Tanggal pernikahan

Seminggu berlalu.

Kiara melalui harinya seperti biasa dengan bekerja. Hari pernikahan tinggal tiga minggu lagi. Tapi Bima telah mengatur semua hal untuk dikerjakan oleh Wedding Organizer. Bima tidak ingin Kiara semakin stres atau ingin kabur dari pernikahannya karena beban persiapan pernikahan berbenturan dengan beban kerja.

Bima memberi waktu supaya Kiara bisa mengatasi kesedihannya. Bima yakin Kiara gadis kuat. Hal itulah yang awalnya membuat Bima jatuh cinta kepada Kiara.

Bima sendiri disibukkan dengan kerjasama dengan WS TECH. Kontrak yang seharusnya beres dalam tiga hari tertunda hingga satu minggu ini karena Bima sendiri yang tidak bisa konsentrasi karena memikirkan Kiara.

Belum lagi kontrak yang membuatnya berkomunikasi dengan Bella. Bella selalu mengingatkan Bima akan kesedihan Kiara. Membuat pekerjaan Bima semakin berantakan.

Tentunya hal itu dimanfaatkan dengan baik oleh Bella. Keprofesionalan dan kinerja yang baik ditunjukkan oleh Bella dengan maksimal. Tanpa ada sedikitpun indikasi bahwa Bella mengetahui hubungan Bima, Kiara dan Bella.

Bella juga sudah mendapatkan informasi tanggal pernikahan Bima beserta tempat penyelenggaraannya. Bella menginginkan Aldi menikahinya di tanggal yg sama dengan pernikahan Bima dan Kiara. Juga ingin booking tempat untuk resepsi di hotel yang sama dengan pernikahan mereka.

Beberapa hari setelah Kiara tiba-tiba datang ke rumahnya, Bella bertemu dengan Aldi di Kafetaria kantornya. Aldi bekerja di kantor yang sama di bagian IT.

Aldi pegawai yang cukup terkenal di kantor. Prestasi kerjanya di bidang pemrograman sudah diakui banyak kalangan sejak sebelum masuk ke perusahaannya. Perusahaan merekrut Aldi yang sebelumnya kerja di luar negeri untuk menjadi programmer utama di perusahaannya.

Aldi sendiri bersedia pindah jika dia pindah ke Indonesia bersama teman programmer satu tim. Tentunya dengan gaji yang di atas rata-rata pegawai di kantornya. Bahkan bisa jadi di atas gaji programmer perusahaan lain di jakarta.

"Aku sudah pesan kopi dan spaghetti." Bella mengawali pembicaraan begitu Aldi yang sejak tadi dinanti tiba.

Kafe lumayan ramai. Sedang jam makan siang. Jika tidak segera pesan makan, pelayanannya akan semakin lama.

"Apa yang mau kamu bicarakan?" Bukannya menjawab mengenai makanan yang dipesankan, Aldi langsung ke pokok bahasan pertemuan mereka. Lagi-lagi Bella kecewa dengan respon Aldi.

"Mengenai pernikahan kita." Bella memberikan secarik kertas. " Mama sudah mendapatkan tanggal setelah berdiskusi sama ustadz dan memberikan tanggal lahir kita berdua."

Bella berharap kebohongannya tidak terlihat.

"oke" Aldi hanya melihat angka di kertas itu dengan dingin. Kedua tangannya terlipat di dada.

"Ada lagi?" Aldi bertanya.

"Sudah punya rencana tempat resepsinya nanti dimana?" Bella balik bertanya.

Aldi hanya menggeleng menatap Bella.

"Aku rasa aku bisa booking tempat di Marriot hotel milik Atmaja Grup. Aku bisa dapat diskon lebih dari 50% jika aku booking di situ." Bella dengan mantap menutupi kebohongannya lagi.

"oke" Lagi-lagi persetujuan Aldi dengan cara yang sama. Dingin.

