***
Apalagi direstoran mewah. Orang-orang memperhatikan mereka begitu keduanya tiba dan menyita perhatian, beberapa orang di dekat meja mereka berbisik membicarakan Glenda dan Austin.
"Wah lihat mereka, aku benar-benar iri pada wanita itu. Walaupun dia jelek, gendut, seperti raksasa tapi dia punya pacar yang setampan itu."
"Pria itu pasti buta karena memilih pasangan seperti dia!"
"Aish, aku yakin mereka tidak pacaran. Lagipula pria mana yang mau dengan wanita sebesar gajah seperti itu."
Bisik-bisik dari mereka sempat terdengar oleh telinga Glenda walaupun samar-samar, tapi walau begitu Glenda berusaha untuk cuek dan tidak menghiraukan makian mereka semua. Ia harus menjaga image-nya di depan Austin.
"Jadi… kau adalah putri tunggal dari Elvaretta Corp?" Tanya Austin memastikan begitu hening sejenak menyelimuti kebersamaan mereka. Sudah banyak sekali hal yang mereka bahas, Glenda sudah mendengar cukup banyak mengenai Austin. Ia sudah tahu apa kebiasaannya, hobinya, sikapnya, hingga dimana ia tinggal dan bekerja hingga saat ini. Begitu pula dengan Austin, pria itu sudah mendengar banyak hal tentang Glenda dan satu fakta bahwa Glenda adalah anak tunggal dari Elvaretta Corp, sebuah perusahaan besar yang sampai saat ini berhasil mempertahankan diri di posisi kejayaannya. Itu cukup menarik bagi Austin.
"Iya. Ayahku adalah pendiri dari Elvaretta Corp."
"Wow, itu berarti kau adalah anak seorang crazy rich…"
"Haha… tidak juga." Glenda terkekeh pelan. Ia lalu melahap kembali makanan yang tengah dinikmati olehnya.
"Sekarang ayo makan lagi, lebih banyak. Kalau perlu kau bisa tambah lagi," ujar Austin.
"Ahaha, tidak. Ini saja sudah cukup, aku tidak boleh makan banyak karena aku sedang dalam program diet."
*
Satu langkah lebih maju, setelah dua kali bertemu dengan Austin secara kebetulan di gym; Glenda berhasil mendapatkan banyak informasi mengenai Austin hanya dalam pertemuan keduanya. Ia bahkan sampai makan bersama, dan yang paling menggembirakan bagi Glenda adalah Austin sampai mengantarkan dirinya pulang ke rumahnya. Setelah hampir dua Minggu lamanya, mereka akhirnya lebih dekat satu sama lain. Dan sekarang mereka berdua bisa dikatakan berada dalam fase pendekatan. Setelah dua Minggu juga mereka saling kenal, Glenda baru tahu kalau ternyata Austin adalah pria yang sangat perhatian terhadap wanita. Bahkan sikap Austin memperlakukan Glenda sudah seperti pacarnya sendiri, dan itu membuatnya merasa bahwa dirinya istimewa.
Saat ini mereka berdua baru saja keluar dari salah satu restoran, menikmati weekend bersama dan sekarang mereka akan melanjutkan aktivitas dengan jalan-jalan di taman untuk menghirup udara segar serta menjernihkan penglihatan dengan warna hijau dari pemandangan indah taman. Tidak terlalu banyak orang yang mampir ke taman, hanya ada beberapa pasang kekasih dan beberapa keluarga yang tengah menikmati piknik bersama di taman. Austin membawa Glenda menuju satu bangku di dekat danau yang ada di sana, mereka terduduk bersama seraya menatap ke arah danau.
"Glenda…" Austin memanggilnya membuat Glenda menoleh ke arahnya.
"Ya?"
"Sebenarnya aku mengajakmu kemari karena ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu."
"Sesuatu?" Glenda termangu, entah kenapa saat ia mendengar kata 'sesuatu' ia merasa berdebar. "A-apa?" Tanya Glenda terbata.
"Jujur saja semenjak pertama kali aku bertemu denganmu, aku sudah merasa nyaman. Kau itu istimewa dan berbeda dari wanita lain."
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments