Hukuman

Dipaksa Menikah Bagian 20

Oleh Sept

Rate 18 +

Sofi rasa, nyawanya sudah di ujung tanduk. Ia pikir, malam ini akan habis di tangan suaminya. Menyadari singa itu telah bangun, ia perlahan beringsut. Ia mundur seketika. Sorot mata itu, Sofi tak kuasa menatap rasa benci yang tertuju padanya kali ini.

Ada api amarah yang membara pada pada sosok pria berbadan tegap tersebut. Bara itu seperti sudah siap membakar apa saja. Sofi sendiri sudah terlihat amat ketakutan, sorot mata itu, begitu tajam menyiratkan kebencian yang besar pada dirinya.

Takut? Pasti. Ia terus melangkah mundur, Garda yang dipengaruhi minuman, membuat pria itu hilang akan dan kendali. Bau menyengat yang keluar dari pria itu bisa Sofi kenali.

Tiba-tiba ingatan Sofi malayang, kembali ia ingat malam di mana suaminya sudah merengut mahkotanya secara paksa. Kini, lewat dua manik hitam yang dikelilingi putih yang memerah, terlihat Garda sangat bringas. Menakutkan dan seram, seperti preman yang memiliki niat jahat. Sofi semakin bergidik ngeri. Ia terus mundur sampai benar-benar tersudut. Pria itu terus saja maju, membuat kaki Sofi tambah gemetar.

[Mengapa dia terlihat marah sekali]

[Ya ampun, bagaimana ini?]

[Ma ... pa ... tolong Sofi]

Cukup lama Garda hanya menatapnya, dua-duanya sama-sama diam dalam kebisuan. Tak berkedip, tak bersuara. Yang terdengar hanya suara napas Sofi disertai degup jantung yang memburu. Wanita itu tidak tahu lagi nasib apa yang akan menimpanya nanti.

Kemudian Garda melayangkan tangannya, mengangkat dagu lancip sofi dengan dingin.

[Apa bagusnya laki-laki itu?]

Garda menatap dingin istrinya itu. Kemudian sebelah tangannya mengepal.

BUGHHH

Tidak mungkin ia menghajar wanitanya, hanya karena wanita itu tak menerima cintanya. Hanya saja, ia harus melakukan sesuatu. Sesuatu yang bisa membuatnya lega. Rasa sakitnya masih belum terbayar meskipun sudah menghajar Juna. Akhirnya, ia meninju dinding kamar.

Setelah meninju dinding dengan marah, Garda kini mencengkram bahu istrinya dengan kuat. Membuat Sofi yang sedari tadi takut semakin ketakutan. Wajahnya mulai pucat.

Sofi yang ketakutan, ia pun berusaha melepaskan diri. Terus meronta, berharap Garda melepas dirinya. Sayang, Garda yang sudah gelap mata karena rasa cemburu buta itu, dengan kasar membopong tubuh sang istri. Tidak peduli dengan tatapan Sofi yang memohon, Garda hanya akan melakukan apa yang ia inginkan.

BRUKKKK

Tubuh Sofi terhempas di atas ranjang dengan ukurang king size itu. Untung saja ranjang itu sangat empuk, kalau tidak. Mungkin tulangnya akan patah.

Pria itu rupanya memang benar-benar sedang tidak waras. Puas melempar tubuh istrinya, ia langsung mengunci Sofi. Dengan mencengkram kedua lengan sang istri dan menindihnyaa.

Sofi merasa gelisah, ia sudah tidak punya nyali untuk melawan. Ia hanya mampu mengigit bibir bawahnya. Menanti hukuman dari langit lewat siksaan Garda malam ini.

Dengan kasar pria itu menarik baju yang menutupi tubuh Sofi secara paksa. Sofi sendiri mulai berkaca-kaca, tangan dan anggota tubuhnya yang lain sudah bergetar. Garda benar-benar akan memakainya malam ini. Sama seperti saat malam pengantin dulu, sepertinya Garda akan melakukan itu tanpa sepertujuan darinya.

Ketika Garda juga melepas apa yang ia kenakan, Sofi langsung membuang muka. Detik berikutnya, Garda melempar lembar demi lembar yang menjadi penutup keduanya. Hingga tiada yang tersisa antara mereka berdua.

Risih dan jijik, Sofi menarik seprai untuk melindungi tubuhnya dari tatapan liar Garda. Namun, Garda yang pikirannya sedang panas, dengan kasar menarik kain itu, membuat Sofi merasa malu karena ia terekspose sempurna di depan suaminya.

BERSAMBUNG

Sikat Mas Garda, ndablekkk itu istrinya. Tapi ya kasian, tapi ya gimana ... mbuh mbuh .... mumet kok! Heheheh

IG : Sept_September2020

Fb : Sept September

Terima kasih supportnyaaaa. Jangan lupa, jempolnya digoyang yaaaa. Tekan like ... hehheheh

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***