Chapter 13 : Mencarimu

Sebastian Adrianus Verhoeven POV

Hatiku sangat hancur. Jessica menghilang setelah aku menerima telpon dari papa dan kini tak tahu dimana keberadaan dirinya.

Sejak hari Rabu itu, aku selalu mencoba menelpon Jessicaku tapi nomornya tidak aktif.

Kami , yaitu aku dan keluargaku juga keluarga Jessica , sudah meminta bantuan kepolisian agar pihak pengelola mall mau membuka rekaman cctv.

Ketika kami bisa melihat kejadian itu lewat rekaman cctv, aku melihat dengan jelas bahwa Jessica dibawa oleh seorang pria yang postur tubuhnya mirip seperti aku walau wajahnya terlihat samar "Abraham" aku gemetar karena murka.

Kami mencari ke semua maskapai penerbangan, tidak ada nama penumpang atas nama Patricia Jessica Donovan ataupun Abraham Gilbert Morritz.

Ketika di cek di hotel tempat Abraham menginap, dari front desk kami mendapatkan konfirmasi bahwa Abraham sudah check out dari jam 08:00 pagi.

Abraham betul-betul licin. Aku akan menghajarnya sampai mati bila aku tahu tempat persembunyiannya.

Dimanakah dirimu berada sekarang sayang? Kenapa kamu bisa lolos dari pengawasanku? Apakah kamu melepaskan cincinmu? Tidak mungkin spell dari Abraham masuk bila cincinnya terus-menerus dipakai.

Aku tak bisa tidur semalaman. Pusing sekali kepalaku.

Aku tidak ada nafsu makan sama sekali, aku hanya makan sedikit itu juga karena aku memaksakan diri.

Aku mencari semua informasi tentang Abraham melalui internet, tapi aku tidak menemukannya.

Sekarang aku berada di kamar Willem di lantai 1 untuk menenangkan diri.

Aku merasa bersalah pada orang tua Jessica karena tak bisa menjaganya.

"Bas, tidurlah son. Besok kita cari lagi Patricia" ucap papaku.

"Bas belum mengantuk, papa" kataku tegar.

"I know, Bas. Sleep now." Tegas papa. Papa menatap mataku dan memelukku.

*Papa tahu, Bas. Tidurlah sekarang*

Aku merasa airmataku menetes tanpa aku kehendaki. Aku terus menyalahkan diriku sendiri karena kejadian itu.

Papa tetap memelukku, aku menangis tanpa suara. Rasanya seperti kehilangan separuh jiwaku dan nyawaku.

"Seharusnya Bas tidak meninggalkan Jessica sendiri, pa. Seharusnya Bas membawa dia saat Bas menerima telpon dari papa" ucapku bergetar

Papaku diam, tetap memelukku.

"Ini semua salah Bas. Bas lalai.." aku menangis dalam pelukan papaku.

"Son, don't blame yourself. Be strong. Take a rest now. You must be fit, Bas. You are not alone. You have us "

*Nak, jangan menyalahkan dirimu sendiri. Jadilah kuat. Istirahat lah sekarang. Kamu harus fit, Bas. Kamu tidak sendirian. Kamu memiliki kami*

Aku menangis dalam diam. Papaku tahu bahwa aku tak pernah menangis, seburuk apapun hariku, aku akan diam.

Kakakku, Sophia, sampai menjuluki aku manusia es karena aku seperti tidak merasakan apapun. Sedih, senang, marah, wajahku tetap datar dan dingin.

Kali ini, Jessica hilang entah dimana, aku menangis. Aku menangis di luar kendaliku.

Aku melepaskan pelukan papaku.

"Danke, Pa" aku tak mengapa bila dibilang cengeng malam ini.

*Terimakasih, Pa*

"Besok kita lanjutkan pencarian. Papa izinkan kamu menggunakan sihir di rumah ini mulai besok"

Aku terkejut, "Benarkah, pa?" Anthony James Verhoeven, kepala keluarga Verhoeven di rumah ini, mengizinkan praktik sihir , tepatnya mengizinkan aku melakukan ritual sihir. Ini bisa dikatakan sebagai mukjizat atau hal yang sangat langka terjadi.

"Ya, papa serius. Istirahatlah. Mulai besok kamu bisa memulai pencarian Patricia menggunakan ilmu sihir. Papa memberi izin penuh" kulihat mata papa dan aku mengangguk.

"Baiklah pa, Bas akan istirahat" kataku.

Aku mengambil air di dapur dan aku samar mendengar percakapan orang tuaku

Papa: "Sebastian menangis, ma, papa tak pernah melihatnya menangis dari dia kecil sampai dia dewasa. "

Mama: "Iya pa, dia selalu menyesali dirinya sendiri. Mama jadi tak tega. Makan pun dia sangat sedikit. "

Papa: "Papa sudah berikan izin pada Sebastian, mulai besok dia boleh melakukan sihir di rumah ini, ma. "

Mama: "Apa tidak apa-apa, pa?"

Papa: "Mau tidak mau, ma. Papa tadi menelpon Thomas, dia bilang tidak mau ikut campur masalah anaknya. Sungguh menjengkelkan. Papa tahu kita harus main Magick juga. Tak mungkin Thomas dan Griselda tidak tidak mengetahui dimana anaknya berada. Pasti Abraham sudah menyembunyikan dirinya dan Patricia menggunakan Magick "

Mama: "Baiklah, mama mendukung keputusanmu, pa. Mama ikut mana baiknya saja. "

Papa: "Sebastian anak yang baik. Papa ingin Sebastian dan Patricia bersatu, ma. "

Aku naik ke atas. Aku bersyukur orang tuaku mendukung hubungan ku dengan Jessica.

Aku masuk ke kamarku. Mengunci pintunya dan aku duduk di tepi ranjang.

Hari ini sudah hari Jumat, besok seharusnya kami bertunangan bila Abraham tidak menculiknya.

"Nanti saja, aku ingin menikmati waktu denganmu." kata-kata itu terngiang-ngiang di ingatanku. Aku bisa mengingat jelas wajah Jessica yang merona saat mengucapkan kalimat itu, apakah itu pertanda, Sayang?

Apakah kamu baik-baik saja? Aku sangat merindukanmu, Sayang.

Aku sudah tidak tidur sejak hari Rabu, hari dimana Jessica ku menghilang.

3 hari aku tidak tidur karena merasa bersalah dan memikirkanmu, Jessica. Walau orang tuamu tak menyalahkan ku tapi aku merasa aku seperti pria tidak bertanggung jawab karena kamu pergi denganku dan aku tak bisa menjagamu dengan baik sampai kau menghilang karena diculik Abraham brengsek itu.

Besok, aku akan membongkar catatan-catatan milik Opa Nicolaas dan Opa Erik, aku akan mencari adakah spell untuk mencari orang yang hilang. Kalaupun ada, aku harus mempersiapkan bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan untuk ritualnya.

Aku mandi lalu berpakaian. Aku merasa tidak bersemangat namun aku harus tetap kuat seperti yang papaku katakan.

Aku menatap ponselku. Aku melihat fotoku berdua dengan Jessica. Dia sangat cantik, gadis impianku sejak kecil.

Aku bertekad akan mencarimu, Jessica. Aku tidak akan menyerah, walau itu berarti aku harus perang ilmu Magick sekalipun dengan Abraham, tekadku dalam hati.

Aku melihat jam di nakas, sudah jam 00:00 dan aku pun segera tertidur.

🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤

Mohon tinggalkan jejak dengan like, komen dan vote yaaa. Terimakasih ♥️♥️♥️

Terpopuler

Comments

Dwi Saputri

Dwi Saputri

Perang sodara nih thor jadinya 😁😁

2020-09-07

1

wati

wati

like

2020-08-23

1

Retno Sandi

Retno Sandi

suka critax kak. sukses y

2020-07-27

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Awal Mula
2 Chapter 2 : Firasat Sebastian
3 Chapter 3 : Firasat Buruk Jadi Nyata
4 Chapter 4 : Pengacau Datang
5 Chapter 5 : Tidak Menyerah
6 Chapter 6 : Rahasia Keluarga Besar Sebastian
7 Chapter 7 : Mimpi Aneh Patricia
8 Chapter 8 : Jalan-jalan Berdua
9 Chapter 9 : Hati Bergemuruh
10 Chapter 10 : Bahaya Mengintai
11 Chapter 11 : Kau Milikku
12 Chapter 12 : Pernikahan Paksa
13 Chapter 13 : Mencarimu
14 Chapter 14 : Jangan Sentuh Aku
15 Chapter 15 : Dejavu
16 Bonus Visual Cast Patricia, Sebastian dan Abraham
17 Chapter 16 : Perhatian
18 Chapter 17 : Mertua
19 Chapter 18 : Restu Mertua Untuk Kami
20 Chapter 19 : Penglihatan Patricia
21 Chapter 20 : Usaha Sebastian
22 Chapter 21 : Sister Support
23 Chapter 22 : Permintaan Kecil Patricia
24 Chapter 23 : Persiapan Bulan Madu
25 Chapter 24 : Obat Dari Mama Mertua
26 Chapter 25 : Tiba Di Belanda
27 Chapter 26 : Apakah Aku Jatuh Cinta Padanya?
28 Chapter 27 : Rumah Kaca
29 Pengumuman Novel Baru
30 Chapter 28 : Cerita Abraham
31 Chapter 29 : Makam Opa Nicolaas
32 Chapter 30 : Berkat Mereka Untuk Kami
33 Chapter 31 : Makan Siang Di Morritz Hotel
34 Chapter 32 : Jalan-jalan Dengan Abraham
35 Chapter 33 : Mesra
36 Chapter 34 : Telepon Dari Richard
37 Bonus Cast Pemeran Sophia, Willem dan Richard
38 Chapter 35 : Willem
39 Chapter 36 : Lamaran
40 Chapter 37 : Surprise
41 Chapter 38 : Richard
42 Chapter 39 : Honeymoon Part 2
43 Chapter 40 : Langit Serasa Runtuh
44 Chapter 41 : Swiss
45 Chapter 42 : Rapat Keluarga
46 Chapter 43 : Firasat Patricia
47 Chapter 44 : Petunjuk Melalui Mimpi
48 Chapter 45 : Menyampaikan Pesan Part 1
49 Chapter 46 : Klinik Kandungan
50 Chapter 47 : Penemuan Kalung Pentagram Kuno
51 Chapter 48 : Menyampaikan Pesan Part 2
52 Chapter 49 : Serangan Yang Gagal
53 Chapter 50 : Mimpi Bertemu Opa Erik
54 Chapter 51 : Spend Time Together
55 Chapter 52 : Suara Misterius Di Witching Hour
56 Chapter 53 : Shooting Star
57 Chapter 54 : A Mother's Gut
58 Chapter 55 : Membeli Oleh-Oleh
59 Chapter 56 : Mama
60 Chapter 57 : Berkenalan Dengan Mama Mertua
61 Chapter 58 : Richard's Annual Leave
62 Chapter 59 : Zurich I'm Coming
63 Chapter 60 : Sophia Pulang
64 Chapter 61 : Cinta Terpendam Willem
65 Chapter 62 : Perasaan Aneh Apa Ini?
66 Chapter 63 : Bujukan Rosaline
67 Chapter 64 : Meet The Great Physic Part 1
68 Chapter 65 : Meet The Great Physic Part 2
69 Chapter 66 : Sophia's Phone Call
70 Chapter 67 : Kembali Ke Vancouver
71 Chapter 68 : Masa Kecil Patricia Part 1 -- Rencana Perjodohan Sejak Kecil
72 Chapter 69 : Masa Kecil Patricia Part 2 -- Misa Bersama Di Gereja Paroki Santa Theresia
73 Chapter 70 : Masa Kecil Patricia Part 3 -- Debaran Aneh
74 Chapter 71 : Masa Kecil Patricia Part 4 -- Our Childhood Promise's
75 Chapter 72 : Goddess Hecate; The Dark Lady, Goddess Of Witches, And Moon
76 Chapter 73 : Witchcraft Ritual Part 1 -- Cleansing And Purifying Shower
77 Chapter 74 : Witchcraft Ritual Part 2 -- Releasing The Unseen Seal From Patricia
78 Chapter 75 :Patricia's Recovery
79 Chapter 76 : Berangkat Ke Vancouver
80 Chapter 77 : The Twin Albert and Alfons
81 Chapter 78 : Siapakah Yang Kau Pilih Untuk Mati?
82 Chapter 79 : It's Complicated
83 Chapter 80 : Book Of Shadow
84 Chapter 81 : Morritz's Secret Library
85 PENGUMUMAN HIATUS
86 Pengumuman
87 Chapter 82 : Bad Gut (Firasat Buruk)
88 Chapter 83 : Perasaan Terdalam Sebastian
89 Chapter 84 : Witchcraft Basic Lesson Part 1 "The Eight Sabat"
90 Chapter 85 : Kecemasan Rosaline
91 Chapter 86 : Negosiasi
92 Surat Cinta Dari Saya
93 Chapter 87 : Witchcraft Bassic Lesson Part 2 "The Crystal's"
94 Chapter 88 : An Guth Mistéireach (The Mysterious Voice)
95 Apakah Reader Mau Kalau Cerita Reinkarnasi Dark Witch Jadi Buku Cetak?
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Chapter 1 : Awal Mula
2
Chapter 2 : Firasat Sebastian
3
Chapter 3 : Firasat Buruk Jadi Nyata
4
Chapter 4 : Pengacau Datang
5
Chapter 5 : Tidak Menyerah
6
Chapter 6 : Rahasia Keluarga Besar Sebastian
7
Chapter 7 : Mimpi Aneh Patricia
8
Chapter 8 : Jalan-jalan Berdua
9
Chapter 9 : Hati Bergemuruh
10
Chapter 10 : Bahaya Mengintai
11
Chapter 11 : Kau Milikku
12
Chapter 12 : Pernikahan Paksa
13
Chapter 13 : Mencarimu
14
Chapter 14 : Jangan Sentuh Aku
15
Chapter 15 : Dejavu
16
Bonus Visual Cast Patricia, Sebastian dan Abraham
17
Chapter 16 : Perhatian
18
Chapter 17 : Mertua
19
Chapter 18 : Restu Mertua Untuk Kami
20
Chapter 19 : Penglihatan Patricia
21
Chapter 20 : Usaha Sebastian
22
Chapter 21 : Sister Support
23
Chapter 22 : Permintaan Kecil Patricia
24
Chapter 23 : Persiapan Bulan Madu
25
Chapter 24 : Obat Dari Mama Mertua
26
Chapter 25 : Tiba Di Belanda
27
Chapter 26 : Apakah Aku Jatuh Cinta Padanya?
28
Chapter 27 : Rumah Kaca
29
Pengumuman Novel Baru
30
Chapter 28 : Cerita Abraham
31
Chapter 29 : Makam Opa Nicolaas
32
Chapter 30 : Berkat Mereka Untuk Kami
33
Chapter 31 : Makan Siang Di Morritz Hotel
34
Chapter 32 : Jalan-jalan Dengan Abraham
35
Chapter 33 : Mesra
36
Chapter 34 : Telepon Dari Richard
37
Bonus Cast Pemeran Sophia, Willem dan Richard
38
Chapter 35 : Willem
39
Chapter 36 : Lamaran
40
Chapter 37 : Surprise
41
Chapter 38 : Richard
42
Chapter 39 : Honeymoon Part 2
43
Chapter 40 : Langit Serasa Runtuh
44
Chapter 41 : Swiss
45
Chapter 42 : Rapat Keluarga
46
Chapter 43 : Firasat Patricia
47
Chapter 44 : Petunjuk Melalui Mimpi
48
Chapter 45 : Menyampaikan Pesan Part 1
49
Chapter 46 : Klinik Kandungan
50
Chapter 47 : Penemuan Kalung Pentagram Kuno
51
Chapter 48 : Menyampaikan Pesan Part 2
52
Chapter 49 : Serangan Yang Gagal
53
Chapter 50 : Mimpi Bertemu Opa Erik
54
Chapter 51 : Spend Time Together
55
Chapter 52 : Suara Misterius Di Witching Hour
56
Chapter 53 : Shooting Star
57
Chapter 54 : A Mother's Gut
58
Chapter 55 : Membeli Oleh-Oleh
59
Chapter 56 : Mama
60
Chapter 57 : Berkenalan Dengan Mama Mertua
61
Chapter 58 : Richard's Annual Leave
62
Chapter 59 : Zurich I'm Coming
63
Chapter 60 : Sophia Pulang
64
Chapter 61 : Cinta Terpendam Willem
65
Chapter 62 : Perasaan Aneh Apa Ini?
66
Chapter 63 : Bujukan Rosaline
67
Chapter 64 : Meet The Great Physic Part 1
68
Chapter 65 : Meet The Great Physic Part 2
69
Chapter 66 : Sophia's Phone Call
70
Chapter 67 : Kembali Ke Vancouver
71
Chapter 68 : Masa Kecil Patricia Part 1 -- Rencana Perjodohan Sejak Kecil
72
Chapter 69 : Masa Kecil Patricia Part 2 -- Misa Bersama Di Gereja Paroki Santa Theresia
73
Chapter 70 : Masa Kecil Patricia Part 3 -- Debaran Aneh
74
Chapter 71 : Masa Kecil Patricia Part 4 -- Our Childhood Promise's
75
Chapter 72 : Goddess Hecate; The Dark Lady, Goddess Of Witches, And Moon
76
Chapter 73 : Witchcraft Ritual Part 1 -- Cleansing And Purifying Shower
77
Chapter 74 : Witchcraft Ritual Part 2 -- Releasing The Unseen Seal From Patricia
78
Chapter 75 :Patricia's Recovery
79
Chapter 76 : Berangkat Ke Vancouver
80
Chapter 77 : The Twin Albert and Alfons
81
Chapter 78 : Siapakah Yang Kau Pilih Untuk Mati?
82
Chapter 79 : It's Complicated
83
Chapter 80 : Book Of Shadow
84
Chapter 81 : Morritz's Secret Library
85
PENGUMUMAN HIATUS
86
Pengumuman
87
Chapter 82 : Bad Gut (Firasat Buruk)
88
Chapter 83 : Perasaan Terdalam Sebastian
89
Chapter 84 : Witchcraft Basic Lesson Part 1 "The Eight Sabat"
90
Chapter 85 : Kecemasan Rosaline
91
Chapter 86 : Negosiasi
92
Surat Cinta Dari Saya
93
Chapter 87 : Witchcraft Bassic Lesson Part 2 "The Crystal's"
94
Chapter 88 : An Guth Mistéireach (The Mysterious Voice)
95
Apakah Reader Mau Kalau Cerita Reinkarnasi Dark Witch Jadi Buku Cetak?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!