Mengejar Cinta Satu Malam
Suara musik terdengar berdentum. Tidak terlalu keras. Musiknya terdengar selaras, bergerak seirama dengan hentakan kaki para model yang bergerak penuh energi. Terkadang mereka bergerak penuh energi. Terkadang penuh keanggunan. Penuh kelembutan. Semua disesuaikan dengan busana yang mereka gunakan.
Kredit google.com
Seorang gadis berwajah oriental nampak berdiri di belakang panggung. Ikut mengawasi para model yang keluar masuk, menuju runaway. Kadang ia turut merapikan penampilan para model. Sebelum keluar berlenggak lenggok di atas runaway.
Kredit google.com
Sejenak dia menarik nafasnya dalam.
"Thank you ya mbak Tania atas bantuannya. Nggak tahu deh apa jadinya jika nggak ada mbak Tania" ucap Sandra seorang manager yang ikut bertugas pada fashoin show saat itu.
"Bantuan apa Miss? Saya hanya ikut mengawasi saja" jawab Tania.
"Pokoknya terima kasih. Tanpa bantuan kamu. Saya pasti kalang kabut. Mengurus fashion show kali ini. Tahu sendiri Miss Catherine itu ribet banget orangnya" ujar Sandra.
"Sama-sama Miss. Ya sudah saya kembali ke belakang ya. Mau bantu-bantu lagi. Siapa tahu masih ada yang membutuhkan saya" ucap Tania langsung undur diri dari hadapan Sandra.
Tania berjalan menuju ke belakang panggung. Suara tepukan tangan terdengar bergemuruh. Menandakan kalau fashion show itu sukses digelar. Dari tempatnya berdiri. Tania bisa melihat. Seorang wanita tampak tersenyum bahagia. Menerima berbagai buket bunga yang diberikan kepadanya.
Dialah Catherine, designer yang malam itu, karya-karyanya diperagakan oleh para model.
"Suatu saat nanti Mbak Tania juga bisa berdiri disana" ucap Vera yang tiba-tiba sudah berdiri di sampingnya.
"Aku tidak berharap untuk sampai di tahap itu. Mereka akan menemukanku jika keberadaanku terekspose media" jawab Tania.
Ada nada rindu ketika Tania menyebut kata "mereka".
Vera hanya diam mendengar ucapan bosnya itu.
"Bahkan sekarang pun Tuan Kai sudah tahu keberadaan Ibu" batin Vera.
Vera menarik nafasnya lantas ikut masuk menyusul Tania. Beberapa orang menganggukkan kepalanya saat bertemu Vera. Yang dibalas senyuman oleh Vera.
Semua orang tahu siapa Vera. Pemilik Tania and Co. Sebuah butik yang cukup terkenal di Surabaya.
"Halo, ya Bry. Ada apa?" tanya Tania ketika dia menjawab panggilan ponselnya.
"Aku ada urusan. Tidak bisa menjemput kamu. Kamu bisa kan pulang sendiri" ucap seorang pria diujung sana.
"Tidak apa-apa. Aku bisa pulang sendiri" jawab Tania.
Menutup panggilan dari ponselnya. Itu adalah Bryan Aditama. Sang kekasih. Kekasih? Entahlah. Tania pikir apa hubungan mereka layak disebut hubungan sepasang kekasih.
"Kenapa?" tanya Vera.
"Biasa"
"Dia nggak bisa jemput Mbak Tania lagi?"
Tania mengagguk. Vera menarik nafasnya pelan. Tidak ingin berkomentar terlalu banyak soal urusan cinta Tania. Dia cukup mengawasi saja. Meski tidak dipungkiri jika Vera lebih suka kalau Tania memutuskan hubungan mereka. Karena menurutnya Bryan kurang baik untuk Tania. Atau ada alasan lain di balik itu.
"Ya, Sean? Oh belum. Kenapa?" tanya Tania.
Lagi-lagi Vera tahu siapa yang menghubungi Tania.
"..."
"Nanti merepotkanmu"
"..."
"Baiklah kalau begitu. Sepuluh menit lagi aku keluar" ucap Tania lagi.
"Sean?" tanya Vera.
Tania mengangguk. Vera kembali menarik nafasnya pelan. Dia pikir hubungan Tania sangat rumit. Punya kekasih tapi tidak pernah perhatian. Sedangkan temannya yang satu ini care-nya kebangetan.
"Aku balik dulu ya. Dah Vera" ucap Tania berlalu dari hadapan Vera.
Sebenarnya Tania dan Vera tinggal di apartemen yang sama tapi Vera harus pulang belakangan. Masih ada hal yang harus diurusnya.
Sementara itu,
Terminal kedatangan dalam negeri,
Juanda International Airport,
22.30 WIB
Seorang pria dengan wajah tampan dan tubuh proporsional. Nampak keluar dari area airport dengan wajah kesal luar biasa. Bagaimana tidak? Gara-gara kesalahan anak buahnya dia harus nongkrong di bandara Soetta seharian dan juga karena penerbangannya delay.
"Akan aku hajar dia. Bisa-bisanya membuatku nongki di Soetta seharian. Tahu gitu kan aku main dulu sama baby Lia" sungut pria itu yang tak lain adalah Lee Jae Kyung.
Adik kembar dari Lee Joon (Cinta Dua Dunia). Sedang baby Lia yang dia sebut adalah anak dari sang kakak Lee Joon yang juga kembar.
Rey, sang asisten hanya tersenyum smirk.
"Jangan ketawa! Orang lagi sebal juga" omelnya lagi.
"Astaga bos. Aku nggak ketawa. Cuma mesem" kekeh Rey dalam hati.
Ketahuan dia ngetawain bosnya yang lagi bad mood. Bisa-bisa dia ikutan dihajar nanti seperti rekannya gegara salah beli tiket.
"Pulang!" perintah Jae Kyung.
"Baik Bos" jawab Rey memilih jalan aman saja dia.
Mulai melajukan Toyota Rush-nya menuju salah satu kawasan apartement mewah di jantung kota Surabaya. The Grand Shamaya.
Ketika sampai di sebuah persimpangan jalan. Tanpa sengaja mata Jae Kyung menangkap wajah yang begitu ia cari selama ini.
"Fanny..." gumannya pelan namun masih bisa Rey dengar.
"Fanny? Ha..mana Bos? Mana?" tanya Rey ikut celingukan mencari sosok yang bernama Fanny.
Namun detik berikutnya sebuah mobil menghalangi pandangan Jae Kyung. Dan ketika mobil itu berlalu. Jae Kyung tidak melihat lagi wajah Fanny.
"Sial!!" umpatnya keras.
Jae Kyung pikir kenapa hari ini dirinya begitu sial.Sudah nongki seharian karena salah tiket. Bisa melihat Fanny tapi tidak bisa mengikutinya.
"Bagaimana ini Bos?"
"Kita pulang. Aku lelah sekali" perintah Jae Kyung.
***
"Terima kasih, Sean. Sudah mengantarku" ucap Tania pada seorang pria berwajah tampan dengan aksen oriental.
Pria itu tersenyum menambah kadar ketampanan wajahnya.
"Tidak masalah Tania. Aku baru balik dari kantor kebetulan lewat tempatmu jadi sekalian tak antar" ucap pria yang dipanggil Sean itu.
"Maaf selalu merepotkan" ucap Tania.
"Tidak. Aku senang melakukannya. Tidak merasa direpotkan.Masuklah sudah malam. Aku langsung balik. Bye" ucap Sean.
Perlahan melajukan Honda CRV miliknya menjauh dari kawasan apartement Tania.
Begitu Sean menjauh, Tania menarik nafasnya dalam.
