Dipaksa Menikah Bagian 2
Oleh Sept
Rate 18 +
Garda sama sekali tidak cemas saat mengetahui calon mempelai pergi. Pria itu terlalu percaya diri, karena ia selalu mendapat apapun kemauannya. Sekali perintah, semua anak buahnya langsung bertindak. Baginya, mencari calon istri yang kabur bukan perkara sulit.
Terbukti baru beberapa saat Sofi menghilang, ponsel Garda langsung berdering. Sofi sudah ditemukan. Kini ia bisa bernapas lega. Karena tidak ada yang bisa mengangalkan acara pernikahan pria arrogant tersebut.
Sementara itu, suara-suara sumbang dalam gedung pernikahan sudah dapat dikondisikan, suasana yang semula genting kini kembali tenang. Terdengar kabar bahwa pernikahan akan tetap diadakan, tapi akan mundur dari jadwal yang semula sudah direncanakan.
***
Beberapa saat kemudian, mobil yang membawa Sofi sampai juga di depan gedung pernikahan. Lewat sebuah pintu khusus VIP, mereka membawa masuk Sofi dengan diam-diam. Jangan sampai ada yang melihat, mereka melakukan semua dengan tenang dan sempurna. Itu adalah perintah dari Garda.
"Siapa yang menyuruh kalian?" tanya Sofi dengan kesal. Begitu tidak ada yang menghalangi mulutnya untuk bicara. Lakbannya kini sudah dilepas.
Jangankan menjawab, menoleh saja tidak. Para anak buah CEO Rajasa group tersebut enggan menangapi ocehan gadis cerewet itu. Buang-buang waktu, tidak ada manfaatnya sekali. Tugas mereka hanya membawa Sofi ke hadapan sang CEO.
Garda sendiri adalah salah satu pengusaha yang disegani di kalangan terbatas, kalangan elit yang terdiri dari kalangan paling atas. Ia terkenal dengan tangan dinginnya, usaha yang ia kembangkan akan melesat dengan sukses. Sudah terbukti dengan banyaknya resort yang ia bangun, terutama di pulau di luar negari. Bahkan Garda sempat ditawari salah satu putri sultan di sana, sayang ia menolak. Meski umurnya sudah sangat matang, Garda enggan mengakhiri masa lajangnya.
Hingga akhir tahun lalu ia bertemu dengan seorang gadis yang membuatnya tertarik. Pertemuan yang tidak disengaja membuat Garda yang semula enggan menikah langsung goyah dengan pendiriannya itu. Ia malah kepincut dengan seorang gadis, Garda jatuh cinta dengan caranya yang berbeda.
Bukan kata-kata cinta yang ia ucapkan pada gadis yang ia sukai, bermodal tampang dan harta ia datang ke kediaman Sofi. Meminta pada orang tuanya secara langsung.
Bagaimana bisa, tiba-tiba ada yang datang ke rumah untuk melamarmu? Bertemu saja baru sekali. Itulah yang membuat Sofi menentang keras perjodohan ini. Gadis itu semakin kecewa, lantaran sang papa serta mamanya justru mendukung Garda. Demi harta mereka menjual anak mereka, itu yang dipikirkan oleh Sofia.
Pada kenyataanya, orang tua Sofi hanya ingin anaknya hidup bahagia dengan harta yang berkecukupan.
***
Kembali ke masa sekarang, gadis tersebut masih terlihat geram. Ia penasaran siapa yang menyuruh para penculik itu, belum sempat pertanyaanya terjawab. Seseorang membuka pintu ruangan. Orang-orang yang menculik Sofi menundukkan kepala mereka serempak, bersikap hormat pada orang yang baru datang.
Garda mengangkat sebelah tangannya, tanda mereka harus meninggalkan tempat ini sekarang.
“Harusnya aku tahu. Kamu memang pria gila," rutuk Sofi, sorot matanya menyala menahan kesal pada calon suaminya.
Sang CEO hanya tersenyum datar, tidak menangapi apa kata calon istrinya. Ia tahu gadis itu sedang frustasi berat, lantaran telah berhasil ditangkap setelah mencoba lari darinya.
“Jangan macam-macam, aku bisa melakukan sesuatu yang tidak bisa kau banyangkan,” bisik Garda penuh ancaman.
"Jangan bicara omong kosong!” Sofi mencoba menendang. Namun, gagal karena Garda dengan sigap menghindar.
“Jangan bicara kasar, apalagi denganku!” balas Garda tak kalah sengit. Ia balik menatap ke dalam mata Sofi dalam-dalam.
“Apa pedulimu, urus urusanmu sendiri!” Sofi berteriak marah, ia meluapkan semua unek-uneknya pada pria tersebut. Karena sudah tidak tahan lagi.
“Aku peduli, karena kau akan menjadi milikku sebentar lagi!” Garda meraih dagu Sofi, ia kemudian menciumm calon pengantinnya dengan paksa.
Merasa Garda sudah sangat keterlaluan padanya, Sofi pun mengigit bibir bawah pria itu. Membuat Garda mendesis, kemudian mengusap bibirnya yang sedikit terluka.
“Ish, apa yang kau lakukan!”
Tanpa rasa takut sedikit pun Sofi memandang pria yang nampak marah di depannya saat itu.
“Berani sekali kau!” Dengan kasar Garda melepas semua ikatan yang mengikat Sofi.
Anehnya setelah ikatannya lepas, bukannya lega gadis tersebut tambah takut. Wajah calon suaminya saat ini berbeda dengan sebelumnya. Pria itu bagai srigala lapar yang akan memakannya. Sofi bergidik ngeri.
"Ya Tuhan, apa yang akan dilakukan pria ini!" ucap gadis itu dalam hati.
“Apa yang kamu lakukan?” Sofi beringsut ia merasa terancam, tubuhnya terus terdorong ke belakang.
“Harusnya kita melakukannya nanti malam, karena kamu keterlaluan. Aku akan memberi hukuman, sekarang!” Garda menatap Sofi dengan dalam. Membuat gadis itu tak berkutik.
DEG
Jantung Sofi seketika berdegup kencang, tubuhnya bergetar. Bila ia tidak bersandar pada dinding di belakangnya mungkin tubuhnya akan merosot ke bawah. Sofi terlihat benar-benar ketakutan. Ke mana gadis pemberani yang tadi terlihat menantang Garda tersebut? Sofi berubah jadi kelinci kecil yang ketakutan.
“Hentikan,” teriak Sofi panik, ia memeluk tubuhnya sendiri. Ia benar-benar takut dengan pria di depannya saat ini.
“Aku bahkan baru memulainya, apa yang harus aku hentikan?” tanya Garda dengan sinis.
Sofi semakin terpojok, mau lari tapi langkahnya sudah terkunci. Mau melawan, jelas Garda bukan tandingannya. Pria dengan tubuh tegap itu tidak akan bisa ia lawan dengan kekuatan fisik.
Tiba-tiba ia memiliki ide. Sofia langsung memulai akal bulusnya.
"Stop! Hentikan, tolong hentikan. Aku akan melakukan apa maumu tapi tolong hentikan dulu," ujar Sofi.
Garda menatap tidak percaya pada gadis penipu ini, baginya Sofi hanya sedang mengulur waktu saja.
"Lakukan sesukamu, aku akan melakukan dengan caraku," Garda langsung menyerang Sofi.
"Hentikan!" teriak Sofi panik.
Tiba-tiba mata Sofi berkaca-kaca. Gadis itu sudah berada pada titik ketakutannya.
Merasa sukses membuat Sofi mati ketakutan, Garda mengakhiri aksinya.
"Rapikan pakaianmu, Aku akan memanggil make up artis ke mari!" Garda pergi begitu saja meninggalkan Sofi yang sudah gemetaran.
"Laki-laki gila!" umpat Sofi dengan deraian air mata di kedua pipinya.
Tok tok tok
Ada yang mengetuk ruangan tempat Sofi menangis meratapi nasibnya, yang harus menerima pernikahan paksa kali ini.
"Masuk!" ucap Sofi dengan suara serak.
Seseorang masuk ke dalam ruangan terlihat terkejut, menyaksikan penampilan calon pengantin yang seperti habis tersapu angin beliung.
"Oh My God! apa yang terjadi? Mengapa jadi begini? Apa yang mereka lakukan kepada pengantin yang cantik ini?"
Sang make over sudah bicara yang bukan-bukan, ia berbicara seperti kereta. Panjang dan tidak bisa dihentikan.
Masih menatap tak percaya, pria gemulai itu pun mengeluarkan semua kemanapun yang ia miliki. Waktunya sangat terbatas, hasil harus maksimal.
Sebelum ia memulai merubah Sofi, ia berkacak pinggang. Harus mulai dari mana? Tatanan mahluk di depannya saat ini sungguh berantakan. Sofi nampak seperti pasukan habis pulang dari perang.
Pria itu kemudian mengamati Sofi sekali lagi, ia mendekati wajah calon pengantin. Memeriksa semua riasan yang sudah hancur berantakan. Mungkin ia bingung, mau mulai dari mana.
Beberapa saat kemudian ...
Pria gemulai itu tersenyum menatap wajah Sofia.
"Beautiful!" gumamnya bangga.
BERSAMBUNG
Baca jugaaa ya novel Sept yang lain. Hehhe.. Makasih banyakkkk...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Diana diana
baru mampir dimari , , liat iklan d beranda
2023-08-05
0
Ney Maniez
msh nyimak
2022-12-08
0
Nur Sanah
pasti menolak dong sofi kenal aja baru ,😊
2022-11-20
0