Sebastian Adrianus Verhoeven POV
Aku telah masuk ke kelasku. Firasat aneh terjadi ketika aku melihat wajah Patricia hari ini.
Apakah setan ataukah manusia yang akan datang mengganggu Patrice? Pikirku cemas. Aku mendadak mencemaskan Patricia karena apabila ada penampakan atau serangan gaib, dia tidak bisa bertahan.
Tapi ini firasat bukan sekedar firasat dan aku tahu betul itu.
Hari ini di kelas ada kuis dan aku sudah siap. Aku tak bisa berhenti memikirkan Patrice yang biasanya aku panggil Jessica. Dia adalah permataku, belahan jiwaku. Aku tak ingin dia terluka.
Perasaan ku bergetar, rasanya aku tak ingin berpisah dengannya. Firasatku jarang sekali meleset, apakah di kelas ada yang mengganggunya?
Selesai kuis, dosen memberikan kami semua tugas. Aku sendiri tak keberatan dengan tugas-tugas yang diberikan.
Patricia adalah gadis yang berbeda. Dia tak sadar akan Power yang tersembunyi di tubuhnya. Dia tanpa sadar mengalirkan energi yang ada di tubuhnya melalui telapak tangannya saat aku kelelahan mengusir serangan gaib yang akan menyerangnya.
Sebenarnya aku bisa sihir, aku memiliki bakat Magick alami karena salah satu Kakek buyut ku adalah penyihir dan dia dibuang oleh keluarga besarku, mengharamkan "Verhoeven" untuk dipakai bahkan mengharamkan mereka untuk datang ke acara keluarga besar.
Opa Buyut yang terusir bernama Nicolaas Gilbert Verhoeven, dia menikah dengan wanita Witch yang baik bernama Elizabeth Morritz dan karena dia diusir, dia menggunakan Morritz sebagai nama belakangnya.
Waktu kecil, aku dilatih langsung oleh Opa Buyut Nicolaas tanpa sepengetahuan orang tuaku karena Opa Buyut melihat bakat alamiku. Opa Buyut hanya melarangku mengungkapkan kepada keluargaku bahwa aku memiliki kemampuan Witch seperti dirinya.
Aku tertarik dengan Patricia selain dia sahabatku, aku merasakan Power-nya berbeda. Dia sama sepertiku dan juga aku melihat bakat alaminya.
Yang membuatku heran adalah Patricia bahkan tertarik dengan Witchcraft, aku tertegun tak percaya. Dia memiliki minat dengan Magick walaupun aku tak pernah meracuni pikirannya.
Aku tak pernah menceritakan kepada keluargaku bahwa aku adalah Witch karena menjadi Witch adalah dosa besar di keluarga besar kami.
Pagi ini setelah aku menjemput Patricia, getaran di hatiku terasa nyata. Aku tahu itu adalah Power yang berasal dari dirinya. Patricia tak pernah sadar bahwa dia bisa menghentikan hujan secara tiba-tiba tanpa dia sadari.
Sepanjang aku mengenalnya, dia pernah mengutuk sahabat yang mengkhianati kepercayaannya dan gadis itu mati secara mengenaskan sesuai dengan kutukannya. Kebetulankah? Tidak! Lebih dari 5x aku perhatikan kalau Patricia menunjukkan tanda-tanda dia memiliki bakat Magick alami tanpa aku ajari.
Aku berada di sampingnya untuk menjaganya, mengarahkan Power-nya supaya tidak lepas kontrol tanpa dia sadari.
Aku tak mau mengatakan bahwa aku lebih dari sekedar indigo kepada Jessica. Belum saatnya.
"Sebastian ingatlah, ketika kau dewasa semua bahwa Spell (mantra) dan praktek Witchcraft sudah opa ajarkan padamu. Hati-hati dalam mempraktekkannya. Sesuai dengan Three Fold law 'Apapun yang kamu kirimkan akan kembali tiga kali lipat kepadamu, Ain't Ye Harm None, Do What Ye Will' ketika kau mengerti ini, kau tak akan sembarangan menggunakan Magick," terang Opa Buyut Nicolaas kepadaku setelah beliau mengajarkan semua yang dia tahu kepadaku.
"Baik Opa Buyut, adakah hal lain yang aku harus ketahui?"
"Ingat, jangan sampai orang lain tahu tentang siapa dirimu. Apalagi orang tuamu. Dunia tak akan aman bagi kita, Witches, walau kita tak semuanya jahat. Kelak, kau akan menemukan pasangan yang sama sepertimu, maka kau bisa membuka jati dirimu," pesan Opa Buyut Nicolaas.
"Baik Opa Buyut, terimakasih," ucapku sambil memeluk Opa Buyut. Aku menyayangi Opa Buyut, walaupun orang tuaku tidak menyukainya.
Dua bulan setelah itu, Opa Buyut Nicolaas meninggal dunia. Aku tentu bersedih namun aku berdoa agar beliau bahagia.
Selain aku, keluarga sepupuku yang brengsek bernama Abraham juga diturunkan dan diajarkan praktik Witchcraft.
Kenapa aku menyebut Abraham brengsek? Karena dia berusaha merebut Jessica dariku.
Abraham terpesona dengan Jessica saat dia melihatnya di rumahku.
Abraham datang bersama kedua orangtuanya yaitu Bibi Griselda dan Paman Thomas.
Walau keluarga Morritz adalah keluarga buangan namun mereka diizinkan datang ke keluarga kami saja. Tapi tidak dengan keluarga besar.
Aku saat itu sedang bermain dengan Jessica dan Abraham datang. Abraham bahkan memanggil Jessica dengan sebutan "My Queen"
Aku tak akan lupa bagaimana wajah Abraham saat menatap Jessica. Aku semakin bertekad menjaga Jessicaku.
Seharusnya aku kuliah di Harvard University, Standford University, Columbia University atau di Oxford University, namun aku menolak. Aku tak bisa meninggalkan Jessicaku seorang diri.
Aku bahkan kelepasan bicara di depan orang tuaku "Kalau aku pergi, Patricia harus ikut," Astaga mulutku. Habislah.
Ayahku dan ibuku terkejut. Kakakku, Sophia apalagi. "Kau yakin kau hanya berteman dengan Patricia?" Aku diam dan hanya mengangkat bahu. Diam adalah pilihan terbaik.
Satu-satunya yang mereka bisa lakukan adalah menginterogasi Jessica. Jangan terkejut aku memang suka memanggil Patricia dengan nama tengahnya yaitu Jessica.
Aku menyusahkan Jessica karena akibat kelepasan bicaralah orang tuaku dan orang tuanya sepakat menjodohkan kami.
"Kalau begitu, bagaimana kalian segera menikah? Kuliah bisa ditransfer di kampus lain di Amerika, dan kalian berdua bisa tetap bersama," Usul Ayahku kepada Ayah Jessica.
"Aku setuju, lagipula kita kan bersahabat. Supaya lebih aman sebaiknya anak-anak kita dijodohkan saja supaya bisa jadi satu keluarga," timpal Paman Richard, Ayah Jessica.
"Aku belum siap menikah ayah. Aku ingin belajar," ucap Jessica.
"Kuliah tidak dilarang menikah. Dengan menikah kalian akan lebih solid dan Sebastian dari dulu kan menjagamu dan dengan menikah, Sebastian akan selalu menjagamu. Papa tidak akan keberatan dan merasa lega bila Sebastian yang menjadi suamimu,"
Jessica melotot sedangkan aku senang-senang saja dan hanya tersenyum. Aku sendiri tak keberatan bila benar dijodohkan dengan Jessica.
Akhirnya perjodohan konyol itu terlupakan karena aku mengucapkan mantra lupa ingatan kepada orang tuaku dan orang tua Jessica. Aku kasihan pada Jessica karena dia masih polos, dia tak memiliki pacar sama seperti aku tapi aku menjaga hatiku hanya untuknya.
Aku akhirnya bisa kuliah di Jakarta dengan rela tidak relanya orang tuaku. Ya kalian pasti mengerti maksudku, kan.
Sebagai konsekuensi, aku di haruskan mengambil Dual degree dan ikut kelas internasional supaya bisa Mingle (nyambung) dengan bisnis yang akan nantinya aku urus yaitu perusahaan papa.
Dari dulu, hari yang kubenci adalah Valentine karena aku pasti mendapatkan banyak coklat dari gadis-gadis yang tak ku kenal.
Tanpa Valentine pun aku menerima banyak coklat, kartu, surat cinta bahkan bekal-bekal makanan. Jujur saja aku tidak suka gadis agresif. Kalau aku menyukai seorang gadis, aku yang akan mengejar, bukan gadis itu yang mengejarku.
Semua cokelat pemberian gadis-gadis aku berikan pada Jessica. Aku tak mau Jessica salah paham sehingga dia marah dan menjauh dariku.
"Apakah ada perempuan yang kau sukai, Bas?" Tiba-tiba pertanyaan itu datang. Aku mengerenyitkan dahiku. Apakah Jessica bisa merasakan perasaanku?
"Kenapa?" tanyaku menentramkan debaran jantungku yang bergemuruh.
"Aku penasaran apakah tidak ada gadis yang kau sukai? Kau cerdas, tampan dan memiliki segudang prestasi, tak mungkin kau tak menyukai seseorang,"
"Aku sudah lama menyukai seseorang. Gadis itu sangat spesial namun sayang dia tak peka," jawabku sambil memperhatikan wajahnya. Ingin rasanya aku mengatakan bahwa gadis itu adalah kau, Jessica! Tapi aku tahan supaya dia tak menjauhiku
"Siapa nama gadis itu? Apakah aku mengenalnya?" nada suaranya terdengar pelan dan ada kecemburuan.
Aku hanya tertawa dan mengangkat bahu. Jessica sendiri tak menyadari bahwa aku mencintai dia sekian lama..
Aku melirik jamku, jam 14:30, lama sekali rasanya waktu berjalan. Aku sudah gelisah. Aku merasa ada hal buruk yang akan terjadi pada Jessicaku tercinta. Sebelum hal buruk itu terjadi, aku akan disampingnya dan membantu dirinya...
🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤
Mohon tinggalkan jejak dengan like, komen dan vote yaaa. Terimakasih ♥️♥️♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Xi Wuxin(hiat...)
hai kak Xi Mampir nih😊😂✌
Tetap tetap semangat Kak dlam berkarya💪
jgn lupa jga kesehatan. .
2021-04-14
1
🏘⃝Aⁿᵘ🍁Kikan✍️⃞⃟𝑹𝑨👀
Patrice, kamu pilih siapa? Ayo pilih yang uhm ganteng.. 😳
2020-09-01
11
🏘⃝Aⁿᵘ🍁Kikan✍️⃞⃟𝑹𝑨👀
Nahhh kaaann Bas.. Ciee cieeee.. 💃
2020-09-01
9