"Apa kamu akan menyewa Wedding organizer untuk mengurus pernikahan? Atau kita berdua sendiri yang mengurusnya?"

"Aku banyak kerjaan. Nanti aku sewa WO. Kamu akan dihubungi mereka. Kasih tau mereka mengenai semua kemauan kamu. Aku terima beres." Aldi sudah akan beranjak dari tempat duduknya.

"Makanan kamu belum datang. Mau kemana?" Bella berusaha mencegah kepergian Aldi.

"Aku mau kerja lagi. Kamu aja yg makan semua." Aldi sudah berlalu. Bella kecewa. Tapi tahap awal rencana Bella sudah beres. Hal itu melegakannya. Menutup rasa kecewanya terhadap sikap dingin Aldi

Hari ini Bella ada janji dengan Bima. Karena kendala kontrak yang belum beres, Bella sering berkomunikasi dengan Bima. Hal ini membuat Bella senang. Hari ini adalah waktu penandatanganan kontrak.

Bella berencana bertemu Bima di luar kantor. Seperti yang dilakukan mereka dua kali sebelumnya. Bella selalu memilih bertemu di restoran yang terkenal romantis bagi pasangan berkencan. Selain juga restoran itu biasa dijadikan tempat bertemunya rekan bisnis.

Bella hari ini datang bersama Daniel, sang asisten CEO. Pilihan tempat Bella mendapat pujian dari daniel. Daniel mengira restoran tempat mereka bertemu dipilih karena kenyamanannya dalam membicarakan kerjasama bisnis dan nama restorannya lumayan terkenal sebagai tempat janjian para pebisnis di Jakarta.

"Terima kasih, pak Bima. Semoga kerja sama kita bisa berjalan dengan baik." Daniel menjabat tangan Bima usai Bima menandatangani kontrak. "Dokumen ini akan kami bawa, setelah CEO kami menandatanganinya, kami akan mengirimkan salinan kontraknya, pak."0

Mereka pun hendak melanjutkan menyantap pesanan makanan yang baru datang.

Tapi ketika Bima dan Bella hendak memulai makan mereka, Daniel menerima telfon untuk segera kembali ke kantor. Ada yang harus ditangani olehnya. Melihat Bella yang sudah memulai makannya, Daniel tidak mengajak Bella kembali ke kantor. Daniel menyuruh Bella menyelesaikan makan siang, sementara dirinya kembali ke kantor dengan membawa kontrak yang sudah ditandatangani.

Kini Bella hanya berdua di restoran dengan Bima. Seperti halnya dua pertemuan sebelumnya, ada teman Bella yang sudah memotret Bima dan Bella. Foto yang diambil seolah mereka sedang makan siang layaknya sedang berkencan.

Bahkan telfon yang diterima daniel tadi juga bagian dari rencana Bella. Yang menelfon adalah teman Bella yang dibuat membutuhkan daniel dengan tiba-tiba. Penyesuaian waktu menelfon juga sudah diperhatikan oleh teman yang memotretnya.

Tahap kedua rencananya sudah berhasil. Tinggal rencana utamanya. Bella menikmati makan siangnya hari itu dengan senang.

Bima sendiri tau jika Bella adalah kakak Kiara. Bima berusaha bersikap baik agar meninggalkan kesan yang baik bagi keluarga Kiara. Meski sampai saat ini Kiara sendiri masih bungkam mengenai apa yang diberitahu keluarganya ketika Kiara ke rumah mereka malam itu. Bima yakin banyak hal menyakitkan yang diketahui Kiara malam itu.

"Sudah lama kerja di WS TECH?" Bima mencoba berbasa-basi.

"Baru sekitar satu bulan, pak. " Bella menanggapi

"Sering diajak pak Daniel meeting di luar seperti ini?"

"Tidak juga pak. Hanya ketika kliennya bapak ini saja. Maka saya diminta booking restoran yang nyaman." Bella menunduk dan meminum air di gelasnya seolah berusaha menghilangkan rasa gugup.

"oh.." Hanya itu tanggapan Bima.

"Kamu tinggal sama siapa saja? Sudah menikah?" Bella agak heran mendapat pertanyaan ini.

"Saya tinggal sama mama. Saya akan menikah beberapa minggu lagi, pak."

"Oh ya. Selamat ya."

"Terima kasih pak. Kalau bapak sendiri sudah punya istri?" Bella berusaha tampak polos dan meyakinkan. Sambil tentunya masih makan.

"Saya juga akan menikah dalam beberapa minggu ke depan."

"Oh ya. Kita sama-sama akan menikah dalam beberapa minggu ke depan ya pak. Jangan bilang kita nikah di tanggal yang sama." Bella berusaha terkejut dan sedang membuat lelucon.

"Emang kamu tanggal berapa?" Bima memang penasaran. Tidak banyak info yang dia terima mengenai keluarga Kiara.

"Tanggal 4 bulan depan, pak." Bella memasang tampang bahagia dan malu-malu.

"Loh. Beneran?" Bima benar-benar terkejut. Kok bisa Kiara dan kakaknya menikah di tanggal yang sama.

Yang menentukan tanggal adalah keluarga Bima. Kiara selama ini setuju-setuju saja tanggal berapa pun. Jadi kalau Kiara mengajak kakaknya menikah di tanggal yg sama sepertinya tidak mungkin. Setau Bima juga Kiara masih terluka setelah malam itu. Belum ada kesempatan bertemu dengan Bella dan mamanya lagi.

Kesimpulan yang bisa Bima ambil, mereka memang kebetulan memilih tanggal pernikahan yang sama. Apa Kiara nanti akan bahagia kalau mengetahuinya? Atau kah sebaliknya? Bima susah memahami Kiara akhir-akhir ini.

"Bapak mikirin apa? Seperti sedang melamunkan sesuatu." Bella masih makan sambil menegur Bima yang diam saja mengetahui tanggal pernikahannya.

"Saya kepikiran kok kita kebetulan memilih tanggal pernikahan yang sama."

"Jangan bercanda deh pak." Bella pura-pura tak percaya.

"Iya. Saya serius. Kamu nanti ngadain acara nikahan dimana? Di rumah atau sewa tempat?" Bima berusaha mencari info lebih banyak.

"Calon suami saya belum cerita banyak pak. Katanya mau ditangani WO sih. Tapi WO nya belum menghubungi saya."

Bima hendak memberikan penawaran untuk mengadakan resepsi bersama dengan Kiara saja. Biar Kiara menikah disaksikan keluarganya. Tapi sebelum itu, Bima belum tau siapa calon suaminya. Kenapa Bima lupa menanyakan hal penting itu.

"Kalo boleh tau, calon suami kamu kerja dimana? Apa saya kenal?"

"Bapak kenal kok. Hari pertama ke kantor kan saya yang kenalin bapak." Bima berusaha mengingat. Tapi kelamaan mengingat semua yang dia temui satu minggu ini.

"Oh ya? siapa ya? maaf saya lupa."

"Ketua tim developer kami pak. Yang menangani pemrograman esensial bagi perusahaan. Namanya Aldi." Bella bersikap malu-malu ketika menyebutkan nama Aldi.

"Oh, sama pak Aldi." Bima mengingat pria berwajah tampan dengan sikap paling dingin hari itu. "Kamu hebat ya bisa menaklukkan pria setampan itu. Karirnya mapan pula."

"Bapak bisa saja. Saya yakin calon istri bapak lebih hebat. Bisa menaklukan seorang Bima Atmaja yang terkenal."

"Ya. Dia wanita yang hebat. Bisa menaklukan hati saya tanpa dia sadar sudah melakukannya." Bella diserang rasa cemburu kembali. Sebisa mungkin Bella memasang tampang terpukau dengan pernyataan Bima.

