"Gue mau nanya sama lo, tau dari mana lo soal hubungan gue sama Mira?" tanya Radit to the poin. dia sengaja mengirim chat kepada Rara dan menyuruh cewek itu ke atap gedung sekolah dengan dalih pengen ngajak ngobrol berduaan.
Rara tersenyum miring, dia bergelayut mesra di tangan Radit." Kenapa? Apa dia ngadu sama lo?" tanya nya.
Radit menepis tangan Rara menjauh." Jawab pertanyaan gue, tau dari mana lo?" tanya Radit lagi, kali ini lebih sinis.
"Radit, lo lupa ya? bokap gue sama bokap lo itu adalah rekan bisnis. Jadi saat lo sama Mira menikah, gue ada di sana, menghadiri undangan itu untuk mewakili bokap gue yang nggak bisa dateng pada saat itu." kata Rara menjelaskan.
"Tapi lo tenang aja, gue bakalan tutup mulut asal lo tetap dekat sama gue, bahkan lebih dari biasanya" tambahnya
Radit mengatupkan rahangnya dengan keras. dia mulai bisa melihat kalau cewek yang ada didepannya ini ternyata sangat licik.
"Wow, lo emang hebat Rara, cara lo ngedeketin gue benar-benar cara yang murahan." ejek Radit sambil tersenyum meremehkan.
"Whatever," balas Rara masa bodoh.
"Kalau lu macam-macam, Gue bakal pastiin satu sekolah tahu kalau kalian udah menikah dan gue yakin lo juga udah bisa tebak kejadian apa yang akan terjadi selanjutnya. Iya kan sayang" Rara pergi setelah mengucapkan kata-kata terakhirnya. Dia sempat menyunggingkan senyum licik nya begitu Radit menggeram marah tapi nggak bisa berbuat apa-apa.
"Arrgggghh... Kenapa semuanya jadi begini sih."kata Radit gusar, ia tidak menyangka akan terjebak dengan permainan Rara.
****
Selama tiga hari belakangan ini, baik di rumah maupun di sekolah, hubungan Radit dan Mirah udah kayak kucing dan anjing. Mereka yang tadinya adem ayem aja kayak 2 orang yang enggak berminat untuk saling menyapa, sekarang berubah menjadi perang dingin.
Terkadang keduanya saling menatap dengan tajam dan sinis. Lalu hanya karena sebuah masalah sepele, tiba-tiba jadi adu mulut dan saling membentak pun terjadi. Situasi panas seperti ini membuat semua orang berpikir kalau mereka seperti sepasang kekasih yang baru saja putus.
Pemandangan yang nggak biasa juga terjadi di sekolah, Radit dan Rara terlihat semakin dekat. Keduanya terkadang bergandengan tangan ketika menuju kantin. Rara juga selalu terlihat di manapun Radit berada.
Dia senantiasa bergelayut manja pada cowok itu, gosip pun beredar kalau mereka berdua baru saja menjalin hubungan asmara, yaitu pacaran. Banyak yang patah hati tentunya, cewek-cewek di ssekolah itu juga nggak terima kalau Radit lebih memilih Rara yang jelas-jelas cuma menang di genit doang yang, sama satu lagi, cewek itu nggak akan bisa Jadi apa-apa kalau bukan karena kekayaan orang tuanya.
"Lo ada apaan sih Mir sama Radit? Kemarin lu ribut sama dia di depan banyak orang padahal masalahnya cuman karena dia nggak sengaja ngelempar Lo pakai bola basket" tanya Keisya
"Dia tuh sengaja lempar gue," kata Mira membela diri
"Astaga Mir! berapa kali sih mesti kita jelasin, semua anak-anak di kelas lo tuh melihat dengan mata kepala mereka sendiri kalau itu boleh memang secara nggak sengaja mengenai loh" kata Tiara kembali menjelaskan titik permasalahannya.
"Aduhhh kalian ribet deh, Pokoknya dia itu sengaja udah titik."
