TENDA DARURAT BENCANA
"Gas !, kamu itu kenapa kok ngelamun terus ?" tegur Adhi yang melihatnya melamun di dalam tenda sendirian .
"Nggak , nggak papa !" bohong Bagas pada seniornya itu . "Ah , bohong ! , mana mungkin ngelamun gak ada yang dipikirin." Desak Adhi , seniornya di satuan .
Adhi dua tahun lebih dulu menjadi prajurit TNI , "Mikirin orang-orang itu , gimana keadaan mereka jika tahu rumahnya rata dengan tanah ?" kembali Bagas berbohong .
"Sudahlah Gas !, aku juga pernah muda pernah menyimpan rindu untuk seseorang saat tugas seperti ini ." Kata Adhi sambil membenarkan seragamnya di cermin dekat Bagas .
"Siapa yang kau rindukan ?" tanya Bagas membelokkan subjek pembicaraan .
"Kamu mengalihkan perhatian Gas ?, tapi tak apa aku akan menjawabnya ," Adhi mengambil posisi di depan Bagas . "Tentu yang aku rindukan ialah orang tua ." Lanjut Adhi kembali ,
"Hanya orang tua ?, tak ada selain itu ?" Bagas berbalik menginterogasi rekannya . "Harusnya ada , tapi aku tak perlu merindukannya !"
"Karena saat tugas aku belum mengenalnya , aku menikah karena dijodohkan setelah pulang tugas ." Lanjut Adhi . Bagas mencoba tertarik pada cerita Adhi agar dia melupakan pertanyaannya .
"Jadi selama pendidikan dan tugas kamu belum kenal istrimu itu ?" tanya Bagas yang langsung dibenarkan Adhi . "Ya ada benarnya..., sebelum itu aku hanya tau namanya saat SMP tapi tak mengira jika dia jodohku !"
Note : kasih like dulu yah sebelum lanjutin bacanya
Berkat cerita seniornya itu , Bagas teringat seorang gadis yang pernah ia pacari waktu SMP . Namanya Salma , dia satu kelas dengannya namun saat kelas tiga Salma memilih pindah ke pusat pendidikan dan latihan pelajar.
Salma waktu itu menjadi seorang pemain voli yang terkenal , sejak dia masuk SMP sudah banyak prestasi yang ia raih baik dari tim sekolah maupun luar sekolah .
Dia lolos seleksi PPLP saat kelas tiga SMP dan meninggalkan pacarnya , yaitu Bagas . Sebelum berpisah dengan Salma ia pernah bersumpah untuk kembali bersamanya suatu saat nanti .
"Hey,...Gas !" kejut Adhi karena Bagas kembali melamun .
"Tadi sendirian ngelamun , sekarang udah diajak bicara masih aja ngelamun . Sebenarnya apa sih yang kamu lamunkan itu ?"
"Nggak , cuma bayangin gimana rasanya kalo pulang tugas langsung dijodohin ." Sekali lagi Bagas mencoba memelintirkan arah pembicaraan .
"Nggak , aku gak mau jawab sebelum kamu jujur !"
Sayangnya usahanya gagal dan terpaksa harus menceritakan hal yang membuatnya melamun . "Kalo bukan karena terpaksa dan bukan pada kamu aku nggak akan mau jujur ," Bagas mulai membuka pengakuannya .
"Aku teringat janjiku pada seseorang , Dhi !"
"Dia adalah pacar ku saat masih SMA , kami baru menjalin hubungan saat akhir sekolah dan terpisah karena cita-cita ku menjadi prajurit ."
Adhi yang telah melewati masa seperti Bagas dengan setia mendengarkan cerita tersebut , "Jadi apa yang kamu lamunkan ?, menyesal pilih cita-cita daripada cinta ?"
Bagas menggeleng tapi tak langsung menjawab ,
"Atau menyesal telah mencintai gadis itu ?" Adhi terus saja memaksa Bagas agar terbuka . "Bukan , aku tak menyesali apapun yang telah terjadi ."
Nampaknya Bagas masih belum bisa menjelaskan pikirannya pada orang lain .
"Ah kamu kelamaan Gas , aku jadi bosan mending keluar bantu-bantu warga !" Adhi yang muak keluar dari tenda darurat .
Namun Adhi kembali menampakkan dirinya , "Sekarang kamu pikirkan bagaimana caranya bisa menceritakan masalahmu padaku , daripada pulang tugas kamu gila !"
Note : bagi yang lupa kasih like boleh di like dulu , biar makin bagus tambahin komen , rate 5 dan vote yah..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Dhina ♑
Eh, Bagas....ngelamunin apa?? Ga cerita-cerita juga 😬😬
2021-06-07
2
Miels Ku
like
2021-02-04
1
🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠
Playboy jg nh Bagas..janji bakalan kembali pada Salma juga Siwi.....ko dua² nya gas
2021-02-04
2