Chapter 11 : Kau Milikku

Author POV

Seorang pria keluar dari mobilnya dan terlihat menggendong seorang gadis dengan hati-hati.

Di wajahnya terlihat jelas rasa rindu yang sangat mendalam dan cinta yang besar.

"Kau milikku sayang, aku tak akan melepaskanmu" ujarnya pada gadis yang tengah tertidur itu.

Pria itu masuk ke sebuah villa yang sepi setelah 24 jam perjalanan yang jauh menggunakan jet pribadinya.

Terdapat puluhan pengawal terdapat di villa itu.

"Selamat datang tuan muda"

Pria itu berlalu dan masuk ke dalam rumah.

Semua pelayan sudah berjejer menyambut kedatangannya, mereka semua menunduk dan memberi penghormatan "Selamat datang tuan muda"

Pria itu tak menjawab apalagi tersenyum. Wajahnya datar dan dingin. Dia naik ke lift dan menekan tombol angka 2.

Setelah sampai ke lantai 2, pria itu keluar dan bergegas ke sebuah ruangan.

Pria itu memasukkan sidik jarinya sebagai Password dan pintu itu pun terbuka.

Pria itu meletakkan gadis itu dengan hati-hati di atas ranjang.

Ditatapnya gadis itu, dibelainya pipinya dan diciumnya keningnya.

"Aku sungguh merindukanmu, sayang. Kalau bukan karena kau, aku tak akan bertindak senekat ini. Kamu adalah dark witch juga, sama sepertiku dan aku melihat sendiri betapa besar power mu, sayangnya kau belum mengetahuinya."

Pria itu menatap sang gadis dengan sangat intens, dia merapikan rambut si gadis dan memeluknya.

"My Queen, aku sangat merindukanmu. Mulai hari ini, kau tinggal bersamaku dan kita akan menikah besok. Aku tak akan menyerahkan mu kepada Sebastian. Kamu adalah pasanganku, kau adalah milikku, aku bisa merasakannya sejak pertama kali bertemu denganmu" suara pria itu berubah serak. Dia merasa panas bila mengingat Sebastian.

Dia lalu bangkit dari tempat tidur dan menelpon , meminta pelayan wanita untuk menyeka tubuh gadis pujaannya dan mengganti bajunya.

Ketika 3 pelayan masuk, dia menginstruksikan agar berhati-hati dalam melayani wanitanya.

Ketiga pelayan mengangguk dan segera mengerjakan pekerjaannya sementara pria tersebut keluar dari kamarnya.

Dia masuk ke ruangan pribadinya. Dia segera membuat lingkaran Pentagram dan menaruh lilin di sekelilingnya.

Pria itu duduk di tengah Pentagram dan berkonsentrasi untuk memulai sihir proteksi di sekeliling villanya sehingga tidak terdeteksi secara gaib maupun secara real.

Pria itu juga merapalkan spell kuno agar Ratunya tidak bisa kabur ke manapun dan dengan siapapun.

Setelah selesai, pria itu keluar dari ruangannya dan pintu terkunci secara otomatis.

Abraham Gilbert Morritz POV

"Tuan, nyonya muda sudah selesai kami bersihkan. Bajunya sudah kami ganti sesuai perintah Tuan muda." Ucap salah satu pelayan wanita dengan hormat.

Aku sudah memerintahkan kepada semua pengawal dan maid untuk memanggil My Queen dengan sebutan Nyonya muda.

"Bagus, kembalilah ke tempat kalian"

"Baik tuan" ketiga pelayan itu pun pergi.

Aku masuk kembali ke kamar ku. Aku menutup pintunya dan mendekat ke arah ranjangku.

Aku melihat Patricia sudah bersih dan sudah berganti pakaian.

Wanitaku, Ratuku, semakin cantik, aku bahagia dia sekarang di sini bersamaku, gumamku sambil tersenyum.

Aku lalu menanggalkan pakaianku dan mandi sebelum tidur. Perjalanan 24 jam sangat melelahkanku. Aku sendiri sudah bertekad habis-habisan kali ini.

Aku tak mau kalah dengan Sebastian, geramku dalam hati saat aku di bawah guyuran shower. Kau pikir cincin mu efektif? Untung saja Patricia sempat melepas cincinnya saat dia mandi dan tidak dipakai sampai keesokan hari, sehingga aku bisa memantrainya saat dia tidur, aku tak akan mau mengalah lagi!

Selesai mandi aku memakai baju tidur ku. Aku berbaring di sebelah Patricia.

Aku sangat lelah, aku ingin tidur karena perjalanan ini membuat ku tak bisa tidur.

Hatiku merasa sakit ketika mengingat tatapan mata benci dari wanita yang ku cinta saat aku datang ke kampusnya. Patricia, mengapa kamu membenciku? Kamu bahkan tidak sempat mengenalku secara mendalam, lihatlah aku, kenallah aku, keluhku dalam hati.

Sejak pertama aku ke Jakarta, Indonesia, aku takjub melihatmu. Manik mata coklat muda yang begitu indah dengan rambut panjang pirang.

Sebastian tidak pernah mau memperkenalkan aku padanya. Aku berusaha bertanya baik-baik namun Sebastian tak pernah menjawab.

Aku terus melihat manik mata cokelatnya. Manik mata cokelat muda itu seolah menghipnotisku.

Awalnya aku berpikir bahwa kedatangan aku dan orang tuaku ke Jakarta hanya untuk mengunjungi Opa Nicolaas. Saat itu, aku sudah berpikir bahwa aku pasti akan mati karena bosan. Namun, semua itu lenyap begitu aku melihat Patricia.

Dari mana aku tahu bahwa nama gadis itu adalah Patricia? Aku sempat berkenalan dengannya.

"Namaku Abraham, aku sepupu Sebastian, siapa namamu?" Sapaku ke gadis cantik itu sambil mengulurkan tanganku

Dia mengerjapkan mata dengan lucu "Patricia" dan dia menjabat tanganku.

Tatapan matanya menembus jantungku dan aku tak bisa melupakannya. Aku hanya sempat ngobrol beberapa kali dengannya, itu pun saat tak ada Sebastian.

Aku teringat pesan Opa Nicolaas sebelum meninggal, "Abraham, kemarilah nak"

"Ya, Opa buyut" kataku, Opa Nicolaas hanya mau dipanggil Opa buyut, tidak mau panggilan lainnya.

Opa meletakkan tangannya di kepalaku, kepalaku menunduk "Abraham, opa tidak akan lama lagi meninggalkan dunia ini. Kau akan menjadi witch yang hebat, kau akan diberkahi dengan ketampanan, kekuatan, dan kemasyhuran. Cintamu akan sangat sulit kau raih, tapi kau tahu siapa jodohmu ketika kamu bertemu dengannya. Kau akan melawan keluarga besarmu sama seperti aku dulu. Jangan pernah menyerah, kamu akan berhasil. Bertindaklah hati-hati dan dengan ini aku sempurnakan ilmuku padamu. "

Aku merasakan tubuhku dialiri aliran listrik dan aku masih menunggu opa melepaskan tangannya dari kepalaku.

Opa lalu melepaskan tangannya dari kepalaku, "Terimakasih opa buyut" kataku penuh hormat.

"Kelak kamu akan memperebutkan satu wanita istimewa dan akan bertengkar dengan saudaramu sendiri. Opa tahu kamu mencintai wanita yang sama dengan dia "

Aku terdiam. Selama ini aku tak pernah menceritakan apapun perasaanku kepada orang lain termasuk orang tuaku.

"Abraham harus bagaimana opa? Wanita istimewa itu sepertinya dijauhkan dariku. Entah apa yang dikatakan Bas padanya, sehingga dia seperti jijik melihatku" aku berusaha supaya tidak terdengar sedih walau kenyataannya memang begitu.

Opa menatap wajahku dengan manik birunya.

"Berusahalah dengan keras Abraham, kamu anak laki-laki, anak laki-laki tidak boleh menyerah dengan mimpinya. Sama seperti opa yang selalu tidak menyerah. Kalau kau mudah menyerah, wanita istimewamu akan dengan mudah direbut" aku terdiam, betapa rumitnya hidupku nanti.

"Berjanjilah kau tak akan mundur semudah itu Abraham, kamu anak laki-laki yang kuat dan tangguh. Kamu adalah cicitku , opa yakin kamu mampu" Opa seperti mengetahui isi hatiku.

"Baik opa, Abraham berjanji" kataku dan memeluk opa buyutku.

Aku selalu berusaha mendekati wanita istimewaku namun apa daya, dia selalu dijauhkan dariku.

Aku tak bisa mengenal wanitaku secara dekat dan mendalam.

Ketika Opa Nicolaas meninggal, aku dan orang tuaku tak bisa ke rumah paman Anthony lagi.

Aku berusaha mencari cara agar dekat padanya, ketika ingin mendaftar kuliah, aku mendengar bahwa Ratuku akan kuliah di Swiss, aku menyusul dia ke sana. Aku ingin satu kampus dengannya dan lebih dekat dengannya.

Aku mencari-cari Ratuku ke semua universitas, aku tidak menemukannya.

Aku sangat kecewa. Patricia pasti urung kuliah di Swiss karena mendengar aku juga kuliah di sini.

Aku mengatakan pada orang tuaku bahwa aku menyukai Patricia dan ingin menikahinya dan aku meminta bantuan orang tuaku agar menelpon paman Anthony supaya membantuku namun paman Anthony menolaknya.

Mengapa semua orang menjadi kejam pada keluarga kami? Kami memiliki darah yang sama walau kami dibuang.

Aku tak terima dan aku tetap pergi ke Jakarta. Aku sudah sangat tak sabar ingin bertemu dengan Patricia, namun ketika aku sampai di kampusnya, aku ditolaknya dan dia malah bergandengan tangan dengan Sebastian di depan mataku.

Rasanya ingin ku bunuh Sebastian saat itu juga tapi aku bersabar dan mencari celah.

Aku sakit hati dan marah dengan perlakuan Sebastian. Aku bahkan mendengar bahwa Patricia akan bertunangan dengan Sebastian lalu minggu depan mereka akan menikah.

Aku tidak terima Ratuku menjadi milik sepupuku. Selama aku hidup, jangan harap kau bisa memiliki Patricia, sumpahku dalam hati.

Malam harinya, aku sengaja memantrai Patricia dengan love spell kuno yang diajarkan oleh opa Nicolaas. Aku tahu Sebastian adalah witch , sama sepertiku. Namun aku tidak akan menyerah.

Kalau ini berarti perang, aku siap berperang. Seperti janjiku pada Opa Nicolaas, aku tidak akan menyerah begitu saja.

Sebastian sudah terlalu lama memonopoli wanitaku dan aku akan merebut apa yang seharusnya jadi milikku.

Aku merebahkan diriku di samping Patricia. Aku mencium keningnya dengan penuh rasa sayang lalu ku peluk dia. Tak lama aku juga tertidur.

🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤

Mohon tinggalkan jejak dengan like, komen dan vote yaaa. Terimakasih ♥️♥️♥️

Terpopuler

Comments

Shima Jiu

Shima Jiu

setau saya, sebutan WITCH itu utk penyihir wanita, sedangkan utk pria disebut WIZARD,, maaf kalo saya salah

2021-04-02

1

Arumb

Arumb

entah mengapa ...aku tak suka jessica sama abraham 😭

2020-09-12

9

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Awal Mula
2 Chapter 2 : Firasat Sebastian
3 Chapter 3 : Firasat Buruk Jadi Nyata
4 Chapter 4 : Pengacau Datang
5 Chapter 5 : Tidak Menyerah
6 Chapter 6 : Rahasia Keluarga Besar Sebastian
7 Chapter 7 : Mimpi Aneh Patricia
8 Chapter 8 : Jalan-jalan Berdua
9 Chapter 9 : Hati Bergemuruh
10 Chapter 10 : Bahaya Mengintai
11 Chapter 11 : Kau Milikku
12 Chapter 12 : Pernikahan Paksa
13 Chapter 13 : Mencarimu
14 Chapter 14 : Jangan Sentuh Aku
15 Chapter 15 : Dejavu
16 Bonus Visual Cast Patricia, Sebastian dan Abraham
17 Chapter 16 : Perhatian
18 Chapter 17 : Mertua
19 Chapter 18 : Restu Mertua Untuk Kami
20 Chapter 19 : Penglihatan Patricia
21 Chapter 20 : Usaha Sebastian
22 Chapter 21 : Sister Support
23 Chapter 22 : Permintaan Kecil Patricia
24 Chapter 23 : Persiapan Bulan Madu
25 Chapter 24 : Obat Dari Mama Mertua
26 Chapter 25 : Tiba Di Belanda
27 Chapter 26 : Apakah Aku Jatuh Cinta Padanya?
28 Chapter 27 : Rumah Kaca
29 Pengumuman Novel Baru
30 Chapter 28 : Cerita Abraham
31 Chapter 29 : Makam Opa Nicolaas
32 Chapter 30 : Berkat Mereka Untuk Kami
33 Chapter 31 : Makan Siang Di Morritz Hotel
34 Chapter 32 : Jalan-jalan Dengan Abraham
35 Chapter 33 : Mesra
36 Chapter 34 : Telepon Dari Richard
37 Bonus Cast Pemeran Sophia, Willem dan Richard
38 Chapter 35 : Willem
39 Chapter 36 : Lamaran
40 Chapter 37 : Surprise
41 Chapter 38 : Richard
42 Chapter 39 : Honeymoon Part 2
43 Chapter 40 : Langit Serasa Runtuh
44 Chapter 41 : Swiss
45 Chapter 42 : Rapat Keluarga
46 Chapter 43 : Firasat Patricia
47 Chapter 44 : Petunjuk Melalui Mimpi
48 Chapter 45 : Menyampaikan Pesan Part 1
49 Chapter 46 : Klinik Kandungan
50 Chapter 47 : Penemuan Kalung Pentagram Kuno
51 Chapter 48 : Menyampaikan Pesan Part 2
52 Chapter 49 : Serangan Yang Gagal
53 Chapter 50 : Mimpi Bertemu Opa Erik
54 Chapter 51 : Spend Time Together
55 Chapter 52 : Suara Misterius Di Witching Hour
56 Chapter 53 : Shooting Star
57 Chapter 54 : A Mother's Gut
58 Chapter 55 : Membeli Oleh-Oleh
59 Chapter 56 : Mama
60 Chapter 57 : Berkenalan Dengan Mama Mertua
61 Chapter 58 : Richard's Annual Leave
62 Chapter 59 : Zurich I'm Coming
63 Chapter 60 : Sophia Pulang
64 Chapter 61 : Cinta Terpendam Willem
65 Chapter 62 : Perasaan Aneh Apa Ini?
66 Chapter 63 : Bujukan Rosaline
67 Chapter 64 : Meet The Great Physic Part 1
68 Chapter 65 : Meet The Great Physic Part 2
69 Chapter 66 : Sophia's Phone Call
70 Chapter 67 : Kembali Ke Vancouver
71 Chapter 68 : Masa Kecil Patricia Part 1 -- Rencana Perjodohan Sejak Kecil
72 Chapter 69 : Masa Kecil Patricia Part 2 -- Misa Bersama Di Gereja Paroki Santa Theresia
73 Chapter 70 : Masa Kecil Patricia Part 3 -- Debaran Aneh
74 Chapter 71 : Masa Kecil Patricia Part 4 -- Our Childhood Promise's
75 Chapter 72 : Goddess Hecate; The Dark Lady, Goddess Of Witches, And Moon
76 Chapter 73 : Witchcraft Ritual Part 1 -- Cleansing And Purifying Shower
77 Chapter 74 : Witchcraft Ritual Part 2 -- Releasing The Unseen Seal From Patricia
78 Chapter 75 :Patricia's Recovery
79 Chapter 76 : Berangkat Ke Vancouver
80 Chapter 77 : The Twin Albert and Alfons
81 Chapter 78 : Siapakah Yang Kau Pilih Untuk Mati?
82 Chapter 79 : It's Complicated
83 Chapter 80 : Book Of Shadow
84 Chapter 81 : Morritz's Secret Library
85 PENGUMUMAN HIATUS
86 Pengumuman
87 Chapter 82 : Bad Gut (Firasat Buruk)
88 Chapter 83 : Perasaan Terdalam Sebastian
89 Chapter 84 : Witchcraft Basic Lesson Part 1 "The Eight Sabat"
90 Chapter 85 : Kecemasan Rosaline
91 Chapter 86 : Negosiasi
92 Surat Cinta Dari Saya
93 Chapter 87 : Witchcraft Bassic Lesson Part 2 "The Crystal's"
94 Chapter 88 : An Guth Mistéireach (The Mysterious Voice)
95 Apakah Reader Mau Kalau Cerita Reinkarnasi Dark Witch Jadi Buku Cetak?
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Chapter 1 : Awal Mula
2
Chapter 2 : Firasat Sebastian
3
Chapter 3 : Firasat Buruk Jadi Nyata
4
Chapter 4 : Pengacau Datang
5
Chapter 5 : Tidak Menyerah
6
Chapter 6 : Rahasia Keluarga Besar Sebastian
7
Chapter 7 : Mimpi Aneh Patricia
8
Chapter 8 : Jalan-jalan Berdua
9
Chapter 9 : Hati Bergemuruh
10
Chapter 10 : Bahaya Mengintai
11
Chapter 11 : Kau Milikku
12
Chapter 12 : Pernikahan Paksa
13
Chapter 13 : Mencarimu
14
Chapter 14 : Jangan Sentuh Aku
15
Chapter 15 : Dejavu
16
Bonus Visual Cast Patricia, Sebastian dan Abraham
17
Chapter 16 : Perhatian
18
Chapter 17 : Mertua
19
Chapter 18 : Restu Mertua Untuk Kami
20
Chapter 19 : Penglihatan Patricia
21
Chapter 20 : Usaha Sebastian
22
Chapter 21 : Sister Support
23
Chapter 22 : Permintaan Kecil Patricia
24
Chapter 23 : Persiapan Bulan Madu
25
Chapter 24 : Obat Dari Mama Mertua
26
Chapter 25 : Tiba Di Belanda
27
Chapter 26 : Apakah Aku Jatuh Cinta Padanya?
28
Chapter 27 : Rumah Kaca
29
Pengumuman Novel Baru
30
Chapter 28 : Cerita Abraham
31
Chapter 29 : Makam Opa Nicolaas
32
Chapter 30 : Berkat Mereka Untuk Kami
33
Chapter 31 : Makan Siang Di Morritz Hotel
34
Chapter 32 : Jalan-jalan Dengan Abraham
35
Chapter 33 : Mesra
36
Chapter 34 : Telepon Dari Richard
37
Bonus Cast Pemeran Sophia, Willem dan Richard
38
Chapter 35 : Willem
39
Chapter 36 : Lamaran
40
Chapter 37 : Surprise
41
Chapter 38 : Richard
42
Chapter 39 : Honeymoon Part 2
43
Chapter 40 : Langit Serasa Runtuh
44
Chapter 41 : Swiss
45
Chapter 42 : Rapat Keluarga
46
Chapter 43 : Firasat Patricia
47
Chapter 44 : Petunjuk Melalui Mimpi
48
Chapter 45 : Menyampaikan Pesan Part 1
49
Chapter 46 : Klinik Kandungan
50
Chapter 47 : Penemuan Kalung Pentagram Kuno
51
Chapter 48 : Menyampaikan Pesan Part 2
52
Chapter 49 : Serangan Yang Gagal
53
Chapter 50 : Mimpi Bertemu Opa Erik
54
Chapter 51 : Spend Time Together
55
Chapter 52 : Suara Misterius Di Witching Hour
56
Chapter 53 : Shooting Star
57
Chapter 54 : A Mother's Gut
58
Chapter 55 : Membeli Oleh-Oleh
59
Chapter 56 : Mama
60
Chapter 57 : Berkenalan Dengan Mama Mertua
61
Chapter 58 : Richard's Annual Leave
62
Chapter 59 : Zurich I'm Coming
63
Chapter 60 : Sophia Pulang
64
Chapter 61 : Cinta Terpendam Willem
65
Chapter 62 : Perasaan Aneh Apa Ini?
66
Chapter 63 : Bujukan Rosaline
67
Chapter 64 : Meet The Great Physic Part 1
68
Chapter 65 : Meet The Great Physic Part 2
69
Chapter 66 : Sophia's Phone Call
70
Chapter 67 : Kembali Ke Vancouver
71
Chapter 68 : Masa Kecil Patricia Part 1 -- Rencana Perjodohan Sejak Kecil
72
Chapter 69 : Masa Kecil Patricia Part 2 -- Misa Bersama Di Gereja Paroki Santa Theresia
73
Chapter 70 : Masa Kecil Patricia Part 3 -- Debaran Aneh
74
Chapter 71 : Masa Kecil Patricia Part 4 -- Our Childhood Promise's
75
Chapter 72 : Goddess Hecate; The Dark Lady, Goddess Of Witches, And Moon
76
Chapter 73 : Witchcraft Ritual Part 1 -- Cleansing And Purifying Shower
77
Chapter 74 : Witchcraft Ritual Part 2 -- Releasing The Unseen Seal From Patricia
78
Chapter 75 :Patricia's Recovery
79
Chapter 76 : Berangkat Ke Vancouver
80
Chapter 77 : The Twin Albert and Alfons
81
Chapter 78 : Siapakah Yang Kau Pilih Untuk Mati?
82
Chapter 79 : It's Complicated
83
Chapter 80 : Book Of Shadow
84
Chapter 81 : Morritz's Secret Library
85
PENGUMUMAN HIATUS
86
Pengumuman
87
Chapter 82 : Bad Gut (Firasat Buruk)
88
Chapter 83 : Perasaan Terdalam Sebastian
89
Chapter 84 : Witchcraft Basic Lesson Part 1 "The Eight Sabat"
90
Chapter 85 : Kecemasan Rosaline
91
Chapter 86 : Negosiasi
92
Surat Cinta Dari Saya
93
Chapter 87 : Witchcraft Bassic Lesson Part 2 "The Crystal's"
94
Chapter 88 : An Guth Mistéireach (The Mysterious Voice)
95
Apakah Reader Mau Kalau Cerita Reinkarnasi Dark Witch Jadi Buku Cetak?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!