Kencan Kedua Anti Mainstream

Tania tampak termenung di dapur minimalisnya. Bukannya habis masak ya. Tapi habis makan terus cuci piring. Begitulah peraturannya selama tinggal dengan Vera.

Kredit google.com

Dia baru akan masuk kamar, ketika ponselnya berbunyi. Pikirnya dia akan menyambung tidurnya lagi barang satu atau dua jam lagi. Lagipula Vera keluar untuk mengurus penerimaan kain di pabrik mereka yang sedikit bermasalah.

Tadinya dia mau ikut. Tapi kemudian Vera mengingatkan kalau katanya dia hari mau lembur untuk membuat gaun yang dipesan oleh LJ Fashion Magazine. Karena ternyata mereka menambah satu gaun lagi. Hingga totalnya ada tiga gaun yang harus selesai dalam waktu tiga minggu ini.

Melirik ponselnya malas. Pesan dari nomor tidak dikenal. Ah paling juga dari Bryan. Malas ah. Soalnya kemarin pria itu datang ke kantor. Sedikit membuat keributan hingga harus diusir security gedung kantor Tania.

Tidak lama setelah Tania mengabaikan pesan itu. Ponselnya berdering.

"Iiih siapa sih?" kesal Tania.

Lama dia membiarkan ponselnya berbunyi. Hingga entah dering yang ke berapa. Dia akhirnya mengalah mengangkat panggilan itu. Berasa kuping hampir budeg.

"Ya...

"Turun ke lobi sekarang!"

Tuuut,

Tania melongo. Itu tadi apa ya? Petir lewat. Gledek nyamber atau apa. Tunggu dulu...tunggu ...itu tadi sepertinya bukan suara Bryan. Tapi suara siapa ya? Seperti pernah dengar dimana gitu.

Masih bingung mode on. Satu pesan masuk.

"Turun ke lobi sekarang! Atau aku naik ke unitmu!"

Bunyi pesan itu. Sean jelas tidak akan main perintah seperti itu. Lalu siapa? Kemudian tiba-tiba satu nama terlintas dibenaknya.

Dan detik berikutnya. Tania langsung melesat keluar dari apartementnya. Cuma satu orang yang akan berbuat seenak jidatnya sendiri. Jayden Lee.

Tiiingg,

Pintu lift terbuka. Tania sampai di lobi. Matanya menatap seluruh lobi. Memindai setiap orang yang dia lihat. Tidak ada..

Eh kenapa juga aku jadi patuh padanya. Dia bukan siapa-siapa aku di luar kantor. Pikir Tania kenapa dia langsung ngibrit turun ke lobi. Begitu pria menyebalkan itu menyuruhnya turun.

"Ah tidak ada. Dia hanya ngerjain aku" ucap Tania berbalik menuju lift.

"Kau mau kemana lagi?" tanya suara itu.

Entah sudah berapa kali pria itu bertanya pertanyaan itu. Karena setiap kali mereka bertemu. Tania selalu ingin pergi dari hadapan Jayden.

Mendengar suara Jayden. Tania berbalik. Sedikit terkejut ketika melihat pria itu datang dengan seikat bunga di tangannya.

Kredit Instagram @hourlyeunwoo

"Mau naik lagi. Kenapa?"

"Aku sudah disini. Kenapa juga kamu mau balik ke atas"

"Aku pikir Kakak hanya mengerjaiku" sungut Tania.

Sedang Jayden langsung mengembangkan senyumnya. Mendengar Tania memanggilnya Kakak.

"Dia tidak lupa" batin Jayden.

"Kenapa malah tersenyum?"

"Senanglah. Ini untukmu"

"Buat apa?"

"Sebagai permintaan maafku kemarin"

"Soal?"

"Aku membuatmu menangis dan melukai jarimu. Maaf" ucap Jayden sungguh-sungguh.

Tania terdiam. Melihat rangkaian bunga yang sangat cantik menurutnya.

"Mau tidak? Kalau tidak aku kasih resepsionis itu no"

"Ih mau lah" ucap Tania. Menerima bunga itu dengan wajah sumringah.

Jayden mengulum senyumnya.

"Terima kasih" ucap Tania lagi.

"He em. So masih mau di sini. Atau mau naik ke atas. Kalau di sini. Aku rasa baju kamu perlu diganti deh" ucap Jayden.

"Memangnya kenapa?" Tania bertanya sambil memainkan bunga di tangannya.

