Setelah acara resepsi selesai, Mira dan Radit diantar ke kamar hotel, kamar yang sudah dipersiapkan sebagai kamar pengantin khusus untuk malam ini. Tidak hanya mereka berdua saja yang menginap di hotel, kedua orang tua Radit dan mama Mira serta tante Rasti, Keisya dan Tiara juga.
" Mira, Radit, kami semua balik ke kamar masing-masing ya... kalian jangan membuat keributan" Sindir Mami Kinan sambil terkekeh.
" Hihihi," Keisha Tiara yang matanya udah bengkak saking ngantuknya pun masih sempat-sempatnya cekikikan.
" Mami apaan sih," Mira meringis. Dilihatnya Radit masuk lebih dahulu, cerita emang nggak pernah suka dengan obrolan-obrolan nyeleneh yang sering keluar dari mulut para perempuan.
" Semangaaaat" seru mamanya sambil sedikit berbisik nakal pada Mira.
"Ahhh apaan sih, udah sana semua pada bubar!" rutuk Mira sambil mendorong mamanya kan juga Keisha yang masih berada di area kamarnya. Lalu dia menutup pintu kamar setelah Semua orang pergi ke kamar masing-masing.
Radit memperhatikan Mira yang sedang berdiri di depan cermin, Mira meringis lantaran kesusahan membuka gaun pengantinnya. berulang kali istrinya itu menggerutu karena tangannya nggak bisa menggapai bagian kancing yang terletak di belakang punggungnya.
"Ihhh, susah banget sih,"rutuk Mira. Iya sudah miring-miring, kepalanya udah berasa mau patah muter-muter untuk noleh kebelakang mencari celah untuk bisa membuka gaunnya itu.
karena merasa kasihan, Radit pun mendekatinya, nggak pakai nanya mau dibantuin atau enggak, dia langsung memutar tubuh Mira agar membelakanginya. Tumben cewek itu Nggak ngamuk, mungkin udah kecapean banget dan pengen segera lepas dari gaun yang berat itu kali ya.
Deg! Jantung Mira berasa berhenti berdetak, tangan Radit yang dingin menyentuh kulit punggungnya yang udah terbuka. Saat ini, bagian belakang tubuh Mira dari pinggang ke atas, benar-benar terbuka lebar. Mereka berdua diam sejenak, sama-sama berada pada situasi Canggung. Kalau aja pernikahan ini bukan karena dipaksa, mungkin ini benar-benar akan menjadi malam pertama yang indah buat mereka.
" ulUdah," kata Radit setelah itu
" Thanks ," jawab Mira seadanya.
Radit kembali ke atas kasur, Dia memusatkan matanya pada tayangan televisi.
Mira langsung masuk ke dalam kamar mandi, dia membuka gaunnya hingga tubuhnya benar-benar polos. Lalu masuk ke area shower, mandi adalah cara paling aman untuk menghilangkan rasa capek, apalagi saat itu aja rasanya udah tebel banget karena make up. beda dengan cowok, kaum Adam itu emang paling simpel banget jadinya.
****
" Menurut lo, Mira sama Radit malam ini ML nggak?." tanya Keisya ke Tiara, mereka berdua tidur di kamar 3012, berada 1 lantai dengan kamar kedua mempelai.
" Pastilah!" jawab Tiara yakin.
" Menurut gue sih nggak." kata Keisya juga yakin banget.
" Mau taruhan?" tantangannya.
" Hahaha ayo! Awas ya kalah lagi, ingat kemarin aja lo kalah waktu bilang Radit itu kayak Datuk Maringgih." kata Tiara menerima tantangan dari Keisya
" Kali ini gue pasti menang lah" kata Keisya merasa pede banget kalau dia pasti menang.
"Taruhannya apa?"tanya Tiara
" Yang kalah , traktir yang menang selama 1 bulan , Apapun makanannya ." seru Keisya
Tiara berpikir sejenak, " Ok!" Katanya penuh semangat.
Mereka berdua langsung berjabat tangan sebagai tanda kesepakatan. Setelah itu cuma mereka membahas dan mengira-ngira apa yang dilakukan oleh Mira dan Radit saat ini.
