Maaf buat kalian yang udah pada nungguin episode ini , karena ada gangguan ide jadi baru bisa update hari ini !!!!, thx 😄
"Ya , aku akan setia menunggumu asalkan kamu juga menjaga janjimu !" balas Siwi kembali .
Bagas dengan cepat menyetujui permintaan Siwi .
"Pantang bagi seorang prajurit untuk mengingkari janjinya !" ucap Bagas membalas pinta Siwi .
"Kalo gitu udah dulu yah !, besok kita bisa telponan lagi ." Siwi mengakhiri telponnya . "Iya , tapi lain kali biar aku dulu yang nelpon karena sinyal disini nggak bagus terus !"
Mereka mengakhiri malam ini dengan saling membayangkan jika saja hari ini bisa menghabiskan waktu berdua sambil memandangi tempat terbaik di atas bukit .
Diterpa cahaya matahari yang akan pulang pastilah wajah cendayam Siwi semakin adiwarna , sayangnya hanya dapat dibayangkan saat ini .
RUMAH ORANG TUA BAGAS
"Assalamualaikum..!" suara seorang wanita dari depan pintu .
"Selamat malam !, permisi..." dia kembali mengucap salam karena tak ada yang muncul .
"Walaikumsalam , silahkan masuk kak." Adiknya yang membukakan pintu yaitu Rahma .
Wanita itu berumur sekitar dua puluh dua tahun , tubuhnya tinggi semampai dan berparas ayu . Rahma belum pernah melihat wanita itu apalagi mengenalnya .
"Silahkan duduk dulu kak , saya panggilkan ibu sama bapak !" Rahma mempersilakan dia duduk dan masuk ke belakang . Wanita itu mengangguk dan tersenyum kepada Rahma .
Ibu dan bapak Bagas keluar menyambut tamu mereka malam ini , "Sudah lama menunggu ?" tanya bapaknya basa-basi . Dengan sopan wanita itu mengatakan jika belum lama.
"Nona ada urusan apa mampir ke gubuk kami ?" susul ibunya dengan pertanyaan yang lebih penting .
"Maaf jika saya menganggu , saya kesini untuk mengembalikan barang yang saya pinjam dari Bagas !' wanita itu mengatakan tujuannya .
Note : tolong di like dulu sebelum lanjut bacanya yah...
"Nama nona siapa ?, apakah nona teman SMA anak saya ?" tanya ibunya lebih tertarik . "Maaf saya lupa mengenalkan nama saya , saya adalah Salma teman Bagas waktu SMP ."
Rahma kembali muncul dengan dua gelas teh yang masih mengepulkan uap diatas nampan , "Silahkan diminum kak , maaf cuma teh !" ucap Rahma sambil menaruh teh .
"Barang apa yang kamu pinjam , nak ?" Bapaknya kembali ikut berbicara . Salma mengeluarkan sebuah buku kecil dari tasnya "Sebuah buku , saya sudah meminjamnya sejak SMP ,"
Buku yang masih di ikat dengan sebuah pita ungu itu nampak masih bagus , "Sepertinya kakak ini merawat buku yang dia pinjam dengan baik !" batin Rahma .
"Kenapa kakak baru mengembalikan sekarang , bahkan kakak sekarang sudah lama lulus SMP , " Rahma mengeluarkan suara menanyakan ganjalan di hatinya .
Salma tetap tenang mengahadapi sebuah keluarga seperti mereka , "Aku lupa jika pernah meminjam buku ini , dan aku baru tau Minggu lalu saat membereskan buku-buku ku untuk di donasikan ."
"Ternyata benar Bagas tak pernah menceritakan tentang aku pada keluarganya !, tapi tak apa aku tetap berusaha ." Batin Salma .
"Aku ada kecurigaan dengan buku ini !, mana mungkin buku yang disimpan sejak SMP halamannya masih sebagus itu bahkan harum !" batin Rahma .
Ia hampir menanyakan tentang itu tapi di dahului oleh ibunya , "Terimakasih kamu sudah mengembalikan buku anak saya , sayangnya dia sekarang sedang tidak ada di rumah ,"
"Pantas Bagas tak menemui ku saat ini !" batin Salma kesekian kalinya , dia menjadi tamu yang dianggap dingin oleh keluarga ini mereka tampak tak bisa berbasa-basi sebentar untuk mencairkan suasana .
"Tak apa , memangnya dia sedang berada dimana ?" ganti Salma bertanya , pertanyaan itu langsung di jawab oleh bapaknya "Di Nusa tenggara , dia menjadi prajurit tentara !" menyeruput tehnya .
"Apakah aku harus segera pamit ?, mereka tampak memandangku aneh !" gumam Salma saat semua mata di rumah itu memandanginya dari atas sampai bawah .
"Maaf Om , Tante !, saya harus pulang sekarang karena ada urusan ," Salma mengucapkan itu dengan sulit dan canggung karena mereka tak melepas pandangan aneh itu .
Mereka juga tak menahan tamunya agar tak terburu-buru pergi , "Iya , maaf karena Bagas sedang tidak ada !" uajr ibunya pura-pura .
"Oh iya , ini bukunya dan tolong sampaikan terima kasih dari saya !" ucapnya sambil mengulurkan buku kepada bapak Bagas yang lebih dekat dengannya .
Namun bapaknya memberikan kode untuk menaruhnya di meja , "Saya pamit Om , Tante !" membungkukkan badannya dan senyuman . Namun lagi-lagi tampak dingin bagi mereka .
Kalau kalian yang jadi Salma apa yang akan kalian lakukan ? , langsung pamit atau mencoba banyak bicara agar kelihatan akrab ?.
Note : bagi yang lupa atau belum like silahkan di klik jempol dulu yah..,biar makin mantap kasih komen vote dan rate 5 yah..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Tiwik Firdaus
ya pamit pulang lah malu2in ngak dianggap lagian buku sejak smp kok baru lukus sekolah SMA baru kembalikan mahal udah jadi tentara orangnya baru dikembalikan aneh
2021-11-18
2
👑Gre_rr
ikan tongkol 3 koma
jempol ku hanya untuk anda😁
semangat kk thoor😄
2021-06-28
3
RN
double like datang lagi
feedback totok pembangkit saling dukung kk
2021-06-18
2