Chapter 15 : Dejavu

Pada chapter ini mulai ada adegan 21+ ya bagi readers yang masih dibawah umur bisa left tapi kalau masih ngeyel juga, dosa ditanggung sendiri ya😁

🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤

Patricia Jessica Donovan POV

Aku terbangun dan melirik jam di atas nakas, sudah jam 06:00 pagi. Aku biasanya terbangun dengan alarm namun kali ini aku terbangun sendiri.

Aku menguap lebar. Aku masih mengantuk.

Aku melihat Abraham masih tidur di sofa. Dia menepati janjinya, gumamku dalam hati.

Tidurku sangat pulas. Aku tidak ada mimpi buruk sama sekali.

Aku belum melihat pemandangan di sekitar sini, aku melihat ada balkon di kamarku.

Aku pun berjalan ke arah balkon. Aku pun membuka pintu yang menuju ke sana.

Ceklek.

Aku terkagum dengan apa yang ada di depanku, aku melihat pemandangan yang masih asri. Luar biasa cantik.

Pepohonan, sinar matahari dan aku bisa mendengar kicauan burung. Jakarta tidak seperti ini, batinku.

Aku memejamkan mataku, menikmati semilir angin sepoi-sepoi. Tempat yang cocok untuk berlibur dan menenangkan diri, pikirku.

"Selamat pagi, wifey" suara serak khas bangun tidur dan aku merasakan pelukan hangat dari sepasang lengan kekar ini.

Entah kenapa aku tak mau meronta seperti biasa bila dipeluk olehnya. Aku tak mau mood pagiku rusak karena bertengkar, batinku.

"Selamat pagi" balasku lembut. Sejak kemarin mulutku entah mengapa suka mengucapkan kata-kata sendiri tanpa aku bisa kendalikan.

Aku merasakan Abraham mencium puncak kepalaku. Hatiku tiba-tiba berdenyut. Ini seperti Dejavu, aku seperti pernah mengalami hal ini tapi dimana? Tanyaku dalam hati.

"Indah sekali pemandangannya" gumamku tanpa sadar.

"Kamu suka, wifey?" Tanyanya pelan lalu dia mencium puncak kepalaku lagi.

"Ya, aku suka. Pemandangannya sangat indah" kenapa aku bisa berbicara santai kepadanya? Apa karena dia sudah jadi suami sehingga aku tidak gugup? Entahlah.

"Tempat ini rasanya tidak asing" mulutku bicara sendiri lagi

"Aku seperti pernah ke sini, entah kenapa aku bicara seperti ini" mulutku, mengapa kamu tiba-tiba sangat lancar berbicara tanpa aku bisa kontrol?

"Apakah kamu pernah bermimpi ke sini, wifey?" Tanyanya lembut

Aku menggeleng, "Aku seperti pernah tinggal di sini. Ketika kamu mencium puncak kepalaku, aku merasakan Dejavu"

"Mungkin di kehidupan lampau, kita adalah suami istri" kata Abraham mengagetkanku

"Apakah ada kelahiran kembali seperti itu?" Tanyaku heran

"Ada. Witches percaya kalau kehidupan seperti yang saat ini kita jalani adalah bukan hanya terjadi satu kali. Kita bisa terlahir kembali berkali-kali dan power yang kita miliki akan terbawa ke kehidupan selanjutnya" terang Abraham

Aku berbalik , aku menengadah dan memandang manik hijau safir Abraham. Tangan Abraham masih di pinggangku.

Aku menatapnya lekat-lekat, "Kamu tidak bohong?"

Abraham menunduk supaya bisa melihat mataku lebih dekat.

"Tidak, witches yang mati akan hidup kembali di kehidupan yang lain. Namun ada pula witches yang tidak mau terpisah dari coven nya lalu mereka memilih menjadi hantu, sehingga mereka akan tetap seperti itu." Tatapan mata Abraham sangat dalam. Tatapan matanya seperti ada unsur magis.

"Apa itu coven ?" Tanyaku.

"Coven adalah organisasi penyihir, semacam perkumpulan. Setiap coven memiliki rules yang berbeda-beda.

Apabila kamu pernah menonton acara Sabrina di Netflix, kamu akan mendengar bibi Zelda mengatakan coven  nah coven itulah organisasi atau perkumpulan dimana mereka tergabung. " jelas Abraham kepadaku.

"Setiap coven memiliki High Priestess atau pendeta atau pimpinan tertinggi. Dialah yang mengajarkan setiap anggota apa saja yang boleh dan tidak boleh, mengajarkan hukum yang berlaku bagi Witches yaitu

Three Fold law "Apapun yang kamu kirimkan akan kembali tiga kali lipat kepadamu, Ain't Ye Harm None, Do What Ye Will. "

"Apakah witch sama dengan pengikut setan?" Tanyaku

"Tidak sama. Satanisme adalah satanisme walaupun mereka memiliki Magick namun mereka berbeda aliran. Witches biasanya mengikuti Wicca atau agama pagan.

Sekarang ini Witches bisa terdiri dari berbagai macam suku, ras ataupun agama dan tidak harus menjadi Wicca untuk bisa Magick karena seperti yang aku katakan, kehidupan akan selalu berulang dengan adanya kematian tubuh. "

"Bila Witches yang meninggal terlahir kembali, mereka akan membawa powernya masing-masing.

Apabila seorang witch mati dan dia terkena cursed alias kutukan di masa lampaunya, maka Magick yang ada padanya tidak sempurna, spell yang dia ucapkan akan berbalik menyerang dirinya sendiri dan dia harus melakukan ritual cleansing and purifying sehingga cursed menghilang." Penjelasan Abraham membuat ku kembali mengalami dejavu.

Entah mengapa, kami berdua terdiam dan masih saling memandang satu sama lain. Sinar matahari dan angin sepoi-sepoi terasa jelas karena keheningan ini.

Abraham memajukan wajahnya dan bibirnya mengecup bibirku pelan.

Awalnya aku tak membalas, lama kelamaan kecupannya berubah menjadi ciuman, yang semakin lama menjadi begitu dalam dan intens. Aku yang tadinya ingin menolak ciumannya, entah mengapa malah jadi membalasnya.

Setelah sekian lama berciuman panas, aku mendorong tubuhnya perlahan.

Aku kehabisan nafas. Abraham sungguh membuatku terhanyut. Ciuman pertamaku, kataku dalam hati.

"Kenapa?" Tanyanya serak. Wajahku memerah dan aku menunduk. Aku malu sekali mengapa aku jadi berciuman dengannya? Baru semalam aku bilang aku tidak mau disentuh olehnya, gumamku dalam hati.

"Jangan terlalu banyak berpikir, Wifey" bisiknya dengan suara serak dan parau. Aku melihat gairah di matanya. Dia menggendongku lalu ia meletakkan aku di ranjang.

Abraham berada di atasku. Aku gemetar, "Jangan" lirihku. Aku memalingkan wajahku dari Abraham.

"Kau istriku, aku suamimu. Ini hal yang lazim, wifey" ucapnya serak.

"Aku.. aku belum siap, hub.. hubby" aku tergagap. Dia mau melakukan apa? Jantungku berdebar tidak karuan, batinku dalam hati.

Aku merasakan tangan Abraham memegang wajahku dan mengarahkannya ke wajahnya.

Abraham di atasku. Dia menunduk dan mencium keningku.

Ciumannya berpindah ke pipiku lalu ke bibirku. Ciumannya berubah menjadi panas, intens.

Aku lemas, ciumannya memabukkan. Lama-lama ciumannya turun terus ke leherku.

Abraham meninggalkan kissmark di sana dan aku mendesah. Aku meremas rambut coklat Abraham.

Kesadaranku mulai hilang karena sentuhan dan ciumannya. Aku sadar dia telah menjadi suamiku. Aku berusaha menyetopnya malah tubuhku menikmatinya.

Abraham membuka pakaian tidur atasku dan mengecup dadaku. Kulihat matanya menjadi sayu lalu dia melepas braku.

Dia ******* nippleku bergantian dengan rakus. Aku mengerang "aakhhhhh.. stop... Stop hubby"

Dia tidak berhenti. Dadaku sudah penuh kissmark berwarna merah.

Tubuhku sedikit terangkat karena gelombang dahsyat ini membuatku tergila-gila.

Ciumannya turun ke perutku. Aku tak tahan. Geli dan nikmat. Aku berusaha menjauhkan tubuhku namun dia mengungkungku dengan tubuhnya. Aku tak bisa bergerak.

Dia membuka celanaku. Aku betul-betul malu. Baru kali ini aku telanjang di hadapan seorang pria.

Aku menahan tangannya, " Jangan, aku mohon" manik hijau safirnya begitu sayu, begitu mendambakan aku.

Dia mencium bibirku dengan ciuman yang panas, "Aku akan pelan-pelan sayang, ini yang pertama bagiku" bisiknya pelan.

Dia bergerak ke arah kewanitaanku.

Diciumnya area itu lalu dijilatnya.

