Candu.

🌸

🌸

"Dasar om..nyebelin.." geram Syakila. Mendengar kata cantik dan seksi dari mulut suaminya membuat hatinya tidak nyaman.

Masa iya suka sama om Gaharu, mana bisa secepat ini.

"Benar kan, kamu cantik dan seksi" kata Gaharu, seraya menoleh ke samping, dimana sang istri tengah cemberut karena cemburu.

"Hah..." Syakila melongo, menoleh kepada suaminya, yang tersenyum mengejek.

"Kamu, cantik dan seksi sayang. Puas" Gaharu menaikkan sebelah alisnya, membuat Syakila tersipu malu.

"Ih, gombal" dengan manja Syakila memeluk lengan suaminya.

Gaharu terkekeh, dikecupnya kening wanita yang sudah dia renggut kegadisannya. Sejak penyatuan mereka, dalam hatinya mulai tumbuh rasa sayang untuk Syakila, bagaimanapun mereka suami istri yang sah dimata hukum dan agama.

Apalagi Syakila juga mau berusaha menjadi istri yang baik, dia mau melayaninya, memasak untuknya, dan juga bisa bersikap manis.

"Mau melakukannya di sini?" tanya Gaharu dengan suara mendayu dan menggoda.

"Apa, disini. Nggak mau ah, nanti ada yang masuk" Syakila menggelengkan kepalanya, yang benar saja, masa mau enak-enak di kantor sih, belum nyampe udah di gerebek ntar. Monolog Syakila dalam hati.

"Nggak akan, biar aku kunci pintunya.." Gaharu kemudian beranjak keluar, dia berdiri di tangga paling atas dan berteriak.

"Maya.."

"Iya pak" sahut salah satu SPG yang di panggil namanya oleh Gaharu.

"Tolong jangan ada yang mengganggu saya diatas ya, bila ada yang ingin bertemu, atur jadwal untuk besok saja" tanpa menunggu jawaban dari karyawannya, Gaharu bergegas kembali ke ruangannya.

Maya dan juga dua SPG yang lain saling berbisik.

" Wah, kali ini daun muda gengs.." bisik Maya.

"Iya, cantik dan seksi sih, biarpun berdandan sederhana." yang satunya menimpali.

"Kayaknya ada gempa yang berpotensi tsunami sebentar lagi" Maya menambahkan, dan disambut gelak tawa kedua rekan kerjanya.

"Huh, kapan pak Gaha mau melirik aku" guman Maya sedih. Dia memang memendam rasa dengan atasannya itu, sejak pertama masuk di showroom ini, dua tahun yang lalu.

"Mimpi aja dulu, mana tau besok jadi kenyataan.."temannya tertawa mengejek.

"Kayaknya panas ya, bisa satu ranjang dengan hot duda..." tambah Maya lagi.

"Sudah ah, jangan terlalu berhalu, ntar kalo jatuh sakitnya nggak ketulungan."

"Patah hati dong" kata Maya, kedua matanya memandang ke lantai atas, dimana sang bos mungkin sedang memadu kasih dengan sang kekasih.

Sudah berulang kali, dia memergoki atasannya yang memang tak pernah jauh dari wanita itu, sedang bermesraan dengan kekasih-kekasihnya.

Maya menghela nafas yang terasa berat, mencoba menghapuskan rasa cinta yang bertepuk sebelah tangan ini. Bahkan sang bos sama sekali tidak mau meliriknya.

"Udah May, bukan level kita bos mah, jangan terlalu ngarep deh" kata teman Maya.

Maya hanya diam, ah, apalah aku ini, hanya butiran debu yang tersapu angin.

🌸

🌸

Sementara di ruangan kerja Gaharu. Pria itu masih betah membujuk istrinya supaya mau memadu kasih dengannya.

"Ayolah sayang" bujuk Gaharu, dia memeluk tubuh ramping istrinya.Keduanya sudah berada di kamar Gaharu, tempat itu biasa dipakai istirahat Gaharu, bila menginap di showroom ini.

Ada ranjang king size dengan bedcover warna coklat muda, ada lemari kecil, dan juga sebuah kaca rias yang cukup besar, menempel di dinding, dan tak lupa ada kamar mandi juga didalam.

"Dirumah aja mas" Syakila masih berusaha menolak, dia merasa tak nyaman membayangkan bila harus bercinta disini.

"Biar ada sensasi lain, aman kok tenang saja" Gaharu tak patah arang, dia mulai mengecup bibir Syakila, dari kecupan berubah menjadi ******n yang panas dan juga menuntut.

