Kesabaran Cinta Pak Ustadz
Hari ini, Risma sangat senang sekali melihat pengumuman dirinya lolos seleksi di perguruan tinggi negeri favoritnya di kota Surabaya. Dari sekolah Risma menelpon Pak Rudi dan menceritakan perihal lolosnya dirinya di perguruan tinggi negeri favoritnya.Melihat anaknya bahagia, Pak Rudi turut bahagia tetapi juga sedikit merasa gelisah karena sebentar lagi dirinya akan ditinggalkan anak semata wayangnya di luar kota. Pak Rudi dari kantornya mencoba secepat mungkin menyelesaikan tugasnya agar bisa cepat pulang ke rumah dan berbicara masalah putrinya dengan Bu Yanti yang merupakan seorang wanita yang setia menemani hidupnya selama 20 tahun.
Sore hari, Pak Rudi mengajak istrinya berdikusi perihal lolosnya Risma di perguruan tinggi negerI surabaya. Setelah 30 menit berdiskusi Bu Yanti dengan isak tangisnya terpaksa meyetujui solusi dari suaminya dengan menjodohkan risma dengan laki laki yang mampu menjaga dan mengawasi risma dari pergaulan bebas kuliahnya nanti.
"iya pa, demi kebaikan Risma, mama setuju aja" ucap Bu Yanti dengan air matanya yang tak terbendung.
Pak Rudi mengelus pundak Bu Yanti dan berusaha menenangkanya
"ma, papa yakin ini yang terbaik untuk Risma , papa akan segera menemui teman papa" ucap Pak Rudi
Malam hari Pak Rudi menemui Pak Subeki untuk membicarakan perjodohan. Pak Subeki adalah kakak kelas Pak Rudi yang sekarang menjadi pengasuh pondok pesantren. Mendengarkan cerita rencana perjodohan darI sahabatnya Pak Subeki memanggil anak sulungnya.
"Mansur...sini nak ada tamu" ucap Pak Subeki.
" iya bi, sebentar Mansur segera kesana" ucap Mansur dengan bergegas ke ruang tamu
Sesampainya diruang tamu Mansur bertanya pada ayahnya
"abi, ada apa ini" ucap Mansur
"Mansur, kamu sudah 29 tahun, sudah waktunya kamu menikah, abi mau menjodohkan kamu" ucap Pak Subeki sambil mengelus pundak mansur
"Tapi bi, jodoh, maut, rezeki itu ditentukan oleh Allah" ucap Mansur
Mendengarkan jawaban Mansur, Pak Rudi tersentuh dan menceritakan maksud perjodohan ini keada mansur
"Mansur, bapak tahu itu, tapi bapak mohon anak bapak namanya Risma dia mau kuliah keluar kota, bapak takut Risma terkena pergaulan bebas karena kurang pengawasan, bimbingan dan tidak ada yang menjaganya. bapak percaya sama kamu untuk menjaga anak bapak" ucap Pak Rudi
Mansur terdiam memikirkan permintaan ayahnya dan Pak Rudi. Pak Subeki mengetahui anaknya kaget dengan rencana perjodohan ini. Dengan lembut, Pak Subeki menenangkan Mansur dan memberi pengertian
"Mansur, cinta akan tumbuh dengan berjalanya waktu, kamu bermimpi menjadi imam sempurna untuk istrimu kelak kan? Ini saatnya kamu mewujudkan impianmu itu, abi yakin ilmu agama yang kamu dapatkan bisa menjadi modalmu untuk membimbing istrimu" ucap Pak Subeki
"Insyaallah bi, Mansur siap dan menerima perjodohan ini ,mohon restunya ya bi," ucap Mansur sambil mencium tangan pak Subeki
"iya..abi merestuimu, umi pasti disana akan bahagia melihatmu nak" ucap Pak subeki dengan isak tangisnya mengingat Bu Mariam yang merupakan istri dan ibu dari Mansur
"iya bi" ucap Mansur memeluk ayahnya yang menangis
Pak Rudi bahagia Mansur menerima perjodohan ini dengan risma. Pak Rudi dengan sopan memecakan keheningan suasana sedih Pak Subeki dan Mansur mengingat Bu Mariam.
