Eksekusi rencana Bella

Tiga folder foto pertemuan Bella dengan Bima sudah aman di handphone Bella. Ini hanya appetizer. Main course masih akan Bella proses. Sajian untuk Kiara harus spesial. Sehingga tidak ada jalan kembali bagi Kiara nantinya. Hanya ada satu pilihan yang bisa Kiara pilih nanti: Bertukar pengantin. Membayangkannya saja sudah membuat Bella senang.

Beberapa hari berlalu. Bella sudah dihubungi WO yang dipilih Aldi. Hari ini Bella akan bertemu dengan WO pilihan Aldi. Bersamaan dengan itu juga Bella sendiri sudah mengatur janji dengan WO yang kartu namanya diberikan oleh Bima.

Pertemuan hari itu berjalan lancar. Bella meminta undangan digarap paling akhir. Sekitar seminggu lagi baru Bella akan menentukan undangannya.

Untuk WO milik Bima. Sesuai dugaan Bella, Bima menawarkan Ballroom yang hari itu Bima pakai untuk pernikahan Bima dan Kiara untuk dipakai bersama pernikahan Bella. Akan ada dua pasang pengantin.

"Saya merasa terhormat bisa mengadakan resepsi bersamaan dengan pak Bima. Tapi ini semua terasa aneh. Kami bukan dari keluarga kalangan atas seperti beliau. Apa ini pantas?" Tentu Bella tidak akan langsung menyetujui tawaran Bima melalui perwakilan WO di hadapannya. Akan terasa aneh bagi Bima jika Bella langsung menyetujuinya.

"Pak Bima menyampaikan bahwa alasannya akan beliau sampaikan ketika bertemu dengan nona Bella. Pak Bima hanya menyampaikan harapannya yang besar supaya nona menyetujuinya." Jawaban ini memuaskan Bella.

"Begitukah? Bagaimana menurut anda?" WO yang ditunjuk oleh Aldi kini mendapat pertanyaan Bella.

"Kami belum menyiapkan apapun. Kami rasa kalau dimulai dengan kerja sama dengan WO pak Bima, kami bisa mengerjakannya." Jawaban yang profesional sesuai Bella harapkan.

"Oke. Kalian bisa mulai mengerjakan persiapan pernikahan di ballroom yang sama. Untuk alasannya, saya akan bicarakan sendiri dengan pak Bima. Tolong sampaikan salam dan terimakasih saya kepada beliau." Bella mengakhiri pertemuan mereka.

Begitu pertemuan usai, Bella akan membuat janji dengan Bima. Tapi di saat itu Kiara juga menelfon Bella.

"Halo kak," Sapaan Kiara di ujung telfon.

"Ini Kiara?" Bella memang tidak menyimpan nomor Kiara. Bella merasa senang Kiara menghubungi di saat yang tepat.

"Ya. Aku punya nomor kakak dari sumber yang sama dengan bagaimana aku menemukan alamat kalian." Kiara memberi penjelasan tanpa diminta. "Aku ingin kita bertemu."

Bella merasa bersyukur Kiara lah yang menawarkan keduanya untuk bertemu. Dia merasa Tuhan sedang baik. Setiap rencana yang dia susun berjalan lebih baik dan lebih mudah.

Bella dan Kiara telah menentukan waktu dan tempat pertemuan. Dan kini saatnya Bella berurusan dengan hal paling penting dengan Bima.

Menjelang sore, Bella menghubungi Bima. Akan pas jika mereka bertemu di saat jam makan malam.

"Ya, Bella." Suara Bima di ujung telfon begitu menerima panggilan Bella.

"Saya ingin menanyakan mengenai alasan bapak membuat resepsi pernikahan kita masing-masing menjadi satu."

"Oke. Saya akan menjelaskannya. Kita bertemu saja ya. Tidak enak jika dibahas melalui telfon. Apa kamu bisa mampir ke hotel Marriot? Saya masih di hotel."

"Malam ini, pak?"

"Ya."

"Baik, pak. Selesai jam kerja, saya ke sana"

Malam pun tiba. Bima sedang menanti Bella di ruang kerjanya. Bertemu dengan Bella di ruang kerjanya akan lebih efisien. Masih banyak dokumen yang harus dia pelajari untuk kemudian Bima berikan persetujuan jika sudah sesuai.

Tapi yang datang bukan Bella, tapi Kiara. Bima senang Kiara datang.

"Mendekatlah sayang. Aku merindukanmu." Bima yang menyapa Kiara lebih dulu begitu masuk ke ruang kerja Bima.

Kiara menerima pelukan Bima. Kiara juga rindu. Ternyata Kiara sudah lama menghindar bertemu Bima. Mendekat pada Bima terasa nyaman. Seperti yang selalu dia rasakan selama ini.

Kiara enggan menceritakan kisah di balik keluarganya yang membuang dirinya kepada Bima. Kiara belum siap merasakan kesedihan itu lagi. Kiara lebih memilih menyibukkan diri dengan pekerjaan. Menunda bercerita kepada Bima tentang malam itu.

Bima juga terlihat sibuk. Kiara yakin persiapan pernikahan sekaligus kerja sama dengan WS TECH penyebabnya.

Merasa Kiara nyaman dalam pelukan Bima, Bima tidak bisa menahan hasratnya ketika harus sedekat ini dengan Kiara.

Aroma Kiara sangat menggoda gairah Bima yang lama tertahan. Bima menatap Kiara dengan intens. Kiara pun tak kuasa menolak Bima yang seperti akan mencium dirinya.

Bima semakin mendekatkan bibir mereka dan bibir mereka bertemu. Saling mengeksplor lidah dan bibir masing-masing.

Bima mulai kehilangan kesadarannya dan ingin melanjutkan mendapatkan Kiara. Dekat dengan hari pernikahan membuat Bima mulai menginginkan Kiara secepatnya. Tapi Bima khawatir Kiara akan menolaknya lagi.

Dulu Kiara sempat ikut terjebak gairah Bima. Tapi begitu Bima akan melepas pakaian Kiara, Kiara tersadar dan menolak. Menghindar bertemu dengan Bima lebih dari seminggu.

Apa yang harus Bima lakukan? Ah, pikirannya kacau. Bibir Kiara benar-benar memabukkan.

Setelah mereka berciuman, Bima harus menghindar atau mengajak Kiara cek in. Toh mereka masih di hotelnya.

Suite room yang akan menjadi kamar pengantin mereka nanti bisa Bima pakai. Ide ini tidak terlalu buruk.

"Kiara, apa aku bisa meminta kunci suite room?" Kiara yang bingung dengan pertanyaan tiba-tiba itu, "Apa suite room sedang dipakai?"

"Tidak. Tidak ada yang booking suite room malam ini."

"Kiara, aku menginginkanmu hari ini. Apakah boleh kita melakukannya dulu?" Bima mencoba bertanya dengan penuh cinta sambil mengusap bibir Kiara dengan jempolnya secara lembut.

Kiara belum bisa mengiyakan. Kiara butuh berfikir.

"Tunggu aku di suite room jika kamu bersedia." Kiara masih diam dengan pernyataan Bima ini.

"Tenang saja sayang, jika kamu gak datang, aku bisa main dengan diriku sendiri sambil membayangkan dirimu." Bima masih menunggu reaksi Kiara, dan Bima sepertinya tau jawaban Kiara."Tidak akan ada yang berubah meski kamu belum menginginkannya, Kiara. Jangan terbebani ya. Anggap saja aku hanya bercanda."

Sementara itu, Bella sudah berada di depan ruang kerja Bima. Bella tiba begitu melihat Kiara masuk ke ruang kerja Bima. Bella tidak segera masuk, tapi memilih mendengar pembicaraan keduanya dari balik pintu ruang kerjanya. Tentu Bella tidak menampakkan diri seolah sedang menguping. Tapi hanya berdiri sedekat mungkin dengan pintu seolah sedang menanti Bima mengijinkannya masuk karena di ruangan itu Bima masih ada tamu lainnya.

Bella bisa memahami semua yang keduanya perbincangkan. Sebaiknya Bella menjauh. Bella yakin pembicaraan keduanya sudah berakhir.

Bella kemudian mengikuti Kiara. Dia meminta dua kunci suite room. Satu kunci diberikan ke pelayan untuk diberikan kepada Bima. Sementara satu lagi dia pegang. Kiara masih akan memikirkan keputusannya.

Bella menampakkan diri dan menyapa Kiara.

"Loh Kiara, kamu kerja di sini?" Bella menyapa. Menunjuk pin logo hotel di kerah baju kerja Kiara.