"Ahh...." Syakila akhirnya mengeluarkan desah*nnya, yang membuat Gaharu semakin bersemangat.

"Satu persatu penutup tubuh Syakila sudah terhempas dari tubuhnya, dan hanya menyisakan bra dan juga cel*na dal*m saja.

Jemari tangan Gaharu terus merayap, meremat dan juga menjelajah hingga ke daerah yang rawan dan tersembunyi.

Syakila hanya bisa pasrah, saat tubuhnya sudah dikungkung oleh tubuh besar suaminya, dia tak mampu lagi untuk menolak, hanya bisa mendes*h dan menikmati.

"Aahh...." Syakila memekik kecil, saat Gaharu memulai penyatuan mereka. Netra elang sang suami menyorot tajam ke manik matanya, penuh Kabut hasrat yang menggelora.

Gaharu mulai menghentak dalam tempo yang cukup pelan, kemudian memacu dengan cepat, sambil bibirnya terus memuja setiap inci tubuh sang istri. Mengecup dan menggigit pucuk dada yang sudah menegang karena gairah.

Hingga Gaharu memacu dengan cepat, diiringi racauan dari wanita yang berada dibawah kendalinya itu. "mas....aku sudah tidak tahan.."

"Tunggu sayang, kita...bersama.." dan akhirnya keduanya melenguh bersama ,saat sampai di puncak kenikmatan yang sudah menjadi candu untuk keduanya.

"Terima kasih, sayang" ucap Gaharu sambil mengecup kening yang masih dipenuhi oleh butiran keringat, akibat pergulatan keduanya barusan.

Syakila hanya mengangguk, nafasnya masih terengah-engah, entah berapa kali dia mencapai puncak, dan suaminya hanya satu kali saja.

Tubuh Syakila terasa lemah dan tak bertenaga, tanpa ampun Gaharu sudah menghajarnya habis-habisan. Beginilah kalo menikah dengan pria yang jauh lebih dewasa dari kita, tentu akan sangat kuwalahan dalam memenuhi kebutuhan biologisnya.

"Kamu benar-benar memabukkan sayang.." bisik Gaharu, dia masih betah di atas tubuh istrinya, dengan bertumpu pada kedua sikunya, agar tubuh besarnya tidak benar-benar menimpa tubuh mungil Syakila.

"Ih, memang aku narkoba"

"Lebih dari itu, kayaknya aku bakal kecanduan dengan tubuh kamu" Gaharu menggigit belahan dada Syakila, hingga meninggalkan tanda merah di bekas gigitannya.

"Oh ya" mata Syakila berbinar, ada rasa bangga dan bahagia saat suami merasa puas dengan pelayanan kita.

" hemm, aku jadi ingin beginian terus.." Gaharu terkekeh. Dia menggulingkan tubuh ke samping Syakila, kemudian menarik tubuh yang masih polos itu ke pelukannya.

" Capek mas.." keluh Syakila, dia balas memeluk tubuh suaminya dengan erat.

"Istirahat dulu sebentar, setelah itu....bisa kita mulai lagi" Gaharu tertawa melihat Syakila membelalakkan kedua matanya.

"Apa-apaan kamu mas"

"Kamu harus belajar setiap hari, biar bisa menandingi aku "

"Nggak mau.." Syakila cemberut.

"Kamu mau, suamimu cari yang lain?" goda Gaharu.

"Jangan lah, masa aku mau di madu"

Gaharu tergelak, dia menghujani kecupan pada wajah imut Syakila. Hingga wanita itu hampir kehabisan nafas.

"Setelah ini kita pulang saja, atau mau jalan-jalan dulu?" tanya Gaharu, seraya mengelus rambut pendek Syakila dengan lembut.

Dia seperti mendapat karma secara instan, bary beberapa hari yang lalu dia mengucap tidak akan nafsu dan tertarik dengan istrinya, tapi sekarang dia seperti sudah kecanduan oleh setiap inci tubuh Syakila.

Padahal tubuhnya biasa saja, masih lebih seksi Maya malah, wajah cantik dan imut sih, lainnya entahlah, Gaharu sendiri juga tidak mengerti mengapa dia bisa begitu cepat menyukai, gadis yang di sodorkan oleh sang mama.

*bersambung.

🌸

🌸*

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

intinya... memadu kasih dgn yg berlebel halal pastinya lebih nyaman kan...?

2023-09-13

0

Wie Yanah

Wie Yanah

beuhhh jd ketghn kan ....hrs'y mlu dgn ucpnya gaharu😅😅😅

2022-04-09

1

chustnoel chofa

chustnoel chofa

betul kak...😍😍

2022-02-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!