"Pak Subeki, mohon maaf saya menganggu, sekarang mari kita membahas waktu yang tepat melaksanakan perjodohan anak kita ini" ucap Pak Rudi
Pak Subeki menganggukan kepala dan segera membahas waktu perjodohan anaknya dengan Pak Rudi. 30 menit kemudian setelah berdiskusi, Acara pernikahan kedua anaknya akan dilaksanakan 1 minggu lagi. Mansur yang ikut mendengarkan diskusi bernapas kasar untuk menenangkan mental dan pikiranya sebelum pernikahan.
-- Rumah Pak Rudi ---
Esok hari, saat selesai sarapan Pak Rudi memanggil risma dengan maksud membicarakan perjodohan yang akan dilakukanya minggu depan
"Risma, papa mau bicara sama kamu" ucap Pak Rudi
"iya pa, ada apa" jawab Risma
"Risma, sebentar lagi kamu kuliah, kamu akan jauh dari papa sama mama, papa khawatir kamu terkena pergaulan bebas karena kurang pengawasan , jadi papa akan menjodohkan kamu dengan Mansur anak teman papa. Dan papa yakin Mansur bisa menjagamu" ucap Pak Rudi
Risma membelakan matamya dan sangat kaget dengan ucapan ayahnya. Risma dengan tegas menolak perjodohan ini dengan alasan yang menurutnya sepele dan berlebihan
"pa..maaf Risma menolak perjodohan ini, papa terlalu lebay, lagian Risma hanya mau menikah dengan pria yang Risma cintai" ucap risma
"kalau kamu menolak , papa tidak mengizinkan kamu kuliah dan papa akan potong jatah uang sakumu" ucap Pak Rudi dengan tatapan tajam kepada risma
"pa, risma mohon pa...risma nanti akan satu kos dengan windi teman risma, papa nggak usah khawatir berlebihan gini dong pa.." ucap risma dengam rengek manjanya
"kamu harus menikah dengan mansur tidak ada kata penolakan !!" ucap Pak Rudi
Mendengar gertakan Pak Rudi, Risma berlari menuju kamarnya dan mengunci pintu kamarnya.Risma menjatuhkan tubuh mungilnya dikasur dan menangisi perjodohan yang diinginkan ayahnya
"Mengapa aku harus menikah dengan pria yang tidak aku cintai, bahkan mengenal dan melihatnya saja tidak pernah, apa yang harus aku lakukan, aaachh......" ucap Risma dengan melempar bantal hello kitty nya
-- 3 hari kemudian ---
Risma dan Windi belanja di Mall untuk membeli perlengkapan perkuliahanya. Windi melihat Risma tidak bersemangat dan terus melamun hari ini. Tanpa sungkan windi mengageti risma yang melamun
" huwaaaa..." gertak Windi dari belakang
"Eh ayam..." ucap Risma yang terkejut dengan kedua tanganya keatas
Windi tertawa cekikan melihat sahabatnya yang terkejut.Risma kesal dan marah dengan windi
"Eh win, gak lucu.deh... "ucap Risma
"maaf deh...habis nya kamu ngelamun sih..ada apa sih" ucap Windi
Risma tiba tiba menangis dan memeluk windi. Windi penasaran dengan tingkah aneh sahabat nya ini.Karena windi memang belum mengetahui kalau risma akan segera menikah. Windi melepaskan pelukanya dari risma dan bertanya pada risma dengan lembut
"ris, kamu ada apa, cerita aja sama aku" ucap Windi
"aku dijodohkan win, dan 4 hari lagi aku menikah" ucap Risma
" hah..sama siapa kamu nikah ris?" timpal Windi yang terkaget
"namanya Mansur, aku belum mengenalnya bahkan melihatnya..aku takut.." ucap Risma
"sabar ya ris" ucap Windi menenangkan Risma yang sedang menangis
Setelah membeli perlengkapan kuliah, Sesampainya di rumah. Risma terkejut melihat seorang pria yang tak dikenalnya berbincang dengan ayah dam ibunya. Pria itu tampil dengan pakaian busana muslimnya dan memakai kopyah. Risma terdiam di depan pintu menatap pria yang menurutnya asing dilihatnya itu.