"Kamu kan cuma pakai hot pants aja" bisik Jayden.

Yang sontak membuat Tania melirik ke bawah.

"Astaga. Aku lupa menggantinya. Tunggu sebentar aku ganti baju" ucap Tania berbalik.

Tapi Jayden keburu menahan tangannya.

"Tidak usah. Nanti kita beli saja"

"Beli? Memang kita mau kemana?"

"Jalan-jalanlah. Kan ini hari Minggu"

Detik berikutnya. Jayden menarik tangannya. Menuju mobilnya.

"Eh, kita mau ke mana sih? Tunggu aku tidak bawa ponsel. Dompet"

"Kamu tidak perlu itu" ucap Jayden.

Dalam sekejap dirinya sudah berada di depan mobil Jayden.

"Kenapa pakai kuda jingkrak sih" protes Tania.

"La kenapa? Keren kan"

"Jadi perhatian banyak orang"

"Kamu tidak suka?"

Tania menggeleng.

"Ya sudah, besok tidak pakai kuda jingrak lagi. Oke? Ayo naik"

"Tung...tunggu dulu. Aku mau lembur hari ini. Gaunmu hampir dateline"

Jayden terdiam.

"Temani aku jalan-jalan dua jam. Setelah itu aku temani kamu lembur. Sampai kamu selesai. Deal..No protes!" ucap Jayden.

Memaksa Tania masuk ke mobilnya.

"Tukang paksa. Sakkarepe dhewe" umpat Tania.

Jayden terkekeh.

"Kamu kalau nggak dipaksa. Nggak nurut" oceh Jayden.

"Enak saja kalau ngomong" Tania berucap tidak terima.

Mobil Jayden berlalu meninggalkan apartement Tania. Tanpa sadar sepasang mata memandang marah melihat hal itu.

"Sial! Siapa pria itu?"

Jayden mencoba fokus pada setir mobilnya. Pemandangan paha mulus di depan matanya benar-benar mengganggu matanya.

"Iiisshh kayak tidak pernah melihat paha mulus aja sebelumnya" rutuk Jayden pada dirinya sendiri.

Akhirnya mereka sampai di sebuah mall. Dan detik berikutnya. Tania sudah mengganti bajunya. Memakai celana jeans dan blus berwarna biru muda.

"Dasar maniak biru muda" ledek Jayden.

"Mana ada" sanggah Tania.

"Eh iya juga ya. Kamarmu saja dusty pink"

"Darimana kamu tahu?"

"Ada deh" ucap Jayden.

Mulai menyantap soto lamongannya.

Kredit google.com

Sedang Tania. Memilih sate ayam madura sebagai menunya.

Kredit google.com

"Enak tidak?" tanya Tania.

Entah kenapa dia suka sekali bertanya seperti itu kepada Jayden. Jika mereka tengah makan. Membuat Jayden mengulum senyumnya.

"Enak. Jangan khawatir semua pilihanmu pasti enak. Lagian siapa sih yang meragukan keenakan masakan negeri ini" jawab Jayden.

Gantian Tania yang mengulum senyum.

"Mau coba tidak?" tanya Tania kembali mengulurkan piring satenya.

Jayden mengambil satu. Sepertinya pria itu tidak akam menolak apapun makanan yang diberikan Tania padanya.

"Lagi?"

"Sudah. Aku mau makan sotoku" ucap Jayden.

"Harus ngegym lagi deh. Gadis ini merupakan ancaman buat sixpack-ku" batin Jayden.

Dan dua jam mereka menghabiskan waktu berjalan-jalan di mall itu. Membeli beberapa cemilan untuk teman Tania lembur.

"Habis kamu, aku rampok!" ledek Tania.

"Merampokku? Yang benar saja" kekeh Jayden.

"Aku akan menggantinya besok"

"Tidak usah. Aku tanggungjawab. Kan aku yang mengajakmu pergi"

"Tapi..."

"No tapi-tapi. Menyenangkan bisa jalan-jalan sama kamu"

"Sama. Aku juga senang jalan-jalan sama Kakak. Gretong he he" kekeh Tania.

Entah kenapa juga. Hatinya begitu senang bisa menghabiskan waktu bersama Jayden. Asal pria itu tidak berubah menyebalkan.

Mereka tiba di kantor Tania. Langsung naik ke atas. Masuk ke studionya.

"Sudah berapa persen?" tanya Jayden.

