Satu minggu ini Bima menyibukkan Kiara dengan rencana pernikahan mereka. hampir setiap pulang kerja, Bima mengajak Kiara ke berbagai macam tempat. Dari mulai pusat perbelanjaan, salon, hingga toko gaun pengantin.
"Aku tahu kamu gak pernah sekalipun ke salon seperti sosialita-sosialita jaman sekarang. Jadi aku mau kamu rasain gimana enaknya perawatan dari ujung rambut hingga ujung kaki. Kamu harus terbiasa untuk membelanjakan uang saya, Kiara. Hentikan hidup hemat." Bima menceramahinya sepanjang perjalanan ke salon langganan Mommy nya. Mommy sudah booking semua jenis perawatan yang Kiara butuhkan.
"Setelah kamu semakin cantik dari salon, kita ke butik buat fitting baju pengantin ya." Bima menepikan mobil di tempat parkir depan gedung salon yang bagi Kiara agak besar.
Kemudian mengecup kening Kiara sebelum Kiara memasuki salon sendirian.
Bima mau ada meeting di perusahaan lain. Sebelum nanti menjemput Kiara untuk ke butik.
Hari ini Bima ada meeting di perusahaan tempat Bella dan Aldi bekerja. Di perusahaan IT ternama yang baru beberapa bulan terakhir banyak diperbincangkan di kalangan pebisnis rekanan Bima. WS TECH adalah nama perusahaan yang Bima tuju. Mereka membidangi layanan keamanan digital.
jaringan hotel besar seperti Atmaja Grup perlu memperbarui keamanan digital mereka dengan teknologi terkini yang canggih. Layanan keamanan seperti CCTV maupun pembobolan virus ke dalam keamanan data hotel sangat penting.
WS TECH menawarkan apa yang hotel Bima butuhkan. Kerjasama ini harus Bima segera dapatkan.
WS TECH sendiri baru terkenal akhir-akhir ini sejak CEO yang baru mengambil alih kepemimpinan. Yang lebih unik lagi dari perusahaan itu, belum ada yang pernah bertemu dengan CEO WS TECH. Segala pertemuan yang seharusnya dihadiri oleh CEO, hanya diwakilkan oleh asisten sekaligus tangan kanannya, Daniel.
Kali ini Bima sudah membuat janji temu dengan Daniel. Bima cukup penasaran dengan cara kerja CEO yang tak pernah menampakkan diri ini. Bagaimana mungkin perusahaannya bisa maju jika CEO nya tidak pernah mau menghadapi klien yang datang. Meski Bima sendiri mengakui bahwa teknologi yang ditawarkan oleh mereka sangat mutakhir dibandingkan perusahaan-perusahaan lain.
Seperti dugaan Bima, dia tidak akan berhasil bertemu dengan sang CEO. Hanya Daniel yang bisa dia temui.
Setelah membahas kerjasama mereka, Bima mengakui kemampuan Daniel sudah sekelas CEO. Baik dari segi tata bahasa maupun cara penanganan masalah yang Bima berikan, Daniel dapat menghadapinya dengan tingkat profesionalitas yang tinggi.
Bima sangat menyayangkan jika Daniel hanya akan mengakhiri kariernya sebagai asisten semata. Bima akan siap menampung Daniel jika dia ingin jenjang karier yang lebih tinggi. Tapi tidak mungkin hal itu dia sampaikan sekarang. Kerjasama ini harus deal terlebih dulu sebelum Bima memikirkan hal lain.
Dua jam telah berlalu. Kesepakatan telah Bima dan Daniel capai. Tinggal rincian kontrak yang akan mereka sepakati. Seorang pegawai dari bagian sekretariat dipanggil untuk memberikan kontrak berikut rinciannya.
Bagi Bima, sistem ini lumayan efisien. Setiap klien yang ingin menjalin kerjasama diberikan satu jenis kontrak yang umum. Klien bisa mempelajari kontrak usai pertemuan ini dan membahas apa yang perlu direvisi via email. Pada pertemuan berikutnya, mereka hanya tinggal melakukan penandatanganan.
Bima sendiri tidak memiliki sekretaris maupun asisten. Bertemu dengan perusahaan yang efisien seperti ini sangat memudahkan dirinya.
Jika bekerja sama dengan perusahaan lain sebelumnya, usai pertemuan seperti ini, Bima diharuskan merancang sendiri kontrak sesuai keinginan hotelnya. Draf awal berasal dari dirinya. Baru ada revisi dari pihak klien Bima. Pola seperti itu memakan cukup banyak wakti. Sebab Bima sendiri kurang ahli dalam menyusun kontrak kerjasama.