"Wah. Hebat ya pak. Tanpa sadar bisa menaklukkan bapak." Kecemburuan menutup pikiran Bella. Tidak ada lelucon yang bisa Bella lontarkan lagi.

"Kalo kamu dan suami ada rencana menggelar pernikahan di suatu gedung, dan tertarik di ballroom hotel saya, kamu hubungi nomor ini ya." Bima menyerahkan nomor WO yang dia sewa.

"Ini nomor WO pak. Yang mengatur WO kan calon suami saya."

"Bilang saja sama pak Aldi, Ballroom hotel Marriot tersedia untuk pernikahan kalian di tanggal yang sama dengan saya. Dan serahkan kartu nama ini ke WO kalian. Nanti sesama WO kita akan mengaturnya." Bima merasa sudah terlalu lama mengobrol dengan Bella. Bima belum bertemu Kiara sejak pagi. Rasanya Bima semakin merindukan Kiara karena perbincangan pernikahan dengan kakaknya.

"Oke pak. saya mengerti."

"Kali kamu mutusin mau di hotel saya. akan saya kasih diskon besar-besaran. Mendekati gratis." Bima meyakinkan.

"Wah. harga spesial untuk Ballroom marriot. Tawaran yang menggiurkan sekali itu pak. Terima kasih pak." Bella membungkuk berterima kasih sementara Bima bersiap pergi.

Terpopuler

Comments

Suci Fatana

Suci Fatana

ah kok bisa bima percaya gitu aja ma bella

2023-06-26

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus ceria

2023-02-26

0

lihat semua
Episodes
1 Hari pernikahan
2 Awal bertemu
3 Kado Ulang Tahun
4 Maukah jadi pacarku?
5 Makan malam
6 WS TECH
7 Salon dan Butik
8 Bertemu Keluarga
9 Papa
10 Tanggal pernikahan
11 Eksekusi rencana Bella
12 Menyiapkan Main Course
13 Appetizer disajikan
14 Main course disajikan
15 Bubur Ayam yang hangat
16 Perubahan jabatan menjadi calon IPAR
17 Cozzzy Cafe 'n Resto
18 Me time yang terganggu
19 Di antara dua bersaudara
20 Berkenalan
21 BUKAN Ajakan Pernikahan Kontrak
22 Dari Rumah Sakit hingga Rumah Megah yang Mewah
23 Makan siang dengan semeja penuh makanan Indonesia
24 Bima vs Aldi
25 Penerobos Apartemen Kiara
26 Bima. Dia yang telah memasrahkan dirimu sama aku
27 Bertukar pengantin
28 Kemarahan Bella
29 INTERMISSION
30 Apa kamu bermain-main ketika menikah dengan saya?
31 Mau mandi bareng?
32 Betapa tampan pria yang bisa bersikap dingin dari awal hingga akhir
33 Obrolan pagi
34 Malam pengantin Bella
35 Aku tidak membutuhkannya
36 Gagal belanja baju lagi nggak sih?
37 Nomor pinnya tanggal pernikahan kita
38 Selamat tinggal masa lalu
39 Itu baju buat kamu
40 Kamu nggak pengen berlibur atau berbulan madu?
41 Visual
42 Pantai
43 Cincin pernikahan
44 Bertahanlah hidup Kiara!
45 Bangunlah Kiara!
46 Ya, dia akan baik-baik saja. Aku akan menunggu dia di sini
47 Kamu menggenggam nya dengan begitu erat
48 Al, kenapa kamu begitu menyayangiku?
49 Kita pulang
50 Memangnya dia ini pemilik WS Tech?
51 Toko perhiasan
52 Apa kamu mampu membeli tiga set perhiasan sekaligus!
53 Pemecatan masih terlalu ringan buat pegawai seperti kalian
54 Dasar penggoda suami orang
55 Kapan aku bisa mulai bekerja di WS Tech?
56 CCTV
57 Meluapkan amarah
58 Cindy, aku butuh bantuan kamu lagi
59 Berharap rencana Bella kali ini tidak akan mendatangkan hal buruk lagi
60 Satu minggu pertama di WS TECH
61 Informasi mengenai Aldi
62 Aldi berbohong
63 Maaf untuk rasa sakit ini, Ra
64 Aku ingin ke panti asuhan
65 Jadi semalam kamu pergi kemana Al?
66 Kami titipkan Kiara ke tangan nak Aldi.
67 Malam Pertama Tidur Berdua (1)
68 Malam Pertama Tidur Berdua (2)
69 Malam Pertama Tidur Berdua (3)
70 Malam Pertama Tidur Berdua (4)
71 Maaf tidak bisa menemani hari ini
72 Kembali ke sisi Bima (1)
73 Kembali ke sisi Bima (2)
74 Verlita Amelia
75 Kemunculan CEO WS TECH
76 Bima Memulai Eksekusi Rencana Besarnya
77 Verlita yang Berpengalaman
78 Kiara yang tersakiti
79 Rasa Frustasi Aldi
80 Status Amarah Aldi
81 Pengakuan Aldi
82 Sarapan, Mandi, kemudian Mendengarkan Dongeng Aldi
83 Keluarga Aldi Vs Keluarga Kiara
84 Adelia yang Cantik Jelita
85 Bersiap untuk Hari Esok
86 Komunikasi Pasangan Baru
87 CEO Sementara
88 Keusilan Kecil Aldi
89 Amarah Diandra
90 Pria Bermasker
91 Diculik atau Menjadi Nona Muda?
92 Penculiknya adalah . . .
93 Lalu aku kehilangan jejak kamu
94 Kamu tampak sangat menyayangiku
95 Bos ya bebas
96 Bagaimana dengan perasaan kamu sendiri, Ra?
97 Aku selalu menginginkan kamu, Kiara
98 Sarapan pagi dalam diam
99 Permohonan Bella
100 Misi menangkap Adelia
101 Protokol keselamatan Kiara
102 Operasinya berhasil
103 Di antara Ferdi dan Hasan
104 Aldi sadar
105 Mohon Bantuan Kalian para Pembaca yg Baik
106 Menenangkan Kiara
107 Meretas apartemen
108 Krisis ini belum berakhir
109 Yang bersalah adalah mama kamu, Mike.
110 Cerita tentang Novia
111 Papa tidak Menyesal
112 Mengintai Rumah Besar Keluarga Wiji Sasongko
113 Dibawa Kabur
114 Ferdi tidak bisa bergerak
115 Keadaan Adelia
116 Kamu ingin mengenakan gaun putih?
117 Pesta Perayaan Tahunan
118 Pernyataan Cinta
119 Keduanya Kabur dari Pemberitaan Nasional
120 Hukuman
121 Resleting dan Gaun yang Robek
122 Melanjutkan Sesi Sentuhan
123 Kemenangan Benda Pusaka
124 Bath Up
125 Pingsan
126 Sentosa Island
127 Cable Car Sky Dining
128 Bima kembali Menyusun Rencana
129 Sedikit Salah Paham
130 Akhir Bulan Madu Kedua
131 Postingan Media Sosial
132 Negosiasi dengan Penculik
133 Cerita Ferdi
134 Ketemu Dalangnya
135 Pencarian Berlanjut
136 Jalan Buntu
137 Posisi Kiara
138 Petunjuk Terjelas
139 Lokasi Kiara
140 Monolog atau Obrolan?
141 Rumah Gelap
142 Tangisan Bos Bima
143 Menatap dengan Penuh Cinta dan Rindu
144 Reunite
145 Aku Percaya Kamu, Kiara
146 Tertembak
147 Wanita Bodoh
148 Buah dan Jus Buah
149 Memanjakan Istri
150 Berdamai dengan Masa Lalu
151 Mantan Calon Mertua
152 Membela sang Kakak
153 Ferdi bersama Adelia
154 Mimpi buruk
155 Peluang untuk kembali
156 Rumah Pengantin
157 Menutupi Kondisi Bella
158 Merencanakan Malam yang Indah
159 Cinta Buta vs Dukungan Buta
160 Berubah Nggak Cantik
161 Sekertaris Rara
162 Makan Siang Bersama
163 Tujuan Rara
164 Verlita Mengawali Kemenangan
165 Berdua dengan Verlita
166 Daniel Curiga
167 Chef Jung
168 Private Dinner
169 Jung dan Nanda
170 Hubungan Tanpa Status
171 Aldi Menghindar tapi Bima Mendekat
172 Favorit Bella dan Rara
173 Penguntit
174 Malam yang Dingin
175 Malam yang Hangat
176 Saudara Ferdi
177 Al, Kita perlu Bicara
178 Rumah Sakit Jiwa atau Penjara
179 Sauna di Malam hari
180 Tentang Fahad
181 Dua Opsi Psikiater
182 Sesi Hipnoterapi
183 Ada masalah, Al
184 Pengaruh Kiara
185 Pengaruh Kiara bagi Aldi
186 Suami yang Kelewat Perhatian
187 Fahad Mendekati Rara
188 Amarah dan Obatnya
189 Berhati-Hati dalam Menjaga Hati
190 Hasil Pemeriksaan
191 The Controller Mom
192 Pilihan Istri Kedua
193 Kebahagiaan Kiara di atas Segala-Galanya
194 Berita Viral
195 Percaya dengan Anak Kami
196 Kebetulan atau
197 Asisten Aldi
198 Fahad terus saja Menanti
199 Fahad Tak Bisa mengelak
200 Try me, Al
201 Staycation - awal mula
202 Staycation - Keluar!
203 Staycation - Sendirian
204 Staycation - Kecurigaan demi kecurigaan
205 Pria juga Butuh Teman Bicara
206 Saling Meragukan
207 Kenapa Mempertahankan Verlita?
208 Cinta Mike yang Tak Kunjung Padam (1)
209 Cinta Mike yang Tak Kunjung Padam (2)
210 Cinta Mike yang Tak Kunjung Padam (3)
211 Cinta Mike yang Tak Kunjung Padam (4)
212 Cinta Mike yang Tak Kunjung Padam (5)
213 Terima kasih, Daniel
214 Nina Sedang Hamil
215 Cerita Nina
216 Kepergian Kiara
217 Terlambat
218 Kamu mau cerita masalah kamu?
219 Senyum Konyol Kiara
220 Olah raga rutin bersama Bella
221 Apakah Kiara penyebabnya?
222 Rumah Pengantin Kiara
Episodes

Updated 222 Episodes

1
Hari pernikahan
2
Awal bertemu
3
Kado Ulang Tahun
4
Maukah jadi pacarku?
5
Makan malam
6
WS TECH
7
Salon dan Butik
8
Bertemu Keluarga
9
Papa
10
Tanggal pernikahan
11
Eksekusi rencana Bella
12
Menyiapkan Main Course
13
Appetizer disajikan
14
Main course disajikan
15
Bubur Ayam yang hangat
16
Perubahan jabatan menjadi calon IPAR
17
Cozzzy Cafe 'n Resto
18
Me time yang terganggu
19
Di antara dua bersaudara
20
Berkenalan
21
BUKAN Ajakan Pernikahan Kontrak
22
Dari Rumah Sakit hingga Rumah Megah yang Mewah
23
Makan siang dengan semeja penuh makanan Indonesia
24
Bima vs Aldi
25
Penerobos Apartemen Kiara
26
Bima. Dia yang telah memasrahkan dirimu sama aku
27
Bertukar pengantin
28
Kemarahan Bella
29
INTERMISSION
30
Apa kamu bermain-main ketika menikah dengan saya?
31
Mau mandi bareng?
32
Betapa tampan pria yang bisa bersikap dingin dari awal hingga akhir
33
Obrolan pagi
34
Malam pengantin Bella
35
Aku tidak membutuhkannya
36
Gagal belanja baju lagi nggak sih?
37
Nomor pinnya tanggal pernikahan kita
38
Selamat tinggal masa lalu
39
Itu baju buat kamu
40
Kamu nggak pengen berlibur atau berbulan madu?
41
Visual
42
Pantai
43
Cincin pernikahan
44
Bertahanlah hidup Kiara!
45
Bangunlah Kiara!
46
Ya, dia akan baik-baik saja. Aku akan menunggu dia di sini
47
Kamu menggenggam nya dengan begitu erat
48
Al, kenapa kamu begitu menyayangiku?
49
Kita pulang
50
Memangnya dia ini pemilik WS Tech?
51
Toko perhiasan
52
Apa kamu mampu membeli tiga set perhiasan sekaligus!
53
Pemecatan masih terlalu ringan buat pegawai seperti kalian
54
Dasar penggoda suami orang
55
Kapan aku bisa mulai bekerja di WS Tech?
56
CCTV
57
Meluapkan amarah
58
Cindy, aku butuh bantuan kamu lagi
59
Berharap rencana Bella kali ini tidak akan mendatangkan hal buruk lagi
60
Satu minggu pertama di WS TECH
61
Informasi mengenai Aldi
62
Aldi berbohong
63
Maaf untuk rasa sakit ini, Ra
64
Aku ingin ke panti asuhan
65
Jadi semalam kamu pergi kemana Al?
66
Kami titipkan Kiara ke tangan nak Aldi.
67
Malam Pertama Tidur Berdua (1)
68
Malam Pertama Tidur Berdua (2)
69
Malam Pertama Tidur Berdua (3)
70
Malam Pertama Tidur Berdua (4)
71
Maaf tidak bisa menemani hari ini
72
Kembali ke sisi Bima (1)
73
Kembali ke sisi Bima (2)
74
Verlita Amelia
75
Kemunculan CEO WS TECH
76
Bima Memulai Eksekusi Rencana Besarnya
77
Verlita yang Berpengalaman
78
Kiara yang tersakiti
79
Rasa Frustasi Aldi
80
Status Amarah Aldi
81
Pengakuan Aldi
82
Sarapan, Mandi, kemudian Mendengarkan Dongeng Aldi
83
Keluarga Aldi Vs Keluarga Kiara
84
Adelia yang Cantik Jelita
85
Bersiap untuk Hari Esok
86
Komunikasi Pasangan Baru
87
CEO Sementara
88
Keusilan Kecil Aldi
89
Amarah Diandra
90
Pria Bermasker
91
Diculik atau Menjadi Nona Muda?
92
Penculiknya adalah . . .
93
Lalu aku kehilangan jejak kamu
94
Kamu tampak sangat menyayangiku
95
Bos ya bebas
96
Bagaimana dengan perasaan kamu sendiri, Ra?
97
Aku selalu menginginkan kamu, Kiara
98
Sarapan pagi dalam diam
99
Permohonan Bella
100
Misi menangkap Adelia
101
Protokol keselamatan Kiara
102
Operasinya berhasil
103
Di antara Ferdi dan Hasan
104
Aldi sadar
105
