“Selamat pagi Oma,” sapa Arshyla saat menuruni tangga menghampiri oma Lily yang sedang menyiapkan makanan pagi untuk nya dan ayah.
“Pagi Sayang, cucu Oma sudah cantik sudah rapi dan wangi.” Oma Lily segera menghampiri Chila terlebih dulu, lalu ia mengajak nya untuk duduk.
“Oma, memang nya Ayah belum turun?” tanya Chila yang mencari keberadaan ayah nya.
“Belum,” jawab oma Lily, kembali menyibukkan diri dengan makanan di meja.
“Huh, tadi saja bangunin Chila buru buru begitu. Sekarang malah belum turun!” cetus Chila langsung bersedekap tangan di dada, dengan bibir yang cemberut.
Merasa kesal menunggu, akhirnya Chila berniat hendak menghampiri ayah nya ke kamar, namun baru ia sampai di ujung tangga bawah. Ayahnya sudah berjalan ke arah nya, menuruni tangga dengan wajah yang tersenyum manis, dan tangan yang ia masukkan ke dalam saku celana panjang nya.
“Ayah kok lama,” protes Chila dengan kesal.
“Maaf Sayang, tadi ada kendala sedikit. Apakah princess ayah sudah sarapan hem?” Rasya langsung menggendong tubuh mungil putri nya lalu mengajak nya kembali ke meja makan.
“Kan Chila, nungguin Ayah,” ujar Chila mencebik.
“Makasih Sayang nya Ayah.” Rasya pun segera memakan, makanan yang di siapkan oleh mama nya.
Yah, sejak mama nya sembuh dari sakit. Tentu saja berkat bantuan dari Aldi yang rela mendonorkan darah nya untuk sang mama. Kini, mama Lily tampak lebih suka beraktifitas, memasak dan mengurus tanaman. Sesibuk apapun dia, bahkan meski sakit demam pun, mama Lily tetap akan memasak untuk anak dan cucu nya.
Baginya, selama masih sanggup, ia tidak ingin menyia nyiakan waktu dan kesempatan. Karena ia tidak tahu, sampai kapan Tuhan akan memberikan nya kesehatan.
****
Siang harinya, rasya menjemput Chila di sekolah nya, lalu ia segera menuju rumah Aldi karena ia sudah berjanji bahwa akan mengantarkan adik dan adik ipar nya itu ke Bandara untuk berangkat honeymoon.
“Kakak, aku gak mau! Pokok nya gak mau!”
Terdengar suara teriakan seorang gadis dari dalam rumah Aldi, entah siapa namun bagi Rasya suaranya sedikit familiar. Ia seperti mengenal, namun tidak mengingat nya.
“Hahahaha! Gak mau!” teriak nya lagi dan terdengar suara seperti berlarian, hingga tiba tiba, ia melihat seorang gadis berambut panjang dengan memakai celana hotpant dan kaos oblong, tengah berlari ke arah nya.
Gadis itu berlari tanpa menatap ke depan, ia masih terfokus karena sedang di kejar oleh Michele, hingga tanpa sadar gadis itu berhasil menubruk dirinya. Salahnya, mengapa dirinya ikut menatap ke arah dua wanita itu, bukankah harusnya dia menghindar karena sudah tahu bahwa ada seorang gadis yang sedang berlari menuju ke arah nya.
Bruukkk!
“Aduuhh!” keluh nya langsung menyentuh kening nya, lalu gadis itu tampak mendongak hingga mata mereka bertemu.
“Anna.” Gumam Rasya pelan, namun gadis itu hana mengerutkan dahi nya, seolah sedang berfikir dan mengingat dirinya.
“Holaaa anak Mama Icel yang cantik, baik hati dan tidak sombong. Yang kecantikan nya seperti bidadari dari langit ke delapan!” seloroh Michele menghampiri Archyla dan Rasya.
“Ma—maaf,” ujar gadis itu langsung menjauhkan dirinya dan tersenyum kaku.
“Mamah, kan langit ada tujuh!” kata Chila menggelengkan kepala nya.
"Gapapa Sayang, mama kasih bonus satu untuk Chila." Kata Michele terkekeh sendiri.
“Dimana Aldi?” tanya Rasya mengalihkan perhatian nya pada Michele.
“Tadi sih masih mandi,” jawab Michele, lalu matanya melirik ke arah adik ipar nya, “Mau kemana hah!” seru nya dengan menarik ujung kerah yang di kenakan oleh adik ipar nya.
“Papaaaaa! Tolongggg!” jerit nya begitu menggelegar hingga tanpa sadar membuat semua orang menutup kuping nya seketika.
.
.
Siapa itu kira2 🙈
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Nur Syamsi
ya Rasa SMA Anna saja, cuman yg jdi kendala ya agama ....
2025-02-23
0
Dyah Oktina
pasti anna... iya calon bundanya chila..😁
2024-07-05
0
kek nya Anna dah🤔
2023-02-02
1