PEMAKSA

Dipaksa Menikah Bagian 3

Oleh Sept

Rate 18 +

Rencana Sofi untuk kabur dari pernikahannya gagal sudah. Entah punya kekuatan apa, sehingga Garda dengan mudah mengetahui keberadaannya.

Hari itu juga, Sofi jatuh di tangan Garda lagi. Belom beberapa jam, Sofi sudah tertangkap. Masalah tidak sampai di situ, karena setelah bertemu Garda, pria itu malah menjadi-jadi.

Jantung Sofi hampir copot, ia ketakutan saat Garda akan menyentuh tubuhnya. Untung saja, kini ia bisa lolos. Namun, harus menghadapi kenyataan. Yaitu menikahi pria arrogant dan menjengkelkan tersebut.

***

Di suatu ruangan, riasan Sofi yang semula hancur. Kini terlihat sempurna kembali. Wajahnya yang semua coreng moreng dengan maskara yang berantakan, sudah kembali cantik seperti sedia kala.

Semua berkat tangan terampil pria gemulai yang kini menatap Sofi dengan kagum. Mungkin ia iri dengan kecantikan gadis tersebut.

Beberapa saat lalu, jari jemarinya menari-nari indah di kulit wajah Sofia yang halus. Ia akan menjadikan wanita di depannya tersebut bagai bidadari kayangan yang turun ke bumi.

“Perfecto!” komennya saat menatap takjub pada maha karyanya.

“Tuan Garda pasti akan senang, beruntungnya kamu, Nona.”

Pria gemulai itu menatap Sofi penuh arti. Ia seakan iri dengan Sofi, kalau boleh tukar nasib ia mungkin akan yang mendaftar duluan, itulah isi hati pria gemulai yang super lentur tersebut.

"Beruntung? Apa aku tidak salah dengar? Aku merasa orang paling sial hari ini!" gumam Sofi jengkel. Ekspresinya datar, tidak ada rona bahagia selayaknya pengantin yang akan menikah.

Setelah selesai dengan tugasnya, tukang make up itu pun menerima cek dengan angka yang fantastis. Ia bisa terbang ke Swiss dan menginap beberapa minggu dari bayaran melukis Sofi. Duh, senang sekali hatinya. Ia berdoa, semoga Tuan Garda sering-sering memanggil dirinya. Ia kemudian terkekeh sembari melangkah meninggalkan ruang VIP.

Selesai dengan make up yang kembali nampak sempurna, kini datang lagi dua orang wanita membawa gaun pengantin baru. Mereka ditugaskan khusus membantu calon pengantin untuk berganti pakaian, karena gaun Sofi yang sebelumnya sudah rusak dan terlihat lusuh saat ini.

"Aku bisa sendiri, tinggalkan itu disini!” titah Sofi pada dua wanita yang datang ke ruangannya.

“Maaf, Nona. Ini perintah!” ucap salah satu dari wanita tersebut dengan tegas. Sorot matanya tajam, menatap Sofi yang sudah membuat tuan Garda dalam masalah besar.

"Bagaimana bisa, gadis ini berani lari dari Tuan Garda?" batin wanita tersebut, mungkin dia juga iri dengan Sofi yang akan menikah dengan pria kaya raya bernama Garda tersebut. Pria dambaan semua kaum hawa.

Sementara itu, dengan berat hati Sofi membiarkan dua wanita itu menganti gaun yang ia kenakan. Rasanya ia ingin berteriak pada pria arogan itu. Sungguh Sofi ingin menghilang saja, dari pada harus menikah dengan seorang yang bernama Garda Arkasa Rajasa tersebut.

Gadis itu benar-benar sudah putus asa, kemanapun ia lari, Garda pasti akan bisa menangkapnya.

“Nona, tolong tegapkan punggungmu!” perintah wanita yang memakaikan gaun baru pada tubuh Sofi.

Merasa sangat prustasi, Sofi hendak mengusap wajahnya. Tapi tidak jadi, nanti riasannya hancur. Entah apa yang akan dilakukan calon suaminya bila ia berulah lagi. Terakhir pria berhati baja itu tampak marah pada dirinya. Sofi hanya bisa mengepalkan jari-jari tangannya.

Ketika salah satu dari wanita pembawa gaun memasang veil di rambut Sofi, perasaan gadis tersebut semakin gelisah. Detik-detik pernikahan sudah semakin di depan mata.

“Sudah siap, Nona!” Wanita itu mempersilahkan Sofi untuk bercermin.

Jangankan bercermin, untuk beranjak saja Sofi sangat enggan. Bila bisa ia ingin menghilang sekejap mata. Lagi-lagi Sofi ingin menghilang, sekedar menghindar dari pernikahan paksa ini.

“Nona,” yang dipanggil tidak bergeming sama sekali.

Sofi diam, tapi ketika terdengar suara pintu terbuka ia langsung berdiri seketika, Ia lantas berjingkat.

"Pasti pria arogan itu yang datang," pikir  Sofi. Ia bersikap siaga ketika ada yang masuk ke dalam ruangan.