"Kau jangan terlalu baik padaku, Sean. Aku tidak sebaik yang kau pikir" bisik Tania lirih.
Gadis itu sudah berada di dalam apartementnya. Di lantai 23 dia bisa melihat pemandangan malam sebagian kota Surabaya.
Setahun sudah berlalu. Tapi semua masih jelas di ingatan Tania atau Fanny nama sebenarnya. Bagaimana dia begitu patah hati ketika pria yang dicintainya memilih meninggalkannya di altar pernikahan. Lebih memilih sang kakak dibanding dirinya.
Tania menarik nafasnya dalam. Semua memang salahnya. Salah jatuh cinta pada kakak angkatnya Kaizo Aditya yang jelas-jelas mencintai kakak tirinya Natasya Arianna.
Hingga membuatnya begitu putus asa. Sekali waktu membuatnya nekad meminum alkohol hingga dirinya mabuk. Saat mabuk itulah dia tidak sadar telah menghabiskan satu malam panas bersama seorang pria asing yang belakangan dia tahu bernama Lee Joon. Dari pemberitaan yang beredar.
Tanpa dia tahu kalau yang bersamanya saat itu adalah Lee Jae Kyung, kembaran dari Lee Joon. Karena paras mereka yang memang sama persis.
Selama ini dia menutup rapat mulutnya. Tidak pernah menceritakan ihwal hal panas yang pernah yang terjadi padanya. Karena memang itu adalah kesalahannya. Bahkan Vera pun tidak tahu kalau dirinya saat ini sudah tidak virgin lagi.
Dan beruntungnya lagi kejadian itu tidak membuat dirinya hamil. Tanpa Tania tahu kalau Lee Jae Kyung sengaja tidak menumpahkan benihnya di dalam rahim Tania. Pria itu masih cukup sadar untuk membuang semuanya di luar.
Saat ini Tania tengah menjalin kasih dengan Bryan Aditama. Seorang pemilik agency modeling ternama di kota Surabaya. Entah kenapa saat pria itu memintanya Tania menjadi kekasihnya dirinya tidak menolak. Karena Bryan seorang pria yang baik. Penuh perhatian padanya kala itu. Berulangkali menyatakan cinta padanya.
Membuat Tania memutuskan untuk menerima Bryan menjadi kekasihnya. Dia ingin mencoba lembaran baru dalam hidupnya. Termasuk dalam kehidupan cintanya.
Tapi setelah enam bulan berlalu. Hatinya tetap saja tidak bisa menerima Bryan. Meski di luar mereka terlihat mesra. Tapi dalam hati. Tania merasa ada yang tidak kena. Ada wajah seseorang yang sering terlintas dipikirannya.
Bukan, bukan wajah sang kakak angkat Kaizo yang selalu membayanginya. Tapi wajah pria yang pernah menghabiskan malam dengannya.
"Ahhhh. Aku pasti sudah gila memikirkan suami orang" rutuknya sambil mengetuk-ngetukkan kepalanya ke jendela kaca apartementnya.
Jelas dia membelalakkan matanya ketika melihat pemberitaan online mengenai kelahiran penerus LJ GROUP. Yang tak lain adalah putra Lee Joon dan Karenina Putri. Beserta sebuah foto yang menampilkan foto pernikahan Lee Joon dan sang istri.
"Oh bodohnya aku sudah tidur suami orang" gumannya lagi.
Di lain sisi dia begitu rindu dengan sang kakak. Natasya dan Nadya. Namun dia begitu takut untuk pulang atau sekedar menghubungi mereka. Tania berpikir kalau mereka pastilah sangat membenci dirinya.
****
Halo readers, karya baru sudah terbit. Mohon dukungannya ya.
Love you all,
Muach 😘😘😘
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Erni Fitriana
ku mlipir
2024-09-05
0
Putri Minwa
Dibalik kesetiaan Nayla mampir ya thor
2023-04-12
1