"Risma, sini kemari" ucap Pak Rudi memanggil Risma yang masih terdiam di pintu rumah
Risma berjalan mendekati ayah dan ibunya yang duduk diruang tamu ersama pria yang baru dilihatnya itu. Risma duduk disamping Bu Yanti dengan malu menyembunyikan wajahnya
"Risma anak mama, mengapa sembunyi..itu tuh ada Mansur calon suami kamu" ucap Bu Yanti
Pria itu adalah Mansur, Mansur yang juga malu sedikit tersenyum menatap Risma. Mansur merasa jantungnya berdetak kencang melihat kecantikan risma. Melawan rasa malunya Mansur mencoba menyapa Risma
"risma, apa kabar?" sapa Mansur kepada risma yang masih sembunyi di belakang Bu Yanti
"hmm..baik" jawab Risma kepada Mansur
Suasana sangat hening, Pak Rudi menatap Risma dan Mansur masih malu malu.Pak Rudi akhirnya memecahkan keheningan itu dengan mengajak Bu Yanti keluar agar membiarkan Risma dan Mansur berdua
"ma, ayo kita keluar sebentar" ucap Pak Rudi
"eh iya pa, ayo" jawab Bu Yanti yang mengerti maksud suaminya
Di ruang tamu hanya tersisa Mansur dan Risma. Risma yang kesal dengan perjodohan ini menghentikan keheningan canggung dirinya dengan Mansur.
"om mansur, mengapa menerima perjodohan ini ? kita kan tidak saling mencintai bahkan kita tidak saling mengenal dan bertemu sekalipun" ucap Risma
"jangan panggil saya om, panggil saja mas" ucap Mansur
"Baik mas, mas belum menjawab pertanyaan saya" ucap Risma
"aku menerima karena aku bermimpi menjadi imam yang sempurna untuk makmumku, aku juga menerimamu menjadi istriku karena Allah" jawab Mansur
"tapi aku tidak mau mas, aku tidak menerimanya" ucap Risma
"aku percaya dengan berjalanya waktu kita akan saling mencintai karena takdir Allah, aku berjanji akan menjagamu, melindungi, dan akan membimbingmu" ucap Mansur
Risma terdiam mendengar jawaban Mansur. Risma merasa pria yang akan menjadi suaminya sangat membosankan dan tidak macho seperti kriteria yang diinginkan. Risma merasa tidak nyaman dengan perjodohan ini sehingga Risma ingin membuat perjanjian pada mansur
"mas Mansur, sebelum kita menikah aku ada permintaan" ucap Risma
"iya ,permintaan apa?" jawab Mansur
" aku ingin saat kita menikah , aku ingin bebas dan kita tidak akan mengusik privasi masing masing. Dan oh iya jika aku tidak bisa mencintai mas Mansur selama setahun aku minta cerai" ucap risma
Mansur terkejut dengan permintaan Risma.Dengan berhati hati Mansur menjawab permintaan Risma tanpa ingin menyakitinya dan membuatnya sedih
"aku akan melaksanakan kewajibanku sebagai suami dan imam mu dimata Allah, aku akan menjagamu, melindungimu dan membimbingmu dengan ilmu yang kumiliki. aku harap kamu juga bisa melakukan kewajibamu sebagai istri dengan mematuhi suamimu.dan ingatlah bahwa Allah membenci perceraian" ucap Mansur
Risma merasa sia sia membuat permintaan itu kepada calon suaminya. Risma menganggap Mansur menjawab permintaanya dengan ngelantur. Ingin sekali menepis jawaban Mansur tapi Risma bingung harus berbicara apa karena juga percuma saja dirinya akan kalah saat berdebat.
-----------
@@@@
Yuk dukung author dengan like, coment dan vote novel ini !!!!
Like, Coment dan Vote kalian sungguh berharga
Mampir juga ke karya ke 2 ku
"Menikah Dengan Preman" 🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 259 Episodes
Comments
abdan syakura
Assalamu'alaikum
Pak Ustadz...Boleh mampir kah?
☺️👍
2023-03-24
0
Susi
knpa ya setiap di buka,nongolx selalsu eps.pertama...dah jauh baca lho
2021-08-05
0
ama
Masya allah,suka ni sm tipe cowok ke mansur taat sama Allah dan mencintai Allah 😭😭😭...
2021-05-09
0