Flashback
Kira-kira kemarin siang, semua murid di kelas 12 bio -1 sedang berkumpul di lapangan basket untuk pengambilan nilai olahraga. Setiap 6 anak akan bergantian untuk mengadakan pertandingan Three On Three. Pada giliran tim cowoknya terlebih dahulu, semua cewek disuruh berkumpul untuk menunggu di kursi penonton. Untuk menghindari terkena lemparan bola nyasar murid-murid yang nggak bisa main basket.
pada saat Radit yang mendapatkan giliran mengambil nilai. Sorak-sorak murid cewek di kelasnya itu udah berasa kayak tim cheerleader, ributnya minta ampun.
Apalagi waktu Sang Guru memuji keahlian Radit bermain bola, semua bertambah bersorak bangga. Kalau aja Radit ini masih kelas 1 ataupun 2, pasti dia udah diajakin masuk ke tim basket sekolah, jadi Kapten malah.
"Berlebihan banget sih" rutuk Mira pada temen-temen ceweknya yang bergabung dalam Radit fans club.
"Apaan itu coba? udah kayak selebriti aja," keluh Mira membatin.
"Mir, nggak ikut kasih semangat?" tanya Sisil sambil berjingkrak-jingkrak dengan pompom yang dipinjamnya dari ruangan cheers.
Mira mencibir," ogah banget" katanya males.
Tanpa disangka-sangka, saat itu juga dan detik itu juga, bola yang diyakini betul berada di tangan Radit, nyasar ke kepalanya. Mira secara refleks memegangi kepalanya terasa pusing dan berdenyut. pandangannya terasa gelap, tapi dia mencoba untuk mengumpulkan kekuatan nya biar enggak pingsan.
" Mir, lu nggak papa kan? Maaf gue bener-bener nggak sengaja." kata Radit yang tiba-tiba aja udah berada di samping Mira. Wajahnya pucat, nggak bisa dibohongi kalau dia lagi sangat cemas.
"Lu sengaja ya?!" bentak Mira. Dia menghardik Radit dengan keras di depan semua orang. Emosinya tersulut oleh tawa Rara yang sangat mengejeknya itu.
"Gue nggak sengaja beneran" kata Radit mencoba sabar, walaupun gak sengaja toh dia juga yang salah.
"Udah deh Dit, Gue tahu lo itu sengaja, lo emang mau nyelakain gue kan?!" emosi Mira semakin meledak, ditambah lagi ini adalah hari pertamanya menstruasi.
"Lu kira gue dah gila? Kalau nuduh tuh yang bener aja dong Jangan fitnah gitu, udah gue bilang gue nggak sengaja. Apa sakit?" tanya Radit sinis. mereka berdua saling menatap dengan tatapan tajam. Dari tatapan itu, bisa dipastikan kalau keduanya sedang mencoba untuk saling membunuh.
****
Mira bersandar di depan kap mobil Tiara sambil menunggu sahabatnya itu keluar dari kelas.
Kebetulan, hari ini mereka ada rencana untuk menonton film box office di bioskop yang emang udah ditunggu-tunggu sejak lama oleh mereka.
Padatnya jadwal sekolah dan kelas tambahan membuat mereka harus selalu menunda rencana untuk menonton itu
Dari kejauhan, Mira melihat Nathan yang sedang berjalan ke arahnya. Cowok cool itu emang selalu muncul setiap kali dia sendirian.
Mira terkadang nggak ngerti sama perasaan nya sendiri, Kenapa Sampai detik ini dia nggak pernah punya rasa terhadap Nathan.
Padahal tuh cowok udah baik banget, caranya mendekati Mira juga udah maksimal.
"Hai, sendirian aja, yang lain pada ke mana?" tanya Nathan begitu sampai di tempat Mira.
" iya" jawab Mira sambil tersenyum.
"Keisha sama Tiara belum belum keluar?" tanya Nathan lagi, dia Dia duduk di samping Mirah tanpa jarak
"Kelas mereka tuh emang yang paling lama keluarnya."kata Mira sambil mengangguk
"Kalian mau kemana?"tanya Nathan
" Rencananya sih kita mau nonton, mau ikut?" tanya Mira basa-basi.
"Mau banget..." jawab Nathan tersenyum kearah Mira
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments