Patricia Jessica Donovan POV
Aku sudah masuk ke kamarku. Aku segera menanggalkan bajuku dan segera mandi untuk menenangkan pikiranku.
Setelah selesai mandi, aku memakai piyama dan bersiap tidur.
Hari ini benar-benar melelahkan hati dan pikiranku: Abraham datang, Sebastian , rencana pertunangan dan tak lama lagi menikah, membuat kepalaku berdenyut dan terasa pusing. Padahal sebelum berangkat kuliah semua baik-baik saja.
Aku menghela nafas dan aku mengambil gelas berisi air putih yang ada di mejaku. Aku meminumnya sampai habis supaya pikiranku tenang dan jernih.
Sebelum tidur, aku melirik ponselku yang tengah di charge.
Aku melihat pesan masuk dari Sebastian.
💌 Sebastian : Thank you for today, Jessica sayang. Good night and see you tomorrow ya♥️
*Terimakasih untuk hari ini, Jessica sayang. Selamat malam dan sampai bertemu besok ya ♥️ *
Aku tersenyum. Sebastian memang perhatian dari dulu. Dia adalah teman baikku, sahabatku dan sebentar lagi akan menjadi tunanganku.
Rasanya aneh bila sahabat menjadi tunanganmu sendiri
💌 Aku : You are welcome Bas, I supposed say thank you to you. Good night and sweet dream. See you tomorrow.
*Sama-sama Bas, aku seharusnya yang mengucapkan terimakasih kepadamu. Selamat malam dan mimpi indah. Sampai bertemu besok.
Aku segera mematikan lampu di nakas dan tertidur.
Aku berada di suatu halaman. Gelap dan hanya ada cahaya bulan. Aku melihat ke langit, full moon yang begitu indah.
Aku terus berjalan ke depan, nampak sebuah rumah tua.
Gelap, kosong dan bisa ku lihat sudah lapuk di sana-sini.
Tak ada seorang pun di sini, hanya ada aku.
Apakah aku harus masuk? Entah dorongan darimana, aku hanya ingin tetap masuk.
Apakah pintunya terkunci? Ah, ku coba saja dulu, pikirku.
Ceklek
Pintu terbuka dengan mudah.
Di dalam gelap sekali. Aku mencoba meraba dinding, mencoba mencari saklar lampu. Nihil.
Aku mengedarkan pandanganku dan hanya ada kegelapan.
Cahaya bulan masuk ke dalam rumah dan aku menyipitkan mataku. Samar-samar aku melihat tangga yang ada di sebelah kanan dan agak ke tengah rumah.
Apakah aku harus naik ataukah aku pergi dari sini? Batinku.
Semoga saja tidak ada hal-hal yang mengejutkan, doaku dalam hati.
Papan kayu rumah ini berderit setiap aku melangkah. Aku harus hati-hati takut kakiku salah langkah dan malah terjeblos di kayu yang lapuk atau rusak.
Aku mencapai tangga. Aku memegang pegangan tangga dan menaikinya perlahan.
Suara kayu yang berderit menggema di dalam rumah. Aku menelan ludah, ya Tuhan semoga aku selamat.
Aku terus naik hingga sudah sampai di lantai 2. Aku mengedarkan mataku di sana.
Banyak pintu dan aku tak tahu mana yang aku tuju.
Ku biarkan hatiku menuntunku. Aku memilih pintu kamar di ujung ruangan yang jauh dari tangga.
Ini sebenarnya berbahaya, kalau ada yang mengagetkan, aku tak bisa kabur tapi patut dicoba karena rasa penasaranku yang tinggi.
Aku berjalan pelan dan hati-hati karena kayunya selalu berderit. Jelas sudah ini rumah tua.
Aku pun sampai di pintu itu, aku sempat ragu namun akhirnya ku coba membukanya.
Ceklek. Kriett.
Deritan pintu terdengar. Aku menatap ke dalam ruangan, betapa banyak lilin di ruangan ini.
Kamar ini sangat terasa terang walau dengan cahaya lilin.
Aku menatap takjub dan aku mengedarkan mata ke sekeliling kamar.
Kamar ini memiliki ruangan yang luas. Aku melihat di sekeliling temboknya terdapat rak buku kayu yang masih mengkilap dan terdapat buku-buku di sana.
Buku, aku sangat suka buku. Bagiku tempat yang penuh buku adalah surga dunia.
Aku memandang ke lantai sebelum memutuskan masuk. Aku melihat ada banyak peti-peti harta seperti peti harta karun.
Aku melangkah perlahan karena takut kakiku terantuk dengan salah satu peti itu.
"Kemarilah" aku terkesiap mendengar suara itu
Aku menengok ke belakangku, tidak ada orang.
Dengan keberanian tersisa, aku melihat ke depanku, ada seseorang di sana dan mengapa aku tidak tahu?
"Maaf, maafkan saya masuk ke sini tanpa izin" kataku takut-takut.
Bisa terjadi masalah bila tuan rumah marah karena aku lancang memasuki rumahnya tanpa izin.
"Tidak apa-apa, kemarilah. Aku sudah menunggu kedatangan dirimu"
Aku terkejut. Suara ini aku tak tahu apakah pria atau wanita karena aku tak bisa melihat dengan jelas.
"Sebelum kau masuk, pilihlah salah satu dari kotak itu, mana saja yang kau suka, ambillah satu dan bawalah kemari"
Aku jelas terkejut. Aku mengedarkan mataku ke lantai, mencari-cari kotak mana yang menarik mataku.
Setelah melihat satu persatu, aku menemukan salah satu peti harta yang lumayan besar dan berada 10 langkah dari depanku.
Entah mengapa aku merasa tertarik dengan peti ini. Lalu aku maju 10 langkah untuk mengambil peti itu dan membawanya.
Aku mengambilnya dan berjalan mendekati suara tadi.
Ada seseorang yang duduk di atas tempat tidur, tapi aku tak melihat kasur namun hanya ranjang kosong tanpa kasur beralaskan papan triplek. Ranjangnya ditutupi kain kelambu.
Aku tak bisa melihat siapa yang di dalam karena tertutup kain kelambu dan cahaya lilin tidak dapat mempertegas figur tubuhnya.
"Aku sudah mengambil satu kotak seperti yang kau minta" aku agak ragu.
Aku merasa dia tersenyum "Masuklah ke sini, aku akan membuka kotakmu dan meramal isinya"
Aku agak ragu. Aku merasa ada yang datang. Sontak aku melihat ke arah pintu dan aku melihat di kejauhan, dari jauh seperti seorang pria dan dia berdiri mematung di sana, di pintu yang terbuka.
"Tak usah takut, masuklah. Dia tak akan ke sini karena kau yang pertama hadir" suara itu mencoba menenangkan aku.
Aku sebenarnya agak gentar, namun aku coba memberanikan diri dan membuka kain kelambu dan aku melihat seseorang seperti nenek tua, dia duduk di atas ranjang kosong yang dilapisi kayu triplek.
Nenek itu tersenyum, "Silahkan duduk" sambil menunjuk ke tempat yang berada di depannya.
Aku duduk berhadapan dengan nenek itu. Kuserahkan peti itu kepadanya dan dia membukanya.
Peti itu tampak terdiri dari berbagai jenis peti dan harus dibuka berulang kali sehingga akhirnya ada satu peti harta kecil . Ketika dibuka, ada suatu benda yang asing. Benda itu ditutupi kain kumal berwarna coklat tua.
Ketika kainnya dibuka, tampak sesuatu yang berkilau dengan warna hijau seperti permata dan aku tak tahu apa maknanya.
Nenek itu terlihat bahagia, "Inilah ramalan untukmu: Permata yang kau cari ada di dalam dirimu, untuk membukanya tidak mudah, kau harus memiliki seorang partner hidup yang setara dan sama sepertimu. Jalanmu tak mudah tapi kau akan tetap bangkit berdiri dan akan sampai kepada tujuanmu. Apa yang kau idam-idamkan akan segera tercapai"
Aku berusaha mencerna setiap kata-katanya namun aku mendadak terbangun dari tidurku.
Aku menatap jam di meja nakasku.
Pukul 05:00 pagi. Ini terlalu awal.
Hari ini hari Rabu, aku libur kuliah.
Aku merasa lelah. Namun aku masih mengingat jelas mimpi tersebut.
Aku mencari pen dan kertas. Aku mencatat semua mimpiku yang aku alami supaya aku tidak lupa.
Aku mencatat semua kalimat yang nenek itu ucapkan di dalam mimpiku.
Aku tak bisa menafsirkan mimpi sebelum mimpi itu terjadi karena mimpi ada beberapa arti bagiku:
Terkadang arti mimpi itu bisa jadi adalah kejadian yang akan terjadi di kehidupan nyata dan kejadiannya sama persis dengan apa yang aku lakukan di mimpi,
Terkadang arti mimpi itu tidak sesuai alias tidak terjadi di kehidupan nyataku,
Terkadang arti mimpiku adalah suatu peringatan bagiku tentang segala sesuatu,
Terkadang mimpiku itu hanyalah bunga tidurku. Hal ini artinya aku tak perlu menaruh perhatian khusus sama sekali.
Aku tak terlalu percaya dengan tafsir mimpi karena kenyataannya akan berbeda dengan apa yang aku alami.
Aku tak bisa mengetahui yang mana kemungkinan arti mimpi bagiku, namun satu yang pasti, aku harus mencatat semua mimpiku selagi aku masih bisa ingat. Bila aku tidur lagi tanpa mencatat, aku pasti akan lupa.
Selama aku tidur, aku akan terus terjaga. Ya, aku tidak mengigau, aku tidur sekalipun pikiranku terus aktif dan bisa dikatakan bahwa aku tidak benar-benar tidur.
Setelah selesai mencatat, aku melihat kembali jamku, sekarang sudah jam 05:15 pagi.
Aku sudah sangat mengantuk dan melanjutkan tidurku yang terputus.
🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤
Mohon tinggalkan jejak dengan like, komen dan vote yaaa. Terimakasih ♥️♥️♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Choconirama
Lanjutttt
2020-08-13
1
.
lanjut baca lagi yah Thor
2020-06-29
3
Epron Putra
smngt teus kak
2020-06-04
2