Yang ikut masuk ke studio Tania.

"Lah kenapa ikut kesini?"

"Kan aku bilang mau nemenin kamu lembur"

Pria itu tampak sibuk membawa paperbag berisi camilan mereka. Dan juga tas berisi laptop dan berkas miliknya.

"Lah..."

"Sudah sana cepat mulai"

"Tadi nanya berapa persen. Yang ini delapan puluh persen. Tinggal finishing dan final touch aja. Yang itu enam puluh persen. Tunggu bordirannya jadi.Nah yang itu baru mulai. Untung sutera sama batiknya aku punya. Kalau tidak. Bisa puyeng nunggu kiriman sutera dari Wajo. Harus waiting list dulu" jelas Tania sekaligus menggerutu.

"Sorry dadakan. Cuma mau kasih banyak pilihan pada Sebastian.Soalnya kami deal soal konsepnya tapi belum deal soal gaunnya. Dia bilang nanti bisa dipilih saat sudah disini" jelas Jayden.

Jayden tampak mengelilingi manekin gaun itu. Sedang Tania mulai asyik bekerja. Gadis itu sudah menggulung lengan kemejanya. Membuatnya bebas bergerak.

"Cantik...padahal baru delapan puluh persen" guman Jayden.

"Thank you" jawab gadis itu singkat.

"Kenapa tidak ikut fashion show. Design kamu bisa bersaing dengan yang lain"

"Tidak mau"

"Kenapa?"

"Tidak mau dikenal orang"

Jayden mengerutkan dahinya. Aneh. Biasanya orang akan berlomba-lomba agar terkenal. Tapi ini. Namun Jayden tidak berani bertanya. Teringat kemarin gadis itu begitu marah saat dirinya terlalu ikut campur dalam urusan pribadi Tania.

Belum waktunya pikir Jayden. Dia masih dalam proses awal pedekatenya. Mencoba dekat dulu dengan Tania. Membuat Tania bisa menerima dirinya dulu.

Perlahan pria itu duduk di sofa. Lantas membuka laptopnya dan mulai bekerja.

"Oke mari kita nikmati kencan kedua kita yang anti mainstream ini" ucap Jayden sumringah.

