Malu

Dipaksa Menikah Bagian 13

Oleh Sept

Rate 18 +

Malam-malam sudah terjadi kegaduhan di kediaman keluarga besar Garda Arkasa Ragasha. Bagaimana tidak, Sofi yang baru terbangun tengah malam malah disuguhi pemandangan yang mengusik jiwa, mata, dan nuraninya. Mata yang tidak suci itu pun kembali ternoda.

Bangun tidur malah melihat penampakan. Ya, siapa yang tidak terkejut dan heboh seperti Sofia saat ini. Setau dia, hanya dirinya yang ada di ruangan itu. Tidak tahunya, Garda muncul dengan penampilan yang mengusik.

Sementara itu, Garda yang melihat reaksi Sofi yang langsung berpaling dan menutup mata, ia pun langsung mendesis. Kemudian menyindir istrinya itu.

“Untuk apa kamu menutup mata? Bukannya sudah pernah melihat sebelumnya .. cih!"

Garda lalu memandang Sofi dengan tatapan datar. Pria dengan perawakan tinggi besar itu sebenarnya juga merasa sangat malu lantaran kejadian handuk yang terlanjur melorot. Untuk menutupi wibawanya, ia berlagak super acuh.

“Sudah belum? Cepat pakai lagi!” ucap Sofi yang kala itu masih menutup rapat matanya dengan kedua tangan. Dia takut dengan senjataa mematikan tersebut.

Eh, yang ditanya malah sudah tidak ada. Pria itu sudah masuk ke ruang ganti, meninggalkan Sofi yang diam terpaku.

“Eh, udah apa belom? Aku tanya beneran ini!” teriak Sofi seraya mencoba mengintip lewat cela jari-jari munggilnya.

“Gak ada? Ke Mana dia?” Sofi mendesis kesal, ia merasa sedang dikerjai oleh Garda, pria yang sangat ia benci tersebut.

Merasa dikacangin, Sofi pun kembali naik ke atas ranjang. Matanya juga masih merasa kantuk, dengan sekali gerakan. Ia sudah sembunyi di balik selimutnya yang halus bak sutra. Kembali ia tertidur sampai tidak menyadari Garda sudah menatap dirinya di tepi ranjang.

Garda menatap Sofi yang terlihat lelap dalam tidurnya, karena malam juga semakin larut. Akhirnya ia pun menyusul Sofi di atas ranjang. Malam ini ia akan melepaskan Sofi, tapi tidak untuk malam yang lain.

Perlahan-lahan mata Garda pun terpejam, hitungan menit ia sudah terbang ke alam mimpi. Tidak perlu lagu pengantar tidur, cukup ada Sofi di sisinya membuat Garda langsung terlelap damai dalam tidurnya.

Layaknya setetes air yang jatuh di atas kulit, seperti itu rasanya sinar matahari pagi menembus kaca dan menyentuh kelopak mata Sofia Kelana Ayunda yang masih tertutup rapat. Lembut dan tidak mengagetkan, sebuah cara membangunkan yang nyaman dari alam. Kehangatan sinar mentari menjalar di seluruh wajah Sofi, kelopak matanya pun bergerak-gerak karena merasa silau.

Sofi pun membuka kedua bola matanya, ia melirik ke samping kanan. Sedikit terhenyak, ia terkejut karena ada sosok yang tak asing tidur di sampingnya. Terlihat tampan saat sedang tidur, tanpa ia sadar. Sofi sudah terlena oleh paras rupawan seorang Garda Arkasa. Garis wajahnya yang tegas, alisnya yang tebal dan bibir menggoda. Sofi tersenyum kecut menatap bibir suaminya. Ia kembali tersadar, mengapa ia jadi mengagumi suaminya, ia pun menelan lagi semua pujiannya. Nggak jadi!

Wanita itu lantas bangkit dari tidurnya, ia akan mandi terlebih dahulu. Dilihatnya Garda juga masih terlelap, dengan pelan ia meninggalkan ranjang super empuknya. Saat akan ganti pakaian, ia bingung. Sofi tidak membawa pakaian ganti sama sekali. Tidak ingin memakai pakaian yang sudah kotor, ia pun membuka lemari pakaian milik suaminya.

“Ish, mengapa toko pakaian berpindah ke sini?” batin Sofi sembari menatap takjub pada barisan kemeja, jas, dan semua pakaian milik suaminya. Ia lantas membuka lemari yang satunya, ternyata isinya gak jauh beda dengan lemari yang sebelumnya. Tidak ingin membuat Garda terbangun, ia pun dengan sembarang mengambil kaos lengan pendek milik suaminya.

Saat kembali, Sofi mencari-cari sosok suaminya. Ranjang mereka kosong tak berpenghuni. Sayup-sayup ia bisa mendengar percikan air dari dalam kamar mandi. Rupanya suaminya sedang mandi.

Sofi pun duduk di depan meja rias, menyisir rambutnya yang kusut seperti terkena angin ribut. Ia menatap bayang wajahnya lewat pantulan cermin. Ada mata panda bertenger di dalam sana.

KLEK

Suara pintu terbuka. Sofi kembali melanjutkan menyisir rambutnya. Matanya melirik sudut cermin yang menangkap bayang tegap, atletis dan manly tersebut.