"Iya kak. Aku manajer di sini. Kakak lagi ada urusan di sini? Janjian kita masih ntar jam 8 kan?" Mereka berdua saling merangkul dan cium pipi. Bella sudah mengambil kunci kamar dari saku Kiara.

"Iya. Aku ada janji sama presdir hotel ini. Untung ketemu kamu. Bisa tunjukkan arah ruangan presdir? Usai ketemu dia, kita ngobrol ya."

Kiara terkejut jawaban Bella. Kok Bella kenal sama Bima.

"Aku ada hal lain yang mau dikerjakan, kak. Aku minta anak buahku antar ya kak."

Mereka berpisah. Bella kembali ke hadapan ruangan Bima. Pegawai hotel yang mengantar Bella hendak permisi. Tapi Bima sudah tidak ada di dalam ketika Bella memasuki ruangannya.

Bella berteriak memanggil pegawai yang tadi mengantarnya.

"Mas, pak Bima tidak ada."

"Padahal tadi saya ke sini memberikan kunci kamar. Apa mungkin pak Bima ke kamar itu ya?"

"Kalo gitu saya hubungi dia dulu saja." Bella menjadikan handphone nya mode silent. Lalu menghubungi Bima. Bella punya perasaan Bima tidak akan mengangkat panggilannya. Setelah nada dering suara tidak terangkat berbunyi, Bella berpura-pura sedang bicara dengan Bima.

"Saya sudah tiba. Tapi bapak tidak ada di ruangan."

"Oke pak. Saya ke situ."

Bella menutup telfon dan bicara ke pegawai di hadapannya.

"Mas, bisa minta tolong antarkan saya ke suite room?"

Pegawai di hadapannya terdiam sejenak, tapi kemudian mengantarkan Bella.

Bella keluar dari lift di lantai paling atas mendahului pegawai hotel. Berbalik kepada pegawai itu dan berterima kasih sudah mengantar. Bella akan mencari sendiri kamarnya.

Setelah memastikan Pegawai itu turun dengan lift, Bella mengeluarkan kartu pas kamar hotel.

Bella masuk ke kamar itu dengan lancar. Suite room hotel Marriot begitu luas. Ada ruang santai dengan sofa dan tv. Juga mini kitchen. Bima yang di dalam kamar tidak bisa mendengar suara pintu suite room yang dimasuki oleh Bella.

Bella mendengar suara shower menyala. Bisa dia pastikan Bima sedang mandi. Bella mengeluarkan sebuah botol. Melakukan apa yang dia rencanakan. Kemudian mengunci pintu kamar tidur dari luar dan menunggu.

Bima keluar kamar mandi dengan perasaan segar. Kepalanya masih sakit menahan hasratnya. Tapi sudah menyelesaikan satu ronde di kamar mandi melegakan sedikit baginya. Bima tidak menyadari aroma dari kamar itu berubah.

Bella tadi menyalakan diffuser yang essential oil nya diganti dengan apa yang dia bawa. Cukup butuh sepuluh menit hingga Bima berubah semakin bernafsu setelah menghirup aroma essential oil yang Bella bawa.

Sambil menunggu segalanya bereaksi, Bella tadi sempat mengambil handphone Bima. Melakukan panggilan ke nomor itu seolah-olah Bima menerima telfonnya. Sebagai alibi dari apa yang dia lakukan di depan pegawai hotel yang tadi.

Bella tidak bisa melakukan lebih dari itu karena handphone Bima terkunci.

30 menit berlalu. Bella memasuki kamar Bima. Handuk Bima sudah teronggok di lantai. Wajah Bima polos dengan wajah memerah dan mata yang terpejam seolah sedang sakau.

Bima sudah dalam kondisi yang Bella inginkan. Bella menutup pintu kamar dan mendekati Bima.

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus bahagia

2023-02-26

0

Arin

Arin

owh jadi bgni toh critny...