Badanku mengejang, kakiku terbuka dengan sendirinya, "Akkkh...ouchh.. akkkhh.. stop... Akkkh..  stop hubby.. geli" racauku

Aku tak sanggup melihatnya. Tanpa aku sadari, Abraham sudah telanjang di hadapanku.

Tubuhnya kekar dengan otot yang indah, kulitnya agak coklat dan aku melihat kejantanannya yang besar dan panjang, tegap dan liat, siap bertempur.

Selesai dia menjilati kewanitaanku, dia mengarahkan juniornya ke kewanitaanku.

"Argh" aku menjerit, rasanya sangat sakit dan ada yang mencoba masuk ke area kewanitaanku.

"Aku akan pelan-pelan sayang" katanya mesra dan lembut.

Abraham tetap mencoba memasukkan juniornya dengan pelan dan karena dirasakan sulit, maka dia hentakkan sekali lagi dan merobek selaput kewanitaanku.

Jleb!

"Arghhh.. sakit.. sakit... Sakit... Hubby.. sakit..." Aku menancapkan jariku ke punggung suamiku.

Juniornya sudah memasuki kewanitaanku sepenuhnya. Airmataku mengalir. Rasanya sangat sakit dan perih.

Kewanitaanku berdenyut karena benda tumpul yang memasuki diriku dan terasa sakit luar biasa karena ini pertama kalinya bagiku.

Ku lihat Abraham seperti kesusahan menahan kenikmatan. Dia mencium bibirku lalu keningku, "Sayang, kamu masih perawan?"

"Iya, aku masih perawan. Uhhh sakit.. kamu.. yang mengambil.. keperawananku hubby. " kataku terputus-putus karena gelombang sakit dan nikmat yang datang bersamaan.

Aku melihat wajah Abraham bersinar karena bahagia. Airmataku tetap mengalir karena rasa perih dan sakit ini.

Lalu dia menghapus airmataku, mencium mataku. Dia mencium bibirku lalu pinggulnya bergerak ke depan dan ke belakang.

Rasa sakit yang kurasakan berganti dengan kenikmatan. Gerakan pinggul Abraham semakin lama semakin cepat dan kamar kami dipenuhi dengan desahan kenikmatan.

🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤

Mohon tinggalkan jejak dengan like, komen dan vote yaaa. Terimakasih ♥️♥️♥️

Terpopuler

Comments

Jhon Travolta

Jhon Travolta

wah semakin GK jelas alurnya kan ..

2024-04-27

0

Tara

Tara

Yach jebol dach.. Kacian Sebastian😱😥

2020-12-04

1

Asri

Asri

kasian bas,...ku menangiiiiiisss....

2020-10-19

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Awal Mula
2 Chapter 2 : Firasat Sebastian
3 Chapter 3 : Firasat Buruk Jadi Nyata
4 Chapter 4 : Pengacau Datang
5 Chapter 5 : Tidak Menyerah
6 Chapter 6 : Rahasia Keluarga Besar Sebastian
7 Chapter 7 : Mimpi Aneh Patricia
8 Chapter 8 : Jalan-jalan Berdua
9 Chapter 9 : Hati Bergemuruh
10 Chapter 10 : Bahaya Mengintai
11 Chapter 11 : Kau Milikku
12 Chapter 12 : Pernikahan Paksa
13 Chapter 13 : Mencarimu
14 Chapter 14 : Jangan Sentuh Aku
15 Chapter 15 : Dejavu
16 Bonus Visual Cast Patricia, Sebastian dan Abraham
17 Chapter 16 : Perhatian
18 Chapter 17 : Mertua
19 Chapter 18 : Restu Mertua Untuk Kami
20 Chapter 19 : Penglihatan Patricia
21 Chapter 20 : Usaha Sebastian
22 Chapter 21 : Sister Support
23 Chapter 22 : Permintaan Kecil Patricia
24 Chapter 23 : Persiapan Bulan Madu
25 Chapter 24 : Obat Dari Mama Mertua
26 Chapter 25 : Tiba Di Belanda
27 Chapter 26 : Apakah Aku Jatuh Cinta Padanya?
28 Chapter 27 : Rumah Kaca
29 Pengumuman Novel Baru
30 Chapter 28 : Cerita Abraham
31 Chapter 29 : Makam Opa Nicolaas
32 Chapter 30 : Berkat Mereka Untuk Kami
33 Chapter 31 : Makan Siang Di Morritz Hotel
34 Chapter 32 : Jalan-jalan Dengan Abraham
35 Chapter 33 : Mesra
36 Chapter 34 : Telepon Dari Richard
37 Bonus Cast Pemeran Sophia, Willem dan Richard
38 Chapter 35 : Willem
39 Chapter 36 : Lamaran
40 Chapter 37 : Surprise
41 Chapter 38 : Richard
42 Chapter 39 : Honeymoon Part 2
43 Chapter 40 : Langit Serasa Runtuh
44 Chapter 41 : Swiss
45 Chapter 42 : Rapat Keluarga
46 Chapter 43 : Firasat Patricia
47 Chapter 44 : Petunjuk Melalui Mimpi
48 Chapter 45 : Menyampaikan Pesan Part 1
49 Chapter 46 : Klinik Kandungan
50 Chapter 47 : Penemuan Kalung Pentagram Kuno
51 Chapter 48 : Menyampaikan Pesan Part 2
52 Chapter 49 : Serangan Yang Gagal
53 Chapter 50 : Mimpi Bertemu Opa Erik
54 Chapter 51 : Spend Time Together
55 Chapter 52 : Suara Misterius Di Witching Hour
56 Chapter 53 : Shooting Star
57 Chapter 54 : A Mother's Gut
58 Chapter 55 : Membeli Oleh-Oleh
59 Chapter 56 : Mama
60 Chapter 57 : Berkenalan Dengan Mama Mertua
61 Chapter 58 : Richard's Annual Leave
62 Chapter 59 : Zurich I'm Coming
63 Chapter 60 : Sophia Pulang
64 Chapter 61 : Cinta Terpendam Willem
65 Chapter 62 : Perasaan Aneh Apa Ini?
66 Chapter 63 : Bujukan Rosaline
67 Chapter 64 : Meet The Great Physic Part 1
68 Chapter 65 : Meet The Great Physic Part 2
69 Chapter 66 : Sophia's Phone Call
70 Chapter 67 : Kembali Ke Vancouver
71 Chapter 68 : Masa Kecil Patricia Part 1 -- Rencana Perjodohan Sejak Kecil
72 Chapter 69 : Masa Kecil Patricia Part 2 -- Misa Bersama Di Gereja Paroki Santa Theresia
73 Chapter 70 : Masa Kecil Patricia Part 3 -- Debaran Aneh
74 Chapter 71 : Masa Kecil Patricia Part 4 -- Our Childhood Promise's
75 Chapter 72 : Goddess Hecate; The Dark Lady, Goddess Of Witches, And Moon
76 Chapter 73 : Witchcraft Ritual Part 1 -- Cleansing And Purifying Shower
77 Chapter 74 : Witchcraft Ritual Part 2 -- Releasing The Unseen Seal From Patricia
78 Chapter 75 :Patricia's Recovery
79 Chapter 76 : Berangkat Ke Vancouver
80 Chapter 77 : The Twin Albert and Alfons
81 Chapter 78 : Siapakah Yang Kau Pilih Untuk Mati?
82 Chapter 79 : It's Complicated
83 Chapter 80 : Book Of Shadow
84 Chapter 81 : Morritz's Secret Library
85 PENGUMUMAN HIATUS
86 Pengumuman
87 Chapter 82 : Bad Gut (Firasat Buruk)
88 Chapter 83 : Perasaan Terdalam Sebastian
89 Chapter 84 : Witchcraft Basic Lesson Part 1 "The Eight Sabat"
90 Chapter 85 : Kecemasan Rosaline
91 Chapter 86 : Negosiasi
92 Surat Cinta Dari Saya
93 Chapter 87 : Witchcraft Bassic Lesson Part 2 "The Crystal's"
94 Chapter 88 : An Guth Mistéireach (The Mysterious Voice)
95 Apakah Reader Mau Kalau Cerita Reinkarnasi Dark Witch Jadi Buku Cetak?
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Chapter 1 : Awal Mula
2
Chapter 2 : Firasat Sebastian
3
Chapter 3 : Firasat Buruk Jadi Nyata
4
Chapter 4 : Pengacau Datang
5
Chapter 5 : Tidak Menyerah
6
Chapter 6 : Rahasia Keluarga Besar Sebastian
7
Chapter 7 : Mimpi Aneh Patricia
8
Chapter 8 : Jalan-jalan Berdua
9
Chapter 9 : Hati Bergemuruh
10
Chapter 10 : Bahaya Mengintai
11
Chapter 11 : Kau Milikku
12
Chapter 12 : Pernikahan Paksa
13
Chapter 13 : Mencarimu
14
Chapter 14 : Jangan Sentuh Aku
15
Chapter 15 : Dejavu
16
Bonus Visual Cast Patricia, Sebastian dan Abraham
17
Chapter 16 : Perhatian
18
Chapter 17 : Mertua
19
Chapter 18 : Restu Mertua Untuk Kami
20
Chapter 19 : Penglihatan Patricia
21
Chapter 20 : Usaha Sebastian
22
Chapter 21 : Sister Support
23
Chapter 22 : Permintaan Kecil Patricia
24
Chapter 23 : Persiapan Bulan Madu
25
Chapter 24 : Obat Dari Mama Mertua
26
Chapter 25 : Tiba Di Belanda
27
Chapter 26 : Apakah Aku Jatuh Cinta Padanya?
28
Chapter 27 : Rumah Kaca
29
Pengumuman Novel Baru
30
Chapter 28 : Cerita Abraham
31
Chapter 29 : Makam Opa Nicolaas
32
Chapter 30 : Berkat Mereka Untuk Kami
33
Chapter 31 : Makan Siang Di Morritz Hotel
34
Chapter 32 : Jalan-jalan Dengan Abraham
35
Chapter 33 : Mesra
36
Chapter 34 : Telepon Dari Richard
37
Bonus Cast Pemeran Sophia, Willem dan Richard
38
Chapter 35 : Willem
39
Chapter 36 : Lamaran
40
Chapter 37 : Surprise
41
Chapter 38 : Richard
42
Chapter 39 : Honeymoon Part 2
43
Chapter 40 : Langit Serasa Runtuh
44
Chapter 41 : Swiss
45
Chapter 42 : Rapat Keluarga
46
Chapter 43 : Firasat Patricia
47
Chapter 44 : Petunjuk Melalui Mimpi
48
Chapter 45 : Menyampaikan Pesan Part 1
49
Chapter 46 : Klinik Kandungan
50
Chapter 47 : Penemuan Kalung Pentagram Kuno
51
Chapter 48 : Menyampaikan Pesan Part 2
52
Chapter 49 : Serangan Yang Gagal
53
Chapter 50 : Mimpi Bertemu Opa Erik
54
Chapter 51 : Spend Time Together
55
Chapter 52 : Suara Misterius Di Witching Hour
56
Chapter 53 : Shooting Star
57
Chapter 54 : A Mother's Gut
58
Chapter 55 : Membeli Oleh-Oleh
59
Chapter 56 : Mama
60
Chapter 57 : Berkenalan Dengan Mama Mertua
61
Chapter 58 : Richard's Annual Leave
62
Chapter 59 : Zurich I'm Coming
63
Chapter 60 : Sophia Pulang
64
Chapter 61 : Cinta Terpendam Willem
65
Chapter 62 : Perasaan Aneh Apa Ini?
66
Chapter 63 : Bujukan Rosaline
67
Chapter 64 : Meet The Great Physic Part 1
68
Chapter 65 : Meet The Great Physic Part 2
69
Chapter 66 : Sophia's Phone Call
70
Chapter 67 : Kembali Ke Vancouver
71
Chapter 68 : Masa Kecil Patricia Part 1 -- Rencana Perjodohan Sejak Kecil
72
Chapter 69 : Masa Kecil Patricia Part 2 -- Misa Bersama Di Gereja Paroki Santa Theresia
73
Chapter 70 : Masa Kecil Patricia Part 3 -- Debaran Aneh
74
Chapter 71 : Masa Kecil Patricia Part 4 -- Our Childhood Promise's
75
Chapter 72 : Goddess Hecate; The Dark Lady, Goddess Of Witches, And Moon
76
Chapter 73 : Witchcraft Ritual Part 1 -- Cleansing And Purifying Shower
77
Chapter 74 : Witchcraft Ritual Part 2 -- Releasing The Unseen Seal From Patricia
78
Chapter 75 :Patricia's Recovery
79
Chapter 76 : Berangkat Ke Vancouver
80
Chapter 77 : The Twin Albert and Alfons
81
Chapter 78 : Siapakah Yang Kau Pilih Untuk Mati?
82
Chapter 79 : It's Complicated
83
Chapter 80 : Book Of Shadow
84
Chapter 81 : Morritz's Secret Library
85
PENGUMUMAN HIATUS
86
Pengumuman
87
Chapter 82 : Bad Gut (Firasat Buruk)
88
Chapter 83 : Perasaan Terdalam Sebastian
89
Chapter 84 : Witchcraft Basic Lesson Part 1 "The Eight Sabat"
90
Chapter 85 : Kecemasan Rosaline
91
Chapter 86 : Negosiasi
92
Surat Cinta Dari Saya
93
Chapter 87 : Witchcraft Bassic Lesson Part 2 "The Crystal's"
94
Chapter 88 : An Guth Mistéireach (The Mysterious Voice)
95
Apakah Reader Mau Kalau Cerita Reinkarnasi Dark Witch Jadi Buku Cetak?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!