Author POV
Seorang pria keluar dari mobilnya dan terlihat menggendong seorang gadis dengan hati-hati.
Di wajahnya terlihat jelas rasa rindu yang sangat mendalam dan cinta yang besar.
"Kau milikku sayang, aku tak akan melepaskanmu" ujarnya pada gadis yang tengah tertidur itu.
Pria itu masuk ke sebuah villa yang sepi setelah 24 jam perjalanan yang jauh menggunakan jet pribadinya.
Terdapat puluhan pengawal terdapat di villa itu.
"Selamat datang tuan muda"
Pria itu berlalu dan masuk ke dalam rumah.
Semua pelayan sudah berjejer menyambut kedatangannya, mereka semua menunduk dan memberi penghormatan "Selamat datang tuan muda"
Pria itu tak menjawab apalagi tersenyum. Wajahnya datar dan dingin. Dia naik ke lift dan menekan tombol angka 2.
Setelah sampai ke lantai 2, pria itu keluar dan bergegas ke sebuah ruangan.
Pria itu memasukkan sidik jarinya sebagai Password dan pintu itu pun terbuka.
Pria itu meletakkan gadis itu dengan hati-hati di atas ranjang.
Ditatapnya gadis itu, dibelainya pipinya dan diciumnya keningnya.
"Aku sungguh merindukanmu, sayang. Kalau bukan karena kau, aku tak akan bertindak senekat ini. Kamu adalah dark witch juga, sama sepertiku dan aku melihat sendiri betapa besar power mu, sayangnya kau belum mengetahuinya."
Pria itu menatap sang gadis dengan sangat intens, dia merapikan rambut si gadis dan memeluknya.
"My Queen, aku sangat merindukanmu. Mulai hari ini, kau tinggal bersamaku dan kita akan menikah besok. Aku tak akan menyerahkan mu kepada Sebastian. Kamu adalah pasanganku, kau adalah milikku, aku bisa merasakannya sejak pertama kali bertemu denganmu" suara pria itu berubah serak. Dia merasa panas bila mengingat Sebastian.
Dia lalu bangkit dari tempat tidur dan menelpon , meminta pelayan wanita untuk menyeka tubuh gadis pujaannya dan mengganti bajunya.
Ketika 3 pelayan masuk, dia menginstruksikan agar berhati-hati dalam melayani wanitanya.
Ketiga pelayan mengangguk dan segera mengerjakan pekerjaannya sementara pria tersebut keluar dari kamarnya.
Dia masuk ke ruangan pribadinya. Dia segera membuat lingkaran Pentagram dan menaruh lilin di sekelilingnya.
Pria itu duduk di tengah Pentagram dan berkonsentrasi untuk memulai sihir proteksi di sekeliling villanya sehingga tidak terdeteksi secara gaib maupun secara real.
Pria itu juga merapalkan spell kuno agar Ratunya tidak bisa kabur ke manapun dan dengan siapapun.
Setelah selesai, pria itu keluar dari ruangannya dan pintu terkunci secara otomatis.
Abraham Gilbert Morritz POV
"Tuan, nyonya muda sudah selesai kami bersihkan. Bajunya sudah kami ganti sesuai perintah Tuan muda." Ucap salah satu pelayan wanita dengan hormat.
Aku sudah memerintahkan kepada semua pengawal dan maid untuk memanggil My Queen dengan sebutan Nyonya muda.
"Bagus, kembalilah ke tempat kalian"
"Baik tuan" ketiga pelayan itu pun pergi.
Aku masuk kembali ke kamar ku. Aku menutup pintunya dan mendekat ke arah ranjangku.
Aku melihat Patricia sudah bersih dan sudah berganti pakaian.
Wanitaku, Ratuku, semakin cantik, aku bahagia dia sekarang di sini bersamaku, gumamku sambil tersenyum.
Aku lalu menanggalkan pakaianku dan mandi sebelum tidur. Perjalanan 24 jam sangat melelahkanku. Aku sendiri sudah bertekad habis-habisan kali ini.
Aku tak mau kalah dengan Sebastian, geramku dalam hati saat aku di bawah guyuran shower. Kau pikir cincin mu efektif? Untung saja Patricia sempat melepas cincinnya saat dia mandi dan tidak dipakai sampai keesokan hari, sehingga aku bisa memantrainya saat dia tidur, aku tak akan mau mengalah lagi!
Selesai mandi aku memakai baju tidur ku. Aku berbaring di sebelah Patricia.
Aku sangat lelah, aku ingin tidur karena perjalanan ini membuat ku tak bisa tidur.
Hatiku merasa sakit ketika mengingat tatapan mata benci dari wanita yang ku cinta saat aku datang ke kampusnya. Patricia, mengapa kamu membenciku? Kamu bahkan tidak sempat mengenalku secara mendalam, lihatlah aku, kenallah aku, keluhku dalam hati.
Sejak pertama aku ke Jakarta, Indonesia, aku takjub melihatmu. Manik mata coklat muda yang begitu indah dengan rambut panjang pirang.
Sebastian tidak pernah mau memperkenalkan aku padanya. Aku berusaha bertanya baik-baik namun Sebastian tak pernah menjawab.
Aku terus melihat manik mata cokelatnya. Manik mata cokelat muda itu seolah menghipnotisku.
Awalnya aku berpikir bahwa kedatangan aku dan orang tuaku ke Jakarta hanya untuk mengunjungi Opa Nicolaas. Saat itu, aku sudah berpikir bahwa aku pasti akan mati karena bosan. Namun, semua itu lenyap begitu aku melihat Patricia.
Dari mana aku tahu bahwa nama gadis itu adalah Patricia? Aku sempat berkenalan dengannya.
"Namaku Abraham, aku sepupu Sebastian, siapa namamu?" Sapaku ke gadis cantik itu sambil mengulurkan tanganku
Dia mengerjapkan mata dengan lucu "Patricia" dan dia menjabat tanganku.
Tatapan matanya menembus jantungku dan aku tak bisa melupakannya. Aku hanya sempat ngobrol beberapa kali dengannya, itu pun saat tak ada Sebastian.
Aku teringat pesan Opa Nicolaas sebelum meninggal, "Abraham, kemarilah nak"
"Ya, Opa buyut" kataku, Opa Nicolaas hanya mau dipanggil Opa buyut, tidak mau panggilan lainnya.
Opa meletakkan tangannya di kepalaku, kepalaku menunduk "Abraham, opa tidak akan lama lagi meninggalkan dunia ini. Kau akan menjadi witch yang hebat, kau akan diberkahi dengan ketampanan, kekuatan, dan kemasyhuran. Cintamu akan sangat sulit kau raih, tapi kau tahu siapa jodohmu ketika kamu bertemu dengannya. Kau akan melawan keluarga besarmu sama seperti aku dulu. Jangan pernah menyerah, kamu akan berhasil. Bertindaklah hati-hati dan dengan ini aku sempurnakan ilmuku padamu. "
Aku merasakan tubuhku dialiri aliran listrik dan aku masih menunggu opa melepaskan tangannya dari kepalaku.
Opa lalu melepaskan tangannya dari kepalaku, "Terimakasih opa buyut" kataku penuh hormat.
"Kelak kamu akan memperebutkan satu wanita istimewa dan akan bertengkar dengan saudaramu sendiri. Opa tahu kamu mencintai wanita yang sama dengan dia "
Aku terdiam. Selama ini aku tak pernah menceritakan apapun perasaanku kepada orang lain termasuk orang tuaku.
"Abraham harus bagaimana opa? Wanita istimewa itu sepertinya dijauhkan dariku. Entah apa yang dikatakan Bas padanya, sehingga dia seperti jijik melihatku" aku berusaha supaya tidak terdengar sedih walau kenyataannya memang begitu.
Opa menatap wajahku dengan manik birunya.
"Berusahalah dengan keras Abraham, kamu anak laki-laki, anak laki-laki tidak boleh menyerah dengan mimpinya. Sama seperti opa yang selalu tidak menyerah. Kalau kau mudah menyerah, wanita istimewamu akan dengan mudah direbut" aku terdiam, betapa rumitnya hidupku nanti.
"Berjanjilah kau tak akan mundur semudah itu Abraham, kamu anak laki-laki yang kuat dan tangguh. Kamu adalah cicitku , opa yakin kamu mampu" Opa seperti mengetahui isi hatiku.
"Baik opa, Abraham berjanji" kataku dan memeluk opa buyutku.
Aku selalu berusaha mendekati wanita istimewaku namun apa daya, dia selalu dijauhkan dariku.
Aku tak bisa mengenal wanitaku secara dekat dan mendalam.
Ketika Opa Nicolaas meninggal, aku dan orang tuaku tak bisa ke rumah paman Anthony lagi.
Aku berusaha mencari cara agar dekat padanya, ketika ingin mendaftar kuliah, aku mendengar bahwa Ratuku akan kuliah di Swiss, aku menyusul dia ke sana. Aku ingin satu kampus dengannya dan lebih dekat dengannya.
Aku mencari-cari Ratuku ke semua universitas, aku tidak menemukannya.
Aku sangat kecewa. Patricia pasti urung kuliah di Swiss karena mendengar aku juga kuliah di sini.
Aku mengatakan pada orang tuaku bahwa aku menyukai Patricia dan ingin menikahinya dan aku meminta bantuan orang tuaku agar menelpon paman Anthony supaya membantuku namun paman Anthony menolaknya.
Mengapa semua orang menjadi kejam pada keluarga kami? Kami memiliki darah yang sama walau kami dibuang.
Aku tak terima dan aku tetap pergi ke Jakarta. Aku sudah sangat tak sabar ingin bertemu dengan Patricia, namun ketika aku sampai di kampusnya, aku ditolaknya dan dia malah bergandengan tangan dengan Sebastian di depan mataku.
Rasanya ingin ku bunuh Sebastian saat itu juga tapi aku bersabar dan mencari celah.
Aku sakit hati dan marah dengan perlakuan Sebastian. Aku bahkan mendengar bahwa Patricia akan bertunangan dengan Sebastian lalu minggu depan mereka akan menikah.
Aku tidak terima Ratuku menjadi milik sepupuku. Selama aku hidup, jangan harap kau bisa memiliki Patricia, sumpahku dalam hati.
Malam harinya, aku sengaja memantrai Patricia dengan love spell kuno yang diajarkan oleh opa Nicolaas. Aku tahu Sebastian adalah witch , sama sepertiku. Namun aku tidak akan menyerah.
Kalau ini berarti perang, aku siap berperang. Seperti janjiku pada Opa Nicolaas, aku tidak akan menyerah begitu saja.
Sebastian sudah terlalu lama memonopoli wanitaku dan aku akan merebut apa yang seharusnya jadi milikku.
Aku merebahkan diriku di samping Patricia. Aku mencium keningnya dengan penuh rasa sayang lalu ku peluk dia. Tak lama aku juga tertidur.
🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤
Mohon tinggalkan jejak dengan like, komen dan vote yaaa. Terimakasih ♥️♥️♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Shima Jiu
setau saya, sebutan WITCH itu utk penyihir wanita, sedangkan utk pria disebut WIZARD,, maaf kalo saya salah
2021-04-02
1
Arumb
entah mengapa ...aku tak suka jessica sama abraham 😭
2020-09-12
9