“Bisa sakit juga lo,” kata Angga yang mendengar kabar bahwa sahabat nya sakit, ia pun segera mengajak Leon untuk mengunjungi rumah Rasya.
“Kalian pikir aku robot. Aku juga manusia!” cetus Rasya berdecak menggelengkan kepalanya, kini keadaan nya sudah lebih baik. Dengan mengenakan celana pendek selutut dan kaos berwarna putih polos, Rasya merebahkan dirinya di sofa ruang tamu. Sambil kepulangan Chila dari sekolah yang tengah di jemput oleh mama Lily.
“Ya itu tahu kalau lo manusia, kenapa masih terus sok begitu?’ sindir Leon menyunggingkan senyum nya, dan itu sukses mendapatkan timpukan bantal dari Rasya. “Ras, kalau lo sakit, Chila gak ada yang ngurus. Kalau lo udah punya istri, kan enak ada yang ngerawat elo dan juga Chila.” Imbuh nya.
“Kalian datang kemari ingin menjengukku, atau ingin terus menyindir status ku?”
“Dua dua nya,” jawab Angga dan Leon bersamaan, membuat Rasya langsung mendengus dengan kesal, “Lagian status lo itu gak jelas Ras. Di bilang duda, tapi lo belum menikah. Tapi di bilang perjaka juga bukan, karena lo udah ada Chila. Terus lo itu apa?”
“Sialan! Kalian pikir kalian masih pada perjaka hah!” decak Rasya langsung menatap kedua sahabat nya.
“Wah, kita jelas lah, enggak!” jawab Angga yang langsung tergelak, “Eh tapi kami meski begitu orang tidak akan tahu. Sementara lo, meski lo bilang lo perjaka juga orang gak akan percaya karena udah ada anak.” Ledek nya.
“Mendingan kalian berdua pulang deh, kepala ku malah semakin sakit dengerin ocehan kalian berdua.” Kata Rasya lalu kembali memejamkan mata dan menutupnya dnegan lengan.
Angga dan Leon tak menghiraukan perkataan Rasya yang sudah mengusir nya, mereka tetap acuh dan malah asik bermain game online sambil memakan cemilan di sana. Begitulah persahabatan mereka, sejak SMA tidak pernah berubah, masih tengil dan setia kawan walau pun umur tak lagi muda.
****
“An, hari ini kamu mau menjemput Chila lagi?” tanya Farah saat ketiganya sudah sampai di kantin dan hendak memesan makanan.
“Enggak, kak Rasya sudah pulang tadi pagi di jemput.” Jawab Anna sambil memilih beberapa menu.
“Aku penasaran deh Na, memang nya kemana ibunya Chila? Dan apakah kamu menyukai ayah nya?” pertanyaan dari Karin seketika membuat Anna menghentikan aktifitas nya yang hendak memilah makanan. Ia menatap kedua teman nya, lalu tersenyum sangat tipis.
“Kami bersaudara, kakak ku, ternyata adik nya kak Rasya. Entahlah, agak rumit memang, tapi intinya kami bersaudara. Jadi jangan berpikiran macam macam! Dan juga, untuk ibu kandung Chila, ada kok, tapi aku mohon dnegan sangat, saat bertemu dnegan Chila jangan pernah menanyakan nya.” Jelas Anna panjang lebar, lalu ia kembali memilah menu yang akan ia santap.
“Tapi aku lihat dari mata kamu Na, mata kamu tidak bisa berbohong.” Kata Karin tetap kekuh dengan pendapat nya.
“Astaga Karin, mending daripada kalian mikirin hal tidak penting begini, yuk pikirin mau pada makan apa. Hari ini aku yang traktir, besok Karian dan lusa Farah.” Kata Anna tersenyum begitu lebar.
“Yeee, kirain beneran traktir tanpa embel embel,” decak Farah, namun ia juga ikut tertawa. Walau pun mereka belum lama saling mengenal, namun Farah dan Karin sudah bisa menilai bahwa Anna adalah gadis baik baik. Begitupun dengan Anna, ia juga bisa merasakan bahwa kedua teman nya ini tulus padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Halimah
sahabat ga ada akhlak🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2023-11-15
0
Ney maniez
🤭😁
2022-06-24
1
Dwi setya Iriana
benar kta angga duda bukan perjaka juga bukan.🤦🤦🤦🤦
2022-05-27
1