🌸
🌸
Syakila menelan saliva, apalagi saat kaca mobil terbuka, wajah datar plus dingin Gaharu tampak terlihat.
"Kak, maaf ya, aku udah di jemput" kata Syakila, dan tanpa menunggu jawaban Damar, dia segera berlalu mendekati mobil Gaharu.
Mata Damar mengawasi Syakila yang mendekat mobil mewah itu, dia bisa melihat sekilas bayangan pria di dalam mobil, dan Damar mengakui pria itu cukup tampan, dan mobilnya juga mewah.
Huh, kalah jauh aku Sya, memang sudah waktunya aku menyerah mungkin, tapi kalo suatu saat kamu nggak bahagia dengan suamimu, aku siap menampung mu Sya. Batin Damar nelangsa.
Kemudian dia segera menaiki mobilnya, dan berlalu dari tempat itu.
Sementara itu di dalam mobil, Syakila baru saja naik, dan memasang sabuk pengamannya. Dia belum berani bicara karena melihat wajah Gaharu yang terkesan dingin.
Gaharu masih betah diam, walaupun mobil sudah melaju cukup jauh, tampangnya yang tampan terlihat menggemaskan di mata Syakila, kalo sedang marah seperti itu.
"Mas...." Syakila akhirnya tidak tahan lagi untuk terus berdiam diri.
"Hemm" Gaharu hanya berguman.
"Kok nggak bilang kalo mau jemput?"
"Kenapa, biar nggak ketahuan kalo kamu sedang berduaan dengan pria lain?" Gaharu langsung saja menyemprot.
"Eh, apa sih mas, nggak jelas banget ih" Syakila cemberut, inginnya langsung bermanja-manja karena sehari tidak bertemu, eh ini datang-datang malah cemburu nggak jelas.
"Siapa dia?" tanya Gaharu masih dengan wajah dingin dan datarnya.
"Kak Damar, kakak tingkat aku mas" Syakila mencoba tidak terpancing emosi.
"Dia suka sama kamu?"
"Iya sih katanya" jawab Syakila santai, dia menyandarkan punggungnya ke belakang.
"Terus?"
"Ya nggak ada terusnya mas, aku sudah bilang kalo aku sudah nikah, gitu aja"
"Oh ya?" ada guratan senang saat mendengar kejujuran dari Syakila.
"Mas maunya gimana, aku nggak usah ngaku gitu, biar bisa di deketin sama dia?" Syakila menggoda.
"Jangan sembarangan kamu" geram Gaharu.
Syakila tergelak,
"Jangan cemberut dong mas, kan aku lagi kangen" dengan manja Syakila bergelayut di lengan kiri Gaharu, membuat pria itu tersenyum senang.
"Beneran kangen sama aku?"
"Iya lah, aku nggak bisa tidur semalam, menjelang subuh baru bisa merem" kata Syakila.
"Sama, aku juga kangen banget sama kamu, kita makan siang dulu ya, setelah itu ikut ke showroom sebentar"
"Makan bakso aja mas, enak kayaknya"
"Bakso?"
"Heem, kenapa? mas nggak suka ya?"
"Nggak papa deh, ok kita cari tempat makan bakso yang enak"
🌸
🌸
Dan sampailah mereka di kedai bakso yang cukup besar, tempatnya juga cukup bersih. Setelah memarkir mobil Gaharu menggandeng tangan Syakila, dan mengajak masuk.
Keduanya memesan bakso komplit plus es jeruk. Lalu mereka memilih tempat di sudut kedai yang masih kosong, pengunjungnya cukup banyak, ada mungkin sepuluh orang yang ada di sini.
" Rame juga ya" ucap Gaharu seraya mengedarkan pandangan ke sembarang arah.
"Iya mas, enak mungkin baksonya, jadi banyak yang datang ke sini" bisik Syakila. keduanya duduk bersisian.
"Mungkin juga sih, kita lihat saja nanti, enak apa nggak" kata Gaharu lagi.
Tak lama pesanan mereka datang, dua mangkok bakso dan dua gelas es jeruk. Gaharu langsung menyantap tanpa memberi tambahan apa-apa, sedang Syakila tentu saja menambahkan saos tomat, kecap jiga sambal.
"Mas, makan gitu aja?" tanya Syakila heran.
"Iya.."
"Apa enak mas kayak gitu aja?" tanya Syakila sambil mengaduk baksonya, mencicipi sedikit untuk memastikan rasanya sudah pas atau belum di lidahnya.
"Sudah jangan bawel sayang, cepat kamu makan, setelah itu kita ke showroom sebentar" kata Gaharu dengan gemas.
Syakila lalu menyantap baksonya yang berwarna merah itu, dia kebanyakan menuang saos tomatnya tadi.
"Ternyata emang enak mas,pantesan ramai ya?" kata Syakila sambil mengunyah bakso.
"Lumayan" jawab Gaharu.
"Mas, kenapa kemarin tiba-tiba keluar kota, ada apaan sih?" tanya Syakila sedikit kepo.
"Ada urusan yang mendesak, dan sekarang sudah diatasi kok, makanya aku bisa pulang cepat" Gaharu menggeser mangkok yang sudah kosong, hanya tersisa sedikit kuah saja.
"Syukur deh kalo gitu, walaupun kesel juga aku sama mas, harusnya kan aku diajak mas, biar nggak bete dirumah" Syakila merengut.
"Iya maaf, lain kali pasti diajak.." Gaharu mengacak rambut Syakila dengan gemas.
"Ih mas, rambutnya jadi berantakan kan?" Syakila mengomel.
"Ceritain tentang pria tadi"
"Hah, siapa? kak Damar?"
"Hemm, siapa lagi emangnya?"
"Cerita apa lagi mas?" tanya Syakila heran, dia juga sudah menghabiskan baksonya , sekarang ganti menghabiskan es jeruknya.
"Sudah lama dia suka kamu?" ada rasa cemburu saat menanyakan hal itu.
"Katanya sih sejak pertama aku masuk kuliah mas" kata Syakila.
"Cukup lama juga ya? terus kamu tolak?" mata Gaharu memicing.
"Ya iyalah mas, yang bener aja, aku kan udah punya suami, masa nerima cinta pria lain sih" kata Syakila agak keras, matanya mendelik memandang pria di sampingnya.
"Ssstt, iya...jangan teriak sayang, mereka melihat kita jadinya" Gaharu berbisik.
Beberapa pasang mata yang ada di tempat itu memang sempat menoleh ke arah mereka, saat mendengar suara Syakila yang sedikit keras tadi.
"Hah, emang suaraku tadi kencang ya mas?" bisik Syakila malu.
"Kamu pikir?"
Pletak..
Dengan gemas Gaharu menyentuk dahi Syakila pelan" aww, sakit mas"
"Nakal" kata Gaharu sambil tersenyum" ayo, kita ke showroom dulu"
Setelah membayar Gaharu dan Syakila akhirnya meninggalkan tempat itu, menuju ke showroom milik Gaharu.
🌸
🌸
Gaharu dan Syakila sampai juga di showroom, sementara Gaharu memeriksa laporan, Syakila memilih merebahkan tubuh di sofa single yang ada di kantor Gaharu, matanya mengantuk setalah semalam hanya tidur beberapa jam saja.
Tak lama kemudian Syakila terlelap dalam buaian mimpi.
"Kalo capek tidur aja sayang" kata Gaharu sambil fokus ke layar laptop didepannya.
Hening tak ada jawaban, membuat Gaharu menoleh ke arah sofa, dan melihat istri kecilnya sudah terlelap."dasar tukang tidur" kata Gaharu lirih. Kemudian dia fokus lagi ke layar laptop.
*bersambung..
🌸
🌸*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Wie Yanah
waduhhh untg mas lgsg prcya🥰🥰
2022-04-10
1