Sogokan untuk Chila

‘Chila, janji sama tante.” Anna mengulurkan jari kelingking nya sambil berjongkok untuk mensejajarkan tinggi nya dengan Arshyla, “Janji, tidak akan bilang apapun sama Ayah!”

“Tante mau suruh Chila berbohong?” tanya Arshyla dengan polos, “Tante, bohong itu dosa.Nanti Alloh marah gimana? Chila tidak boleh bohong, kata Ayah—"

“Chila Sayang, tante- emmtt, itu, Tante tidak menyuruh Chila untuk berbohong. Tante hanya meminta tolong pada Chila, agar tidak mengatakan hal ini pada Ayah. Oke,” ujar Anna menatap Chila dnegan tatapan memohon, ia sangat berharap, untuk kali ini saja Chila bisa ia ajak kerja sama.

Tidak mengiyakan, juga tidak menolak. Kini Arshyla malah terlihat seperti sedang menimbang. Kepala nya terangkat ke atas dengan jari yang ia ketuk ketukkan di dagu, sesekali ia melirik ke arah Anna yang tengah menatap nya penuh harap.

“Tante Forzen, tahu gak. Kemarin itu, Chila lihat temen temen tante banyak loh. Di mall, terus Chila mau beli, eh tidak di bolehin sama Ayah,” melas Chila menundukkan kepala nya.

Anna diam sebentar, ia berusaha mencerna ucapan yang di katakan oleh Arshyla. Hingga beberapa saat, tiba tiba Michele masuk dan duduk di meja rias nya untuk meminjam make up nya, “Dia minta di beliin temen temen kamu Na!” saut Michele sambil mengoleskan toner di wajah nya dengan kapas.

“Temen temen kamu, Olaf, sween, Elsa, atau siapa lagi itu, entahlah, pokoknya sebangsa kamu.” Yah, Arshyla begitu menggemari tokoh Frozen, seluruh kamar nya sudah penuh dengan koleksi boneka atau benda benda yang berhubungan dengan film tersebut.

“Mama! Chila tidak minta di beliin, Chila Cuma curhat!” sungut Chila langsung bersedekap tangan di dada menatap mama nya dengan kesal.

'Apa bedanya Chila, astaga." decak Michele dalam hati.

“Ohh begitu. Oke, besok bagaimana kalau kita jalan jalan? Besok tante hanya pergi ke kampus sebentar, setelah itu kita jalan jalan membeli siapa yang kamu mau itu,” kata Anna ikut bersorak sendiri, karena memang dirinya juga menyukai tokoh tokoh kartun yang lucu.

“Yakin kamu bisa bawa Chila pergi tanpa bapak nya?” cibir Michele dengan mengulum senyum nya, membuat wajah Anna seketika menjadi pias.

“Kak,” Anna langsung menatap kakak ipar nya dengan wajah memelas nya, seolah meminta pertolongan, “Kan kakak juga pergi nya di undur. Jadi tolong lah, kali ini aja.” Pinta Anna memohon membuat Michele langsung mencebik.

“Mama tidak jadi pergi?” tanya Chila kini ganti menatap ke arah Michele.

“Hehehe, enggak Sayang. Mama pergi nya di undur minggu depan.” Ujar Michele lalu menghampiri Anna dan Arshyla yang kini berada di tempat tidur.

“Memang nya kenapa?” tanya Arshyla penasaran.

“Karena nanti, papa kamu gak bisa masuk kalau berangkat sekarang Sayang. Jadi, mama emmmttt—"

Dengan cepat Michele langsung membungkam mulut adik ipar nya dengan tangan. Matanya menatap jengkel, namun Anna malah semakin tertawa walau mulut nya di bekap oleh Michele.

“Masuk kemana?” tanya Arshyla lagi, membuat Anna semakin tergelak.

“Aku sumpahin kamu nanti akan ngerasain hal yang sama kaya aku!” sungut Michele dengan kesal lalu ia segera pergi keluar mencari suami nya.

Hari ini memang Michele dan Aldi harusnya berangkat berbulan madu ke luar negri. Namun, karena Michele berhalangan, maka dari itu acara mereka di tunda. Mau bagaimana lagi, daripada di sana Michele terus merengek karena menahan sakit saat datang bulan, jadi Aldi memutuskan agar mereka menunda keberangkatan.