05

Meski perbuatan yang di lakukan Queensha dan kedua temannya cukup fatal. Namun pihak sekolah hanya memberi mereka cuti sementara sampai waktu yang belum di tentukan.

Di kediaman Kusuma.

Akibat viralnya video itu, membuat keluarga itu di kecam oleh banyak pihak. Atas perintah ayahnya. Wadana Kusuma, gadis itu di larang keluar rumah atau pun bermain ponsel, jika ada seseorang yang membebaskannya atau pun memberinya ponsel, maka ia tak segan-segan berbuat kasar.

Tak hanya di kecam oleh masyarakatnya sendiri, pria tua itu juga banyak kehilangan kepercayaan, akibat menyebarnya video tersebut.

" Suna! " Seru Wadana Kusuma.

Tak membutuhkan waktu lama, seorang pria dengan stelan jas rapih, masuk ke dalam ruangannya yang begitu megah nan luas, terdapat kepala rusa asli, terpajang cantik di dalam ruangannya.

" Cepat cari, siapa yang berani menghancurkan kehidupan putriku? " titahnya dengan nada marah.

*

Memang patut di sebut putri dari seorang gubernur. Lepas dari hukum bukanlah hal yang sulit.

Meski Ruksa dapat menebak, semarah apa orang tua itu pada Queensha, walau ia pernah sekali bertemu dengan Wadana Kusuma saat acara peresmian kantor baru mantan pacarnya. Namun ia menyadari bahwa pria tua itu bisa menjadi sosok yang sangat menyeramkan.

Bagi Ruksa, ketika seorang anak pejabat terkena skandal, maka keluarga mereka akan mengeluarkan sedikit uang, maka pihak mana pun akan menutup kedua mata dan telinga mereka dan hal tersebut bukanlah hal aneh di dunia yang penuh tipu-tipu ini.

Meski begitu, tapi tidak dengan Dania, ia tak bisa terima begitu saja. Ia mengeluhkan banyak hal, seperti. .

Kenapa hukum selalu lemah pada orang berkuasa dan selalu kuat saat menangani orang lemah?

Lantas untuk apa adanya hukum jika hukum tersebut hanya berlaku pada orang yang tak mampu saja.

Sungguh miris,

Kelak, jika dirinya sudah dewasa, dia akan menjadi jaksa yang akan menangkap semua para penjahat tanpa pandang bulu.Termasuk orang-orang yang berkuasa di negeri ini.

Melihat tekad gadis itu, membuat Ruksa bangga, meski di masa depan keduanya mungkin bisa menjadi musuh bebuyutan.

Ketidakhadiran Queensha di lingkungan sekolah, membuat orang-orang yang sering disakitinya bersorak penuh kemenangan. Di dalam hati, mereka berterima kasih pada Dania.

Karena, jika video itu tidak menyebar, maka keajaiban itu tak akan pernah terjadi.

Walau mereka sangat berterima kasih, namun tak ada satu pun dari mereka yang mun menjenguknya secara langsung, hanya ada abang-abang dari toko bunga yang terus berdatangan ke kamarnya.

Jika harus memilih, Ruksa lebih memilih makanan dari pada bunga, lagi pula untuk apa bunga sebanyak itu jika pada akhirnya di buang dan berakhir di tong sampah.

Walau dirinya di besarkan di keluarga yang berkecukupan, namun, ibunya selalu mengajari untuk menghargai hal-hal kecil, seperti jangan menghamburkan uang untuk hal yang tidak perlu.

Karena kondisinya yang cukup parah, membuat Dokter menyarankan untuk beristirahat setidaknya selama satu minggu.

Namum bukan Ruksa namanya jika dia menurut begitu saja, di rasa bahwa tubuhnya cukup mampu berjalan, ia dengan nekat masuk sekolah yang ia lakukan secara diam-diam.

Karena baginya, ia lebih baik menghabiskan waktu di sekolah dari pada menghabiskan waktu dengan ayah Dania. Karena bisa-bisa dirinya tidak bisa berpikir jernih.

Bagaimana tidak? Meski anaknya terlahir jelek, tapi tidak bisa di pungkiri bahwa ayah Dania memiliki wajah yang tampan dengan tatapan teduh yang mampu menyejukkan mata dan juga hati. Terlebih lagi sikapnya yang begitu lembut, membuat wanita mana pun luluh.

Dengan tangan yang masih di balut dengan gips, ia berjalan pincang masuk ke dalam kelasnya.

Saat pintu bergeser, semua mata menatap ke arahnya, kali ini tak ada lagi tatapan rasa jijik, tapi melainkan tatapan ucapan terima kasih.

Meski tak ada yang mengatakannya, tapi Ruksa masih bisa merasakannya.

Seperti biasa tak ada yang menyapa atau pun menanyakan tentang kabarnya.

Tapi di bawah kolong mejanya terdapat banyak sekali makanan dan juga camilan, entah siapa yang menaruhnya. Namun Ruksa tak bisa menolaknya.

Selama kelas berlangsung, ponsel nya tak berhenti bergetar, beruntung, sebelum memulai pelajaran, Ruksa terlebih dahulu mengaktifkan mode diam. Jika tidak, tamatlah riwayatnya.

Setelah kelas usai, ke dua bola matanya terbeliak, terdapat 100 panggilan tak terjawab dan semuanya dari Dania.

Apa dia sedang meneror seseorang? Bagaimana bisa ia terus memanggilnya seperti ini? Dia sudah seperti ibu-ibu saja.

Ruksa terdiam, menatap layar ponselnya seraya berpikir dan menimbang-nimbang apakah ia harus menelpon balik atau tidak? Karena pastinya gadis itu tengah khawatir setengah mati pada tubuhnya.

Di saat dirinya tengah bimbang, tiba-tiba ponselnya kembali bergetar, menampilkan deretan no Dania, meski awalnya ragu ia pun akhirnya menggeser ikon hijau pada layar ponselnya.

Saat ponsel ia dekatkan pada daun telinga, ia begitu terkejut dengan suara Dania yang langsung memarahinya tanpa jeda sama sekali membuat telinganya berdengung nyeri

Ini anak bocil, beraninya berteriak dan memarahi gue. ' batin Ruksa, namun karena menyadari bahwa ini adalah kesalahannya maka ia pun hanya diam mendengarkan.

Layaknya seorang ibu yang tengah memarahi anaknya. gadis itu tak berhenti berkata.

Membuat telinga Ruksa terasa amat panas. Tak ingin menyakiti telinganya lebih lama lagi, ia menaruh ponselnya di atas meja, membiarkan gadis itu melampiaskan amarahnya, sedangkan dirinya menatap ke arah luar jendela.

Ketidak hadiran Queensha membuat kehidupan sekolahnya terasa monoton.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***