Chapter 3 : Firasat Buruk Jadi Nyata

Patricia Jessica Donovan POV

Akhirnya kelas Psikologi Komunikasi selesai juga, aku lapar lagi. Enaknya makan apa ya? Ayam geprek kali ya... Pikirku.

"Anne, mau ke kantin ga? Aku lapar." Kataku pada Anne teman sebangku-ku.

Annne menoleh "Ide bagus, ayo."

Kami berdua berjalan ke Kantin. Anne berceloteh bahwa dia ingin makan Batagor dan minum Jus Alpukat, aku menimpalinya bahwa aku ingin Ayam Geprek dan Jus Jeruk.

Suasana Kantin kampus terlihat sepi hanya ada 2 mahasiswa dan mereka pun memilih tempat duduk favorit.

Annne menyerahkan uang Rp 50,000 kepada Patricia, "Belinya di tempat biasa kan? Di mang Ujang?" Tanyaku dan Anne mengangguk.

"Oke sebentar aku ke sana." lalu aku pun berjalan ke tempat Mang Ujang.

"Mau beli apa, neng?" Tanya Mang Ujang kepadaku. Aku tersenyum karena Mang Ujang adalah langgananku dan Anne bila makan di kantin kampus.

"Mang Ujang, pesan Jus Alpukat 1 dan Batagornya 1, tolong di antar ke sana ya." Kataku sambil menunjuk tempat duduk yg ada Anne.

"Baik neng." Aku menyerahkan uang Rp 50,000 setelah selesai membayar dan menerima kembalian, aku ke tempat yang menjual Ayam Geprek.

Saat hendak memesan, aku merasa ada hawa dingin menusuk.

Siapa ini? Aku kok merinding, batinku.

Dan benar saja, sesosok pria yang aku hindari selama ini ini muncul di hadapanku.

Mukaku pucat saat melihatnya, dia berdiri di sebelahku, wajahnya tampan, macho, tinggi menjulang dengan mata hijau safir.

Ketemu dia lebih menakutkan daripada ketemu setan, batinku.

"My Queen." Suara bariton dengan nada rendah itu membuat aku memucat. Damn.

Aku berpaling darinya, berpura-pura dia tak di sana.

"Bang, pesan Ayam Geprek 1, pedasnya level 10 dan minumnya Ess Jeruk 1 dan tolong antar ke sana ya." Kataku.

"Iya neng." Aku membayar pesananku. Ketika hendak pergi, tanganku di cekal oleh pria itu.

"Kenapa kau tak ada di Swiss, My Queen? Kenapa kau tidak kuliah di sana?"

Aku diam tak menghiraukan. Pantas dia mencariku, dia pasti tak mengira aku di sini.

"Apa kau tak mau bicara My Queen? Aku sangat merindukanmu." Suaranya lirih namun jelas terdengar olehku. Suara yang menyiratkan kerinduan yang dalam.

Aku berusaha melepaskan cekalannya. Aku tak mau ada kehebohan.

Dia tetap tak bergeming. Aku berusaha menghindari matanya sementara dia menatapku intens.

"Patrice!" Suara penyelamatku tiba. Praise God. Sebastian datang.

"Lepaskan tanganmu, brengsek! Patrice milikku." Sebastian menghempas tangan pria itu dengan marah.

Mereka berdua siap tempur. Gawat, bisa bahaya, pikirku.

"Milikmu? Patricia adalah calon istriku!" Dia menyeringai sambil tersenyum miring menakutkan.

"Dalam mimpimu!" Kataku. Aku melihat tangan Sebastian mengepal, siap memukul, langsung saja aku menggenggam tangan Sebastian dan menariknya agar menjauhi pria itu.

Sebastian duduk di sebelahku dengan tatapan dingin dan masam.

"Patrice, dia sepertinya menyukaimu ya." Gumam Anne ke arah pria gila itu yang masih memandangku.

"Dia gila." Sahutku.

Tak lama pesanan kami datang. Aku dan Anne makan.

"Kamu mau, Bas?" Tawarku padanya.

"Tidak, aku masih kenyang." Tolak Sebastian tak berselera.

Sebastian menatapku, "Aku tak tahu si pengacau akan datang. Aku bunuh dia bila dia berani mengganggumu" suaranya datar dan dingin.

Anne menatap kami berdua. "Patrice sudah jam 15:45, kelas ke dua kita akan dimulai 15 menit lagi."

"Aku antar." Kata Sebastian.

Ketika sampai dikelas, Sebastian menatapku "Bila dia masih mengganggumu lagi, hubungi aku. Dia laki-laki brengsek." Terdengar jelas nada marah di setiap kata-katanya.

"Tentu Bas."

Kelasku yang sekarang adalah Pengantar Ilmu Jurnalistik. Aku mengeluarkan Paper-ku untuk dikumpulkan dan sudah ku duga hari ini ada kuis alias Test.

"Patrice, laki-laki tadi yang di kantin wajahnya mirip dengan Sebastian walau lebih macho yang di kantin. Kalian saling kenal kan?" Tanya Anne ingin tahu, dan kami sudah keluar kelas setelah selesai kuis.

"Dia sepupu Sebastian. Aku sendiri bingung kenapa dia bisa di sini."

Anne memandang bingung ke arahku.

"Memangnya dia tidak tinggal di Jakarta?"

"Dia di Swiss, entah kenapa dia kembali kemari dan dia malah ke sini." Aku menghela napas.

"Dia mantan pacarmu?"

Aku melotot ke Anne, "Tidak! Gila aja!"

Anne tertawa. Anne temanku sejak kelas 2 SMA, kami dekat tapi tidak sedekat hubunganku dengan Sebastian. Tunggu, hubunganku dengan Sebastian? Aku tertawa dalam hati, kami hanya bersahabat karib dan jauh lebih lama karena kami telah bersama sejak kecil.

Jam sudah menunjukkan 17:45 dan suasana kampus mulai lenggang. Kelas ketiga-ku yang seharusnya di mulai jam 17:30 mendadak ditiadakan karena dosen berhalangan hadir.

Aku menghela napas. Aku harus menunggu Sebastian lebih lama.

Aku mengambil ponselku dan mengetik pesan WhatsApp ke Sebastian:

💌 Aku: Bas, kelasku terakhir di cancel karena dosen berhalangan masuk. Aku akan menunggumu di perpustakaan kampus di lantai 2, aku mau ke spot favoritku.

💌 Sebastian: Okay, I Will be there after my class finish.

*Baik, aku akan ke sana setelah kelasku selesai*

💌Aku : Okay, see you Bas.

* Baiklah, sampai jumpa Bas.*

💌 Sebastian : See you soon sayang.

* Sampai jumpa sayang.*

Aku tersenyum dengan tulisan sayang . Hatiku jadi tenang.

"Aku mau ke Perpustakaan, kamu mau ikut?" Aku bertanya pada Anne.

"Aku mungkin akan pulang Patrice. Sudah mau hujan." Kata Anne.

"Baik, hati-hati Anne." Kataku sambil tersenyum.

"Iya Patrice, sampai jumpa besok." Anne membalas senyumanku.

Aku bergegas ke perpus di lantai 2. Perpustakaan kampus bukan Perpustakaan Rektorat.

Aku menyukai suasana hening di sana. Hanya ada aku dan penjaga perpustakaan.

"Halo Pak, saya datang lagi." Sapaku kepada Pak Robert, penjaga perpustakaan.

"Halo Patricia, mana kekasihmu? Sendiri saja?"

Kekasih yang dimaksud adalah Sebastian, aku hanya tertawa, tak sedikit yang berasumsi begitu.

"Sebastian? Dia akan datang, saya mau mencari buku dulu."

"Rajin ya Patricia, kenapa tak cari di Internet? Sumbernya banyak daripada buku-buku tua di sini."

"Saya senang buku tua pak, untuk melengkapi bahan skripsi saya." Aku tersenyum.

"Wah sudah mau skripsi ya?"

"Belum, tapi saya bersiap-siap pak. Lebih baik saya ada persiapan daripada bingung sendiri."

"Oh begitu. Baik, semoga sukses dan jangan lupa isi buku tamu ya."

Aku mengangguk dan setelah mengisi buku tamu dan menitipkan tas, aku segera bergegas ke rak buku, aku ingin mengecek buku Ilmu Komunikasi Terapan dan Psikologi Komunikasi.

Ketika sedang melihat-lihat buku, aku merasakan ada seseorang di belakangku.

Hawa dingin ini menusuk dan aku menjadi keringat dingin. Apakah ini hantu lagi atau siapa? hawa dingin ini berbeda, bagaimana ini? Batinku.

🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤

Mohon tinggalkan jejak dengan like, komen dan vote yaaa. Terimakasih ♥️♥️♥️

Terpopuler

Comments

Black Aurora

Black Aurora

lanjuuut... keren👏👏... baca novelku juga ya kak... SUPERNATURAL LOUVA 🙏💛🧡

2020-11-19

1

Vinia Vazcal

Vinia Vazcal

novelnya keren banget

2020-09-30

2

Efi Maifida Salim

Efi Maifida Salim

lanjut

2020-08-29

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Awal Mula
2 Chapter 2 : Firasat Sebastian
3 Chapter 3 : Firasat Buruk Jadi Nyata
4 Chapter 4 : Pengacau Datang
5 Chapter 5 : Tidak Menyerah
6 Chapter 6 : Rahasia Keluarga Besar Sebastian
7 Chapter 7 : Mimpi Aneh Patricia
8 Chapter 8 : Jalan-jalan Berdua
9 Chapter 9 : Hati Bergemuruh
10 Chapter 10 : Bahaya Mengintai
11 Chapter 11 : Kau Milikku
12 Chapter 12 : Pernikahan Paksa
13 Chapter 13 : Mencarimu
14 Chapter 14 : Jangan Sentuh Aku
15 Chapter 15 : Dejavu
16 Bonus Visual Cast Patricia, Sebastian dan Abraham
17 Chapter 16 : Perhatian
18 Chapter 17 : Mertua
19 Chapter 18 : Restu Mertua Untuk Kami
20 Chapter 19 : Penglihatan Patricia
21 Chapter 20 : Usaha Sebastian
22 Chapter 21 : Sister Support
23 Chapter 22 : Permintaan Kecil Patricia
24 Chapter 23 : Persiapan Bulan Madu
25 Chapter 24 : Obat Dari Mama Mertua
26 Chapter 25 : Tiba Di Belanda
27 Chapter 26 : Apakah Aku Jatuh Cinta Padanya?
28 Chapter 27 : Rumah Kaca
29 Pengumuman Novel Baru
30 Chapter 28 : Cerita Abraham
31 Chapter 29 : Makam Opa Nicolaas
32 Chapter 30 : Berkat Mereka Untuk Kami
33 Chapter 31 : Makan Siang Di Morritz Hotel
34 Chapter 32 : Jalan-jalan Dengan Abraham
35 Chapter 33 : Mesra
36 Chapter 34 : Telepon Dari Richard
37 Bonus Cast Pemeran Sophia, Willem dan Richard
38 Chapter 35 : Willem
39 Chapter 36 : Lamaran
40 Chapter 37 : Surprise
41 Chapter 38 : Richard
42 Chapter 39 : Honeymoon Part 2
43 Chapter 40 : Langit Serasa Runtuh
44 Chapter 41 : Swiss
45 Chapter 42 : Rapat Keluarga
46 Chapter 43 : Firasat Patricia
47 Chapter 44 : Petunjuk Melalui Mimpi
48 Chapter 45 : Menyampaikan Pesan Part 1
49 Chapter 46 : Klinik Kandungan
50 Chapter 47 : Penemuan Kalung Pentagram Kuno
51 Chapter 48 : Menyampaikan Pesan Part 2
52 Chapter 49 : Serangan Yang Gagal
53 Chapter 50 : Mimpi Bertemu Opa Erik
54 Chapter 51 : Spend Time Together
55 Chapter 52 : Suara Misterius Di Witching Hour
56 Chapter 53 : Shooting Star
57 Chapter 54 : A Mother's Gut
58 Chapter 55 : Membeli Oleh-Oleh
59 Chapter 56 : Mama
60 Chapter 57 : Berkenalan Dengan Mama Mertua
61 Chapter 58 : Richard's Annual Leave
62 Chapter 59 : Zurich I'm Coming
63 Chapter 60 : Sophia Pulang
64 Chapter 61 : Cinta Terpendam Willem
65 Chapter 62 : Perasaan Aneh Apa Ini?
66 Chapter 63 : Bujukan Rosaline
67 Chapter 64 : Meet The Great Physic Part 1
68 Chapter 65 : Meet The Great Physic Part 2
69 Chapter 66 : Sophia's Phone Call
70 Chapter 67 : Kembali Ke Vancouver
71 Chapter 68 : Masa Kecil Patricia Part 1 -- Rencana Perjodohan Sejak Kecil
72 Chapter 69 : Masa Kecil Patricia Part 2 -- Misa Bersama Di Gereja Paroki Santa Theresia
73 Chapter 70 : Masa Kecil Patricia Part 3 -- Debaran Aneh
74 Chapter 71 : Masa Kecil Patricia Part 4 -- Our Childhood Promise's
75 Chapter 72 : Goddess Hecate; The Dark Lady, Goddess Of Witches, And Moon
76 Chapter 73 : Witchcraft Ritual Part 1 -- Cleansing And Purifying Shower
77 Chapter 74 : Witchcraft Ritual Part 2 -- Releasing The Unseen Seal From Patricia
78 Chapter 75 :Patricia's Recovery
79 Chapter 76 : Berangkat Ke Vancouver
80 Chapter 77 : The Twin Albert and Alfons
81 Chapter 78 : Siapakah Yang Kau Pilih Untuk Mati?
82 Chapter 79 : It's Complicated
83 Chapter 80 : Book Of Shadow
84 Chapter 81 : Morritz's Secret Library
85 PENGUMUMAN HIATUS
86 Pengumuman
87 Chapter 82 : Bad Gut (Firasat Buruk)
88 Chapter 83 : Perasaan Terdalam Sebastian
89 Chapter 84 : Witchcraft Basic Lesson Part 1 "The Eight Sabat"
90 Chapter 85 : Kecemasan Rosaline
91 Chapter 86 : Negosiasi
92 Surat Cinta Dari Saya
93 Chapter 87 : Witchcraft Bassic Lesson Part 2 "The Crystal's"
94 Chapter 88 : An Guth Mistéireach (The Mysterious Voice)
95 Apakah Reader Mau Kalau Cerita Reinkarnasi Dark Witch Jadi Buku Cetak?
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Chapter 1 : Awal Mula
2
Chapter 2 : Firasat Sebastian
3
Chapter 3 : Firasat Buruk Jadi Nyata
4
Chapter 4 : Pengacau Datang
5
Chapter 5 : Tidak Menyerah
6
Chapter 6 : Rahasia Keluarga Besar Sebastian
7
Chapter 7 : Mimpi Aneh Patricia
8
Chapter 8 : Jalan-jalan Berdua
9
Chapter 9 : Hati Bergemuruh
10
Chapter 10 : Bahaya Mengintai
11
Chapter 11 : Kau Milikku
12
Chapter 12 : Pernikahan Paksa
13
Chapter 13 : Mencarimu
14
Chapter 14 : Jangan Sentuh Aku
15
Chapter 15 : Dejavu
16
Bonus Visual Cast Patricia, Sebastian dan Abraham
17
Chapter 16 : Perhatian
18
Chapter 17 : Mertua
19
Chapter 18 : Restu Mertua Untuk Kami
20
Chapter 19 : Penglihatan Patricia
21
Chapter 20 : Usaha Sebastian
22
Chapter 21 : Sister Support
23
Chapter 22 : Permintaan Kecil Patricia
24
Chapter 23 : Persiapan Bulan Madu
25
Chapter 24 : Obat Dari Mama Mertua
26
Chapter 25 : Tiba Di Belanda
27
Chapter 26 : Apakah Aku Jatuh Cinta Padanya?
28
Chapter 27 : Rumah Kaca
29
Pengumuman Novel Baru
30
Chapter 28 : Cerita Abraham
31
Chapter 29 : Makam Opa Nicolaas
32
Chapter 30 : Berkat Mereka Untuk Kami
33
Chapter 31 : Makan Siang Di Morritz Hotel
34
Chapter 32 : Jalan-jalan Dengan Abraham
35
Chapter 33 : Mesra
36
Chapter 34 : Telepon Dari Richard
37
Bonus Cast Pemeran Sophia, Willem dan Richard
38
Chapter 35 : Willem
39
Chapter 36 : Lamaran
40
Chapter 37 : Surprise
41
Chapter 38 : Richard
42
Chapter 39 : Honeymoon Part 2
43
Chapter 40 : Langit Serasa Runtuh
44
Chapter 41 : Swiss
45
Chapter 42 : Rapat Keluarga
46
Chapter 43 : Firasat Patricia
47
Chapter 44 : Petunjuk Melalui Mimpi
48
Chapter 45 : Menyampaikan Pesan Part 1
49
Chapter 46 : Klinik Kandungan
50
Chapter 47 : Penemuan Kalung Pentagram Kuno
51
Chapter 48 : Menyampaikan Pesan Part 2
52
Chapter 49 : Serangan Yang Gagal
53
Chapter 50 : Mimpi Bertemu Opa Erik
54
Chapter 51 : Spend Time Together
55
Chapter 52 : Suara Misterius Di Witching Hour
56
Chapter 53 : Shooting Star
57
Chapter 54 : A Mother's Gut
58
Chapter 55 : Membeli Oleh-Oleh
59
Chapter 56 : Mama
60
Chapter 57 : Berkenalan Dengan Mama Mertua
61
Chapter 58 : Richard's Annual Leave
62
Chapter 59 : Zurich I'm Coming
63
Chapter 60 : Sophia Pulang
64
Chapter 61 : Cinta Terpendam Willem
65
Chapter 62 : Perasaan Aneh Apa Ini?
66
Chapter 63 : Bujukan Rosaline
67
Chapter 64 : Meet The Great Physic Part 1
68
Chapter 65 : Meet The Great Physic Part 2
69
Chapter 66 : Sophia's Phone Call
70
Chapter 67 : Kembali Ke Vancouver
71
Chapter 68 : Masa Kecil Patricia Part 1 -- Rencana Perjodohan Sejak Kecil
72
Chapter 69 : Masa Kecil Patricia Part 2 -- Misa Bersama Di Gereja Paroki Santa Theresia
73
Chapter 70 : Masa Kecil Patricia Part 3 -- Debaran Aneh
74
Chapter 71 : Masa Kecil Patricia Part 4 -- Our Childhood Promise's
75
Chapter 72 : Goddess Hecate; The Dark Lady, Goddess Of Witches, And Moon
76
Chapter 73 : Witchcraft Ritual Part 1 -- Cleansing And Purifying Shower
77
Chapter 74 : Witchcraft Ritual Part 2 -- Releasing The Unseen Seal From Patricia
78
Chapter 75 :Patricia's Recovery
79
Chapter 76 : Berangkat Ke Vancouver
80
Chapter 77 : The Twin Albert and Alfons
81
Chapter 78 : Siapakah Yang Kau Pilih Untuk Mati?
82
Chapter 79 : It's Complicated
83
Chapter 80 : Book Of Shadow
84
Chapter 81 : Morritz's Secret Library
85
PENGUMUMAN HIATUS
86
Pengumuman
87
Chapter 82 : Bad Gut (Firasat Buruk)
88
Chapter 83 : Perasaan Terdalam Sebastian
89
Chapter 84 : Witchcraft Basic Lesson Part 1 "The Eight Sabat"
90
Chapter 85 : Kecemasan Rosaline
91
Chapter 86 : Negosiasi
92
Surat Cinta Dari Saya
93
Chapter 87 : Witchcraft Bassic Lesson Part 2 "The Crystal's"
94
Chapter 88 : An Guth Mistéireach (The Mysterious Voice)
95
Apakah Reader Mau Kalau Cerita Reinkarnasi Dark Witch Jadi Buku Cetak?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!