2023-02-22

0

Eva Rubani

Eva Rubani

liciknya si bela

2023-02-09

0

lihat semua
Episodes
1 Hari pernikahan
2 Awal bertemu
3 Kado Ulang Tahun
4 Maukah jadi pacarku?
5 Makan malam
6 WS TECH
7 Salon dan Butik
8 Bertemu Keluarga
9 Papa
10 Tanggal pernikahan
11 Eksekusi rencana Bella
12 Menyiapkan Main Course
13 Appetizer disajikan
14 Main course disajikan
15 Bubur Ayam yang hangat
16 Perubahan jabatan menjadi calon IPAR
17 Cozzzy Cafe 'n Resto
18 Me time yang terganggu
19 Di antara dua bersaudara
20 Berkenalan
21 BUKAN Ajakan Pernikahan Kontrak
22 Dari Rumah Sakit hingga Rumah Megah yang Mewah
23 Makan siang dengan semeja penuh makanan Indonesia
24 Bima vs Aldi
25 Penerobos Apartemen Kiara
26 Bima. Dia yang telah memasrahkan dirimu sama aku
27 Bertukar pengantin
28 Kemarahan Bella
29 INTERMISSION
30 Apa kamu bermain-main ketika menikah dengan saya?
31 Mau mandi bareng?
32 Betapa tampan pria yang bisa bersikap dingin dari awal hingga akhir
33 Obrolan pagi
34 Malam pengantin Bella
35 Aku tidak membutuhkannya
36 Gagal belanja baju lagi nggak sih?
37 Nomor pinnya tanggal pernikahan kita
38 Selamat tinggal masa lalu
39 Itu baju buat kamu
40 Kamu nggak pengen berlibur atau berbulan madu?
41 Visual
42 Pantai
43 Cincin pernikahan
44 Bertahanlah hidup Kiara!
45 Bangunlah Kiara!
46 Ya, dia akan baik-baik saja. Aku akan menunggu dia di sini
47 Kamu menggenggam nya dengan begitu erat
48 Al, kenapa kamu begitu menyayangiku?
49 Kita pulang
50 Memangnya dia ini pemilik WS Tech?
51 Toko perhiasan
52 Apa kamu mampu membeli tiga set perhiasan sekaligus!
53 Pemecatan masih terlalu ringan buat pegawai seperti kalian
54 Dasar penggoda suami orang
55 Kapan aku bisa mulai bekerja di WS Tech?
56 CCTV
57 Meluapkan amarah
58 Cindy, aku butuh bantuan kamu lagi
59 Berharap rencana Bella kali ini tidak akan mendatangkan hal buruk lagi
60 Satu minggu pertama di WS TECH
61 Informasi mengenai Aldi
62 Aldi berbohong
63 Maaf untuk rasa sakit ini, Ra
64 Aku ingin ke panti asuhan
65 Jadi semalam kamu pergi kemana Al?
66 Kami titipkan Kiara ke tangan nak Aldi.
67 Malam Pertama Tidur Berdua (1)
68 Malam Pertama Tidur Berdua (2)
69 Malam Pertama Tidur Berdua (3)
70 Malam Pertama Tidur Berdua (4)
71 Maaf tidak bisa menemani hari ini
72 Kembali ke sisi Bima (1)
73 Kembali ke sisi Bima (2)
74 Verlita Amelia
75 Kemunculan CEO WS TECH
76 Bima Memulai Eksekusi Rencana Besarnya
77 Verlita yang Berpengalaman
78 Kiara yang tersakiti
79 Rasa Frustasi Aldi
80 Status Amarah Aldi
81 Pengakuan Aldi
82 Sarapan, Mandi, kemudian Mendengarkan Dongeng Aldi
83 Keluarga Aldi Vs Keluarga Kiara
84 Adelia yang Cantik Jelita
85 Bersiap untuk Hari Esok
86 Komunikasi Pasangan Baru
87 CEO Sementara
88 Keusilan Kecil Aldi
89 Amarah Diandra
90 Pria Bermasker
91 Diculik atau Menjadi Nona Muda?
92 Penculiknya adalah . . .
93 Lalu aku kehilangan jejak kamu
94 Kamu tampak sangat menyayangiku
95 Bos ya bebas
96 Bagaimana dengan perasaan kamu sendiri, Ra?
97 Aku selalu menginginkan kamu, Kiara
98 Sarapan pagi dalam diam
99 Permohonan Bella
100 Misi menangkap Adelia
101 Protokol keselamatan Kiara
102 Operasinya berhasil
103 Di antara Ferdi dan Hasan
104 Aldi sadar
105 Mohon Bantuan Kalian para Pembaca yg Baik
106 Menenangkan Kiara
107 Meretas apartemen
108 Krisis ini belum berakhir
109 Yang bersalah adalah mama kamu, Mike.
110 Cerita tentang Novia
111 Papa tidak Menyesal
112 Mengintai Rumah Besar Keluarga Wiji Sasongko
113 Dibawa Kabur
114 Ferdi tidak bisa bergerak
115 Keadaan Adelia
116 Kamu ingin mengenakan gaun putih?
117 Pesta Perayaan Tahunan
118 Pernyataan Cinta
119 Keduanya Kabur dari Pemberitaan Nasional
120 Hukuman
121 Resleting dan Gaun yang Robek
122 Melanjutkan Sesi Sentuhan
123 Kemenangan Benda Pusaka
124 Bath Up
125 Pingsan
126 Sentosa Island
127 Cable Car Sky Dining
128 Bima kembali Menyusun Rencana
129 Sedikit Salah Paham
130 Akhir Bulan Madu Kedua
131 Postingan Media Sosial
132 Negosiasi dengan Penculik
133 Cerita Ferdi
134 Ketemu Dalangnya
135 Pencarian Berlanjut
136 Jalan Buntu
137 Posisi Kiara
138 Petunjuk Terjelas
139 Lokasi Kiara
140 Monolog atau Obrolan?
141 Rumah Gelap
142 Tangisan Bos Bima
143 Menatap dengan Penuh Cinta dan Rindu
144 Reunite
145 Aku Percaya Kamu, Kiara
146 Tertembak
147 Wanita Bodoh
148 Buah dan Jus Buah
149 Memanjakan Istri
150 Berdamai dengan Masa Lalu
151 Mantan Calon Mertua
152 Membela sang Kakak
153 Ferdi bersama Adelia
154 Mimpi buruk
155 Peluang untuk kembali
156 Rumah Pengantin
157 Menutupi Kondisi Bella
158 Merencanakan Malam yang Indah
159 Cinta Buta vs Dukungan Buta
160 Berubah Nggak Cantik
161 Sekertaris Rara
162 Makan Siang Bersama
163 Tujuan Rara
164 Verlita Mengawali Kemenangan
165 Berdua dengan Verlita
166 Daniel Curiga
167 Chef Jung
168 Private Dinner
169 Jung dan Nanda
170 Hubungan Tanpa Status
171 Aldi Menghindar tapi Bima Mendekat
172 Favorit Bella dan Rara
173 Penguntit
174 Malam yang Dingin
175 Malam yang Hangat
176 Saudara Ferdi
177 Al, Kita perlu Bicara
178 Rumah Sakit Jiwa atau Penjara
179 Sauna di Malam hari
180 Tentang Fahad
181 Dua Opsi Psikiater
182 Sesi Hipnoterapi
183 Ada masalah, Al
184 Pengaruh Kiara
185 Pengaruh Kiara bagi Aldi
186 Suami yang Kelewat Perhatian
187 Fahad Mendekati Rara
188 Amarah dan Obatnya
189 Berhati-Hati dalam Menjaga Hati
190 Hasil Pemeriksaan
191 The Controller Mom
192 Pilihan Istri Kedua
193 Kebahagiaan Kiara di atas Segala-Galanya
194 Berita Viral
195 Percaya dengan Anak Kami
196 Kebetulan atau
197 Asisten Aldi
198 Fahad terus saja Menanti
199 Fahad Tak Bisa mengelak
200 Try me, Al
201 Staycation - awal mula
202 Staycation - Keluar!
203 Staycation - Sendirian
204 Staycation - Kecurigaan demi kecurigaan
205 Pria juga Butuh Teman Bicara
206 Saling Meragukan
207 Kenapa Mempertahankan Verlita?
208 Cinta Mike yang Tak Kunjung Padam (1)
209 Cinta Mike yang Tak Kunjung Padam (2)
210 Cinta Mike yang Tak Kunjung Padam (3)
211 Cinta Mike yang Tak Kunjung Padam (4)
212 Cinta Mike yang Tak Kunjung Padam (5)
213 Terima kasih, Daniel
214 Nina Sedang Hamil
215 Cerita Nina
216 Kepergian Kiara
217 Terlambat
218 Kamu mau cerita masalah kamu?
219 Senyum Konyol Kiara
220 Olah raga rutin bersama Bella
221 Apakah Kiara penyebabnya?
222 Rumah Pengantin Kiara
Episodes

Updated 222 Episodes

1
Hari pernikahan
2
Awal bertemu
3
Kado Ulang Tahun
4
Maukah jadi pacarku?
5
Makan malam
6
WS TECH
7
Salon dan Butik
8
Bertemu Keluarga
9
Papa
10
Tanggal pernikahan
11
Eksekusi rencana Bella
12
Menyiapkan Main Course
13
Appetizer disajikan
14
Main course disajikan
15
Bubur Ayam yang hangat
16
Perubahan jabatan menjadi calon IPAR
17
Cozzzy Cafe 'n Resto
18
Me time yang terganggu
19
Di antara dua bersaudara
20
Berkenalan
21
BUKAN Ajakan Pernikahan Kontrak
22
Dari Rumah Sakit hingga Rumah Megah yang Mewah
23
Makan siang dengan semeja penuh makanan Indonesia
24
Bima vs Aldi
25
Penerobos Apartemen Kiara
26
Bima. Dia yang telah memasrahkan dirimu sama aku
27
Bertukar pengantin
28
Kemarahan Bella
29
INTERMISSION
30
Apa kamu bermain-main ketika menikah dengan saya?
31
Mau mandi bareng?
32
Betapa tampan pria yang bisa bersikap dingin dari awal hingga akhir
33
Obrolan pagi
34
Malam pengantin Bella
35
Aku tidak membutuhkannya
36
Gagal belanja baju lagi nggak sih?
37
Nomor pinnya tanggal pernikahan kita
38
Selamat tinggal masa lalu
39
Itu baju buat kamu
40
Kamu nggak pengen berlibur atau berbulan madu?
41
Visual
42
Pantai
43
Cincin pernikahan
44
Bertahanlah hidup Kiara!
45
Bangunlah Kiara!
46
Ya, dia akan baik-baik saja. Aku akan menunggu dia di sini
47
Kamu menggenggam nya dengan begitu erat
48
Al, kenapa kamu begitu menyayangiku?
49
Kita pulang
50
Memangnya dia ini pemilik WS Tech?
51
Toko perhiasan
52
Apa kamu mampu membeli tiga set perhiasan sekaligus!
53
Pemecatan masih terlalu ringan buat pegawai seperti kalian
54
Dasar penggoda suami orang
55
Kapan aku bisa mulai bekerja di WS Tech?
56
CCTV
57
Meluapkan amarah
58
Cindy, aku butuh bantuan kamu lagi
59
Berharap rencana Bella kali ini tidak akan mendatangkan hal buruk lagi
60
Satu minggu pertama di WS TECH
61
Informasi mengenai Aldi
62
Aldi berbohong
63
Maaf untuk rasa sakit ini, Ra
64
Aku ingin ke panti asuhan
65
Jadi semalam kamu pergi kemana Al?
66
Kami titipkan Kiara ke tangan nak Aldi.
67
Malam Pertama Tidur Berdua (1)
68
Malam Pertama Tidur Berdua (2)
69
Malam Pertama Tidur Berdua (3)
70
Malam Pertama Tidur Berdua (4)
71
Maaf tidak bisa menemani hari ini
72
Kembali ke sisi Bima (1)
73
Kembali ke sisi Bima (2)
74
Verlita Amelia
75
Kemunculan CEO WS TECH
76
Bima Memulai Eksekusi Rencana Besarnya
77
Verlita yang Berpengalaman
78
Kiara yang tersakiti
79
Rasa Frustasi Aldi
80
Status Amarah Aldi
81
Pengakuan Aldi
82
Sarapan, Mandi, kemudian Mendengarkan Dongeng Aldi
83
Keluarga Aldi Vs Keluarga Kiara
84
Adelia yang Cantik Jelita
85
Bersiap untuk Hari Esok
86
Komunikasi Pasangan Baru
87
CEO Sementara
88
Keusilan Kecil Aldi
89
Amarah Diandra
90
Pria Bermasker
91
Diculik atau Menjadi Nona Muda?
92
Penculiknya adalah . . .
93
Lalu aku kehilangan jejak kamu
94
Kamu tampak sangat menyayangiku
95
Bos ya bebas
96
Bagaimana dengan perasaan kamu sendiri, Ra?
97
Aku selalu menginginkan kamu, Kiara
98
Sarapan pagi dalam diam
99
Permohonan Bella
100
Misi menangkap Adelia
101
Protokol keselamatan Kiara
102
Operasinya berhasil
103
Di antara Ferdi dan Hasan
104
Aldi sadar
105
