“Chila gak mau pulang!” kekuh Chila tidak mau turun dari mobil. Setelah seharian berjalan jalan dengan Anna, kini saat nya Anna memulangkan Chila, tadi saat di perjalanan dia tertidur, namun saat sudah sampai di rumah malah terbangun seolah tidak ingin berpisah dengan Anna.
“Sayang, besok kan Chila sekolah, dan juga besok bisa main lagi sama Tante,” tutur oma Lily ikut membujuk.
“Gak mau!” teriak Chila tiba tiba meneteskan air mata, “Chila mau sama tante Forzen, Chila gak mau tidur sendiri hiks hiks.”
“Chila, Sayang, hey gak boleh menangis dong.” Kata Anna menjadi bingung sendiri.
“Tante Forzen, Chila mau tidur sama tante. Chila mau ikut tante,” rengek Chila dengan wajah memelas nya.
“Tapi Sayang, Chila—"
“Tante telfonin ayah yah, Chila mau sama tante,” kata Chila lagi yang semakin mengeratkan pelukan nya di pinggang Anna.
Anna yang merasa bingung, begitupun dengan oma Lily, akhirnya mencoba menghubungi Rasya dan kembali meminta izin agar bisa mengajak Chila tidur di kediaman Anna.
Cukup lama bernegosiasi dengan Rasya, laki laki itu begitu enggan dan sulit untuk memberikan izin. Namun, kini dirinya juga sadar, ia jauh dari putri nya tidak bisa membujuk langsung, ia juga tidak tega saat melihat wajah Chila menangis saat melakukan panggilan video call. Akhirnya Rasya pun mengizinkan agar Chila menginap di rumah Anna. Ini adalah kali pertama Rasya mengizinkan anaknya untuk tidur di luar tanpa dirinya.
“Papa."
“Assalamualikum.”
Ucap Anna dan Chila bersamaan saat memasuki rumah dan melihat Tian tegah duduk di ruang tamu dengan membaca koran di tangan nya.
“Walaikumsalam,” jawab Tian sedikit bingung dengan kedatangan Chila tanpa adanya Michele atau pun Aldi.
“Anna, kenapa—"
“Pah, nanti Anna cerita sama papa yah, Anna bawa Chila ke kamar dulu,” ucap Anna memberikan kode kepada papa nya agar tidak melontarkan pertanyaan di depan Chila.
“Opa Tian belum tidur?” tanya Chila memiringkan kepala nya menatap Tian.
“Belum Sayang, Opa masih menunggu tante Anna. Eh ternyata pas pulang bawa bidadari kecil ini,” ujar Tian yang kini duduk berjongkok di depan Chila untuk menyamakan tinggi nya. Melihat Chila, Tian seolah flashback pada masa kecil Anna yang hanya tinggal bersama dirinya. Dan Tian cukup hafal dengan apa yang di rasakan Rasya saat ini.
“Hihihi, mana ada bidadari Opa. Chila mau jadi Elsa saja, biar bisa terus sama sama tante forzen.” Kata Chila terkekeh cekikikan.
“Tante forzen,” Tian ikut terkekeh mendengar panggilan dari Chila untuk Anna.
Setelah sedikit berbincang dengan Chila, akhirnya Tian membiarkan Chila pergi ke kamar bersama Anna. Setelah mengganti pakaian, kini Anna dan Chila tidur dalam satu ranjang dan satu selimut. Keduanya tidak langsung tidur, melainkan Chila menjadi pendongeng untuk Anna. Sepanjang malam, Chila terus bercerita pada Anna banyak hal. Terlebih kebiasaan demi kebiasaan Rasya setiap harinya. Bahkan, Chila juga menceritakan beberapa hal yang di sukai dan tidak di sukai oleh ayah nya, betapa posesif nya ayah nya itu. Dan itu membuat Anna selalu tertawa, ia hafal betul dengan perasaan seperti itu. Rasya, hampir sama seperti papa nya, sejak kecil beliau begitu posesif terhadapnya.
Chila mungkin sedikit beruntung, karena anak itu sehat, sedangkan dirinya, memiliki lemah jantung dan begitu mudah sakit. Sehingga membuat papa nya semakin over protektif padanya, bahkan berulang kali ia harus home Schooling karena drop. Tidak pernah merasakan tour sekolah dan banyak hal lainnya yang tidak bisa ia lakukan saat di sekolah dulu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Ara
anna dan rasha.. tuhan mereka sama tapi kok pulang rumah bilang assalamualaikum..aku pening..
2022-11-24
4
𝐙⃝🦜💝KHANZA💝
dr tadi ingat2 Frozen tp gk ingat2 🤔🤔
ehh ternyata keingat Reina yg manggil Elza dgn sebutan Tante Frozen 😅😅
2022-07-15
2
Ney maniez
☹️🤗
2022-06-24
0