🌸
🌸
Gaharu menoleh kepada gadis yang baru saja dia renggut kegadisannya. Dia mengecup kening Syakila yang terlelap menimpa lengannya.
Senyum pria 36 tahun itu tak pernah lepas dari bibirnya yang selalu berkata pedas. Masih mengingat bagaimana ekspresi Syakila saat berada di bawah Kungkungannya. Bagaimana dia menjerit, mendes*h bahkan merengek karena merasakan sakit sewaktu juniornya memaksa masuk ke dalam organ intimnya.
flash back on
"Ah..om....sakit" rengek Syakila saat Gaharu berusaha memasuki tubuh bagian bawahnya.
"Tahan sebentar, sakitnya tidak akan lama" bisik Gaharu, sambil berusaha menekan juniornya agar bisa masuk ke dalam gua yang masih tersegel itu.
Tidak mungkin juga dia menyudahi semua, karena hasratnya sudah tak bisa lagi di bendung.
"Sakit..." Syakila menangis terisak, dia menggigit bibirnya untuk meredam rasa sakit bagian inti tubuhnya.
"Aahhh....." Syakila menggigit bahu Gaharu saat merasakan sesuatu yang memaksa masuk ke dalam organ intinya.
Gaharu mendiamkan sejenak, sambil memberikan Syakila kecupan-kecupan di setiap inci wajahnya. Dan sesekali ******* bibir tipis yang bergetar menahan sakit itu.
"Maafkan aku, nanti juga akan hilang sakitnya" bisik Gaharu, sambil memulai memacu tubuhnya diatas tubuh Syakila yang mulai tenang.
"Kamu boleh teriak kalo merasa sakit, kamar ini kedap suara"bisik Gaharu sambil mempercepat tempo hentakan. Sesekali dia menggigit gemas puncak dada yang membusung karena gairah itu.
Dan akhirnya keduanya sampai pada puncak kenikmatan mereka, Gaharu menjatuhkan tubuhnya sesaat setelah gelombang yang memabukkan itu menerjang keduanya.
"Terima kasih, sayang" bisik Gaharu mesra di telinga Syakila.
flash back off
Gaharu tersenyum, dikecupnya lagi kening yang masih menyisakan butiran keringat sisa-sisa percintaan ganas mereka. Gaharu ingin mengulanginya lagi, tapi dia kasihan, istrinya masih sangat polos dan belum berpengalaman.
Baru satu putaran saja dia sudah kelelahan.
Ternyata bercinta dengan perawan sangat memabukkan. bahkan Bella dulu sudah tidak perawan lagi sewaktu menikah denganku. Aku sangat beruntung bisa mendapatkan gadis ingusan ini.
Gaharu mengeratkan pelukannya, dan mencoba untuk bisa terlelap, sebelum gairah kembali datang menyiksanya.
🌸
🌸
Syakila mengerjabkan kedua matanya, mencoba menyesuaikan dengan cahaya pagi yang menerobos melalui tirai jendela. Syakila menggeliat, dan kaget saat mendapati ternyata tubuhnya polos, hanya terbalut selimut saja.
Wajahnya bersemu merah saat mengingat kalo semalam dia baru saja menyerahkan diri seutuhnya kepada suaminya. Dia merasa malu saat mengingat bagaimana dia berteriak, mendes*h bahkan menggigit bahu Gaharu saat suaminya itu menghajarnya tanpa kompromi.
"Sudah bangun?" suara maskulin yang keluar dari kamar mandi semakin membuatnya merasa malu. Dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Kenapa malu? bahkan semalam kamu sudah telanjang di depanku" Gaharu tertawa mengejek.
"Ish, om nyebelin!" pekik Syakila, dia berusaha turun dari ranjang dengan selimut yang membalut tubuhnya.
"Sshh..... awwww.." Syakila meringis ketika akan melangkahkan kakinya.
"Masih sakit?" Gaharu mendekati istrinya, menatapnya kasihan. Biar bagaimanapun dia yang telah membuat Syakila kesakitan.
Pria yang hanya memakai handuk untuk menutupi area pinggang ke bawah mendekati istrinya, dia membungkuk hingga bisa melihat wajah Syakila yang seperti menahan sakit itu.
"Rasanya nggak nyaman banget, aku nggak mau lagi kalo harus kayak gini tiap habis begituan" bibir Syakila merengut, dan dikecup ringan oleh Gaharu.
"Kalo sudah terbiasa nggak akan sakit" kata Gaharu.
"Aku nggak mau"
"Katanya ingin ngasih aku anak selusin?" Gaharu menaikkan sebelah alisnya.
"Nggak jadi, "
"Baru satu kali aja sudah nyerah, ayo aku akan obati di dalam kamar mandi sana"
Secepat kilat Gaharu menggendong tubuh mungil Syakila, dan membuat selimut yang menutupi tubuhnya terjatuh, hingga tubuh polos Syakila terpampang nyata di depan mata pria itu.
"Aww....om main Gendong- gedong aja sih, kalo jatuh gimana?" Syakila mengalungkan kedua tangannya dileher Gaharu.
"Kamu mengejekku?" tanya Gaharu kesal.
"Aku nggak mengejek, ini bicara kenyataan. Emang usia om kan udah nggak muda lagi?" Syakila terkikik geli saat mengucapkannya.
"Dasar anak nakal"geram Gaharu, dengan gemas dia menggigit puncak dada Syakila yang berwarna pink itu.
"Aww .....sakit om"
"Berhenti panggil om"
"Terus."
"Panggil sayang" kata Gaharu.
"Dih, ogah"
"Aku gigit lagi kalo nakal"
Syakila merengut, dan saat dikamar mandi, tentu saja Gaharu kembali mengerjai istrinya sekali lagi. Dibawah kucuran shower dan juga saat berendam di bathtub.
Gaharu seperti seorang musafir yang baru menemukan mata air, dia jadi menggila dan ingin terus mereguk manisnya madu cinta bersama Syakila. Istri kecilnya itu.
🌸
🌸
"Mas...." kata Syakila malu-malu, saat mereka dalam perjalanan ke kampus.
"Ya" Gaharu sontak menoleh, saat mendengar panggilan yang baru di sematkan kepadanya, manis.
"Aku nanti boleh nggak mampir ke rumah mama, sepulang kuliah?" tanya Syakila.
"Pulang kuliah jam berapa?" tanya Gaharu sambil kembali fokus ke jalan di depannya.
"Hanya kuliah dua jam saja, mungkin jam sebelas aku sudah keluar" kata gadis yang memakai jeans dan kaos putih lengan panjang itu. Rambutnya yang keriting lembut terurai, menambah kesan imut pada dirinya.
"Oh, boleh. Pulangnya mau aku jemput?" tanya Gaharu lagi.
"Aku naik taksi saja deh, takutnya mas repot"
"Jangan malam-malam" pesannya kemudian.
"Makan malam nanti, mau dimasakin apa?"
"Apa saja, yang penting enak"
"Bener apa aja? ntar udah capek-capek masak, Mas malah nggak mau makan"
"Kalo begitu, masak cumi pedas manis saja, dan rendang ya"
" Ok mas, siap" kata Syakila dengan wajah berbinar. Dalam hati dia berdoa, semoga ini adalah awal yang baik buat perjalanan rumah tangga mereka yang masih panjang.
Gaharu mengacak pucuk kepala Syakila gemas. Entah kenapa, dia seperti merasa ada sesuatu yang dia rasakan sejak penyatuan mereka pertama kali. Rasa ingin memiliki seutuhnya.
Tak ada salahnya mencoba dari awal, toh dia juga mau berperan sebagai seorang istri yang baik. Aku sudah merenggut kehormatannya, tak mungkin aku meninggalkan dirinya.
🌸
🌸
Sepulang kuliah tepat pukul sebelas siang, Syakila sekarang sedang berada di dalam taksi yang akan membawanya ke rumah orang tuanya.
Hari ini entah ada angin apa, suaminya bersikap. begitu manis, beberapa kali mengirim chat, hanya untuk menanyakan sesuatu hal yang tidak penting. Tapi Syakila merasa senang, akhirnya si kulkas sudah mulai sedikit mencair hatinya.
Hanya butuh waktu tiga puluh menit, Syakila tiba juga di rumah orang tuanya. Sebuah rumah yang lumayan besar dengan lantai dua. Dengan halaman yang tidak terlalu luas.
Setelah membayar taksi, Syakila berlari kecil membuka gerbang, dan mulai masuk ke dalam.
"Assalamualaikum...mama!" teriak Syakila begitu dia sampai di dalam rumah.
"Wahhh....ada pengantin baru nih" Gala, abang satu-satunya turun dari lantai atas. Pria yang hanya selisih tiga tahun dari Syakila itu terkekeh.
"Mama mana bang?" tanya Syakila, saat melihat rumahnya begitu sepi.
"Mama sama papa pergi ke jogja, bulik Nanik mau nikahin Dina" Gala menjelaskan.
"Ya......udah jauh-jauh datang, malah nggak ada orang sih?"guman Syakila kecewa, dia Menghempaskan bokongnya di sofa ruang tamu.
"Sembarang, kamu kira abang ini ondel-ondel?"
*bersambung..
🌸
🌸*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Wie Yanah
abankan hantu hihihiii kaburrr🤪🤪🤪🤪
2022-04-09
0