🌸
🌸
"Wah, kamu beneran nikah Sya, aku kirain cuma prank" kata Arum.
"Enak aja, masak urusan kayak gini ngeprank sih"
"Ya kali, eh, suami kamu ganteng maksimal ya, kelihatannya dewasa banget" kata Arum sambil mengamati foto di layar ponsel Syakila.
"Iya, aku dan dia beda 16 tahun"
"Wow....matang dong"
"Iya, mantan hot duda" bisik Syakila.
"Hah! duda.... pengalaman dong" Alis Arum naik turun.
"Begitulah"
"Memang duda semakin di depan ya?"
"Iya .."
"Terus kak Damar gimana?"
"Ya nggak gimana-gimana Rum,"
"Kasihan ya?"
"Kamu aja yang pepetin dia, ganteng, pintar, dan tajir lagi" kata Syakila.
"Aku sih mau aja, tapi dianya mau nggak sama aku" des*ah Arum.
"Belum juga nyoba, udah mau nyerah aja sih?"
Arum hanya diam.
Tiba-tiba ponsel Syakila yang ada di dalam tas slempangnya berbunyi, rupanya sang suami tercinta yang mau video call sama dia.
"Hallo mas , assalamualaikum" sapa Syakila ketika panggilan sudah dia angkat. Terlihat wajah tampan suaminya di dalam layar, tampak duduk santai di kursi kebesarannya.
"Waalaikumsalam, sayang. Kamu di mana?"
"Masih di kampus ini mas, masih ada satu kuliah lagi" kata Syakila, dia mengabaikan Arum yang sedari tadi menyenggol lengannya, ingin menyapa suaminya juga.
"Sudah sarapan kan?" tanya Gaharu lembut.
"Sudah dong, sama Soto.Mas sendiri, udan sarapan belum?"
"Sudah tadi, sarapan bubur ayam yang suka mangkal di depan showroom kita, abis kuliah langsung pulang ya, jangan mampir-mampir" ucap Gaharu lagi.
"Siap, oh ya mas, nih teman aku minta di kenalin sama mas" Syakila mengarahkan layar ke wajah Arum yang ada di sampingnya, membuat gadis itu meringis, memperlihatkan deretan giginya yang rapi dan putih.
"Hallo mas, aku Arum, sahabat Syakila sejak SMA" Arum melambaikan tangan ke arah pria yang ada di layar ponsel.
"Hallo Arum, salam kenal ya, titip Syakila kalo nakal tolong di jewer" Gaharu tergelak.
"Siap om, pasti bakal aku jewer kalo dia nakal" kata Arum.
"Huh, sudah-sudah, kalian malah sekongkol mau ngerjain aku, aku tutup ya mas, bentar lagi kelas di mulai." pamit Syakila.
"Baiklah, jangan nakal ya?" pesan Gaharu sebelum panggilan berakhir, dan Syakila menjawab dengan anggukan kepala.
"Wow, cakep aslinya ya?" puji Arum.
"Tuh kan, baru lihat dari ponsel aja udah kayak gitu, gimana kalo kenalan langsung?" sindir Syakila sinis.
"Memang suamimu mau kalo aku naksir dia"
?" goda Arum.
"Mau aku gunting itunya" mata Syakila mendelik, dan membuat Arum tergelak.
"Rum, masa ka Damar tadi bilang, mau nunggu jandaku sih, Berarti dia kan doain aku cerai ya?" kata Syakila lirih.
"Wah, nggak bener tuh kak Damar, mesti di rukiyah dia tuh"
"Emang bener"
Dan keduanya hanya diam, karena sudah kehabisan bahan obrolan.
🌸
🌸
Sementara itu di showroom Gaharu.
Seperti biasa, aktivitas sudah mulai berjalan sejak pukul delapan pagi tadi, ada beberapa calon pembeli yang sedang melihat-lihat mobil, dan Gaharu hanya memantau saja dari jauh.
Maya juga masuk kerja seperti biasa, Gaharu memilih melupakan kekonyolan gadis itu kemarin, biar Maya bisa nyaman bekerja lagi, anggap saja tidak pernah ada.
Gaharu memilih naik ke ruangannya, dan mulai memeriksa laporan penjualan dari beberapa showroom miliknya di luar kota. Gaharu mempunyai beberapa orang kepercayaan di setiap showroom miliknya.
Mungkin dia hanya mengunjungi satu minggu sekali, bergantian, karena tempatnya juga agak jauh satu sama lain.
Kedua netra Gaharu memicing saat melihat ada laporan yang tidak sesuai dengan penjualannya, dan itu di showroom cabang kota S.
Rupanya ada yang mau main-main sama aku, kurang ajar, siapa yang berani mengusik ku. Geram Gaharu. Mau tidak mau dia harus bertindak, aku harus ke sana sendiri, akan aku cari tahu siapa yang berani mengambil uang dari showroom milik ku.
Gaharu menyandarkan punggungnya ke belakang, memijit pelipisnya yang tiba-tiba berdenyut, selisih uang yang hilang cukup banyak, mungkin bisa untuk membeli satu buah mobil mewah juga.
Aku harus ke kota S hari ini juga, tapi gimana dengan Syakila, kami baru saja menikah, kasihan kalo harus di tinggal sendirian.
Tapi kalo diajak juga nggak mungkin, dia kan harus kuliah juga.
Gaharu menaikkan lengan jasnya ke atas, untuk melihat sekarang sudah jam berapa. Dan jarum ternyata menunjukkan pukul dua siang hari.
Gaharu kemudian menutup Laptopnya, dan segera turun. Setengah berlari menuruni tangga." May.."
"Iya pak, " Maya mendekat dengan ragu-ragu, dia bahkan tidak berani menatap wajah sang bos.
"Aku akan pergi ke kota S, mungkin dua hari di sana, nanti kalian tutup minta bantuan security ya, kuncinya kamu bawa saja May, aku pegang cadangannya"Kata Gaharu lagi.
"Iya pak" jawab Maya singkat.
"Pastikan semua sudah aman kalo mau pulang may" ucap Gaharu lagi.
" baik pak "
Gaharu segera keluar, sebelumnya dia sudah menelfon sopir pribadinya, yang dia butuhkan bila sedang dalam perjalanan jauh seperti ini.
Gaharu memilih untuk langsung ke kota S, dan lupa berpamitan dengan Istrinya, mungkin karena kalut pikirannya, hingga dia lupa kalo sudah punya istri.
"Kita langsung berangkat pak?" tanya Mardi, sang sopir yang berusia 45 tahun itu.
"Iya pak, langsung jalan saja, kita ke kota S"
Gaharu duduk menyandar ke Belakang, dan agak menurunkan sandaran kursi, agar bisa nyaman jika dia merasa mengantuk.
"Siap pak" Mardi mulai menarik tuas, dah mobil akhirnya melaju di jalan raya, bergabung dengan puluhan bahkan ratusan kendaraan yang memadati jalan besar itu.
"Sudah makan siang belum pak?" tanya Gaharu sambil memejamkan kedua matanya.
"Sudah pak, tadi sehabis sholat, terus makan dulu" jelas Mardi, sambil terus fokus ke jalan di depannya.
"Ok , berarti kita langsung ke sana pak"
"Baik"
Dan setelah itu tak ada lagi obrolan, Gaharu ketiduran dan Mardi juga lebih suka bekerja dalam diam, karena dia bisa fokus, kalo sang bos banyak nanya, sia juga sungkan kalo tidak menjawab.
Gaharu juga tidak perlu pusing mengarahkannya Mardi, karena sopir itu sudah beberapa kali mengantar majikannya ke sana.
🌸
🌸
setelah berkendara hampir tiga jam, akhirnya mereka sampai d sebuah showroom yang ada di pusat kota, cabang dari showroom yang dia kelola di kota kelahirannya.
Begitu Gaharu masuk, sontak semua karyawan terutama SPG terkejut, karena tidak ada pemberitaan sebelumnya.
Gaharu terlihat menahan amarah, saat melihat kinerja karyawannya yang begitu santai, mereka bergerombolan dan saling ghibah.
Mungkin karena showroom sepi dan tidak ada pembeli."jadi seperti ini kerja kalian!" bentak Gaharu, dan ke empat karyawannya menunduk, dalam hati berdoa semoga sang bos berbaik hati, tidak memecat mereka.
"Kalian mau di pecat!"
*Bersambung..
🌸
🌸*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Wie Yanah
nah loh awas di mkn🤣🤣🤣
2022-04-10
0