09

Gadis Kulkas bengis, adalah julukan Ruksa yang di berikan oleh orang-orang padanya, sebab caranya menghabisi nyawa seseorang terbilang sangat bengis, terutama dalam menghadapi seorang Pria hidung belang, Hingga saat ini tak ada satupun dari mereka yang bisa hidup. Sebab semuanya sudah mati di bunuh oleh kedua tangan Ruksa sendiri

Terkadang, jika ada seorang pria yang telah melewati batas maka dirinya tak segan-segan akan memecahkan kedua biji pria tersebut, sehingga pria tersebut akan meringis kesakitan dan pada akhirnya mati.

Meski tak menyangkal bahwa dirinya sudah kehilangan keperawanan saat masih duduk di bangku SMA.

Kala itu ia sedang patah hati ketika dirinya mengetahui tentang hubungan Ruslan dan juga Nisya yang ternyata sudah terjalin sekitar dua hari yang lalu.

Walau dari bibirnya terlontar kata Selamat dengan wajah cerianya, tapi nyatanya di dalam hatinya saat itu sedang hancur berkeping-keping.

Untuk melampiaskan rasa kekecewaannya dan kesedihannya, Ruksa memilih pergi ke salah satu bar milik ayahnya, di sana ia bebas masuk kapan saja bahkan dirinya tak perlu membayar atas minuman yang sudah ia minum.

Karena terlalu banyak mengkonsumsi alkohol, membuatnya tak menyadari atas apa yang terjadi setelah itu, namun satu hal yang pasti, bahwa ia sudah kehilangan keperawanannya dengan seorang pria yang tak di kenalnya.

Tak ingin menimbulkan masalah yang tak perlu, Ruksa pun perlahan bangun dan meninggalkan pria itu yang bahkan ia tak tahu bagaimana rupanya.

Sejak kejadian itu, dirinya sangat was-was, takut jika nantinya akan ada kehidupan di dalam perutnya.

Setelah menunggu selama tiga bulan, akhirnya ia bisa bernafas lega, sebab dirinya tak mengalami tanda apapun. Bahkan untuk memastikannya seratus persen ia bahkan pergi ke dokter kandungan. Dan sang dokter tersebut mengatakan bahwa Ruksa tak hamil.

Sejak kejadian itu, Ruslan dan juga Nisya tiba-tiba menghilang tanpa jejak, membuatnya penasaran.

Ada apa dengan mereka? Apa ada sesuatu yang menimpa mereka? Kenapa mereka tak memberitahu Ruksa sedikit pun?

Merasa sudah di buang, Ruksa pun memilih untuk melupakan keduanya, dan menjalani satu tahun kehidupan putih abu yang begitu monoton. Sebab sejak saat itu ia tak ingin menjalin pertemanan dengan siapa pun.

Seiring berjalannya waktu, Ruksa pun tumbuh menjadi wanita dingin tak berperasaan.

Hingga suatu hari dirinya bertemu dengan Bismo, saat itu ia tak sengaja bertemu dengannya di sebuah pesta perayaan launching produk baru yang di keluarkan oleh salah satu anak perusahaan milik ayahnya.

Saat itu ia tak sengaja menumpahkan wine pada tubuh Bismo, hingg membuat pakaian pria itu menjadi kotor. Karena merasa bersalah Ruksa pun membawanya ke ruang ganti, di mana tempat itu di penuhi oleh stelan jas dengan merek ternama.

Awalnya, keduanya hanya bertukar beberapa kata, hingga timbul rasa nyaman di antara keduanya, hingga pada akhirnya mereka memutuskan untuk menjalin hubungan.

Selama hubungannya dengan Bismo, kehidupan Ruksa selalu di penuhi dengan bumbu-bumbu cinta, tapi sayangnya semua itu tak bertahan lama sejak pria itu memilih mengkhianatinya dengan bercinta dengan wanita lain.

Hal itu lah yang membuat Ruksa semakin membenci semua lelaki, kecuali Ruslan. Karena baginya, pria itu adalah kenangan terindahnya.

Di matanya, sifat laki-laki itu bejad, sama seperti Roland yang tangannya semakin liar membelai tubuhnya. Bahkan tangannya tak segan menyentuh bagian sensitifnya.

Bukannya terbawa nafsu, Ruksa malah merasa jijik dan ingin muntah. Dengan amarah yang sudah memuncak, di raihnya tangan itu dan memelintirnya sehingga sang empu berteriak kesakitan, tak hanya sampai di situ saja. Dengan tangan kecilnya ia meninju tepat di wajah tampan Roland hingga tubuhnya jatuh tersungkur, tak lama kemudian kakinya menendang bokong pria itu dengan sangat keras hingga berbunyi Buk!

" Aish, sungguh bocah yang menjijikan. " Ruksa berkata dengan gamblangnya seraya menatap jijik pada Roland yang tengah meringis kesakitan.

" Dasar wanita ******! " teriak Roland, pria bangkit di bantu oleh teman-temannya, tangannya memegang pipinya yang membiru, tiba-tiba ia memuntahkan sesuatu dari mulutnya.

Kedua bola matanya terbeliak ketika menyadari bahwa salah satu giginya telah terlepas. Roland pun melotot marah pada Ruksa. " Kurang ajar! Dasar cewek jelek! Berani yah loh sama gue. " berang nya.

Akan tetapi bukannya takut, Ruksa malah menguap, ia bahkan merenggangkan tubuhnya sejenak. " Udah ah pulang, bosan juga ngelayanin kecebong kayak kalian. " Ia pun melangkahkan kakinya untuk meninggalkan tempat itu tak lupa mengambil tasnya yang tak sengaja terlempar tadi.

Karena merasa sedang di remehkan, amarah Roland pun semakin memuncak, ia pun memerintahkan kedua bawahannya yang bernama Conie dan Conal yang keduanya merupakan saudara kembar.

Tanpa membuang waktu, Conie dan Conal pun melangkah maju dengan membawa sebuah balok di tangan masing-masing

Tanpa keraguan, keduanya memukul bagian tengkuk kepala Ruksa dengan kayu balok itu dengan sangat keras. Karena saking kerasnya membuat balok tersebut menjadi dua bagian.

Tubuh Ruksa pun tersungkur ke lantai yang sudah berdebu itu. " Sialan, sakit anjir. " umpatnya lalu bangkit dari posisinya, tangannya memegang tengkuk, di mana tempat tersebut merupakan bekas pukulan dari Conie dam Conal.

Bangkitnya Ruksa, membuat dua pria kembar itu terkejut dan tanpa sadar menjatuhkan balok kayu di tangannya. " Loh kok bisa? " ucap keduanya secara serempak.

Seketika muka lugu Ruksa kini berubah menjadi raut muka yang sangat mengerikan, bahkan membuat kedua pria kembar itu menggigil ketakutan. Tanpa sadar langkah keduanya mundur kebelakang bersamaan dengan langkah Ruksa yang melangkah maju ke depan.

" Nal, hajar dia. " titah Conie

" Kok Gue sih, kan lo abangnya, seharunya kan lo yang maju. "

" Justru karena gue abang, jadi lo harus nurut sama gue. "

" Giliran gini aja, lo gunain status abang lo, di saat gue di omelin mamah, lo malah ngilang. Abang macam apaan lo. "

Kedua alis Ruksa mengernyit. ' Ini anak dua, mau berkelahi atau mau debat? ' batin Ruksa.

Karena telinganya tak tahan mendengar ocehan keduanya, dengan kedua tangannya, Ruksa pun saling membenturkan kedua kepala itu hingga keduanya langsung jatuh pingsan.

Bacot!

" Siapa lagi sekarang? Ayo maju. "

Tanpa memberinya aba-aba, seorang pria berketurunan batak itu melayangkan tinjunya tanpa ampun, bahkan tak sengaja pukulan nya mengenai tembok hingga muncul sebuah retakan cukup besar di sana.

" Boleh juga ternyata, tapi lo masih jauh di bawah gue. " Ruksa berkata, ia pun mengayunkan kakinya, tepat di kepala pria yang bernama Rio yang berakhir sama dengan dua pria kembar tersebut.

Tak lama dari tumbangnya pria bernama Rio, dua orang tersisa menyerangnya dari dua sisi. Namun bagi Ruksa ini hanyalah sepele, bahkan dirinya hanya memerlukan satu menit saja untuk menumbangkan kelima pria itu.

Kini yang tersisa hanya Roland seorang.

Terpopuler

Comments

Siska Feranika

Siska Feranika

Semangat 💪💪💪

2022-04-06

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!