Badan yang kekar itu terlihat sangat menggoda saat ini, meski tidak nampak sepenuhnya. Karena Garda mengenakan handuk kimono. Sofi pun tersenyum tipis. Mungkin ia ingat kejadian handuk melorot semalam. Matanya sudah ternodai untuk kesekian kali.

“Apa yang kau kenakan?”

Sofi menoleh, menatap Garda yang bertanya pada dirinya, “Aish, apa ia marah karena bajunya aku pakai?” tanya Sofi dalam hati.

“Aku gak bawa baju ganti, maaf.”

“Ganti pakaianmu, buka tas itu!” seru Garda menujuk ke sebuah tas di atas sofa kamarnya.

Sofi mendengus kesal, bagaimana ia tahu kalau ada baju dalam tas tersebut. Lagian Garda tak mengatakan apapun pada dirinya. Dengan langkah gontai ia pun meraih tas tersebut dan menuju kamar ganti lagi.

Begitu sendrian di dalam kamar ganti, mata Sofi kembali melotot.

“Aghhh...pria gila!” teriaknya Sofi yang hanya mampu tertahan di kerongkongan. Sofi langsung melempar beberapa set pakaian dalam yang semula ada di tangannya.

“Pria mesumm!” gumamnya dengan intonasi yang sangat jelas. Ia merutuk dan mengumpat suaminya sendiri.

Setelah sepersekian detik, Sofi mulai tersadar. Ia membutuhkan barang itu. Bagaimana bisa ia membelikan pakaiann dalam seperti ini? Ia terkesan seperti wanita yang dijual di pinggir jalan saat tengah malam. Meskipun melukai harga dirinya, tangannya memungut pakaian dalamm yang semula ia lempar.

Dibukaknya lagi isi tas tersebut, sebuah mini dress dengan hiasan renda-renda di pundaknya yang bolong-bolong. Sofi tidak habis pikir dengan selera suaminya. Yang jelas pria ini sangat absurd. Dia seorang maniakkk kelas kakap.

Beberapa saat kemudian,

Ia memasang wajah masam saat sudah ganti baju, Sofi hanya melirik sang suami yang sibuk bicara dengan ponselnya. Belum sempat memalingkan wajah, kedua mata Garda menangkap matanya. Setelah itu pria tersebut kembali bicara dengan ponselnya lagi. Ia seolah acuh dengan kehadiran sang istri di dekatnya.

“Keluarlah dulu!” seru Garda kemudian.

Tidak menunggu instruksi kedua, Sofi lantas bergegas turun ke bawah. Dilihatnya ruang tamu sepi tak berpenghuni. Hanya ada suara dari meja makan, itu pun sangat pelan. Rupanya para asisten rumah sedang menyiapkan sarapan untuk mereka bertiga. Sambil menunggu sarapan selesai disiapkan, Sofi ingin jalan-jalan sebentar, ia pun pergi ke halaman rumah.

Ia melangkah dengan pelan, menikmati semilir angin dan pemandangan di pekarangan rumah yang luas itu. Tempatnya sangat sepi, hanya seranga dan lebah serta kupu-kupu yang menemani Sofi. Sejenak ia rindu kebebasan yang direngut oleh suaminya.

Lelah karena sedari tadi terus berjalan, mengagumi cantiknya bunga-bunga yang berjajar rapi di sepanjang halaman. Sofi pun memilih duduk untuk rehat sejenak, menarik napas dengan dalam. Kembali ia merenungi nasibnya, mengapa ia sampai di tempat ini. Menikah dengan pria yang sepenuhnya tidak ia kenal. Seorang pria dingin dan cenderung kasar pada dirinya, kembali ia teringat dengan Juna, kekasihnya.

“Bagaimana kabarmu, Jun?” gumamnya lirih.

“Pagi, Non!” sapa tukang kebun yang selama ini merawat bunga-bunga yang Sofi kagumi sedari tadi. Sapaan pria paruh baya itu membuyarkan lamunan sofi.

“Pagi, Pak!” sapa Sofi dengan ramah juga.

“Sudah lama kerja di sini, Pak?" tanya Sofi basa-basi.

“Sejak Tuan Garda masih remaja,” jawab pria itu.

“Wah, lama juga Pak!”

“Iya, Non,” jawab pria itu sembari memotong rumput liar yang menganggu tanaman lainnya.

Tap tap tap

“Non Sofi ... Nona dicari oleh tuan muda.” Seseorang pelayan menghampiri Sofi dengan tergesa-gesa.

“Iya, Bi!” Dengan langkah berat, Sofi masuk dalam rumah yang lebih tepat seperti penjara. Begitu melangkah ke dalam, Garda sudah menunggu tidak jauh dari sana.

“Dari mana?” tanya pria itu dengan dingin.

“Mencari udara segar,” jawab Sofi sambil berjalan melewati suaminya begitu saja. Ia membuang wajah, tak menatap suaminya sama sekali.

“Hey, aku masih berbicara padamu!” Garda meraih tangan Sofi, menatapnya tajam. BERSAMBUNG.

Terpopuler

Comments

Ney Maniez

Ney Maniez

🙄🙄

2022-12-09

0

putia salim

putia salim

pasutri macam apa itu🤦‍♀️

2022-09-16

0

Sri Handayani

Sri Handayani

aish sbnarx si Garda terdepan ni cinta bnran gak sih sma si sofi kok sikapx tc lo bikin gemezzzz😠😠😠😠

2022-06-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!