Mohon Bantuan Kalian para Pembaca yg Baik
106
Menenangkan Kiara
107
Meretas apartemen
108
Krisis ini belum berakhir
109
Yang bersalah adalah mama kamu, Mike.
110
Cerita tentang Novia
111
Papa tidak Menyesal
112
Mengintai Rumah Besar Keluarga Wiji Sasongko
113
Dibawa Kabur
114
Ferdi tidak bisa bergerak
115
Keadaan Adelia
116
Kamu ingin mengenakan gaun putih?
117
Pesta Perayaan Tahunan
118
Pernyataan Cinta
119
Keduanya Kabur dari Pemberitaan Nasional
120
Hukuman
121
Resleting dan Gaun yang Robek
122
Melanjutkan Sesi Sentuhan
123
Kemenangan Benda Pusaka
124
Bath Up
125
Pingsan
126
Sentosa Island
127
Cable Car Sky Dining
128
Bima kembali Menyusun Rencana
129
Sedikit Salah Paham
130
Akhir Bulan Madu Kedua
131
Postingan Media Sosial
132
Negosiasi dengan Penculik
133
Cerita Ferdi
134
Ketemu Dalangnya
135
Pencarian Berlanjut
136
Jalan Buntu
137
Posisi Kiara
138
Petunjuk Terjelas
139
Lokasi Kiara
140
Monolog atau Obrolan?
141
Rumah Gelap
142
Tangisan Bos Bima
143
Menatap dengan Penuh Cinta dan Rindu
144
Reunite
145
Aku Percaya Kamu, Kiara
146
Tertembak
147
Wanita Bodoh
148
Buah dan Jus Buah
149
Memanjakan Istri
150
Berdamai dengan Masa Lalu
151
Mantan Calon Mertua
152
Membela sang Kakak
153
Ferdi bersama Adelia
154
Mimpi buruk
155
Peluang untuk kembali
156
Rumah Pengantin
157
Menutupi Kondisi Bella
158
Merencanakan Malam yang Indah
159
Cinta Buta vs Dukungan Buta
160
Berubah Nggak Cantik
161
Sekertaris Rara
162
Makan Siang Bersama
163
Tujuan Rara
164
Verlita Mengawali Kemenangan
165
Berdua dengan Verlita
166
Daniel Curiga
167
Chef Jung
168
Private Dinner
169
Jung dan Nanda
170
Hubungan Tanpa Status
171
Aldi Menghindar tapi Bima Mendekat
172
Favorit Bella dan Rara
173
Penguntit
174
Malam yang Dingin
175
Malam yang Hangat
176
Saudara Ferdi
177
Al, Kita perlu Bicara
178
Rumah Sakit Jiwa atau Penjara
179
Sauna di Malam hari
180
Tentang Fahad
181
Dua Opsi Psikiater
182
Sesi Hipnoterapi
183
Ada masalah, Al
184
Pengaruh Kiara
185
Pengaruh Kiara bagi Aldi
186
Suami yang Kelewat Perhatian
187
Fahad Mendekati Rara
188
Amarah dan Obatnya
189
Berhati-Hati dalam Menjaga Hati
190
Hasil Pemeriksaan
191
The Controller Mom
192
Pilihan Istri Kedua
193
Kebahagiaan Kiara di atas Segala-Galanya
194
Berita Viral
195
Percaya dengan Anak Kami
196
Kebetulan atau
197
Asisten Aldi
198
Fahad terus saja Menanti
199
Fahad Tak Bisa mengelak
200
Try me, Al
201
Staycation - awal mula
202
Staycation - Keluar!
203
Staycation - Sendirian
204
Staycation - Kecurigaan demi kecurigaan
205
Pria juga Butuh Teman Bicara
206
Saling Meragukan
207
Kenapa Mempertahankan Verlita?
208
Cinta Mike yang Tak Kunjung Padam (1)
209
Cinta Mike yang Tak Kunjung Padam (2)
210
Cinta Mike yang Tak Kunjung Padam (3)
211
Cinta Mike yang Tak Kunjung Padam (4)
212
Cinta Mike yang Tak Kunjung Padam (5)
213
Terima kasih, Daniel
214
Nina Sedang Hamil
215
Cerita Nina
216
Kepergian Kiara
217
Terlambat
218
Kamu mau cerita masalah kamu?
219
Senyum Konyol Kiara
220
Olah raga rutin bersama Bella
221
Apakah Kiara penyebabnya?
222
Rumah Pengantin Kiara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!