****
Mira keluar dari kamar mandi, dia masih memakai handuk yang melilit di tubuhnya. Untung aja letak lemari pakaian di hotel itu buat ruangan terpisah dengan ruangan tempat tidurnya, jadi merah merasa sedikit nyaman dengan berhanduk Ria seperti itu.
" Gila , mana baju-baju gue ?" tanya Mira ke dirinya sendiri . Ia gak melihat baju tidur yang udah dipersiapkannya tadi pagi , baju tidur bahan katun dengan celana panjang . Dia hanya melihat beberapa gantungan baju - baju tipis kayaknya gaun ... Oh my God ! ini kan lingerie?!
" Lo kenapa?" tanya Radit tiba-tiba muncul.
Mira langsung meremas kuat handuknya dia nggak mau sampai handuk itu terlepas dan dilihat oleh suaminya itu
"Nggak apa-apa kok" katanya dengan nada sedikit gugup.
"Nggak usah berisik, suara lo itu ngeganggu di telinga gue."
"Ihhhhhhh!" Mira menghentakkan kakinya dengan keras. Radit berlalu kembali ke kamar tidur, dan terdengar suara televisi yang sangat keras, sepertinya cowok itu sengaja.
" tenang Mira, tenang....." ucap Mira pada dirinya sendiri. Dia memusatkan perhatiannya pada beberapa lingerie yang berwarna-warni itu. Ia mencari-cari yang paling aman untuk dipakai, seenggaknya lebih baik dari daripada harus tidur dengan memakai handuk doang, pilihannya jatuh pada lingerie berwarna hitam yang ada celana pendeknya. Untung celana tipis itu nggak transparan walau emang pendek banget, tapi masalahnya terletak pada gaun atas lingerie itu, kelewat seksi, dan transparan banget.
" Gimana nih?" Mira menggigit bagian bawah bibirnya. meremas lingeri itu seperti ingin menghancurkannya.
" Mira fokus, toh dia enggak akan ngapain - ngapain lo, walaupun lo telanjang sekali pun, dia nggak suka sama lo, jadi kenapa harus takut? Lagian dia kan suami loh, dia berhak dong lihat tubuh loh" kata Mira pada dirinya sendiri
Setelah dengan keberanian penuh, Mira memakai lingerie itu. Dia nggak langsung keluar dari ruangan itu, terlebih dulu dia mengeringkan rambutnya dan mengatur keberaniannya untuk lebih banyak lagi.
Radit terkesiap saat melihat Mira datang dengan pakaian seksi di tubuhnya. istrinya itu terlihat sangat menggoda, jadi ini yang namanya jauh lebih menarik melihat cewek dalam keadaan hampir polos, ketimbang nggak pakai apa-apa.
" Lu pindah ke bawah gih, gue mau tidur!" suruh Mira
" Lo aja tidur di bawah." kata Radit dengan santainya. Dia langsung mengalihkan naluri laki-lakinya ke siaran televisi.
" Heh! Lho itu kan cowok, malah dong!"
"Nggak usah bawa-bawa gender," Radit mengubah-ubah channel TV dengan sengaja, dia ingin menunjukkan kalau dia enggak akan bergeser dari kasur sedikit pun.
" Egois banget sih ih!"seru Mira
Radit menatap Mira, tatapannya berubah menjadi sedikit licik.
" Gue nggak keberatan kok Kalo lo mau tidur di samping gue."kata Radit santai
" enggak!" Mira langsung menarik selimut tebal yang ada di atas kasur, dan di bawanya selimut itu menuju ruangan sofa. Untung aja mereka nginep di suite yang mahal, jadi sofanya juga empuk banget sama lumayan lah dipakai untuk tidur.
Radit mengulum senyumnya, dia merasa geli saat melihat Mira menggerutu dengan suara yang nggak jelas, pasti tuh cewek lagi ngata-ngatain dia deh sekarang. Hahaha.
" Tidur nggak usah ngorok" kata Radit dengan sengaja.
"Berisik!!" bentak Mira dari seberang ruangan.
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments