Bab18

Di sisi lain, dia dan Mira sudah sepakat enggak akan berhubungan badan selama belum ada cinta di antara mereka. Terutama Mira, dia nggak siap untuk melakukan hal itu.

"Kita pikirin lagi nanti, lo tidur aja dulu," suruh Radit dengan lembut.

Mira mengangguk, di memiringkan tubuhnya membelakangi Radit, menarik selimutnya hingga ke leher. Setelah itu semuanya senyap. Nggak ada suara lagi, hanya ada ******* nafas yang menandakan kalau mereka sudah tertidur pulas.

"Morning.."

Radit terbangun karena mendapatkan bisikan merdu tepat di telingannya. Dia udah tau, suara siapa yang berbisik di telinganya.

"Mamiiii" setak Radit.

Dia mulai kesel karena maminya udah dengn lancang masuk ke dalam kamarnya tanpa izin.

"Waktunya makann" srtu mami tanpa sedikit pu. merasa bersalah.

Radit menoleh ke samping, Iya sudah tidak mendapati Mira di sana. Ia pun bangkit dan duduk sambil mengucek matanya. Jam masih menunjukkan pukul 5.30 pagi, masih terlalu pagi untuk bangun. Biasanya dia bangun jam 6, langsung mandi, sarapan, terus ke sekolah.

"Istri kamu udah di bawah tuh, lagi bikin sarapan, udah kamu cepat bangun!" Mami menarik Radit untuk ikut bersamanya.

"Mami jarang-jarang aja ya nginep di sini, bisa kurang tidur terus kalau kayak gini." keluh Radit.

"Hihihi" Maminya terkikik. Diseretnya anaknya yang jauh lebih tinggi darinya itu.

"Lagian Mami kan punya Papi, masa Mami ditinggalin Papi di rumah sendirian sih." kata Radit

"Ehhh, kamu nggak tahu ya... Papi kamu kan lagi ke luar negeri, lagi ngurusin cabang perusahaan kita yang disana" jawab mami.

Radit menggaruk kepalanya." Pantesan."

Begitu ke ruang makan, Mira dan mama mertua nya sedang masak bareng. dia tahu kenapa Mamanya nggak ikut serta, soalnya maminya itu nggak bisa masak.

"Mami belajar masak tuh sama mama Meisya, sekali-sekali kan papi juga pengen kali ngerasain masakan mami" Sindir Radit

"Hihihi, iya nanti mami belajar" jawab mamanya malu-malu.

" Mira udah pantes banget iya Dit, jadi istri.... Udah cantik, lemah lembut, pinter masak, istri idaman banget" uji Mami Kinan.

"Lemah lembut? Dari mananya... Mami nggak tau aja dia galaknya kayak apa, macan aja kalah kalau dia udah ngamuk,"kata Radit membalas omongan maminya dalam hati.

Mira menghidangkan makanan yang di buatnya. Omelet spesial yang kelihatannya lezat banget. Selain itu juga ada spageti yabg bertabur keju, sluuuurrp, yummy!

"Duduk, Mir, makan sama - sama." suruh mami.

"Mami, yang ada tu seharusnya Mira yang ngomong kayak gitu, yang tamu kan mami." kata Radit memperbaiki omongan mami nya, maminya langsung cekikikan lagi.

Sarapan pagi kali ini berlangsung sabgat meriah. Radit hanya bisa mendengarkan ketika ketiga wanita itu sibuk dengan obrolan tentang fashion dan beberapa kosmetik.

Sejujurnya dia senang melihat Mira begitu dekat dengan Miminya, jarang ada menantu dan ibu mertua yang bisa sedekat ini.

"Mira, gimana, udah ada kabar baik belum?" tanya mama.

Air putih yang di minum Mira menyembur keluar dari mulutnya, parahnya lagi semburan itu mengenai wajah Radit. Dia memasang wajah meringis waktu melihat Radit melotot.

"Maaf - maaf" kata Mira sambil mendekati Radit dan mengelap wajah suaminya itu memakai tissue yang ada di meja. Radit menepis tangannya, terlanjur ngambek.

"Kalian romantis banbet sihhh" goda mami

Mira kembali duduk ke kursinya, dia udah nggak berselerah menghaniskan spaghetti kesukaannya itu. Pertanyaan seputar kabar baik itu pasti bakalan terus di pertanyakan sampai yang bertanya mendapatkan jawaban yang sesuai dengan keinginan mereka.

"Jadi, gimana Mir, udah ada belum?" tanya Mami ulang.

Mira menatap Radit, cemas. Cowok itu cuek bebek, nggak mau ngebantuin Mira untuk menjawab.

"Belum, Mi" jawabnya seadanya.

"Kalian tiap malem, berhubungan kan?" tanya mami

Kali ini Radit yang tersedak, Mie spaghetti nyangkut di tenggorokannya. Mami dan mama sampai saling pandang. Mereka bingung kenapa dua insan itu selalu kikuk kalau di tanyain seputar masalah - masalah seperti ini.

"Mamiiii, itu kan masalah pribadi aku sama Mira, ngapain sih pake tanya - tanya segala."protes Radit sambil minum air di gelasnya.

"ehh, nggak usah malu - malu, ini kan untuk kebaikan kalian juga, Mami sama mam Meisya kan udah pengalaman, jadi kita bisa bantu sharing," ujar Mami tanpa rasa canggung.

"Radit mau mandi, nanti telat ke sekolah." kata Radit yang langsung berdiri dan pergi meninggalkan ruangan itu.

"Mira juga." Mira ikut berdiri dan berlari menyusul Radit.

Kedua mama mereka itu malah cekikikan melihatnya.

"Pengantin baru. emang suka mandi bareng." kata Mami.

"Iya, hahaha..." balas mama Meisya.

****

Kegiatan di sekolah berjalan seperti biasanya, hanya saja anak - anak kelas tiga jadi pulang lebih telat dari biasanya. Lantaran ada pelajaran tambahan yanh di adakan oleh pihak sekolah, untuk membantu mereka semua agar lebih siap untuk menghadapi ujian kelulusan nantinya. Di sela - sela menunggu jam pelajaran tambahan itu di mulai, semua muridebih memilih untuk duduk - duduk di luar kelas.

Mira, Keisya dan Tiara memanfaatkan waktu kosongnya itu untuk berkumpul dan bercerita bareng. Biasanya, Mira yang selalu main kr krlas dua anak itu. Tapi sejak ada Radit, dua anak itu yang jadi sering nyamperin dia. Semua emang memiliki tujuan yang mana ngacengin si cowok kece.

"Mir, ntar abis ini kita nonton yok!" ajak Keisya.

"Udah lama nih kita nggak jalan - jalan, biasanya ka. tiap minggu kita pasti nonton" kata Keisya.

"Eh, Sya," Tiara mendekatkan dirinya kepada Keisya, dia memelankan suaranya.

"Mira kan udah punya suami, beda ama kita, mana bisa dia kita ajak pergi - pergi seenaknya seperti dulu lagi" Bisik Tiara.

Mira terkikik mendengarnya, sejujurnya dia belum terlalu terbiasa untuk mengubah kebiasaannya yang dulu sebagai seorang gadis dan menjadi seorang istri . Rasanya aneh

"Santai aja kali, gue sama Radit kan nggak pernah punya aturan apa-apa, jadi bisa kok gue nonton bareng kalian." kata Mira yakin.

"Serius Mir? Kita enggak akan kehilangan sosok Mira yang dulu kan?" tanya Keisya nggak percaya.

Mira mengangguk." Radit juga bukan orang yang suka ngatur-ngatur gue Kak, jadi ya biasa aja" jawab Mira

"Lagian gue juga nggak pernah ngelarang dia buat jalan-jalan sama teman-temannya, bahkan ia pernah Pulang Pagi."kata Mira.

"Hah?? Serius;?" keduanya nampak kaget saat mendengarnya.

"Hahaha, kalian ini Lebay!" ledek Mira. Dia hanya menggelengkan - gelengkan kepalanya

"Enak banget " Tiara langsung mupeng

"Setau gue ya kalau udah nikah itu, kita nggak bakalan bisa bebas kayak masih single, soalnya semua harus izin sama suami dulu dan itu juga nggak bisa pergi seenaknya" ujar Tiara

Keisya menyikut Mira, matanya terarah pada sosok cowok yang sedang ngobrol dengan seorang cewek dan nampak mesra banget.

" Mir, Radit tuh" kata Keisya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!