Benar saja apa yang dipikirkan olehnya, yang datang adalah Garda dengan wajah datarnya, tapi terlihat berkarisma. Pria tampan dan bertubuh tegap itu bisa menjerat tiap gadis yang menatapnya, namun sayang. Tidak dengan Sofi, gadis itu sangat membencinya.

“Tinggalkan kami!” perintah Garda pada dua wanita yang ada dalam ruangan.

Tidak menunggu perintah kedua, mereka meninggalkan ruangan begitu perintah keluar dari bibir Garda. Mereka tahu betul bagaimana bila tuannya marah. Dengan sikap profesional dua wanita modis itu pergi meninggalkan sepasang calon pengantin di dalam ruangan, hanya berdua.

Kini hanya ada Garda dan sofi dalam ruangan itu, pandangan pria tersebut tak lepas dari wajah Sofi yang sangat cantik. Ia menatap pengantin wanitanya dengan tatapan yang tidak biasa. Sebentar lagi gadis itu akan ada dalam gengamannya. Mendadak ia malah menyeringai penuh kemenangan.

“Masih ingin kabur?” Ia mencoba memprovokasi Sofi yang sudah bisa mengendalikan diri.

“Apa pedulimu?” ujar Sofi dengan sinis.

“Jelas aku peduli!”

Sofi menelan ludah, ia takut dengan sorot mata calon suaminya. Bagaimana bisa pria tampan itu nampak begitu menakutkan.

“Jangan macam-macam! Kabur sejauh yang kamu bisa. Tapi aku jamin kamu akan menyesal,” Garda meraih dagu calon pengantin wanitanya dengan kasar. Ia menurunkan sedikit wajahnya, perlahan mendekati Sofi.

“Apa yang kamu lakukan? Jangan berani menyentuhku!” Sofi dengan angkuh memalingkan wajahnya. Sebenarnya ia sangat ketakutan, tapi ia berhasil menutupi dengan pura-pura menantang tanpa takut.

Dan suatu penghinaan bagi Garda, bisa-bisanya gadis itu dengan berani menolak dirinya.

“Kamu milikku, ingat itu!” Garda menciummm pengantin wanitanya dengan lembut dan singkat.

"Jual semahal yang kamu mau, ayahmu sudah menjualmu padaku," batin Garda.

Sofi mendengus kesal, ia berharap bangun dari mimpi buruk ini. Mencoba lari dari kenyataan yang membuatnya terpuruk bila memikirkan menikah dengan seorang pria yang sangat dibencinya.

“Ayo keluar, sekarang!” titah Garda kemudian.

Pria itu menarik paksa lengan calon pengantin wanitanya. Namun, setelah berpapasan dengan beberapa tamu undangan, Garda melepaskan cengkramannya itu.

“Sof ...” seru Mama Sofi ketika menatap putrinya kembali. Ia langsung memeluk tubuh Sofi.

“Sudah Bu, bisa kita mulai acaranya?” sela WO yang menangani pernikahan Sofi dan Garda. Acara sudah ditunda terlalu lama, ia ingin acara dimulai dengan segera.

Garda pun mengangguk pelan, tidak dengan Sofi. Gadis itu nampak tidak bersemangat, seolah ia menunggu vonis hakim di kursi pesakitan.

“Pasang wajahmu yang benar!” perintah Garda ketika melirik wajah Sofi yang sudah mirip cucian yang belum disetrika, kusut dan tak sedap dipandang mata.

“Tidak usah peduli dengan wajahku!” ketus Sofi.

“Teruslah membuatku kesal, aku akan membalas seribu kali lebih kejam,” tukas Garda dengan tatapan mengancam.

DEG

Mendapat ancama kembali, Sofi menjadi tidak berkutik. Dengan terpaksa ia memasang senyum palsunya.

"Pria jahat,” gumam dalam hati.

Mereka berdua memasuki tempat yang sudah digelar karpet merah panjang dengan perasaan yang berbeda. Di atas karpet merah yang membentang panjang, Sofi dan Garda berjalan dengan perlahan.

Sepasang anak kecil laki-laki dan perempuan menaburkan kelopak bunga pada mereka berdua, menjadi pengantar hidup baru bagi keduanya. Sayang, Sofi tidak menyukai semua ini. Bila bisa, ia ingin pingsan saat ini juga. Ia tidak ingin menjadi istri dari CEO Ragasha Foundation tersebut. Tidak ingin, mimpi pun ia tidak mau. Lebih baik menjadi perawan tua dari pada harus hidup bersama Garda selamanya.

Tapi sayang, keinginan Sofi harus terkubur dalam-dalam. Karena pernikahan gadis itu, benar-benar sudah si depan mata.

BERSAMBUNG

Jangan lupa, tap love. Pencet tombol favorite, kasih like dan Komen yang banyakkk... Kita ngebut ya. Hehehehe...

Semakin banyak jempol, semakin semangat 45 hihihih

 

Terpopuler

Comments

erni hernawan

erni hernawan

idiihh kmu itu sof... nnt bucin tau rasa😬😬

2023-02-05

0

Ney Maniez

Ney Maniez

😲😲

2022-12-08

0

Awel Sutrisno

Awel Sutrisno

gak usah Betek dehh soff...entar bucin looo

2022-11-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!