Maukah jadi pacarku?

Berdasarkan rencana masa depan Bima untuk Kiara, Bima mengantarkan Kiara ke alamat orang tua Kiara terlebih dahulu.

Sengaja Bima memilih hari minggu untuk kepindahannya ke Jakarta. Supaya bisa mendampingi Kiara mencari alamat orang tuanya.

Dan sesuai dugaan Bima, orang tua Kiara telah pindah. Rumah yang sebelumnya mereka tempati itu lumayan besar. Bisa Bima bayangkan bahwa mereka orang yamg berada. Jadi kenapa membuang anak bungsu mereka dengan alasan ekonomi? Hal itu menjadi tanda tanya besar bagi Bima.

Usai mengunjungi alamat orang tua Kiara yang berganti pemilik, Kiara hanya diam. Pemilik yang sekarang baru menempati rumah selama 2 tahun. Mereka membelinya dari agen real estate. Kiara hanya mendapatkan nomor agennya saja. Bima berjanji akan menyelidiki pemilik sebelumnya. Bima yang akan menghubungi agen itu. Kiara diminta bekerja dengan tenang saja. Tanpa memikirkan kedua orang tuanya.

Bima mengajak Kiara mampir ke restoran favoritnya. Sebuah restoran Italia. Kiara ingin menolak. Belum pernah Kiara makan di tempat seperti itu. Kiara yakin harga makanan di sana pasti sangat mahal. Tapi Bima bersikeras. Bima butuh tempat yang nyaman dan layak untuk mengungkapkan perasaanya kepada Kiara. Juga untuk membicarakan masa depan mereka.

Bima memesankan steak favoritnya untuk dirinya juga untuk Kiara. Khawatir Kiara masih lapar dengan hanya steak, Bima juga memesan Pasta dan beberapa makanan lain seperti Risotto dan Lasagna. Kiara terlalu kurus bagi Bima. Ingin rasanya Bima mengajaknya makan setiap hari dan memberikan banyak makanan untuk Kiara seperti ini.

"Bapak terlalu banyak memesan makanan. Apa kita bisa menghabiskan makanan sebanyak ini?"

"Cobalah mencicipi semuanya. Kamu harus sering mencicipi variasi makanan-makanan luar seperti ini supaya bisa segera naik jabatan menjadi manager." Bima mulai mengiris steak di hadapannya sambil berbicara.

"Dan kumohon berhentilah memanggil bapak di saat kita hanya berdua, Kiara" Bima menghentikan mengiris steak dan menatap Kiara. "Aku merasa sangat tua ketika kamu panggil aku bapak. Aku merasa berumur 40 tahun lebih"

Kiara tak bisa menahan tawa.

"Bukankah umur bapak memang 40 lebih?" Kiara menggoda Bima.

"Apa?" Bima benar-benar ingin menerkam gadis di hadapannya.

"Kiara, panggil namaku." Kini tatapan Bima tidak main-main.

"Bi.. Bi.. Ma.. " Kiara terbata-bata.

"Anak baik. Karena Kiara sudah jadi gadis baik, nikmatilah steak spesial yang sudah dipotong-potong oleh saya." Bima menukar piring steak Kiara dengan miliknya. Bima juga mendekatkan sepiring Risotto ke hadapan Kiara.

"Aku tahu kamu terbiasa makan nasi. Aku sengaja pesan risotto buat kamu. Aku mau kamu kenyang makan di sini."

"Terima kasih," Kiara menunduk malu. Teringat alasan yang dia lontarkan tadi untuk menolak makan di sini.

"Di restoran luar gini aku gak bisa makan kenyang, pak." kenang Kiara

"Kamu boleh makan sebanyak-banyaknya hingga kenyang."

"Tetap tidak akan kenyang." Kiara membantah.

"Pesan lagi hingga kenyang." Bima tak mau kalah

"Di sini porsinya kecil dan tidak bisa makan nasi." Kiara menunduk malu. Mengungkapkan alasan sebenarnya enggan ke restoran italia.

"Di sini ada nasi. Ayo kita masuk" Bima menggandeng tangan Kiara begitu saja. Tidak terima alasan lagi.

Kiara telah menghabiskan steak dan risotto. Mulai melirik pasta.

"Makanlah pasta dan Lasagna nya. kalo kamu suka dan masih belum kenyang, saya pesankan lagi."

"Bapak hanya makan steak?"Bima melotot karena kembali dipanggil bapak.

"Maaf, bim.." Kiara menunduk.

"Makanlah lagi Kiara. Aku sudah kenyang hanya dengan steak. Biasanya aku hanya makan steak ketika ke sini. " Bima mendekatkan piring makanan lain ke depan Kiara.

"Boleh aku bertanya?" Kiara sedikit berhati-hati. Bima senang Kiara mulai menggunakan kata aku. Tidak lagi saya.

"Silahkan" Bima menunjukkan senyum termanisnya.

Ah. Kenapa Bima begitu tampan dengan senyuman itu. Batin Kiara.

"Kenapa kamu tadi bilang ingin saya segera jadi manajer?"

"Kamu tidak mau, Kiara? Gaji manajer besar loh." Bima menggoda.

"Bisa kubayangkan betapa besarnya. Tapi kenapa aku?" Bima telah menyelesaikan makanannya. Dia rasa ini waktunya pembicaraan serius dengan Kiara.

"Karena saya suka sama kamu" Hati Kiara mencelos mendengar ungkapan tiba-tiba Bima. Tapi Kiara buru-buru menetralisir hatinya. Bisa saja hanya suka sebagai pegawai. Kiara harus tenang dulu.

"Sejak kamu menyambut saya di kotamu, di meja resepsionis hotel kecil saya, saya sudah menyukai kamu, Kiara." Bima menunggu respon Kiara. Mengamati dengan cermat ekspresi wajahnya.

"Apa saya pegawai yang rajin dan cekatan? Sampai-sampai bapak ingin saya jadi manajer di sini nanti." wajah Bima berubah masam

"Bapak?"

"Okey. Bima. Maafin aku."

"Aku ingin kamu layak jadi calon istriku." Tiba-tiba Bima memotong ungkapan maaf Kiara.

Kiara terkejut menatap Bima.

"Aku ingin bisa kenalin kamu ke mommy n daddy sebagai wanita baik yang karirnya juga baik. Sehingga layak mendampingi aku, Kiara."

"Maukah kamu nerima perasaan suka aku ini?"

Kiara paham Bima nembak dirinya. Tapi kenapa sejauh itu hingga rencana sebagai calon istri?

"Bim... Aku rasa ini terlalu cepat. Kamu baru kenal aku. Bisa aja kamu hanya suka karena selama ini liat hal-hal baik yang ada padaku. Aku tidak sebaik yang kamu pikirkan. " Kiara masih merasa aneh.

"Semakin kenal sama kamu, aku semakin suka sama kamu, Kiara."

"Kamu kenapa pandai merayu sih, Bima?" Kiara mulai tersipu malu.

"Jadilah pacar aku Kiara." Bima menggenggam tangan Kiara. Kiara hanya bisa menatap tangannya yang digenggam dan mata Bima.

"Cukup katakan iya untuk sekarang. Kamu bisa putusin aku ketika hatimu merasa tidak menyukaiku di kemudian hari. Untuk saat ini, aku yakin kamu memiliki rasa suka yang sama untukku, Kiara." Bima memandang mata Kiara dengan intens. Mencari tanda-tanda penolakan di mata Kiara.

"Aku.. Aku.." Kiara terbata-bata.

"Katakan IYA untuk jadi pacarku, Kiara" Bima kembali meyakinkan.

Kiara menutup mata dan menarik nafas.

"Baiklah." Kiara membuka mata. "Kita resmi pacaran sekarang?" Kiara tersenyum.

"Tentu." Bima mengecup tangan Kiara yang dia genggam. " I Love You, Kiara"

Kiara hanya tersipu malu dengan pipi merahnya diperlakukan seperti itu oleh Bima.

"Sekarang aku anterin ke apartemen kamu ya, Kiara." Usai mereka berdua makan.

" Apartemen?" Kiara bingung.

" Oh. aku lupa membahas mengenai tempat tinggal kamu. Aku terlalu bahagia karena kamu mau jadi pacarku." Bima masih menggandeng tangan Kiara menuju mobilnya.

"Aku punya apartemen yang letaknya gak jauh dari hotel. Aku rasa kalo kamu tinggal di situ akan lebih memudahkan kamu bekerja setiap hari."

"Kita tinggal bersama?" Wajah Kiara mulai panik.

"Aku berharap bisa begitu. Tapi aku tak akan tahan untuk tidak menyentuhmu jika kita tinggal bersama."

Kiara kembali tersipu malu.

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus ssbar

2023-02-26

0

🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘

🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘

owh bgitu ceritanya ....

2022-10-05

1

Sientje Merentek

Sientje Merentek

Senang Kiara nenerima Bima

2022-04-13

1

lihat semua
Episodes
1 Hari pernikahan
2 Awal bertemu
3 Kado Ulang Tahun
4 Maukah jadi pacarku?
5 Makan malam
6 WS TECH
7 Salon dan Butik
8 Bertemu Keluarga
9 Papa
10 Tanggal pernikahan
11 Eksekusi rencana Bella
12 Menyiapkan Main Course
13 Appetizer disajikan
14 Main course disajikan
15 Bubur Ayam yang hangat
16 Perubahan jabatan menjadi calon IPAR
17 Cozzzy Cafe 'n Resto
18 Me time yang terganggu
19 Di antara dua bersaudara
20 Berkenalan
21 BUKAN Ajakan Pernikahan Kontrak
22 Dari Rumah Sakit hingga Rumah Megah yang Mewah
23 Makan siang dengan semeja penuh makanan Indonesia
24 Bima vs Aldi
25 Penerobos Apartemen Kiara
26 Bima. Dia yang telah memasrahkan dirimu sama aku
27 Bertukar pengantin
28 Kemarahan Bella
29 INTERMISSION
30 Apa kamu bermain-main ketika menikah dengan saya?
31 Mau mandi bareng?
32 Betapa tampan pria yang bisa bersikap dingin dari awal hingga akhir
33 Obrolan pagi
34 Malam pengantin Bella
35 Aku tidak membutuhkannya
36 Gagal belanja baju lagi nggak sih?
37 Nomor pinnya tanggal pernikahan kita
38 Selamat tinggal masa lalu
39 Itu baju buat kamu
40 Kamu nggak pengen berlibur atau berbulan madu?
41 Visual
42 Pantai
43 Cincin pernikahan
44 Bertahanlah hidup Kiara!
45 Bangunlah Kiara!
46 Ya, dia akan baik-baik saja. Aku akan menunggu dia di sini
47 Kamu menggenggam nya dengan begitu erat
48 Al, kenapa kamu begitu menyayangiku?
49 Kita pulang
50 Memangnya dia ini pemilik WS Tech?
51 Toko perhiasan
52 Apa kamu mampu membeli tiga set perhiasan sekaligus!
53 Pemecatan masih terlalu ringan buat pegawai seperti kalian
54 Dasar penggoda suami orang
55 Kapan aku bisa mulai bekerja di WS Tech?
56 CCTV
57 Meluapkan amarah
58 Cindy, aku butuh bantuan kamu lagi
59 Berharap rencana Bella kali ini tidak akan mendatangkan hal buruk lagi
60 Satu minggu pertama di WS TECH
61 Informasi mengenai Aldi
62 Aldi berbohong
63 Maaf untuk rasa sakit ini, Ra
64 Aku ingin ke panti asuhan
65 Jadi semalam kamu pergi kemana Al?
66 Kami titipkan Kiara ke tangan nak Aldi.
67 Malam Pertama Tidur Berdua (1)
68 Malam Pertama Tidur Berdua (2)
69 Malam Pertama Tidur Berdua (3)
70 Malam Pertama Tidur Berdua (4)
71 Maaf tidak bisa menemani hari ini
72 Kembali ke sisi Bima (1)
73 Kembali ke sisi Bima (2)
74 Verlita Amelia
75 Kemunculan CEO WS TECH
76 Bima Memulai Eksekusi Rencana Besarnya
77 Verlita yang Berpengalaman
78 Kiara yang tersakiti
79 Rasa Frustasi Aldi
80 Status Amarah Aldi
81 Pengakuan Aldi
82 Sarapan, Mandi, kemudian Mendengarkan Dongeng Aldi
83 Keluarga Aldi Vs Keluarga Kiara
84 Adelia yang Cantik Jelita
85 Bersiap untuk Hari Esok
86 Komunikasi Pasangan Baru
87 CEO Sementara
88 Keusilan Kecil Aldi
89 Amarah Diandra
90 Pria Bermasker
91 Diculik atau Menjadi Nona Muda?
92 Penculiknya adalah . . .
93 Lalu aku kehilangan jejak kamu
94 Kamu tampak sangat menyayangiku
95 Bos ya bebas
96 Bagaimana dengan perasaan kamu sendiri, Ra?
97 Aku selalu menginginkan kamu, Kiara
98 Sarapan pagi dalam diam
99 Permohonan Bella
100 Misi menangkap Adelia
101 Protokol keselamatan Kiara
102 Operasinya berhasil
103 Di antara Ferdi dan Hasan
104 Aldi sadar
105 Mohon Bantuan Kalian para Pembaca yg Baik
106 Menenangkan Kiara
107 Meretas apartemen
108 Krisis ini belum berakhir
109 Yang bersalah adalah mama kamu, Mike.
110 Cerita tentang Novia
111 Papa tidak Menyesal
112 Mengintai Rumah Besar Keluarga Wiji Sasongko
113 Dibawa Kabur
114 Ferdi tidak bisa bergerak
115 Keadaan Adelia
116 Kamu ingin mengenakan gaun putih?
117 Pesta Perayaan Tahunan
118 Pernyataan Cinta
119 Keduanya Kabur dari Pemberitaan Nasional
120 Hukuman
121 Resleting dan Gaun yang Robek
122 Melanjutkan Sesi Sentuhan
123 Kemenangan Benda Pusaka
124 Bath Up
125 Pingsan
126 Sentosa Island
127 Cable Car Sky Dining
128 Bima kembali Menyusun Rencana
129 Sedikit Salah Paham
130 Akhir Bulan Madu Kedua
131 Postingan Media Sosial
132 Negosiasi dengan Penculik
133 Cerita Ferdi
134 Ketemu Dalangnya
135 Pencarian Berlanjut
136 Jalan Buntu
137 Posisi Kiara
138 Petunjuk Terjelas
139 Lokasi Kiara
140 Monolog atau Obrolan?
141 Rumah Gelap
142 Tangisan Bos Bima
143 Menatap dengan Penuh Cinta dan Rindu
144 Reunite
145 Aku Percaya Kamu, Kiara
146 Tertembak
147 Wanita Bodoh
148 Buah dan Jus Buah
149 Memanjakan Istri
150 Berdamai dengan Masa Lalu
151 Mantan Calon Mertua
152 Membela sang Kakak
153 Ferdi bersama Adelia
154 Mimpi buruk
155 Peluang untuk kembali
156 Rumah Pengantin
157 Menutupi Kondisi Bella
158 Merencanakan Malam yang Indah
159 Cinta Buta vs Dukungan Buta
160 Berubah Nggak Cantik
161 Sekertaris Rara
162 Makan Siang Bersama
163 Tujuan Rara
164 Verlita Mengawali Kemenangan
165 Berdua dengan Verlita
166 Daniel Curiga
167 Chef Jung
168 Private Dinner
169 Jung dan Nanda
170 Hubungan Tanpa Status
171 Aldi Menghindar tapi Bima Mendekat
172 Favorit Bella dan Rara
173 Penguntit
174 Malam yang Dingin
175 Malam yang Hangat
176 Saudara Ferdi
177 Al, Kita perlu Bicara
178 Rumah Sakit Jiwa atau Penjara
179 Sauna di Malam hari
180 Tentang Fahad
181 Dua Opsi Psikiater
182 Sesi Hipnoterapi
183 Ada masalah, Al
184 Pengaruh Kiara
185 Pengaruh Kiara bagi Aldi
186 Suami yang Kelewat Perhatian
187 Fahad Mendekati Rara
188 Amarah dan Obatnya
189 Berhati-Hati dalam Menjaga Hati
190 Hasil Pemeriksaan
191 The Controller Mom
192 Pilihan Istri Kedua
193 Kebahagiaan Kiara di atas Segala-Galanya
194 Berita Viral
195 Percaya dengan Anak Kami
196 Kebetulan atau
197 Asisten Aldi
198 Fahad terus saja Menanti
199 Fahad Tak Bisa mengelak
200 Try me, Al
201 Staycation - awal mula
202 Staycation - Keluar!
203 Staycation - Sendirian
204 Staycation - Kecurigaan demi kecurigaan
205 Pria juga Butuh Teman Bicara
206 Saling Meragukan
207 Kenapa Mempertahankan Verlita?
208 Cinta Mike yang Tak Kunjung Padam (1)
209 Cinta Mike yang Tak Kunjung Padam (2)
210 Cinta Mike yang Tak Kunjung Padam (3)
211 Cinta Mike yang Tak Kunjung Padam (4)
212 Cinta Mike yang Tak Kunjung Padam (5)
213 Terima kasih, Daniel
214 Nina Sedang Hamil
215 Cerita Nina
216 Kepergian Kiara
217 Terlambat
218 Kamu mau cerita masalah kamu?
219 Senyum Konyol Kiara
220 Olah raga rutin bersama Bella
221 Apakah Kiara penyebabnya?
222 Rumah Pengantin Kiara
223 Kamu yakin ini anak kita?
224 Are you still love her?
225 Aku melindungimu dengan menutupinya
Episodes

Updated 225 Episodes

1
Hari pernikahan
2
Awal bertemu
3
Kado Ulang Tahun
4
Maukah jadi pacarku?
5
Makan malam
6
WS TECH
7
Salon dan Butik
8
Bertemu Keluarga
9
Papa
10
Tanggal pernikahan
11
Eksekusi rencana Bella
12
Menyiapkan Main Course
13
Appetizer disajikan
14
Main course disajikan
15
Bubur Ayam yang hangat
16
Perubahan jabatan menjadi calon IPAR
17
Cozzzy Cafe 'n Resto
18
Me time yang terganggu
19
Di antara dua bersaudara
20
Berkenalan
21
BUKAN Ajakan Pernikahan Kontrak
22
Dari Rumah Sakit hingga Rumah Megah yang Mewah
23
Makan siang dengan semeja penuh makanan Indonesia
24
Bima vs Aldi
25
Penerobos Apartemen Kiara
26
Bima. Dia yang telah memasrahkan dirimu sama aku
27
Bertukar pengantin
28
Kemarahan Bella
29
INTERMISSION
30
Apa kamu bermain-main ketika menikah dengan saya?
31
Mau mandi bareng?
32
Betapa tampan pria yang bisa bersikap dingin dari awal hingga akhir
33
Obrolan pagi
34
Malam pengantin Bella
35
Aku tidak membutuhkannya
36
Gagal belanja baju lagi nggak sih?
37
Nomor pinnya tanggal pernikahan kita
38
Selamat tinggal masa lalu
39
Itu baju buat kamu
40
Kamu nggak pengen berlibur atau berbulan madu?
41
Visual
42
Pantai
43
Cincin pernikahan
44
Bertahanlah hidup Kiara!
45
Bangunlah Kiara!
46
Ya, dia akan baik-baik saja. Aku akan menunggu dia di sini
47
Kamu menggenggam nya dengan begitu erat
48
Al, kenapa kamu begitu menyayangiku?
49
Kita pulang
50
Memangnya dia ini pemilik WS Tech?
51
Toko perhiasan
52
Apa kamu mampu membeli tiga set perhiasan sekaligus!
53
Pemecatan masih terlalu ringan buat pegawai seperti kalian
54
Dasar penggoda suami orang
55
Kapan aku bisa mulai bekerja di WS Tech?
56
CCTV
57
Meluapkan amarah
58
Cindy, aku butuh bantuan kamu lagi
59
Berharap rencana Bella kali ini tidak akan mendatangkan hal buruk lagi
60
Satu minggu pertama di WS TECH
61
Informasi mengenai Aldi
62
Aldi berbohong
63
Maaf untuk rasa sakit ini, Ra
64
Aku ingin ke panti asuhan
65
Jadi semalam kamu pergi kemana Al?
66
Kami titipkan Kiara ke tangan nak Aldi.
67
Malam Pertama Tidur Berdua (1)
68
Malam Pertama Tidur Berdua (2)
69
Malam Pertama Tidur Berdua (3)
70
Malam Pertama Tidur Berdua (4)
71
Maaf tidak bisa menemani hari ini
72
Kembali ke sisi Bima (1)
73
Kembali ke sisi Bima (2)
74
Verlita Amelia
75
Kemunculan CEO WS TECH
76
Bima Memulai Eksekusi Rencana Besarnya
77
Verlita yang Berpengalaman
78
Kiara yang tersakiti
79
Rasa Frustasi Aldi
80
Status Amarah Aldi
81
Pengakuan Aldi
82
Sarapan, Mandi, kemudian Mendengarkan Dongeng Aldi
83
Keluarga Aldi Vs Keluarga Kiara
84
Adelia yang Cantik Jelita
85
Bersiap untuk Hari Esok
86
Komunikasi Pasangan Baru
87
CEO Sementara
88
Keusilan Kecil Aldi
89
Amarah Diandra
90
Pria Bermasker
91
Diculik atau Menjadi Nona Muda?
92
Penculiknya adalah . . .
93
Lalu aku kehilangan jejak kamu
94
Kamu tampak sangat menyayangiku
95
Bos ya bebas
96
Bagaimana dengan perasaan kamu sendiri, Ra?
97
Aku selalu menginginkan kamu, Kiara
98
Sarapan pagi dalam diam
99
Permohonan Bella
100
Misi menangkap Adelia
101
Protokol keselamatan Kiara
102
Operasinya berhasil
103
Di antara Ferdi dan Hasan
104
Aldi sadar
105
Mohon Bantuan Kalian para Pembaca yg Baik
106
