Sebastian Adrianus Verhoeven POV
Hatiku sangat hancur. Jessica menghilang setelah aku menerima telpon dari papa dan kini tak tahu dimana keberadaan dirinya.
Sejak hari Rabu itu, aku selalu mencoba menelpon Jessicaku tapi nomornya tidak aktif.
Kami , yaitu aku dan keluargaku juga keluarga Jessica , sudah meminta bantuan kepolisian agar pihak pengelola mall mau membuka rekaman cctv.
Ketika kami bisa melihat kejadian itu lewat rekaman cctv, aku melihat dengan jelas bahwa Jessica dibawa oleh seorang pria yang postur tubuhnya mirip seperti aku walau wajahnya terlihat samar "Abraham" aku gemetar karena murka.
Kami mencari ke semua maskapai penerbangan, tidak ada nama penumpang atas nama Patricia Jessica Donovan ataupun Abraham Gilbert Morritz.
Ketika di cek di hotel tempat Abraham menginap, dari front desk kami mendapatkan konfirmasi bahwa Abraham sudah check out dari jam 08:00 pagi.
Abraham betul-betul licin. Aku akan menghajarnya sampai mati bila aku tahu tempat persembunyiannya.
Dimanakah dirimu berada sekarang sayang? Kenapa kamu bisa lolos dari pengawasanku? Apakah kamu melepaskan cincinmu? Tidak mungkin spell dari Abraham masuk bila cincinnya terus-menerus dipakai.
Aku tak bisa tidur semalaman. Pusing sekali kepalaku.
Aku tidak ada nafsu makan sama sekali, aku hanya makan sedikit itu juga karena aku memaksakan diri.
Aku mencari semua informasi tentang Abraham melalui internet, tapi aku tidak menemukannya.
Sekarang aku berada di kamar Willem di lantai 1 untuk menenangkan diri.
Aku merasa bersalah pada orang tua Jessica karena tak bisa menjaganya.
"Bas, tidurlah son. Besok kita cari lagi Patricia" ucap papaku.
"Bas belum mengantuk, papa" kataku tegar.
"I know, Bas. Sleep now." Tegas papa. Papa menatap mataku dan memelukku.
*Papa tahu, Bas. Tidurlah sekarang*
Aku merasa airmataku menetes tanpa aku kehendaki. Aku terus menyalahkan diriku sendiri karena kejadian itu.
Papa tetap memelukku, aku menangis tanpa suara. Rasanya seperti kehilangan separuh jiwaku dan nyawaku.
"Seharusnya Bas tidak meninggalkan Jessica sendiri, pa. Seharusnya Bas membawa dia saat Bas menerima telpon dari papa" ucapku bergetar
Papaku diam, tetap memelukku.
"Ini semua salah Bas. Bas lalai.." aku menangis dalam pelukan papaku.
"Son, don't blame yourself. Be strong. Take a rest now. You must be fit, Bas. You are not alone. You have us "
*Nak, jangan menyalahkan dirimu sendiri. Jadilah kuat. Istirahat lah sekarang. Kamu harus fit, Bas. Kamu tidak sendirian. Kamu memiliki kami*
Aku menangis dalam diam. Papaku tahu bahwa aku tak pernah menangis, seburuk apapun hariku, aku akan diam.
Kakakku, Sophia, sampai menjuluki aku manusia es karena aku seperti tidak merasakan apapun. Sedih, senang, marah, wajahku tetap datar dan dingin.
Kali ini, Jessica hilang entah dimana, aku menangis. Aku menangis di luar kendaliku.
Aku melepaskan pelukan papaku.
"Danke, Pa" aku tak mengapa bila dibilang cengeng malam ini.
*Terimakasih, Pa*
"Besok kita lanjutkan pencarian. Papa izinkan kamu menggunakan sihir di rumah ini mulai besok"
Aku terkejut, "Benarkah, pa?" Anthony James Verhoeven, kepala keluarga Verhoeven di rumah ini, mengizinkan praktik sihir , tepatnya mengizinkan aku melakukan ritual sihir. Ini bisa dikatakan sebagai mukjizat atau hal yang sangat langka terjadi.
"Ya, papa serius. Istirahatlah. Mulai besok kamu bisa memulai pencarian Patricia menggunakan ilmu sihir. Papa memberi izin penuh" kulihat mata papa dan aku mengangguk.
"Baiklah pa, Bas akan istirahat" kataku.
Aku mengambil air di dapur dan aku samar mendengar percakapan orang tuaku
Papa: "Sebastian menangis, ma, papa tak pernah melihatnya menangis dari dia kecil sampai dia dewasa. "
Mama: "Iya pa, dia selalu menyesali dirinya sendiri. Mama jadi tak tega. Makan pun dia sangat sedikit. "
Papa: "Papa sudah berikan izin pada Sebastian, mulai besok dia boleh melakukan sihir di rumah ini, ma. "
Mama: "Apa tidak apa-apa, pa?"
Papa: "Mau tidak mau, ma. Papa tadi menelpon Thomas, dia bilang tidak mau ikut campur masalah anaknya. Sungguh menjengkelkan. Papa tahu kita harus main Magick juga. Tak mungkin Thomas dan Griselda tidak tidak mengetahui dimana anaknya berada. Pasti Abraham sudah menyembunyikan dirinya dan Patricia menggunakan Magick "
Mama: "Baiklah, mama mendukung keputusanmu, pa. Mama ikut mana baiknya saja. "
Papa: "Sebastian anak yang baik. Papa ingin Sebastian dan Patricia bersatu, ma. "
Aku naik ke atas. Aku bersyukur orang tuaku mendukung hubungan ku dengan Jessica.
Aku masuk ke kamarku. Mengunci pintunya dan aku duduk di tepi ranjang.
Hari ini sudah hari Jumat, besok seharusnya kami bertunangan bila Abraham tidak menculiknya.
"Nanti saja, aku ingin menikmati waktu denganmu." kata-kata itu terngiang-ngiang di ingatanku. Aku bisa mengingat jelas wajah Jessica yang merona saat mengucapkan kalimat itu, apakah itu pertanda, Sayang?
Apakah kamu baik-baik saja? Aku sangat merindukanmu, Sayang.
Aku sudah tidak tidur sejak hari Rabu, hari dimana Jessica ku menghilang.
3 hari aku tidak tidur karena merasa bersalah dan memikirkanmu, Jessica. Walau orang tuamu tak menyalahkan ku tapi aku merasa aku seperti pria tidak bertanggung jawab karena kamu pergi denganku dan aku tak bisa menjagamu dengan baik sampai kau menghilang karena diculik Abraham brengsek itu.
Besok, aku akan membongkar catatan-catatan milik Opa Nicolaas dan Opa Erik, aku akan mencari adakah spell untuk mencari orang yang hilang. Kalaupun ada, aku harus mempersiapkan bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan untuk ritualnya.
Aku mandi lalu berpakaian. Aku merasa tidak bersemangat namun aku harus tetap kuat seperti yang papaku katakan.
Aku menatap ponselku. Aku melihat fotoku berdua dengan Jessica. Dia sangat cantik, gadis impianku sejak kecil.
Aku bertekad akan mencarimu, Jessica. Aku tidak akan menyerah, walau itu berarti aku harus perang ilmu Magick sekalipun dengan Abraham, tekadku dalam hati.
Aku melihat jam di nakas, sudah jam 00:00 dan aku pun segera tertidur.
🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤
Mohon tinggalkan jejak dengan like, komen dan vote yaaa. Terimakasih ♥️♥️♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Dwi Saputri
Perang sodara nih thor jadinya 😁😁
2020-09-07
1
wati
like
2020-08-23
1
Retno Sandi
suka critax kak. sukses y
2020-07-27
1