Mengangkat seorang sekretaris memang pernah menjadi opsi. Tapi demi menjaga perasaan Kiara, Bima tidak lagi mengangkat sekretaris. Kebanyakan sekretaris yang Bima angkat selalu menginginkan hubungan pribadi yang lebih.
Bima jadi ingin tertawa mengingat semua sekretaris yang selalu dia pacari. Tidak ada satupun sekretaris yang tidak naik jabatan menjadi pacar Bima kemudian naik ke ranjang hangat Bima.
Itu semua terjadi jauh sebelum Bima kenal Kiara. Melihat Kiara menangis adalah hal paling tidak diinginkan oleh Bima. Bima tau kebiasaan Bima di masa lalu akan menyakiti Kiara. Sehingga Bima menjauhi semua itu sejak awal.
Bima sangat menyayangi Kiara. Sebisa mungkin Bima akan menjaga Kiara. Jika bukan karena rasa sayang untuk Kiara, Bima pasti sudah melepas hasratnya yang lama tidak tersalurkan sejak kenal dengan Kiara. Bagi Bima hanya Kiara yang akan menjadi wanita terakhir yang layak Bima perjuangkan cintanya.
Memikirkan hal itu membuat Bima ingin segera bertemu Kiara. Menjemputnya dari salon. Kiara pasti semakin menawan. Keharuman aroma tubuhnya selepas perawatan akan menguji pertahanan Bima malam ini.
Pegawai WS TECH yang membawakan kontrak tiba. Segala yang Bima pikirkan mengenai Kiara akan Bima simpan dulu. Bima harus fokus menyimak kontrak penting ini supaya Bima bisa segera pergi menjemput Kiara.
Pegawai di hadapan Bima bernama Bella Anastasya. Nama itu seperti tidak asing bagi Bima. Dugaan kuat sudah Bima pikirkan. Tapi Bima sendiri tidak yakin. Bisa saja ada nama yang memang persis sama. Bima jadi menyesal kenapa tidak pernah melihat foto Ibu dan kakak Kiara.
Bella sendiri terpukau memandang pria tampan di hadapannya. Pria ini tampak matang. Memang Aldi lebih tampan dari pada pria ini. Tapi Bella tahu pria di hadapannya ini memiliki sifat yang hangat dan mesra. Bella pernah menyaksikannya sendiri ketika mereka tak sengaja bertemu di supermarket tempo hari. kemesraan pria di hadapannya dengan pacarnya malam itu masih sangat membekas di benak Bella. Sebab Bella tidak mendapatkan hal itu dari Aldi.
Yang lebih penting dari ketertarikan Bella terhadap Bima Atmaja adalah status Bima. Bima adalah pewaris Atmaja Grup yang memilik jaringan perhotelan yang sangat besar di Indonesia. Dibandingkan dengan Aldi sang calon suami, Bima jauh dari jangkauan Bella.
Bella berusaha bersikap profesional dan meninggalkan kesan yang baik. Tapi bisa Bella lihat bahwa Bima sedang tidak fokus. Ada sesuatu yang mengganggu pikirannya.
Usai menjelaskan semua isi kontrak, hanya ada sedikit hal yang mengganggu pikiran Bima. Semua akan Bima emailkan kemudian. Sekarang sudah waktunya menjemput Kiara. Bima bisa minta kontak Bella untuk Kiara juga untuk kontrak ini.
Bella merasa senang diminta kontak pribadi oleh Bima. Biasanya klien hanya minta alamat email kantor. Bella mulai berharap Bima menghubungi karena tertarik padanya. Meskipun rasanya tidak mungkin. Mengingat wajah pacar Bima yang begitu cantik.
Tapi tetap saja. Bella senang. Aldi tunangannya tidak pernah mengiriminya pesan layaknya pasangan pada umumnya. Selama ini Bella kira karena mereka kerja di kantor yang sama dan hampir tiap hari ketemu. Jadi Bella tidak terlalu berharap Aldi mengirimkannya pesan romantis.
Bima berpamitan kepada Daniel dan Bella. Bergegas menjemput princess Kiara kesayangannya. Bima sudah tidak sabar melihat Kiara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 225 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus sabar
2023-02-26
0
Arin
haha dan semoga si Aldi itu yg ceo'nya biar si Bella tau rsa
2023-02-22
0
Natha
Aldi kah ceo itu??? kl iya nyesel deh si bella
2023-02-15
0