Menenangkan Kiara
107
Meretas apartemen
108
Krisis ini belum berakhir
109
Yang bersalah adalah mama kamu, Mike.
110
Cerita tentang Novia
111
Papa tidak Menyesal
112
Mengintai Rumah Besar Keluarga Wiji Sasongko
113
Dibawa Kabur
114
Ferdi tidak bisa bergerak
115
Keadaan Adelia
116
Kamu ingin mengenakan gaun putih?
117
Pesta Perayaan Tahunan
118
Pernyataan Cinta
119
Keduanya Kabur dari Pemberitaan Nasional
120
Hukuman
121
Resleting dan Gaun yang Robek
122
Melanjutkan Sesi Sentuhan
123
Kemenangan Benda Pusaka
124
Bath Up
125
Pingsan
126
Sentosa Island
127
Cable Car Sky Dining
128
Bima kembali Menyusun Rencana
129
Sedikit Salah Paham
130
Akhir Bulan Madu Kedua
131
Postingan Media Sosial
132
Negosiasi dengan Penculik
133
Cerita Ferdi
134
Ketemu Dalangnya
135
Pencarian Berlanjut
136
Jalan Buntu
137
Posisi Kiara
138
Petunjuk Terjelas
139
Lokasi Kiara
140
Monolog atau Obrolan?
141
Rumah Gelap
142
Tangisan Bos Bima
143
Menatap dengan Penuh Cinta dan Rindu
144
Reunite
145
Aku Percaya Kamu, Kiara
146
Tertembak
147
Wanita Bodoh
148
Buah dan Jus Buah
149
Memanjakan Istri
150
Berdamai dengan Masa Lalu
151
Mantan Calon Mertua
152
Membela sang Kakak
153
Ferdi bersama Adelia
154
Mimpi buruk
155
Peluang untuk kembali
156
Rumah Pengantin
157
Menutupi Kondisi Bella
158
Merencanakan Malam yang Indah
159
Cinta Buta vs Dukungan Buta
160
Berubah Nggak Cantik
161
Sekertaris Rara
162
Makan Siang Bersama
163
Tujuan Rara
164
Verlita Mengawali Kemenangan
165
Berdua dengan Verlita
166
Daniel Curiga
167
Chef Jung
168
Private Dinner
169
Jung dan Nanda
170
Hubungan Tanpa Status
171
Aldi Menghindar tapi Bima Mendekat
172
Favorit Bella dan Rara
173
Penguntit
174
Malam yang Dingin
175
Malam yang Hangat
176
Saudara Ferdi
177
Al, Kita perlu Bicara
178
Rumah Sakit Jiwa atau Penjara
179
Sauna di Malam hari
180
Tentang Fahad
181
Dua Opsi Psikiater
182
Sesi Hipnoterapi
183
Ada masalah, Al
184
Pengaruh Kiara
185
Pengaruh Kiara bagi Aldi
186
Suami yang Kelewat Perhatian
187
Fahad Mendekati Rara
188
Amarah dan Obatnya
189
Berhati-Hati dalam Menjaga Hati
190
Hasil Pemeriksaan
191
The Controller Mom
192
Pilihan Istri Kedua
193
Kebahagiaan Kiara di atas Segala-Galanya
194
Berita Viral
195
Percaya dengan Anak Kami
196
Kebetulan atau
197
Asisten Aldi
198
Fahad terus saja Menanti
199
Fahad Tak Bisa mengelak
200
Try me, Al
201
Staycation - awal mula
202
Staycation - Keluar!
203
Staycation - Sendirian
204
Staycation - Kecurigaan demi kecurigaan
205
Pria juga Butuh Teman Bicara
206
Saling Meragukan
207
Kenapa Mempertahankan Verlita?
208
Cinta Mike yang Tak Kunjung Padam (1)
209
Cinta Mike yang Tak Kunjung Padam (2)
210
Cinta Mike yang Tak Kunjung Padam (3)
211
Cinta Mike yang Tak Kunjung Padam (4)
212
Cinta Mike yang Tak Kunjung Padam (5)
213
Terima kasih, Daniel
214
Nina Sedang Hamil
215
Cerita Nina
216
Kepergian Kiara
217
Terlambat
218
Kamu mau cerita masalah kamu?
219
Senyum Konyol Kiara
220
Olah raga rutin bersama Bella
221
Apakah Kiara penyebabnya?
222
Rumah Pengantin Kiara
223
Kamu yakin ini anak kita?
224
Are you still love her?
225
Aku melindungimu dengan menutupinya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!