--- Di Kampus Mansur ----
Hari Rabu malam adalah jadwal mengajar Mansur di kelas Hakim. Hakim adalah mahasiswa PAI 5A. Di kelas semester 5, Mansur mengajar mata kuliah Ilmu Tasawuf dan Tarekat di empat kelas yaitu kelas PAI 5A, PAI 5B, PAI 5C dan PAI 5D.
Pada saat perkuliahan berlangsung.Hari ini Mansur melihat Hakim sering melamun memikirkan sesuatu semenjak kejadian menabrak Aisyah di kantin kemarin. Ingin sekali Mansur menghampir adiknya dan mengajak bicara. Tetapi Mansur harus bersifat profesional sebagai dosen. Mansur menerangkan materi perkuliahan hari ini dengan lancar dan tegas.
Jam menunjukan pukul 19.40 artinya perkuliahan telah selesai. Mansur membubarkan kelasnya dengan membaca doa bersama dan mengucap salam. Saat semua mahasiswa sudah keluar dari kelas,Mansur ingin mengajak Hakim bicara dan makan malam tetapi niat itu dia urungkan karena melihat Hakim berjalan dengan sekumpulan teman asramanya.
---- Asrama Hakim ----
Sesampainya di Asrama, Hakim membersihkan dirinya dan menunaikan ibadah shalat isya. Setelah menunaikan shalat isya, Hakim merasa perutnya lapar karena belum makan malam. Hakim mencoba keluar dari Asrama berjalan kaki ingin membeli mie goreng langgananya di warung "Pak Somat" yang jaraknya 500 meter dari asramanya
Hakim membeli mie goreng 1 porsi dengan minuman es jeruk. Saat Hakim menyatap makananya tidak sengaja dirinya melihat seorang wanita yang tidak asing baginya dan baru saja kemarin bertemu. Di kasir terlihat wanita itu seperti memohon kepada Pak Somat entah apa yang terjadi padanya. Hakim mencoba menghampiri wanita itu dan benar wanita itu adalah Aisyah. Tanpa berpikir panjang Hakim langsung menyapanya
"Aisyah" sapa Hakim
"Eh, mas Hakim disini?" jawab Aisyah
"iya, aku disini lagi makan mie goreng, kamu sendiri mau makan juga?" tanya Hakim
" Nak Hakim , Neng ini sudah makan 1 porsie mie goreng dan minumnya jus mangga akan tetapi uangnya pas bayar kurang 10000 dari harganya 20.000." saut Pak Somat
"Oh tunggu sebentar biar saya bayar kuranganya" jawab Hakim
"Eh mas gak usah, Aisyah gak enak sama mas" tolak Aisyah lembut
.
"Tidak apa apa, aku ikhlas, oh iya kamu disini sama siapa?" tanya Hakim
"aku sendirian mas, asramaku dekat didepan warung ini. didepan warung ini ada gang terus masuk belok kanan" jawab Aisyah
"Wah deket dong, Asramaku 500 meter dari sini lurus aja" saut Hakim
"iya mas, mas silahkan lanjutkan makanya, terima kasih telah bantuin Aisyah, Aisyah pamit dulu, assalamualaikum" ucap Aisyah
"Waalaikumsalam" jawab Hakim
Jantung Hakim berdebar debar saat bertemu Aisyah. Hakim sambil memakan mie gorengnya terus terbayang pesona kecantikan Aisyah. Hakim yang tersadar pikiranya itu tentang Aisyah seketika dirinya menepuk pipinya sendiri. Hakim mengingat semua ucapan dari kakaknya. Hakim berharap dia bisa seperti kakaknya kelak.
---- Di Rumah Mansur dan Risma ----
Setelah pulang dari kampus, Mansur duduk termenung di ruang tamu memikirkan tingkah Hakim yang sering melamun. Mansur sangat khawatir dan berusaha meyakinkan dirinya kalau adiknya tidak mungkin melakukan pacaran
" Hakim, mas penasaran apa yang terjadi denganmu.Hari ini kau sering melamun Apakah kau memikirkan Aisyah? Apakah kau menyukai Aisyah dan akan memacarinya?. Hmmm..Astagfirullahuladzim aku tidak boleh berpikiran seperti itu. aku percaya adiku orang baik baik yang memiliki bekal ilmu agama sejak MTs hingga kini.hmm" batIn Mansur.
Di dapur Risma ingin membuatkan kopi untuk suaminya.Sebenarnya ini pertama kali Risma masuk kedalam dapur membuat kopi. Tetapi karena ingin melaksanakan kewajibanya sebagai seorang istri, dirinya mencoba belajar membuat kopi untuk suaminya
10 menit kemudian kopi buatan Risma selesai dibuat. Risma mengantarkan kopinya ke meja ruang tamu dan menawarkan kopi buatanya.
"mas, ini aku buatin kopi" ucap Risma
"oh... iya ris" jawab Mansur tekejut
Deg
"Benarkah dia istriku, Subhanallah ini pertama kali istriku membuatkan kopi untuku. Ya Allah Terima Kasih kuasamu telah mengirimkan bidadari cantik ini" batin Mansur
Mansur dengan bahagia menyerput kopi buatan istrinya. Namun saat menyeruput sungguh diluar ekspetasi. Awalnya dirnya merasa kopi yang dipikiranya nikmat tapi seketika rasanya pahit sekali dilidahya. Risma melihat kerutan dahi suaminya setelah menyeruput kopi buatanya
"mas.. gak enak ya" tanya Risma menyesal
"nggak, ini enak, nih lihat mas akan habiskan secangkir kopi ini" jawab Mansur memuji istrinya dan memaksa menyeruput kopinya sampai habis tidak ingin istrinya kecewa.
"mas, kamu jangan bohong" ucap istrinya
Risma menyaut cangkir kopi dan penasaran rasa kopi buatanya. Saat mencicipi kopi buatanya sendiri Risma merasa malu dan bersalah.
"mas ini pahit banget, mas bohong" ucap Risma
"Eh...jangan marah dong...mas tahu kamu masih belajar, mas mendukungmu." jawab Mansur
"iya mas terima kasih" saut Risma
"Sekarang ayo kita masuk kamar, mas capek mau tidur" ajak Mansur
"mas, sekarang tidurnya jangan dilantai, mas tidur aja diranjang nanti pemisahnya akan aku beri guling" saut Risma
"iya baik, mas setuju aja " jawab Mansur
Mansur bahagia namun dirinya juga merasa sedikit bersedih harus ada pemisah guling ditengah ranjangnya. Tapi Mansur lagi lagi tetap bersyukur atas sikap Risma yang belakangan ini mulai perhatian denganya.Dan juga secara tidak langsung Mansur merasa istrinya perlahan mulai membukakan pintu hatinya dan mulai ingin mencintainya.
@@@@@
Yuk dukung author dengan like, coment dan vote novel ini !!!!
Like, Coment dan Vote kalian sungguh berharga
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 259 Episodes
Comments
Ainun Fiqriyah
v vn cb b vc nh bbbb b b b b b bbb bbb bb bb
2020-06-29
1