****

Episodes
1 Prolog
2 Biang Kerok Tampan
3 I Am Here For You
4 Sean Huang
5 Meet Again
6 Kejadian Di Masa Lalu
7 Jatuh Cinta Padamu?
8 Lo Gue End
9 Holang Kaya Mah Beda
10 Jayden Lee
11 Penicilinku Berbeda
12 Sean Khawatir
13 Aku Peduli Padamu
14 Satu Server
15 Aku Cemburu
16 Pikir Keri
17 Kencan Kedua Anti Mainstream
18 Pengumuman
19 Pria Kurang Ajar
20 Kamu Cemburu
21 Selamat Tinggal Jayden
22 Pengen Sendiri Dulu
23 Kita Terciduk
24 Sinyalnya Seperti Hatiku
25 Kamu Salah Paham
26 Coba Membuatnya
27 Akan Kuhukum Kamu
28 Warning Letter Dariku
29 Durian Oh Durian
30 Benar-Benar Membuatku Penasaran
31 Mood Kayak Rollercoaster
32 Selalu Ada Untukmu
33 Sarangan, A Lake To Remember
34 Honey, I'm Coming
35 Drama Di Pabrik
36 Drama Di Pabrik 2
37 Morning, Baby
38 Ingin Melupakanmu
39 Good Choice, Lee
40 Anggap Saja Prewedding
41 Pagi Yang Manis
42 Bahagia Itu Pilihan
43 Milikmu? Mimpi Saja Kau!
44 Malam Kelam
45 Penyesalan Vera
46 Awal Mula
47 Hampir Saja
48 Pertukaran
49 Another Drama
50 Good Idea
51 Beri Aku Kesempatan
52 Plan A
53 Plan B
54 Plan A Lagi
55 Biang Kerok Brengsek
56 Upcoming Drama Sudah Datang
57 Promise Me
58 Rasa Penasaran
59 Kursus Special Edition
60 Kakak Ipar Antimainstream
61 Terciduk
62 David Mattew Aditama
63 Pawang Singa Datang
64 Berbahagialah Selalu
65 Siapa Yang Buat?
66 Pulang
67 Keluarga Rumit
68 Pria Yang Tepat
69 Drama Pindah Tayang
70 Bersama Lia
71 Bersama Lia 2
72 Konflik Dimulai
73 Sidang
74 Pria Berwajah Dua
75 Terluka Lagi
76 Awal Kehancuran
77 Selamat Berjuang
78 Benar-Benar Luar Biasa
79 Mari Menikah
80 Bertemu Denganmu, Keberuntunganku
81 Feeling Sean
82 Balada Nasi Padang
83 Hadiah Kecil
84 Astaga, Kalian!
85 Tidak Ingin Kehilanganmu
86 Tidak Habis Pikir
87 Lupakan Dia
88 Sudah Dari Sononya
89 Pikiran Absurd
90 Selamat Berhibernasi
91 Mulai Rindu
92 First Day
93 Bertemu Andi
94 Mood Booster
95 Kampung Batik Giriloyo
96 Vitamin Hati
97 Pencerahan
98 Keputusan
99 Di Toko Emas
100 Pulang
101 Melepas Rindu
102 Lamaran Plus Lahiran
103 Persiapan
104 Holy Promise
105 The "Rusuh" Wedding
106 After Wedding
107 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Prolog
2
Biang Kerok Tampan
3
I Am Here For You
4
Sean Huang
5
Meet Again
6
Kejadian Di Masa Lalu
7
Jatuh Cinta Padamu?
8
Lo Gue End
9
Holang Kaya Mah Beda
10
Jayden Lee
11
Penicilinku Berbeda
12
Sean Khawatir
13
Aku Peduli Padamu
14
Satu Server
15
Aku Cemburu
16
Pikir Keri
17
Kencan Kedua Anti Mainstream
18
Pengumuman
19
Pria Kurang Ajar
20
Kamu Cemburu
21
Selamat Tinggal Jayden
22
Pengen Sendiri Dulu
23
Kita Terciduk
24
Sinyalnya Seperti Hatiku
25
Kamu Salah Paham
26
Coba Membuatnya
27
Akan Kuhukum Kamu
28
Warning Letter Dariku
29
Durian Oh Durian
30
Benar-Benar Membuatku Penasaran
31
Mood Kayak Rollercoaster
32
Selalu Ada Untukmu
33
Sarangan, A Lake To Remember
34
Honey, I'm Coming
35
Drama Di Pabrik
36
Drama Di Pabrik 2
37
Morning, Baby
38
Ingin Melupakanmu
39
Good Choice, Lee
40
Anggap Saja Prewedding
41
Pagi Yang Manis
42
Bahagia Itu Pilihan
43
Milikmu? Mimpi Saja Kau!
44
Malam Kelam
45
Penyesalan Vera
46
Awal Mula
47
Hampir Saja
48
Pertukaran
49
Another Drama
50
Good Idea
51
Beri Aku Kesempatan
52
Plan A
53
Plan B
54
Plan A Lagi
55
Biang Kerok Brengsek
56
Upcoming Drama Sudah Datang
57
Promise Me
58
Rasa Penasaran
59
Kursus Special Edition
60
Kakak Ipar Antimainstream
61
Terciduk
62
David Mattew Aditama
63
Pawang Singa Datang
64
Berbahagialah Selalu
65
Siapa Yang Buat?
66
Pulang
67
Keluarga Rumit
68
Pria Yang Tepat
69
Drama Pindah Tayang
70
Bersama Lia
71
Bersama Lia 2
72
Konflik Dimulai
73
Sidang
74
Pria Berwajah Dua
75
Terluka Lagi
76
Awal Kehancuran
77
Selamat Berjuang
78
Benar-Benar Luar Biasa
79
Mari Menikah
80
Bertemu Denganmu, Keberuntunganku
81
Feeling Sean
82
Balada Nasi Padang
83
Hadiah Kecil
84
Astaga, Kalian!
85
Tidak Ingin Kehilanganmu
86
Tidak Habis Pikir
87
Lupakan Dia
88
Sudah Dari Sononya
89
Pikiran Absurd
90
Selamat Berhibernasi
91
Mulai Rindu
92
First Day
93
Bertemu Andi
94
Mood Booster
95
Kampung Batik Giriloyo
96
Vitamin Hati
97
Pencerahan
98
Keputusan
99
Di Toko Emas
100
Pulang
101
Melepas Rindu
102
Lamaran Plus Lahiran
103
Persiapan
104
Holy Promise
105
The "Rusuh" Wedding
106
After Wedding
107
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!