Jadi hanya karna itu?? Hey, Bibi yang terhormat, tercinta sekaligus terimut, saya rasa anda pasti punya cermin dikamar 'kan? Coba perhatikan, di inci berapakah di wajah anda yang menunjukan kerutan? Tertonjok oleh ketidakpercayaan, Li Naa hanya bisa mengeluarkan rayuan. "Tidak perlu seperti itu ... Anda bahkan tidak terlihat seperti orang yang sudah melahirkan anak."
"Mmm, mulutmu manis juga."
Gelak tawa tersiar beberapa detik setelahnya.
Jika diteliti dengan hati yang... Err mungkin normal, mereka seperti 'Menantu yang sedang melakukan pendekatan pada calon mertua' atau mungkin, 'Perjodohan secara tidak sengaja'.
Hillih!
Tanpa ada mata yang bisa membaca. Entah emosi apa yang tersembunyi oleh seseorang di balkon atas. Samar-samar seperti....
Untuk sejenak poni Li Na seolah salto, yang dikarenakan tarikan dari makhluk berakal yang entah bernama siapa.
Seorang gadis menuntunya berlari menjauh, hingga akhirnya ketukan cepat menjadi berhenti, menetap di sebuah gang.
Seketika loading.
Beberapa gadis mendekatkan diri satu persatu. Masing-masing membawa satu tangkai bunga yang berbeda jenis, dan dengan senyum simpul mereka melemparnya kearah li na
Mau tak mau, li na menangkapnya. Meski beberapa jatuh. Otaknya mulai merinci beberapa cuan yang dihasilkan jika ini dijual.
Jika dilihat oleh otak yang butuh pembersih, mungkin mereka berpikir... 'Penyimpangan! Penyimpanan merajalela! Dunia tidak akan baik-baik saja! Dewaaa!!!'
Ditengah-tengah situasi menyilaukan mata itu, dengan kesal li na menumpasnya. "T-tunggu, apa maksudnya ini?"
Ah, kau hanya membuang persediaan kata-katamu. Gunakanlah baik-baik, pada orang yang baik, jangan gunakan untuk orang yang tidak baik.
Para gadis itu seakan telinga mereka tersumpel oleh kotoran satu kilo. Wusss---- Melesat lalu pergi, tanpa menghilangkan pencerahan di telinga mereka.
"Kalian----"
"Tidak salah lagi. Ini Nona yang 'itu'."
Satu suara memikat menyelam dalam ketelinganya. Li na menoleh.
Pupilnya mencerminkan seorang pemuda dengan penampilan cukup elegan. Bisa dikatakan tampan, dan mungkin bisa membuat gadis yang malu-malu imut, memunculkan blush on alami.
"Nona, ini."
Lagi, sekarang malah satu buket.
Li na akhirnya menyerah bersikap pasrah. Dia akhirnya menyergah, "Ini-ini, Matamu! Tanganku hanya dua, dasar dungu!"
Menarik, cukup menarik. Guru, akankah kamu memberikan aku peringkat paling atas atau gelar murid terbaik jika aku bisa menaklukan Nona ini? Air es menimpuknya. Kenyataan menyadarkannya.
Ini pengalaman pertama! Bagaimana kamu bisa menawar sebegitu rendahnya akan ranking?
Senyum manis terpatri tanpa beban, menggantung indah di wajahnyaa. "Kamu marah pun masih manis, Nona." Kekehan pelan menyentil udara.
Bola mata li na berotasi. Sedangkan dihati lain lagi. Aduhhh, ginjalku bergetar ....
Cosplay time!
Kepala li na menunduk, jari telunjuknya menarik poni ke belakang. Bibirnya ia gigit membuat ilusi seperti dia tengah menahan senyum.
Sangat natural. Huh, tentu saja, dia senior, 'kan?
Mencoba menahan senyum gula-gula--- maksudku senyum mual, li na berucap, "Ah, kamu terlalu berlebihan."
Pemuda itu tertawa, perlahan mendekat menyusutkan jarak. "Tidak, kamu memang manis apapun yang kamu lakukkan."
Li na tertawa.
Hahahahaha! Tentu saja tidak seperti itu, friend. Tawanya difilter sedemikian banyaknya, mencegah sesuatu yang bisa menghilangkan reputasinya.
"Aku sangat kagum dengan keberanianmu di pesta, Nona."
Memangnya aku tanya?
Benar juga, siapa yang bertanya?
Sudahlah, jangan berbanyak basa basi yang sudah basi itu!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
White Snake
Tandai dulu aku sawer ahk
2022-08-18
1
Mamak Najwa Caby
hahaha jadi bucin kan....
dulu ditolak krna jelek, sekarang udah cantik... karma itu mas...
2022-08-09
2
Gembelnya NT
Hahaha, kena karma
2022-06-13
0