Jayden meremas kasar map yang baru saja dia baca. Map berisi informasi tentang Fanny.
"Dia memiliki kekasih bernama Bryan Aditama pemilik agensi model BA Management"
Informasi itu yang membuat Jayden marah. Berani-beraninya kamu memiliki kekasih. Apalagi pria itu adalah Bryan Aditama. Seorang casanova persis dirinya di masa lalu.
"Rey selidiki tentang BA Management" perintah Jayden melalui ponselnya.
"Aku tidak akan membiarkan kamu menjadi milik siapapun. Karena kamu hanyalah milikku" batin Jayden.
Kembali Jayden meraih ponselnya. Mendial nomor yang tadi dia dapat dari map didepannya, yang kini sudah menjadi onggokan sampah di sudut ruangan.
Lama tidak ada respon.Membuat Jayden sedikit gusar. Satu menit, dua menit, ...
"Iiiish kemana sih kamu?" geram Jayden.
Sementara itu yang ditelepon hanya melirik ke arah ponselnya. Tanpa ingin mengangkatnya. Sudah dua hari ini ponselnya tidak berhenti berdering. Entah panggilan telepon. Entah pesan. Beeuuuuhh, dia seperti orang yang sudah kena teror.
"Aduh apa aku perlu ganti nomer" gerutu gadis itu yang tak lain adalah Tania.
Dan yang menerornya, siapa lagi kalau bukan mantan pacarnya yang masih belum terima ia putuskan. Bryan Aditama.
"Aduuuh gini amat sih punya mantan yang gak terima diputusin. Bukannya dia tinggal cari yang lain buat diajak begituan" gerutunya lagi.
Dan ponsel itu kini tak berhenti berkedip.
Karena mode silent dia aktifkan dan mode getar dia matikan. Pada akhirnya dengan bibir manyum lima senti dia menyentak tombol hijau di layar ponselnya. Dia langsung memaki tanpa mendengar dulu siapa yang menghubunginya.
"Halooo tuan, bisa tidak Anda berhenti meneror saya. Bukannya Anda tinggal mencari yang lain. Kenapa Anda masih tidak terima saya putuskan...
"Kamu putus dengan casanova sok keren itu" potong Jayden cepat.
Membuat Tania langsung terdiam. Terkejut dengan suara pria yang menghubunginya.
Awalnya Jayden benar-benar marah mendengar umpatan Tania. Dia langsung ingin marah. Tapi begitu mendengar kata putus. Jayden paham untuk siapa makian itu ditujukan.
"Beneran kamu putus sama playboy itu?" tanya Jayden.
Masih hening, tidak ada jawaban.
"Baby, are you still there?" tanya Jayden.
Mendengar panggilan Jayden. Membuat Tania tidak suka.
"Jangan memanggilku Baby, aku bukan siapa-siapa kamu. Kita tidak punya hubungan apapun!" tegas Tania.
"Jangan marah dulu, sayang"
"Jangan panggil aku sayang!"
"Oke, Fanny kalau begitu"
"Aku tidak suka nama itu. Jika ingin memanggilku. Panggil dengan namaku sekarang!"
"Tidak mau!"
Tuuuutt, panggilan diputus oleh Tania.
"Oh shi**t. Bagaimana dia bisa mematikan panggilanku" umpat Jayden.
Dada Tania naik turun menahan amarah yang mencapai ubun-ubun. Tidak Bryan, tidak Jayden semua membuat kepalanya mau pecah.
Ponselnya berkedip lagi. Ada pesan masuk.
"Angkat teleponku!"
Bunyi pesan itu yang tak lain dari Jayden.
"OGAH!!!"
Jawab Tania. Lantas mematikan ponselnya. Setelah mengalihkan semua
panggilan yang masuk ke ponsel Vera.
Jayden jelas mengumpat marah. Tidak hilang akal. Dia menghubungi Vera. Dengan dalih ingin membicarakan soal design dia meminta ingin bicara dengan Tania.
Tania jelas semakin manyun. Menggunakan ponsel Vera membuat Tania tidak bisa sembarangan marah pada Jayden. Apalagi ketika Vera begitu bersemangat saat membicarakan kontrak dengan pihak LJ Fashion Magazine.
"Ya ada apa, tuan Lee?" ucap Tania dengan jutaan perasaan dongkol di hatinya.
Tania benar-benar tidak ingin menjalin hubungan apapun dengan pria bernama Jayden Lee ini. Dia ingin melupakan apa yang terjadi pada mereka berdua. Karena Tania pikir Jayden Lee seorang pria beristri.
Mendengar ucapan Tania. Jayden reflek ingin meledakkan tawanya. Dibayangkannya wajah jutek Tania saat ini. Gadis itu pasti mati-matian menahan emosinya. Pada akhirnya Jayden berbicara sambil mengulum senyumnya.
"Datanglah ke apartementku di Grand Samaya. Tower Aubrey 1 lantai 30. Unit no 1 hari Minggu ini" ucap Jayden.
"Tidak mau. Saya tidak membicarakan kontrak selain di kantor" tolak Tania tegas.
"Menolak? Apa kamu takut kalau malam panas kita akan terulang lagi"
"Apa maksud Anda?"
"Berpura-pura tidak ingat? Apa perlu aku ingatkan. Bagaimana kamu begitu menikmati setiap sentuhanku. Kamu mende....
"Cukup! Saya tetap tidak mau datang kesana"
"Baik kalau begitu aku yang datang ke tempatmu. Apartement Waterplace lantai 23 unit no 4. Benar?"
"Bagaimana kamu tahu?"
"Pilihlah. Kau ke tempatku atau aku ke tempatmu"
"Tidak memilih apapun. Datang ke kantor atau tempat lain. Selain itu tidak. Selamat siang tuan Lee"
Tuut,
Sambungan dimatikan.
"Si**! Dia benar-benar sulit dihadapi" ucap Jayden.
***
Hari Minggu tiba, dan disinilah Tania berada. Grand Samaya. Salah satu kawasan apartement yang elit dan mewah. Terletak di jantung kota Surabaya.
Kredit google.com
Akhirnya Jayden berhasil membuat Tania datang ke apartemennya. Setelah dia mengancam akan memberitahu Vera soal malam panas mereka. Dia mendongakkan wajahnya ke atas. Melihat betapa megahnya gedung tempat tinggal pria menyebalkan itu.
Kredit google.com
"Bisa-bisanya dia mengancamku dengan hal itu. Benar-benar keterlaluan. Dan bodohnya lagi kenapa juga aku mau mngikuti perintahnya" Tania merutuki kebodohan dirinya.
Yang dengan mudahnya mengiyakan permintaan Jayden. Padahal dia bermimpi untuk bisa memeluk guling di kasurnya seharian ini. Minggu ini dia sangat lelah. Begitu banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan.
"Ah, sepertinya aku harus liburan setelah hari ini. Seminggu di Sarangan sepertinya asyik" gumannya.
Sambil perlahan kaki jenjangnya melangkah memasuki lobi apartement. Yang langsung membuat dirinya membulatkan matanya.
"Wow" satu kata yang keluar dari bibir tipisnya. Sama seperti Rey yang selalu saja kagum dengan desain interior lobi apartement itu. Sejenak dia terdiam menikmati view di depannya.
"Bu Tania sudah datang ya" satu suara membuyarkan keasyikan Tania.
"Oh tuan Rey. Saya baru saja datang" aku Tania.
Tidak mungkin kan dia mengaku kalau sejak tadi dia menikmati view lobi apartement itu. Bisa ketahuan udiknya.
Rey mengulum senyumnya. Pasalnya dia melihat Tania, sejak gadis itu memasuki pintu lobi. Karena dia sendiri juga disana. Menikmati kopi dan sarapannya. Sambil menikmati view "wow" di hadapannya.
"Mari saya antarkan ke atas. Mungkin tuan Jayden sudah bangun" ucap Rey membawa Tania ke sebuah lift di ujung lobi.
"Lah kalau belum bangun kenapa juga menyuruhku datang sepagi ini. Dasar orang menyebalkan. Tahu begini aku mending datang siang. Menyambung tidurku semalam" batin Tania meremas kasar tali paperbag yang berisi design-design yang akan dia diskusikan dengan Jayden Lee.
Tiiiiing,
Pintu lift terbuka,
"Apa Anda juga tinggal disini, tuan Rey?"
"Iya, sebelah adalah unit saya. Boleh mampir kalau luang" jawab Rey spontan.
Tanpa sadar kalau kata-katanya bisa membuat bos singanya mengamuk. Bagaimana mungkin Jayden akan membiarkan gadis incarannya masuk ke apartement pria lain. Apalagi dia adalah Rey.
"Terima kasih. Lain kali saja" tolak Tania.
Mana mau juga, Tania masuk ke apartement pria yang baru dia kenal. Ini saja dia terpaksa kalau bukan soal pekerjaan.
Terdengar bunyi password yang ditekan. Ditambah dengan scan sidik jari. Tingkat pengamanan yang "wow" menurut Tania. Mengingat apartementnya hanya menģgunakan kunci konvensional untuk membuka dan menutup pintunya.
"Silahkan, Bu" ucap Rey mempersilahkan Tania masuk.
Tania hanya mengekori langkah Rey. Kembali Tania membulatkan mata melihat kemewahan apartement Jayden.
"Holang kaya mah beda" batin Tania.
"Mari Bu silahkan duduk dulu. Saya akan memberitahu tuan Jayden kalau Bu Tania sudah datang" ucap Rey.
Pria itu meninggalkan Tania di ruang tamu yang minimalis namun tetap menunjukkan sisi mewahnya.
Kredit google.com
"Namanya laki-laki, semua pilihannya pasti warna gelap. Nggak ada sisi cerahnya sama sekali" guman Tania memperhatikan ruang tamu milik Jayden.
Sejenak Tania menarik nafasnya. Berusaha membuat nyaman dirinya. Menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa yang terasa begitu nyaman.
"Ahh nyamannya. Holang kaya mah beda" lagi kalimat itu yang keluar di benak Tania. Mengakui kalau menjadi orang kaya bisa melakukan apa saja. Termasuk Jayden Lee. Pria yang akan dia temui sebentar lagi.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments