata--" Bola mata nya langsung kembali menunjukan binar bahagia.
Satria berdecak kesal.
Wanita ini panda sekali menjadi bunglon.
" Maaf, Saya buru buru. Silahkan. " Satria hendak pergi .
Namun tangan nya di sentuh oleh Astrid.
" Maaf, Saya tidak ingin di cap sebagai pria tidak baik. Dan satu lagi, Kita bukan muhrim, Jadi tolong jaga sika anda Nyonya Wiguna. "
" Santai saja Tuan Satria, Suami saya santai kok. "
" Tapi saya yang tidak santai ! Jadi permisi. " Satria menyentak tangan nya kasar dari genggaman Astrid dan berlalu meninggalkan nya.
Saat kembali ke tempat Sarah, Satria masih melihat istri nya yang kelelahan .
Lalu Satria melihat jari kaki istri nya lecet, Mungkin terkena batu batu tadi saat istri nya lagi.
" Kaki kamu Yank, Kita kehotel aja ya, Kita bersihin kaki kamu. "
" Haus, Aku mau minum. " Satria mengangguk dan membuka tutup botol nya dan menyerahkan nya pada Sarah...
kembali di usap Satria dengan lembut sisa sisa keringat di wajah istri nya.
" Kamu capek Yank ? Ayo aku gendong belakang. " Sarah menggeleng.
" Udah gak papa ayo, Aku tau kamu lari pasti ada kakak kamu disini kan ? " Sarah mengangguk.
Dia sambil menekan roti isi yang di belikan suami nya.
" Aku juga sempat bertemu Wiguna Brata Jaya. "
" Uhukkk..." Satria memberi minum dan mengelus punggung istri nya dengan lembut.
" Pelan pelan Yank, Aku gak minta roti kamu kok. " Sarah menghela nafas nya berat, Hanya ingin hidup bebas dan menjalani hari hari nya bersama Satria saja ras Anya sulit.
Banyak sekali Paparazi yang mengintai mereka berdua, .
Sarah menjadi tidak nyaman dengan keadaan ini, Yang merasa kebebasan mereka di batasi.
" Santai oke. Aku masih sabar kok nunggu kamu sampai acara di Milan nanti, Udah ayo kita kembali ke hotel aja. " Sarah pasrah saja saat Satria bersikeras untuk menggendong nya.
Sarah berada di punggung Satria yang benar benar kuat menggendong nya, Ahh...Nyaman nya bersandar di punggung lebar suami bocah nya ini.
Tanpa sadar Sarah menarik bibir nya membentuk senyuman di balik masker yang di kenakan nya.
Dan Satria ? Dia juga bahagia bisa merasakan berbagai macam rasa dan sensasi saat bersama Sarah.
Menggendong Sarah seperti ini adalah salah satu adegan romantis yang pernah di liat Satria saat Mas Aldebaran menggendong mba Andin.
Ck, Satria kenapa bisa mengingat adegan itu ? Menggelikan jika Sarah mengetahui nya.
" Mau makan siang dulu ?" Tawar Satria saat memasangkan sabuk pengaman untuk Sarah.
Selama di kota ini, Satria meminta fasilitas hotel untuk sebuah kendaraan.
Sarah masih takut naik motor, Kata nya kepala nya pusing kena panas, Bahkan membawa mobil pun Sarah tidak berani.
Seperti ada ketakutan sendiri yang menghantui nya saat berada di balik kemudi bulat itu.
" Makan di kamar saja. Aku mau mandi. " Satria tersenyum dan mengangguk.
Cup...
Sarah kaget dan melototkan kedua mata nya saat Satria berani mencium bibir nya.
Walau hanya sekilas saja.
" Hehehe...Maaf ayang...Gemes aku ke kamu. "
" Dasar bocah...!!" Satria tersenyum...dan menanggapi ucapan istri nya.
" Love you to ayang..." Satria kembali terkekeh saat melihat ekspresi wajah masam istri nya.
Love you ayang...💙
Love you gak ya 🤣🤣
...💙💙💙...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Dewi Zahra
keren kak
2023-01-14
0
Aisyah Putri Angel
cerita bagus tapi visual karakter tokohnya tidak sesuai dgn isi cerita nya.
jd agak gimana gitu
2022-09-01
0
ossy Novica
Kata2 sayang selalu Stria ucapkan ke Sarah,lambat laun sSarah pasti luluh
2022-05-17
1