Mohon Bantuan Kalian para Pembaca yg Baik
106
Menenangkan Kiara
107
Meretas apartemen
108
Krisis ini belum berakhir
109
Yang bersalah adalah mama kamu, Mike.
110
Cerita tentang Novia
111
Papa tidak Menyesal
112
Mengintai Rumah Besar Keluarga Wiji Sasongko
113
Dibawa Kabur
114
Ferdi tidak bisa bergerak
115
Keadaan Adelia
116
Kamu ingin mengenakan gaun putih?
117
Pesta Perayaan Tahunan
118
Pernyataan Cinta
119
Keduanya Kabur dari Pemberitaan Nasional
120
Hukuman
121
Resleting dan Gaun yang Robek
122
Melanjutkan Sesi Sentuhan
123
Kemenangan Benda Pusaka
124
Bath Up
125
Pingsan
126
Sentosa Island
127
Cable Car Sky Dining
128
Bima kembali Menyusun Rencana
129
Sedikit Salah Paham
130
Akhir Bulan Madu Kedua
131
Postingan Media Sosial
132
Negosiasi dengan Penculik
133
Cerita Ferdi
134
Ketemu Dalangnya
135
Pencarian Berlanjut
136
Jalan Buntu
137
Posisi Kiara
138
Petunjuk Terjelas
139
Lokasi Kiara
140
Monolog atau Obrolan?
141
Rumah Gelap
142
Tangisan Bos Bima
143
Menatap dengan Penuh Cinta dan Rindu
144
Reunite
145
Aku Percaya Kamu, Kiara
146
Tertembak
147
Wanita Bodoh
148
Buah dan Jus Buah
149
Memanjakan Istri
150
Berdamai dengan Masa Lalu
151
Mantan Calon Mertua
152
Membela sang Kakak
153
Ferdi bersama Adelia
154
Mimpi buruk
155
Peluang untuk kembali
156
Rumah Pengantin
157
Menutupi Kondisi Bella
158
Merencanakan Malam yang Indah
159
Cinta Buta vs Dukungan Buta
160
Berubah Nggak Cantik
161
Sekertaris Rara
162
Makan Siang Bersama
163
Tujuan Rara
164
Verlita Mengawali Kemenangan
165
Berdua dengan Verlita
166
Daniel Curiga
167
Chef Jung
168
Private Dinner
169
Jung dan Nanda
170
Hubungan Tanpa Status
171
Aldi Menghindar tapi Bima Mendekat
172
Favorit Bella dan Rara
173
Penguntit
174
Malam yang Dingin
175
Malam yang Hangat
176
Saudara Ferdi
177
Al, Kita perlu Bicara
178
Rumah Sakit Jiwa atau Penjara
179
Sauna di Malam hari
180
Tentang Fahad
181
Dua Opsi Psikiater
182
Sesi Hipnoterapi
183
Ada masalah, Al
184
Pengaruh Kiara
185
Pengaruh Kiara bagi Aldi
186
Suami yang Kelewat Perhatian
187
Fahad Mendekati Rara
188
Amarah dan Obatnya
189
Berhati-Hati dalam Menjaga Hati
190
Hasil Pemeriksaan
191
The Controller Mom
192
Pilihan Istri Kedua
193
Kebahagiaan Kiara di atas Segala-Galanya
194
Berita Viral
195
Percaya dengan Anak Kami
196
Kebetulan atau
197
Asisten Aldi
198
Fahad terus saja Menanti
199
Fahad Tak Bisa mengelak
200
Try me, Al
201
Staycation - awal mula
202
Staycation - Keluar!
203
Staycation - Sendirian
204
Staycation - Kecurigaan demi kecurigaan
205
Pria juga Butuh Teman Bicara
206
Saling Meragukan
207
Kenapa Mempertahankan Verlita?
208
Cinta Mike yang Tak Kunjung Padam (1)
209
Cinta Mike yang Tak Kunjung Padam (2)
210
Cinta Mike yang Tak Kunjung Padam (3)
211
Cinta Mike yang Tak Kunjung Padam (4)
212
Cinta Mike yang Tak Kunjung Padam (5)
213
Terima kasih, Daniel
214
Nina Sedang Hamil
215
Cerita Nina
216
Kepergian Kiara
217
Terlambat
218
Kamu mau cerita masalah kamu?
219
Senyum Konyol Kiara
220
Olah raga rutin bersama Bella
221
Apakah Kiara penyebabnya?
222
Rumah Pengantin Kiara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!