12

Dania tak pernah menyangka bahwa Ruksa akan mengambil resiko yang seberbahaya itu. Bahkan wanita itu rela mengorbankan tubuhnya hanya karena ingin memberi Queensha sebuah pelajaran.

Wanita mafia itu terlalu nekat.

Tak bisa di pungkiri, Dania pun sedikit bahagia melihat banyak komentar jahat yang membanjiri akun sosial media milik Queensha.

Hal ini mungkin tak membuat Queensha tersadar dari kesalahannya, tapi bagi Dania. Membuat dunia tahu bagaiman sifat aslinya, Menurutnya ini sudah cukup untuk memberinya peringatan.

Terlepas dari itu semua, Kepala Dania terasa berdenyut nyeri, ketika mengetahui bahwa Ruksa sudah kembali ke sekolah dengan kondisi seperti itu. Membuatnya gemas dan juga khawatir, tapi juga takut pada sosoknya yang jutek.

Tapi ia sangat mengkhawatirkan kondisi tubuhnya.

Dania tak habis pikir dengan pola pikir wanita itu yang terlalu nekat dan tak memperdulikan keselamatan dirinya, sangat berbeda dengan dirinya yang sangat penakut.

" Nona. "

Tiba-tiba pintu kamarnya di ketuk oleh Ismail.

" Masuk! "

Tak lama kemudian, seorang pria berbadan tegap dengan menggunakan sebuah kaca mata, yang hanya memiliki satu buah kaca saja.

Pria itu adalah Ismail, orang kepercayaan Ruksa. Pria itu masuk ke dalam kamar dengan membawa sebuah nampan di tangan kanannya.

" Ada apa? " Tanya Dania to the poin.

" Besok adalah hari pertama di mana anda akan bekerja kembali sebagai CEO. " ujar Ismail.

Dania pun hanya membulatkan bibirnya membentuk sebuah huruf. " Terima kasih. "

Pria itu tak menjawab, dia hanya memberikan senyuman terindah yang di milikinya, membuat wajah Dania tersipu malu.

Setelah menghabiskan semua makanan yang di bawa oleh Ismail, Dania pun menyuruh pria itu untuk pergi.

Di rasa bahwa pria itu sudah pergi, ia pun mempelajari semua buku yang di berikan Ruksa bagaimana menjadi seorang CEO dengan cepat?

Tanpa sadar, matahari sudah terbit dari timur, dan Dania belum tidur sama sekali. Ada lingkaran hitam yang berada di bawah kantung matanya.

Ternyata begini rasanya menjadi CEO, semua orang langsung membungkukkan tubuhnya setiap kali dirinya lewat.

Tentunya kesenangan tersebut tak bertahan lama, setelah Ismail mengatakan bahwa ada rapat saham yang dirinya tak mengerti sama sekali membuat otak nya blank, tanpa pikir panjang ia pun langsung menghubungi Ruksa.

*

Setelah menyebarnya video kekalahannya yang tersebar di berbagai sosial media, membuat pria tampan itu tanpa sadar menggenggam erat ponsel di tangannya, di detik berikutnya ia membanting ponsel itu hingga hancur tak berbentuk.

" Anj*ng! " Umpatnya, kedua tangannya mengacak rambutnya frustasi.

Dengan nafas yang menderu Ia pun kembali mengambil ponsel lainnya. Dan menghubungi teman-temannya untuk pergi kesebuah tempat.

Di sebuah pabrik teh yang sudah terbengkalai puluhan tahun, terdapat puluhan sepeda motor yang berjejeran parkit di tanah kosong tersebut..

Di dalam bangunan itu terdapat pula puluhan anak remaja dengan memakai jaket sama dengan sebuah gambar Centaur ( Manusia setengah kuda yang tengah memegang sebuah busur ) menghiasi bagian belakang mereka. Mereka menyebut diri mereka sebagai Geng Sagitarus.

Tak lama kemudian terdengar suara deruman halus dari sebuah sepeda motor Harley Davidson Softail. Di atas jok motor itu Roland mengendarainya dengan gagah. Tubuhnya di balut dengan sebuah jaket kulit yang sama dengan yang di gunakan puluhan anak remaja itu .

Semua orang yang berada di sana menoleh secara serempak.

Roland bersama ketiga sahabatnya Rio dan si kembar Conie dan Conal, beranjak turun dari kendaraan mereka masing-masing lalu berjalan dengan santai menghampiri seorang pria yang memakai hoodie tengah terduduk di sebuah sofa hitam dengan sebuah api unggun yang menyala di depannya.

Pria itu terlihat sudah menunggu Roland sejak tadi.

" Gue mau balas dendam. " ucap Roland secara gamblang tanpa basa basi.

Pria yang menatap api di sebuah tong hanya menyunggingkan senyumnya tanpa menolehkan kepalanya sedikit pun pada Roland yang tengah berdiri di sampingnya.

" Namanya Dania bukan? Bukankah dia hanya seorang wanita cupu? "

" Dengar, sepertinya dia menyembunyikan kekuatan aslinya, dia bahkan bisa buat gue dan teman-teman gue sampai babak belur begini. " terangnya secara menunjukkan wajah tampannya yang di penuhi memar. " Dia juga hampir memecahkan masa depan gue. " Bayangan saat Dania menendang masa depannya, masih terngiang jelas di kepalanya, tanpa sadar tangannya langsung menutupi bagian selangkangannya itu.

" Jangan bertindak gegabah, ingat lo sedang dalam masa bermasalah, lebih baik jangan menambah masalah lagi. "

" Gue nggak peduli! Bahkan harus keluar dari sana pun gue nggak peduli! Karena yang gue peduliin sekarang adalah harga diri gue, lo tahu? Gara-gara video itu, anak-anak Taurus menganggap gue lemah, mereka bahkan tak segan-segan menyerang gue secara terang-terangan. "

Pria itu terdiam menatap api yang tengah melahap kayu di dalam tong itu, tak memperdulikan ocehan Roland yang menggebu-gebu.

" Pokoknya, gue mau balas dendam sama itu cewek! Terserah lo mau setuju atau nggak, " Roland pun membalik punggungnya. " Ah dan satu lagi, lo nggak perlu khawatir, gue nggak bakalan membawa nama Sagitarius. " Tambahnya lalu pergi dengan di ikuti oleh teman-temannya.

Setelah kepergian Roland beserta kawan-kawannya, pria dengan hoodie itu hanya menatap datar, pada punggung Roland dan juga kawan-kawannya yang sudah menjauh di bawa laju kendaraannya.

" Juna. " panggilnya

Pria dengan rambut gondrong itu datang menghampirinya. " Ada apa ketua? "

" Pastikan, dia memegang perkataannya, jangan sampai dia merusak reputasi kita lagi. " ujarnya.

" Baik ketua. "

Esok paginya, Roland bersama teman-temannya beserta sepuluh orang tambahan yang sengaja ia sewa untuk memukuli Ruksa.

Ia bersama teman-temannya kecuali Rio, menunggu di sebuah pertigaan yang amat sepi.

Saat jam bel pulang tiba, Rio pun bergegas menuju gerbang sekolah, lalu menunggu kedatangan Ruksa dan juga Yuli. Selaku penyebar video tersebut

Seakan tahu apa yang akan menunggunya di masa depan, tanpa sepengetahuan Roland, gadis itu, Yuli tenyata sudah hengkang dari sekolah itu dan memilih pergi keluar negeri untuk menyelamatkan nyawanya sendiri.

Sedangkan Ruksa yang tak tahu dengan apa yang menunggunya di depannya, hanya bersikap biasa saja. Sesekali ia membalas pesan chat dari Dania, hingga tiba-tiba tubuhnya menabrak sosok tubuh yang lebih tinggi dan besar darinya.

" Ma. . . . . af. Loh kok? " Ruksa tertegun melihat salah satu bocah waktu lalu di pukul oleh kedua tangannya, tengah berdiri di depannya sekarang.

" Naik, ikut gue. "

" Ogah! Siapa lo? Dih. " Ruksa pun berdecak, lalu meninggalkan Rio.

Namun tangannya di cengkram dengan kuat, Ruksa pun menyunggingkan senyumnya, lalu berjalan mendekati Rio seraya berbisik. " Jika gue berteriak, apa yang akan terjadi? "

Rio pun terdiam sejenak, lalu menatap kesekeliling. Terdapat banyak siswa yang tengah menatap mereka. Bahkan ia tak menyadari bahwa ada CCTV yang mengarah padanya

Mau tak mau Rio pun melepas tangan Ruksa.

" Bye. "

Dengan langkah gembira, Ruksa pun meninggalkan Rio yang tengah menahan amarahnya.

" Gila, untung dia bodoh, coba kalau dia pinter, sudah habis gue. " gumam Ruksa

Terpopuler

Comments

Siska Feranika

Siska Feranika

Kebanyakan cowok masa SMA bodoh...🤣🤣🤣🤣

2022-04-06

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!