Patricia Jessica Donovan POV
Aku berusaha bergerak menjauhinya, aku sudah punya firasat buruk. Namun sepasang lengan kekar menahanku, memelukku dari belakang...
"My Queen, I got you." Suara bariton dengan nada rendah terdengar jelas.
*Ratuku, aku mendapatkanmu*
Astaga pria ini! Aku pikir dia sudah pergi dari kampus ini! Dia ini gila atau apa sih sampai-sampai dia tidak pulang ke asalnya, rutukku dalam hati.
Mataku terpejam, aku menggigit bibir bawahku. Pria ini seperti setan, selalu muncul di manapun tanpa aku mau, lebih baik aku ketemu setan daripada bertemu dia! Maki diriku dalam hati.
"Lepaskan aku Abraham, aku tak suka!" Sentakku. Aku berusaha memberontak, sia-sia.
Tubuhku tak bisa melawan Abraham yang tinggi. Tinggiku hanya 175 cm sedangkan Abraham 190 cm. Aku malah tenggelam di dada Abraham.
"My Queen, I have been looking for you, now I found you and I won't let you go anymore!" Bisiknya penuh kerinduan yang mendalam.
* Ratuku, aku telah mencari-carimu, sekarang aku telah menemukanmu dan aku tidak akan membiarkanmu pergi lagi*
Aku meronta-ronta mencoba melepaskan diri namun gagal, Abraham semakin ketat dalam memelukku.
Aku tak bisa melepaskan diri walaupun sudah berusaha sekuat tenaga. Seolah aku melawan benda mati yang tak merasakan sakit sama sekali.
Aku bahkan menginjak kakinya secara keras dan menyikutnya tapi hasilnya nihil. Abraham tetap tak bergeming seperti tidak merasakan apapun. Abraham tetap memelukku tak tergoyahkan. Aku menjadi geram.
Ini gila, di Perpustakaan kampus dia masih mengincarku dan bagaimana caranya dia bisa masuk? Hanya mahasiswa yang belajar di kampus ini yang bisa masuk.
"Why did you leave me, my Queen? What did I do wrong?" Tanyanya sendu. Meninggalkan apa, kau pikir aku berpacaran denganmu sehingga kamu bilang aku meninggalkanmu ? Dasar gila! Makiku dalam hati
*Mengapa kamu meninggalkan aku, Ratuku? Apa kesalahan yang telah aku perbuat?*
"I am not your Queen, leave me alone!" Kataku tegas.
*Aku bukan Ratumu, tinggalkan aku sendiri!*
Suasana Perpustakaan yang sepi sangat mendukung aksi perbuatan Abraham. Aku melirik jam di dinding perpustakaan, sudah jam 18:20.
Shit, bagaimana caranya aku melepaskan diri? Aku tak suka berduaan saja dengan Abraham.
Abraham adalah Sepupu dari Sebastian. Yang aku tahu, Sebastian tak sengaja mengatakan bahwa Abraham dan keluarganya adalah keluarga yang "dibuang".
Ketika aku bertanya mengapa Abraham dan keluarganya terbuang, Sebastian tidak menjawab.
Aku bertemu Abraham saat aku berumur 10 tahun dan dia umur 12 tahun. Abraham dan keluarganya hanya datang sesekali ke tempat Sebastian itu juga sebelum Opa Buyut Sebastian meninggal. Setelah Opa Buyut Sebastian wafat, mereka tak pernah datang lagi.
Yang jelas Abraham adalah anak laki-laki aneh yang selalu memakai simbol semacam kalung Pentagram di lehernya. Dia mengatakan dia bisa mengucapkan mantra. Dia berkata bahwa dia dan keluarganya adalah Witch, Dark witch .
Saat itu, aku berpikir ucapan Abraham hanya bualan saja. Aku tidak pernah memikirkan secara serius ucapannya.
Sebastian dan seluruh keluarganya selalu menyembunyikan aku saat Abraham datang, mereka memintaku jangan datang dulu ke rumah bila anak laki-laki itu muncul.
Kini setelah 7 tahun tidak bertemu, secara mendadak Abraham muncul kembali.
"My Queen, I Miss you so much. Will you marry me?" Tanya Abraham dengan suara serak.
*Ratuku, aku sangat merindukanmu. Maukah kau menikah denganku?*
Mataku melotot, aku tetap meronta mencoba melepaskan diri namun sia-sia.
"No. Aku tak mau menikah denganmu! Dasar gila!" Ketusku.
Pelukan Abraham semakin ketat, aku tak tahu mengapa Abraham bisa segila ini.
Aku bisa mencium parfum beraroma maskulin yang keluar dari tubuh Abraham. Ini gila, aku tak mau larut dalam pelukannya.
"Kamu masih galak seperti dulu, My Queen, tapi aku suka." Katanya lirih.
Brengsek, aku makin kesal dibuatnya.
Aku mau mengeluarkan jurus karateku tapi aku tahu ini di perpustakaan, aku tak bisa membuat keributan.
Aku harus keluar dari sini, pikirku. Harus bagaimana ya? Tiba-tiba sebuah ide muncul
"Aku mau pipis Abraham, aku sudah kebelet. Lepas!" Kataku memaksanya melepaskan pelukan konyolnya itu.
"Oke, aku antar kau ke Toilet." Tegasnya, ia melepaskan pelukannya.
"Aku bisa sendiri. Gara-gara kau aku tak bisa cari buku!" Semburku. Mukaku merah menahan marah. Mimpi apa sih aku sampai ketemu dia? Huh.
Aku bergegas pergi dari hadapannya dan mengisi buku tamu dan mengambil tasku. Abraham mengekoriku.
Aku masuk ke toilet dan sebenarnya ini hanya dalih karena aku tak suka Abraham di dekatku.
Lalu aku lihat ponselku, sudah jam 19:40 dan ada 20 Missed call dari Sebastian dan aku melihat banyak pesan dari Sebastian:
💌Sebastian: Aku sebentar lagi selesai.
💌 Sebastian: Masih di perpustakaan? Hubungi aku ya.
💌 Sebastian: Jessica, are you ok?
*Jessica, apakah kamu baik-baik saja?*
💌 Sebastian: I was looking for you at the library but I didn't found you!
*Aku tadi mencarimu di perpustakaan tapi aku tidak menemukanmu!*
Deg! Aku sejak tadi di perpustakaan dan dipeluk paksa oleh Abraham namun Sebastian tak melihatku? Bagaimana bisa?
💌 Sebastian: Where are you? Are you mad at me?
*Kamu dimana? Apakah kamu marah denganku?*
💌 Sebastian: Please answer me, Jessica.
*Tolong jawab aku, Jessica*
💌 Sebastian: I was trying to called you but you didn't picked up.
*Aku sudah mencoba menelponmu, tapi kamu tidak mengangkatnya*
💌 Sebastian: I Will waiting for you for 30 minutes. I am waiting you
*Aku akan menunggumu sampai 30 menit, aku sedang menunggumu*
Belum sempat aku membalas, Sebastian menelponku. Praise God!
📞 Sebastian: "Jessica, where are you? I am so worry about you! "
*Jessica, kamu dimana? Aku sangat mengkhawatirkanmu!*
📞 Aku: "Bas, aku takut, aku di toilet di lantai 1, Abraham memelukku terus terusan saat di perpustakaan. Please help me."
📞 Sebastian: "I will be there in a second."
*Aku akan ke sana sebentar lagi*
📞 Aku: "Yes please, hurry up."
*Ya tolong, cepatlah*
Telpon di tutup. Aku sungguh takut keluar dari Toilet. Sampai aku mendengar suara penyelamatku
"I am here Jessica."
Aku keluar dan melihat Sebastian berdiri di luar toilet. Abraham pun masih di sana. Wajah mereka berdua masing-masing marah dan merah, siap membunuh. Aku menggenggam jemari Sebastian.
Aku tak bicara sepatah katapun pada Abraham dan Sebastian seperti tahu ketakutanku.
🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤
Mohon tinggalkan jejak dengan like, komen dan vote yaaa. Terimakasih ♥️♥️♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Jhon Travolta
GK usah pake bahasa Inggrisnya lah kalo udah ada terjemahannya.. bikin alur ceritanya tak sedap dibaca.
2024-04-27
0
Choconirama
Wah, dark witch— penyihir jahat kah?
2020-08-13
2
.
suka suka 😊😍😍
2020-06-26
4